(Minus) Empat H

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sebenarnya bukan hal yang special-special amat bagi orang lain. Tapi bagi saya ini special. Sangat-sangat special. Di mana letak ke-special-annya? Entahlah. Saya juga tak paham, kenapa sampai menganggapnya terlalu special?

Budaya. Ikut-ikutan. Mungkin seperti itu. Sebab kebanyakan orang ketika menjumpai "hari H"nya pun akan memperlakukan ia secara special. Apalagi ia datang hanya sekali dalam setahun. Bagaimana bisa dilewatkan begitu saja?

Namun, lebih tepatnya saya tidak ingin sekedar ikut-ikutan. Bagiku, Ia adalah hari bersejarah, hari berharga dan hari terpenting dalam hidup seorang Zhie. Di masa silam, takdirku pernah tergores pertama kali pada hari itu. Sesuatu yang pertama selalu berkesan, bukan begitu? Jadi apa salahnya saya menganggapnya special sekalipun saya tahu akan ada yang terengut (lagi) ketika ia menghampiri.

Hari itu, saya tidak memohon agar ia datang terlalu cepat. Malah berharap waktu berjalan lamat, lamat sekali. Sejujurnya, saya belum siap menyapa ia. Waktu hampir setahun masih kurang tuk membuat saya menjadi orang yang lebih baik dan lebih beradab. Justru saya makin buruk tampaknya:( Belum banyak mimpi-mimpi yang saya capai di tahun kemarin, dan ia sudah keburu menyambangi. Jadi, apa yang harus saya lakukan sekarang?

Menunggu. Iya, saya harus menunggu dari sekarang. Kemarin-kemarin saya sengaja acuh, membiarkan waktu seenaknya melaju. Eh, tahu-tahu saya sudah berada di sini. Di hari dimana jarak saya dengannya tinggal beberapa jengkal. Tinggal 96 jam lagi dan saya sama sekali tidak punya persiapan.

Akhirnya saya hanya memilih menunggu. Saya tahu menunggu adalah pekerjaan paling membosankan. Saya pribadi juga tidak suka menunggu. Menunggu itu rasanya eneg #uhuk. Semua waktu seakan sengaja berjalan lambat. Coba saja, menunggu waktu buka puasa mulai imsak hingga magrib. Tiap menit pantengin jam. Pasti rasanya lamaaaa bangeet. Sebaliknya, waktu itu bila dicuekin maka semua akan menjadi serba tak terasa. Ini saja saya gak nyangka, tiba-tiba sudah menghadapi skripsweet, padahal rasa-rasanya baru kemarin deh saya jadi MaBa (Mahasiswa Baru) kok sekarang sudah jadi MaLa (Mahasiswa Lama) ya ?

Nah, karena itu mulai dari sekarang, Mines Empat menjelang hari H saya memutuskan untuk menunggunya sembari mengeluarkan banyak unek-unek. Yah anggap saja catatan ini sekedar pengantar. Biar kesan kedatangannya WOw gitu, dan lebih berasa lamaaaa, hihihi.

Oke, untuk catatan kali ini sekian dulu ya. Catatan selanjutnya insya Allah saya akan merefleks kembali ingatan saya selama kurang lebih satu tahun terakhir ini. Semoga nantinya bisa menjadi bahan refleksi diri .

Samata, 140614
Memeluk malam dalam Gulita

posted from Bloggeroid

Posting Komentar untuk "(Minus) Empat H"