Kamar Kenangan

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Sitemap
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Hiks rasanya pengen nangis deh jika ditanya apa yang menjadi momen terbaik di Ramadan ini karena yang ada saya merasa justru ini adalah momen Ramadan terburuk dalam hidupku. Ramadan dimana ibadahku merosot drastis dari Ramadan di tahun-tahun sebelumnya.

Setidaknya tahun lalu saya masih bisa puasa full, masih bisa ke masjid untuk ikut tarawih, masih bisa mengkhatamkan Alquran lebih dari sekali dan berbagai amalan ibadah lainnya. Tapi tahun ini astaghfirullaah.

Benarlah yang dikatakan anak adalah ujian, ah bukan anak saja keluarga, teman, termasuk gadget yang bisa melalaikan kita dari ibadah kepada Allah juga termasuk ujian.

Ya, tahun ini saya hanya sempat sekali datang ke mesjid dengan niat ingin ikut tarawih namun gagal karena si Kecil mendadak rewel. Memang sih perempuan tidak ada kewajiban untuk shalat di masjid, bahkan malah dianjurkan untuk shalat di rumahnya karena itu adalah lebih baik baginya. Namun tetap saja beda ya nuansa shalat tarawih berjamaan di masjid dan di rumah.

Tahun ini memang tahun pertama saya Ramadan dengan status baru sebagai seorang ibu. Bukan itu saja, saya juga memasuki bulan Ramadan ini dalam kondisi hamil dan tetap menyusui si (calon) kakak. Dengan kondisi double seperti itu saya terpaksa harus rela untuk tidak ikut puasa selama dua pekan lamanya. Ini juga yang bikin saya sedih sebab tahun lalu meski dalam keadaan hamil saya masih kuat menjalankan ibadah puasa.

Lha Ramadan tahun ini? Sebenarnya juga saya merasa masih sanggup dan kuat untuk tetap berpuasa, tapi belum tentu dengan Bunay dan si dedek yang masih dalam kandungan. Jadinya saya merasa seperti menzhalimi mereka bila memaksakan diri untuk berpuasa secara full. Ya, akhirnya saya cuma bisa berpuasa di beberapa hari di awal Ramadan dan beberapa hari di akhir Ramadan.

Dan masih banyak lagi ibadah saya yang lainnya yang keteran jadi sekali lagi kalau ditanya momen terbaik saya di Ramadan ini apa? Ya rasanya saya pengen nangis saja, apalagi Ramadan tidak lama lagi akan segera meninggalkan saya. Tapi apalah arti penyesalan itu.

Hiks, semoga Allah masih memberi saya kesempatan untuk menciptakan momen terbaik di Ramadan-Ramadan selanjutnya.

Salam,

@siskadwyta

Share
Tweet
Pin
1 comments
Jajanan khas lebaran
gambar : www.njajan.com

Bismillaahirrahamaanirrahiim

Tak terasa lebaran tinggal hitungan hari. Biasanya menjelang lebaran seperti ini orang-orang sudah pada sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya. Mulai dari sibuk belanja baju lebaran hingga sibuk mencari jajanan khas lebaran. Yup, selain identik dengan belanja baju baru untuk dipakai di hari raya,  lebaran juga identik dengan jajanan khas lebaran yang akan dihidangkan untuk menyambut para tamu, keluarga, atau sahabat yang berkunjung kerumah.

Ngomong-ngomong soal jajanan khas lebaran, saya jadi kangen dengan jajanan atau cemilan yang biasa dibuat mama di hari lebaran. Apalagi sudah nyaris tiga tahun berturut-berturut ini saya tidak mencicipi jajanan beliau karena belum ada kesempatan untuk mudik.


Memang bagi orang Indonesia tak lengkap jika menyambut lebaran tanpa jajanan khas. Makanya, selain menghidangkan ketupat atau buras, opor ayam, rendang dan lain sebagainya, jajanan atau cemilan berupa kue kering juga selalu dihidangkan untuk tamu di hari lebaran.

Nah, kebanyakan orang kemudian memilih membeli kue-kue khas lebaran. Namun tak sedikit pula yang kemudian membuatnya sendiri. Mama saya termasuk tim yang lebih suka membuat jajanan lebaran sendiri daripada membeli. Alasannya tentu saja, selain karena soal rasa yang bisa dibuat sesuai selera, kualitas dan kebersihan jajanan juga lebih terjamin. Ditambah lagi kegiatan membuat kue ini bisa jadi aktivitas keluarga menghabiskan waktu bersama.

Saya sendiri waktu masih tinggal bersama mama,, selalu bantu beliau buat camilan berupa kue kering maupun basah namun meski sering membantu sampai saat ini saya belum lihai buat kue seperti beliau. Dan sampai sekarang juga saya belum menemukan jajanan yang rasanya menyamai camilan buatan beliau. Ya, pokoknya kue-kue buatan mama tak ada duanya deh.

Pengen tahu jajanan atau camilan khas Lebaran apa saja yang sering atau pernah dibuat mama dan menjadi jajanan lebaran favorit saya? Yuk,  intipin ulasan saya di bawah ini ;

Kacang Bawang

kacang bawang
gambar : fimela.com
Di urutan pertama ada kacang bawang, camilan lebaran yang paling mudah dibuat. Bahan yang digunakan pun cukup simple. Tak heran bila setiap menjelang lebaran mama selalu membuat camilan kacang bawang. Ya, boleh dibilang cemilan yang bahan dasarnya terdiri dari kacang tanah dan bawang ini sudah menjadi cemilan wajib di hari lebaran dalam keluarga kami.

Nastar (Kue Tomat)


nastar
gambar : bp-guide.id

Selain kacang bawang, cemilan berupa kue kering yang sering dibuat mama di hari lebaran adalah nastar atau kami biasa menyebutnya kue tomat. Tugas saya biasanya membantu menaburi cengkeh di bagian atas kue yang berbentuk seperti tomat dan berisikan selai nanas ini.

Kastengel (Kue Keju)



kastengel
gambar : bp-guide.id

Selanjutnya ada kastengel, eh kami biasa biasa menyebutnya kue keju. Kue ini memiliki adonan yang mirip dengan nastar,  namun ditambah dengan taburan keju di bagian atasnya.



FYI, saya baru tahu nih ternya kastengel merupakan kue yang berasal dari Belanda, dimana di negara asalnya kue ini biasanya juga dapat disantap bersama sup atau salad.

Putri Salju

putri salju
gambar : bp-guide.id

Berikutnya ada si putri salju, kue kering bertabur gula halus ini juga kerap dihidangkan mama di hari lebaran. Rasanya tentu saja gurih dan manis,

Oya, salah satu rahasia untuk membuat putri salju yang enak adalah kita harus memilih gula halus berkualitas bagus agar gulanya tak bergumpal dan tampilannya juga cantik ketika ditaruh di toples plastik atau kaca.

Batang Coklat


batang coklat
gambar : lensa.news

Kue berbentuk batang yang kedua sisi ujungnya diberi coklat ini juga termasuk kue andalan yang sering dibuat mama di hari lebaran plus termasuk kue yang paling difavoritin oleh keluarga kami.

Pilus Keju (Kue Sisir)



pilus keju
gambar : credit
Entahlah. Saya nggak tahu juga gimana awalnya sampai saya bisa menyebut pilus keju dengan kue sisir. Mengingat bentuknya tak sama dengan sisir. Eh tapi ada lho yang buat kue pilus keju ini dengan bantuan sisir, mungkin karena itu kali ya sehingga saya ikut-ikutan menyebutnya kue sisir. Sama seperti kue batang coklat, pilus keju juga termasuk cemilan lebaran yang paling cepat laku di keluarga kami karena banyak yang favoritin.

Pastel Kering Abon



pastel kering abon
gambar : bp.guide.id

Cemilan pastel yang berisi abon ini termasuk cemilan favorit saya banget. Sayangnya mama jarang buat cemilan ini karena proses pembuatannya yang menurut mama agak ribet. Jadi biasanya saya baru bisa mencicipi cemilan ini saat bertamu di rumah salah satu teman masa kecil saya yang saya tahu persis mamanya menghidangkan cemilan ini di hari lebaran.

Itulah bebeerapa jajanan atau cemilan khas favorit yang biasa dibuat mama dan jadi favorit keluarga kami. Kalau jajanan atau cemilan favorit kamu di hari lebaran apa saja nih? Share yuk di kolom komentar

Salam,

@siskadwyta
Share
Tweet
Pin
No comments
Bismillaahirrahmaanirrahim

Bulan Ramadan adalah bulan yang selalu dinanti-nanti oleh umat muslim, bulan yang special, bulan yang penuh kemuliaan, oleh sebab itu semestinya kita juga melakukan aktivitas yang special jika berada di dalamnya. Apalagi di bulan Ramadan ini, begitu banyak keutamaan yang bisa kita raih, mulai dari amal-amal yang dilipatgandakan pahalanya, dosa-dosa yang akan diampuni hingga kesempatan menjemput malam lailatul qadr.

Sayangnya meski sudah mengetahui keutaman-keutamaan yang ada di bulan Ramadan, saya masih sering luput dan belum maksimal mengisi Ramadan dengan aktivitas yang menuai pahala. Padahal ada banyak sekali aktivitas di bulan Ramadan yang ketika dilakukan dapat menambah tabungan amal kita.

Nah, berikut beberapa aktivitas selama bulan ramadan yang bisa kamu lakukan.

Makan Sahur

Ada lho orang yang mengabaikan sahur atau  lebih memilih makan sahur lebih cepat yakni di malam sebelum tidur. Padahal sahur ini sunnah dan dapat mendatangkan keberkaha. Rasul pun mensunnahkan kita agar mengakhirkan makan sahur.

Nah, karena sahur merupakan sunnah nabi, maka ini merupakan salah satu aktivitas yang tidak boleh kita abaikan selama bulan Ramadan.  Ya, kalau terlambat bangun sahur itu lain lagi ceritanya.

Membaca Alquran
Aktivitas lain yang tidak boleh kita lewatkan selama bulan Ramadan adalah membaca Alquran atau tadarus. Selain memiliki banyak keutamaan, kita juga sangat dianjurkan untuk membaca Alquran dan punya target khatam. Minimal selama bulan Ramadan kita bisa khatam satu kali.

Bayangkan di luar Ramadan saja Allah menjanjikan 1 kebaikan untuk 1 huruf Alquran yang kita baca, apalagi di dalam Ramadan dan kita mampu mengkhatamnya sekali, bahkan hingga berkali-kali. Maa syaa Allaah, ganjarannya tentu saja pahala kebaikan dari Allah yang tak terhitung nilainya.

Tidur
Siapa bilang orang yang berpuasa tidak boleh tidur? Justru tidur dalam keadaan berpuasa itu juga termasuk pahala lho. Jadi jangan lewatkan aktivitas yang satu ini karena tubuh kita juga perlu istirahat. Tapi ingat ya, usahakan kita jangan tidur di waktu-waktu yang terlarang, seperti setelah shalat shubuh (duh, ini susas sekali sih), lepas ashar dan maghrib lebih-lebih tidur sepanjang hari. Kalau tidur sampai seharian gitu mah alih-alih dapat pahala, yang ada puasa kita jadi makruh

Menyiapkan Menu Berbuka
Selanjutnya aktivitas yang tak kalah penting di bulan Ramadan bahkan bisa membuat kita mendapat pahala yang sama dengan pahala orang yang berpuasa adalah menyiapkan menu berbuka.

So bagi perempuan terutama yang berhalangan puasa karena haid atau nifas, yuk rajin buatkan atau bagi-bagi takjil buat orang yang berpuasa, biar tak ketinggalan juga dapet pahala puasanya

Mendengarkan Ceramah atau Kajian
Termasuk aktivitas yang tak hanya mendatangkan pahala kebaikan namun juga menambah pemahaman agama yang baik adalah mendengarkan ceramah atau kajian.

Pada saat Ramadan kita bahkan bisa mendengarkan ceramah setiap malam saat pergi shalat tarawih di masjid. Selain itu mejelis-majelis ilmu juga gencar dilaksanakan di bulan mulia ini, jadi jangan lewatkan aktivitas bermanfaat yang satu ini karena manfaatnya juga besar. 

Itulah beberapa aktivitas bermanfaat yang juga mendatangkan pahala kebaikan berlipat untuk kita yang melaksanakannya. Yuk, jangan biarkan Ramadan berlalu sia-sia hanya karena kita lalai dan melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat. Ini juga jadi reminder buat saya pribadi.
Share
Tweet
Pin
No comments

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Idul fitri merupakan hari raya umat islam yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Uniknya, Indonesia sendiri memiliki nama lain untuk sebutan hari raya idul fitri ini, yakni lebaran. Namun tidak jelas dari mana asal-usul kata ‘Lebaran’ ini.

Ada yang menganggap kata Lebaran ini berasal dari beberapa bahasa di Indonesia, diantaranya Bahasa Jawa ‘lebar’ (usai), Bahasa Madura ‘lober’ (tuntas), Bahasa Sunda ‘lebar’ (melimpah ruah atau kadang juga disebut ‘boboran’), atau Bahasa Betawi ‘lebar’ (luas dan dalam).

Sedangkan idul Fitri sendiri berasal dari bahasa Arab ‘id al-fitr yang berarti “kembali kepada fitrah” atau kesucian sebagaimana bayi yang baru lahir di dunia ini.


Apapun asal-usulnya, yang jelas kata Lebaran mengandung makna tuntas, komplit, atau usai. Maksudnya tuntas menjalankan puasa selama sebulan penuh sehingga diharapkan hati dan pikiran umat Islam semakin luas, legowo, dan melimpah ‘ruah’ dengan pintu maaf. Inilah makna terpenting dari Lebaran

THR

Salah satu hal yang dinanti-nanti di bulan Ramadan ini, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai ASN atau karyawan dari suatu perusahaan adalah Tunjangan Hari Raya atau lebih dikenal dengan singkatannya THR.

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya di Hari Raya, jumlahnya akan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejumlah uang tersebut dimaksudkan sebagai hadiah atau pemberian istimewa pada momen yang istimewa seperti Hari Lebaran. Dalam aturan pemerintah sendiri, THR ini wajib diberikan paling lambat tujuh hari sebelum lebaran.


Namun, nyatanya bukan hanya perusahaan saja lho yang memberikan THR kepada karyawannya. Masyarakat Indonesia juga memiliki sebuah tradisi pemberian THR kepada anak-anak, dan tentunya yang biasa yang memberikan THR ini adalah orang-orang dewasa yang telah bekerja dan memiliki penghasilan. Pemberian THR menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak dengan bahagia. Jadi ingat waktu masih anak-anak bahkan sampai kuliha juga saya langganan dapat THR terutama dari om Jumading rahimahullah.

Baca juga Tentang THR dan Kenangan bersama Om


Baju Baru

Tradisi lain yang kita temui adalah tradisi menggunakan baju baru ketika Lebaran. Nah, tradisi yang satu ini juga menjadi salah satu tradisi yang begitu lekat dengan masyarakat Indonesia. Seolah menggunakan baju baru di hari lebaran adalah suatu keharusan. Padahal tidak menggunakan baju baru pun tak mengapa, kita masih bisa menggunakan baju yang lama asal baju lama yang kita gunakan itu masih bagus, karena Rasullullaah pun menganjurkan kita memakai baju yang paling bagus di hari raya.


Oya, tradisi membeli baju baru untuk dipakai saat hari lebaran pun didukung oleh berbagai pusat perbelanjaan yang ramai memberi diskon besar-besaran bail secara offline maupun online. Pantes saja ya, tradisi ini langgeng di masyarakat Indonesia.

Baca juga : Lebaran, Haruskah Pakai Baju Baru

Mudik

Selanjutnya, tradisi yang tak kalah lekat dengan masyarakat Indonesia adalah mudik atau pulang kampung. Sebagaimana kita tahu banyak orang Indonesia yang memilih merantau, meninggalkan kampung halamannya demi mengais rezeki di kampung orang. Nah, di masyarakat Indonesia, lebaran dijadikan momen yang tepat bagi para perantau untuk mudik dan melepas rindu bersama keluarganya. Bahkan tradisi mudik ini sudah berlangsung dari jutaan tahun yang lalu lho.


Lebih menakjubkan lagi, Indonesia telah menjadi sebuah negara dengan masyarakat yang paling banyak melakukan perjalanan mudik di musim Lebaran. Tidak tanggung-tanggung, puluhan juta orang akan bepergian dan menyeberang pulau yang satu ke pulau lainnya. Bayangkan betapa mudik telah menjadi sebuah tradisi yang sangat besar dan masih selalu dijalankan hingga saat ini.


Sayangnya tahun ini saya masih berhalangan mudik karena berbagai alasan. Padahal pengen banget bisa mudik seperti keluarga yang lain. Apalagi sudah tiga tahun berturut-turut ini saya tidak lebaran bersama pala dan mama. Yah, semoga saja Allah masih memberi saya kesempatan untuk mudik lebaran tahun depan.

Baca juga Mengapa Tidak Mudik Lebaran Tahun Ini


Takbir Keliling

Selanjutnya ada tradisi takbir keliling. Yap, Lebaran akan selalu disambut dengan kumandang takbir yang merupakan tanda kemenangan setelah melakukan puasa selama sebulan penuh. Pada momen ini masyarakat akan turun ke jalan di malam menjelang lebaran, baik itu menggunakan kendaraan ataupun sekedar berjalan kaki beramai-ramai sambil mengumandangkan takbir.

Tradisi takbir keliling ini juga kerap dilakukan di kampung kelahiran saya yang notabene masyarakatnya mayoritas non muslim. Bersyukur, karena toleransi dalam beragama di kota tempat saya lahir dan dibesarkan itu cukup tinggi. Oya, waktu kecil saya juga pernah beberapa kali ikut takbir keliling.


Petasan dan Kembang Api

Selain menyambut Lebaran dengan takbir keliling, masyarakat juga kerap meramaikan malam menjelang lebaran dengan bunyi petasan. Padahal tradisi ini dinilai berbahaya, bahkan secara resmi penggunaan petasan telah dilarang oleh pemerintah. Namun, petasan di Hari Lebaran telah menjadi sebuah tradisi yang sulit dihilangkan, kecuali di Kampung Kelahiran saya ya karena di petasan di Serui adanya hanya pada saat menjelang tahun baru saja.


Selain petasan, masyarakat juga kerap mengunakan kembang api untuk menambah semaraknya pesta kemenangan umat Islam. Hal ini karena kembang api tidak menimbulkan ledakan layaknya petasan yang dapat membahayakan. Akan tetapi, harus tetap hari-hati juga dalam bermain kembang api.

Ketupat


Lebaran dan ketupat tentu telah menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Makanan khas lebaran ini biasanya akan disajikan bersama opor, rendang, semur, kerupuk udang dan beberapa jenis tambahan lainnya. Meski terbilang memiliki cara penyajian yang berbeda-beda pada tiap daerah di Indonesia, namun ketupat telah menjadi sebuah penganan wajib yang selalu disajikan ketika perayaan Lebaran.


Ketupat Lebaran akan menjadi sebuah sajian yang sangat istimewa, sebab hampir semua keluarga akan menyantapnya dengan bahagia, di mana seluruh atau sebagian besar anggota keluarga bisa berkumpul dan menikmatinya bersama-sama. Tak lengkap rasanya melewati Lebaran tanpa sajian ketupat, karena ketupat adalah sajian khas yang wajib disantap di momen yang indah tersebut


Halal Bi Halal

Halal Bi Halal adalah sebuah tradisi yang telah dilakukan sejak lama sekali, di mana orang akan saling mengunjungi dan merayakan Lebaran bersama keluarga besar, teman-teman, kerabat, tetangga, atau bahkan mereka yang lainnya yang kita anggap penting untuk kita kunjungi.



Pada momen ini biasanya akan menjadi waktu yang tepat untuk bermaaf-maafan. Halal Bi Halal bahkan masih akan dirayakan setelah momen Lebaran berlalu dan kita kembali beraktifitas seperti biasanya, maka di tempat-tempat kita beraktifitas hal ini juga akan dirayakan, seperti: di sekolah, di kantor, atau tempat lainnya.Baju Baru


Ziarah Makam

Nyekar atau ziarah, menjadi hal wajib bagi sebagian besar masyarakat Indonesia di Hari Lebaran. Biasanya hal ini dilakukan selepas shalat Idul Fitri atau di pagi hari Lebaran pertama tiba. Orang-orang akan mendatangi pemakaman dan memanjatkan doa bagi keluarga dan juga kerabat yang telah pergi meninggalkan dunia. .


Rekreasi

Liburan yang panjang tentu tidak akan lengkap jika dilalui tanpa sejumlah agenda rekreasi, terutama ketika pulang ke kampung halaman. Rekreasi menjadi salah satu hal yang paling ditunggu, sebab pada momen lebaran kita akan memiliki kesempatan yang baik untuk bepergian bersama dengan anggota keluarga lainnya yang juga berkumpul bersama.


Momen berharga yang jarang bisa terjadi, karena itu sangat penting untuk melewatkannya dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan, salah satunya dengan rekreasi.

Nah, itulah beberapa tradisi lebaran di Indonesia yang juga sering saya temui di daerah saya. Bagaimana dengan tradisi di daerah kamu? Apakah juga demikian?

Salam,

@siskadwyta
Share
Tweet
Pin
No comments
lebaran, baju baru
gambar : pia.com

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Lebaran, Haruskan Pakai Baju Baru? Selain identik dengan mudik, lebaran juga identik dengan baju baru. Ya, bukan pemandangan aneh lagi bila jelang lebaran seperti ini mall-mall dan pusat perbelanjaan semakin ramai, penuh dengan para pengunjung yang hendak membeli baju baru. E-commerce pun tak kalah ramai, diserbu dengan para konsumen yang hendak membeli baju baru secara offline.

Well, apakah lebaran harus selalu dengan baju baru? Biarlah lirik lagu yang pernah dibawakan Dea Ananda semasa kecil ini yang menjawabnya.


"Baju baru alhamdulillaah

Tuk dipakai di Hari Raya

Tak adapun tak apa-apa

Masih ada baju yang lama"

Ya, jawabannya tentu saja tidak. Tak punya baru pun tak masalah. Meski demikian saya pernah beranggapan bahwa baju baru di hari lebaran itu wajib. Mungkin karena baju baru sudah menjadi tradisi di keluarga saya sehingga saya beranggapan seperti itu. Sejak kecil mama dan papa selalu menghadiahkan putri-putrinya baju baru untuk dipake di hari raya. Sampai sekarang pun tradisi tersebut masih berlanjut, meski saya dan kak Vhie sudah nggak kebagian lagi melainkan dialihkan ke anak-anak kami. Jadi sekarang tinggal Aya, si Bungsu Auliya dan cucu-cucu saja yang dapet jatah THR buat beli baju. Ya nggak apalah emaknya nggak kebagian, yang penting ada jatah pembeli baju baru untuk si Kecil, haha itu saja sudah bikin emaknya hepi banget, hehe.

Actually, pertama kali saya nggak dapet jateh THR buat beli baju baru dari mama dan papa adalah saat saya sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri. Waktu itu tahun 2015, di tahun itu pula pertama kali saya bisa beli baju lebaran sendiri. Begitupun dengan baju lebaran tahun selanjutnya.

Nah, baru di Lebaran tahun 2017-lah , saat sudah menyandang status sebagai seorang istri, untuk pertama kalinya saya tidak beli baju baru. Tahun 2018 pun saya masih pake baju lebaran yang lama, hanya suami saja yang beli baju koko baru dengan warna yang serupa dengan warna baju lebaran saya yang lama itu. Artinya saya terakhir beli baju lebaran tahun 2016.

Lha kenapa setelah menikah, saya bisa sampai tidak pakai baju baru seperti lebaran-lebaran sebelumnya? Apa karena suami tidak mau membelikan istrinya ini baju baru? Oh tidak. Justru saya yang tidak ingin dibelikan dan sama sekali tidak ada minat buat beli baju baru karena baju yang saya beli sebelum nikah masih ada dan jarang dipake, bahkan ada belum pernah saya pake sama sekali.

Saat itu pemahaman saya terhadap baju baru di hari lebaran sudah berubah. Kini, bagi saya baju baru di hari lebaran itu tidak wajib. Benar, seperti cuplikan lirik lagu yang dinyanyikan Dea, Tak ada pun tak apa-apa. Masih ada baju yang lama.

Alhamdulillaah yang penting kita tetap bersyukur ya. Mau pake baju atau tidak, tetap kudu Alhamdulillaah.

So far, meskipun baju baru bukanlah suatu keharusan di hari lebaran namun tidak ada larangan juga bagi kita untuk memakai baju baru saat lebaran. Justru dalam hadits ada sebuah anjuran untuk memakai pakaian yang paling bagus saat hari raya. Dalil tersebut adalah hadits riwayat Al Bukhori pada bab Hari raya dan berhias di dalamnya:

“Sungguh Abdullah bin Umar, ia berkata : “Umar mengambil sebuah jubah sutra yang dijual dipasar, ia mengambilnya dan membawanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan berkata : “Wahai Rasulullah, beliah jubah ini serta berhiaslah dengan jubah ini di hari raya dan penyambutan. Rasulullah berkata kepada Umar : “sesungguhnya jubah ini adalah pakaian orang yang tidak mendapat bagian ”. (HR. Al Bukhari).

Bilapun tidak ada baju baru kita bisa menggunakan baju yang lama tapi pastikan baju lama yang kita adalah baju yang paling bagus. Tak perlu bersedih juga bagi kamu yang belum bisa beli baju di lebaran kali ini. Karena sungguh hakikat hari raya bukanlah baju baju, melainkan seperti apa yang pernah disampaikan Ali bin Abi Thalib. Semoga untaian kata-kata beliau yang nan menyejukkan di bawah ini bisa jadi renungan bagi kita dalam menyambut hari raya.

gambar : instagram

Amirul Mukminin Ali ibn Abi Thalib as di hari raya memakai pakaian yang sederhana dan makanan yang sederhana. Ketika itu sahabat melihat beliau dalam keadaan tersebut mereka bersedih dan berkata,

Wahai Amirul Mukminin bukanlah hari ini hari raya?”

Beliau menjawab, “Ya benar, sekarang adalah hari raya dan setiap hari dimana ketaatanku bertambah bagiku adalah hari raya,”seraya mengucapkan;

ﻟﻴﺲ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻟﻤﻦ ﻟﺒﺲ ﺍﻟﺠﺪﻳﺪ، ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻟﻤﻦ ﻃﺎﻋﺘﻪ ﺗﺰﻳﺪ
Hari raya bukanlah bagi orang yang memakai pakaian baru, bukan tetapi hari raya bagi yang bertambah ketaatannya

ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻟﻤﻦ ﺗﺠﻤﻞ ﺑﺎﻟﻤﻠﺒﻮﺱ ﻭﺍﻟﻤﺮﻛﻮﺏ، ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻌﻴﺪ
ﻟﻤﻦ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻪ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ..

Hari raya bukanlah bagi orang yang memperindah dirinya dengan pakaian dan kendaraan, akan tetapi hari raya bagi orang yang dosa-dosanya mendapatkan ampunan

ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻟﻤﻦ ﺃﻛﻞ ﺍﻟﻄﻴﺒﺎﺕ ﻭﺗﻤﺘﻊ ﺑﺎﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ﻭﺍﻟﻤﻠﺬﺍﺕ، ﻟﻜﻦ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﻟﻤﻥ ﻗﺒﻠﺖ
ﺗﻮﺑﺘﻪ ﻭﺑﺪﻟﺖ ﺳﻴﺌﺎﺗﻪ ﺣﺴﻨﺎﺕ ..

Bukanlah hari raya bagi orang menyantap makanan yang lezat, bersenang-senang dengan syahwat dan yang lezat-lezat. Akan tetapi bagi orang yang diterima taubatnya dan kejelekannya diganti dengan kebaikan.


FYI, baru lebaran kali ini yang merupakan lebaran ketiga saya bersama suami sekaligus merupakan lebaran pertama dengan si Kecil, kami pake baju baru lebaran couple yang dijahit sama aunty Nia (adik suami). Nah, kalau kamu di lebaran kali ini pilih pake baju baru atau pake baju lama yang masih tampak bagus?

Salam,

@siskadwyta

Share
Tweet
Pin
No comments


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Pilih berbuka puasa dengan teman atau keluarga? Jika diajukan pertanyaan seperti itu kamu pilih yang mana hayoo, kalau jawaban saya sih tergantung. Karena ada kalanya saya juga ikut berbuka puasa bersama teman tapi itu hanya sesekali saja sih, selebihnya saya kebanyakan buka puasa bareng keluarga.

Ramadan tahun ini malah saya full buka puasa di rumah bareng keluarga. Yaiyalah, mau buka puasa dengan teman yang mana coba. Teman saya di mana, sayanya dimana. Wong semua teman saya mulai dari teman alumni sekolah, alumni kuliah, teman organisasi, teman komunitas dan teman kerja waktu masih ngajar dulu dengan sayanya berjauhan. Ada yang di Serui, ada yang di Makassar, sementara saya sendiri lagi berada di daerah tempat tinggal suami beserta keluarganya, and you know what di sini saya nggak punya teman sama sekali. Eh ada sih, teman pengajian cuma gegara saya pernah pindah ke daerah lain jadi sekalinya kembali tinggal di rumah mertua malah loss contact sama mereka. Begini deh nasib hidup nomaden.

Namun sekalipun saya masih tinggal di daerah yang sama dengan teman-teman saya itu, paling buka puasa saya di luar bersama mereka (baik itu teman semasa sekolah, semasa kuliah, teman komunitas, dll) hanya 5 - 7 kali selama bulan Ramadan selebihnya ya bukanya sama keluarga.

Nah, beda halnya kalau saya dapat undangan atau ajakan buka puasa bersama nyaris tiap hari selama bulan ramadan sehingga waktu untuk berbuka puasa bersama keluarga jadi berkurang. Kalau kondisinya seperti itu ya jelas saya akan pertimbangkan lagi untuk buka di luar. Apalagi dengan kondisi saya yang sekarang telah menjadi orang tua.

Sebagai orang tua saya dan suami harus bisa memberi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anak kami. Termasuk contoh yang bisa kami berikan adalah menanamkan nilai-nilai positif pada mereka. Waktu berbuka bersama keluarga bisa jadi momen yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai tersebut. Selain itu, buka bersama keluarga juga bisa menambah kehangatan dalam keluarga serta menciptakan kenangan yang indah bagi anak-anak, terutama bagi anak-anak yang sudah bisa diajarkan untuk ikut menjalankan ibadah puasa.

Baca juga Tips Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini

Memang sih anak saya masih bayi, baru jalan 10 bulan. Di usianya yang segitu ia tentu belum paham banyak hal tapi otaknya bisa merekam apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar.

Bagaimana si kecil bisa mendapatkan nilai-nilai yang positif, kehangatan keluarga sekaligus kenangan ramadan yang indah bila selama Ramadan orang tuanya lebih banyak buka puasa bersama teman-temannya di luar dibanding bersama keluarganya di rumah.

Kalau bukanya cuma sekali-kali sih nggak masalah, tapi kalau buka puasanya hampir setiap hari selama bulan Ramadsn itu yang jadi masalah. Biar bagaimanapun keluarga adalah prioritas. Jadi sebaiknya bila keadaannya seperti itu kita harus bijak memilih dan memilah mana undangan atau ajakan buka puasa yang bisa kita penuhi dan mana yang bisa kita tolak baik-baik.

Eniwei, selain tergantung kondisi, ijin dari orang tua atau suami juga harus diprioritaskan. Sekalipun kondisi untuk buka puasa bersama teman memungkinkan tapi bila orang tua atau suami tidak mengijinkan, entah karena dengan alasan apa maka sebagai seorang anak ataupun istri kita harus manut.  Jangan sekali-kali melanggar ijin dari keduanya karena itu sama saja kita menentang aturan dalam agama. Alih-alih menggapai pahala puasa, malah dosa yang kita dapat.

Nah, kalau kamu “Lebih pilih buka puasa bersama teman atau keluarga? Apa jawaban kamu sama dengan saya atau punya jawaban yang berbeda? Share yuk jawaban kamu di kolom komentar.

Salam,

@siskadwyta



Share
Tweet
Pin
No comments

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Lebaran merupakan momen spesial bagi umat muslim. Maka wajar bila di hari raya ini banyak umat muslim terutama dari kaum hawa yang ingin tampil lebih menawan dibanding hari-hari biasa. Tak hanya dengan baju baru dan mukena baru, urusan make up pun menjadi hal yang tidak luput dari perhatian.

Nah, untuk urusan fashion mungkin tak terlalu masalah ya karena sekarang ini sudah tersedia banyak fashion hijab mulai dari gamis, kerudung dengan berbagai model kekinian dan macam-macam perintilannya yang dirancang khusus untuk para hijabers. Jadi kita tidak perlu bingung lagi. Tinggal mix and match atau kalau masih bingung langsung intip saja tutorial hijab di youtube yang bisa kita tiru untuk hari lebaran nanti.


Namun untuk masalah tata rias atau make up ini yang sedikit masalah, terutama bagi wanita seperti saya yang tidak mahir menggunakan make up. Tahunya cuma pake bedak padat dan lipstik saja, hehe.

Padahal saya juga pengen tuh bisa tampil fresh tapi tetap natural di hari lebaran dengan make up yang sesuai dengan fashion hijab yang saya kenakan. Ya, di hari lebaran nanti saya memang tidak berniat mau tampil berlebihan, yang penting  bisa menyesuaikan make up mu dengan warna dan model hijab yang saya kenakan agar dua faktor ini saling mendukung penampilan saya.

Bagi kamu yang mengenal atau pernah bertemu saya pasti tahu gimana penampilan saya selama ini. Minim make up. Termasuk ketika hari lebaran pun tampilan saya ya gitu-gitu saja. Justru saya bakal merasa aneh dan tidak pede dengan make up yang terlalu menonjol. Fashion hijab saya pun simple sekali. Thats why, tipe wanita yang simple kayak saya memang cocok dengan make up yang natural.

Dengan make up natural ini kita tidak perlu bingung menyesuaikan warna lipstik, atau eyeshadow agar bisa pas dengan hijab yang kita pakai.

Setidaknya untuk mendapatkan make up natural juga tidak  terlalu sulit. Bagaimana caranya? Pertama sebelum menggunakan make up kita bersihkan wajah terlebih dahulu lalu gunakan primer sebelum menggunakan foundation agar make up kita bisa tahan lama dan tidak mudah luntur.

Pakai juga concealer di bawah mata untuk menyamarkan lingkaran hitam. Oya untuk foundation cukup kita pakenya tipis-tipis di wajah secara merata ya dan lapisi dengan bedak padat.

Selanjutnya rapikan alis dengan menggunakan pensil alis dan isi daerah yang terlihat tipis agar alis kita terlihat rapi dan cantik.

Untuk bagian pipi, kita bisa aplikasikan blush on berwarna natural seperti peach atau merah muda agar wajah terlihat merona. Untuk bagian kelopak mata, gunakan eyeshadow berwarna cokelat muda. Jangan lupa tambahkan maskara pada bulu mata agar bulu mata kita terlihat lebih lentik (FYI, saya tidak gunakan bulu mata palsu. Yang terakhir, pulaskan lipstik berwarna natural seperti pink muda, peach atau beige. Kalau saya pakenya longlistipck yang warna pink muda dari wardah, trus untuk bedak padatnya saya gunakan Everyday Lumonius Two Way Cake warna light beige.

Baca juga Tampil Natural dengan Bedak Wardah Everyday Lumonius Two Way Cake

Nah, siapa yang pengen tampil fresh di hari lebaran dengan make up natural? Bisa aplikasikan tips tersebut. Atau kamu punya tips make up lain saat lebaran nanti, boleh dong share di kolom komentar.

Salam,

@siskadwyta
Share
Tweet
Pin
No comments

gambar : dokter.id

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Tips Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini - Ibadah puasa di bulan Ramadan memang hanya diwajibkan bagi kita yang telah akil baligh. Namun tidak ada salahnya juga kita sebagai orang tua mulai mengajarkan anak berpuasa sejak dini. Tentu, bila anak sudah terbiasa dilatih berpuasa sedari kecil, saat telah masuk usia akil baligh nanti, ia akan lebih siap menjalankan ib7adah puasa dibanding anak yang tidak pernah dilatih berpuasa sebelumnya.

Saya sendiri sudah mulai diajarkan berpuasa oleh mama di usia masih sekira 5-6 tahun, saya lupa kapan persisnya. Yang pasti saat duduk di bangku kelas 1 SD saya sudah mampu menahan lapar dan dahaga hingga waktu berbuka tiba. Alhasil menjalankan ibadah bukan lagi hal yang asing bagi saya setelah menjadi mukallaf.

Saya pun berencana akan mulai mengajarkan anak-anak saya kelak untuk berpuasa sejak dini seperti yang mama ajarkan pada saya dan ketiga saudari saya dulu. Bagaimana caranya?  

Baiklah, berdasarkan ingatan terkait cara mama mengajarkan saya berpuasa waktu kecil, juga dari beberapa referensi yang saya baca, ini dia tips mengajarkan si kecil berpuasa sejak dini :

Ajarkan Anak Puasa Secara Bertahap

Tentu saja tak mudah bila si kecil tiba-tiba harus menjalani puasa selama seharian penuh. Jadi jangan langsung memaksa anak berpuasa seperti kita. Untuk mengajarkan anak yang baru pertama kali berpuasa  kita bisa lakukan secara bertahap, yakni dengan membiarkan ia berpuasa setengah hari. Cara ini juga yang mama terapkan ketika mengajar saya berpuasa dulu.

Biarkan si kecil berpuasa mulai dari waktu fajar hingga masuk waktu dhuhur. Cara ini bisa dilakukan selama beberapa hari dan bila si kecil sudah siap, kita bisa secara bertahap menambahkan durasi puasanya.


Pahamkan Anak Makna Puasa

Sembari mengajarkan puasa, anak juga harus tahu makna ibadah yang ia kerjakan di bulan Ramadan ini. Dan sudah menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk menjelaskan kepadanya secara perlahan bahwa puasa adalah perintah Allah, menjalankannya adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah. Jelaskan pula manfaat dari puasa, kebaikan-kebaikan yang ada pada bulan Ramadan dan berbagai hal lainnya dengan bahasa yang mudah ia pahami.


Siapkan Menu Sahur dan Berbuka Favorit Anak

Sebagai bentuk motivasi dan penghargaan karena si kecil sudah mau belajar berpuasa, kita bisa menyiapkan menu favorit anak baik pada saat sahur maupun berbuka.

Si kecil pasti akan sangat senang bila dihidangkan makanan kesukaannya. Bahkan bila perlu, kita bisa melibatkan si kecil dalam memilih menu buka puasa yang ia inginkan. Ajak juga ia ikut membantu di dapur dan memasak bersama. Tentu akan menyenangkan sekali, kecil pun akan semakin bersemangat menjalankan ibadah puasanya.

Ajak Anak Ngabuburit atau Melakukan Aktivitas Menyenangkan Lainnya

Satu lagi cara agar si kecil mampu belajar puasa dengan lebih baik yakni dengan mengalihkan perhatiannya dari makanan dan minuman selama belajar berpuasa. Kita bisa berbagai aktivitas menyenangkan bersama si kecil mulai dari permainan, hingga jalan-jalan untuk membuat si kecil tidak begitu memikirkan soal puasa yang tengah ia jalani. Jadi ingat, waktu kecil papa hampir tiap sore ajak saya dan adikku Aya ngabuburit ke taman atau sekadar jalan-jalan dan itu berhasil mengalihkan kami dari rasa lemes karena puasa.

Baca juga Kenangan Manis Ramadan di Masa Kecil


Jadilah Contoh dan Teladan yang Baik untuk Anak

Anak-anak adalah peniru ulung. Ia biasa akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Jadi untuk mengajarkan puasa pada anak, tentu kita harus bisa memberikan contoh dan teladan yang baik.

Nah, karena anak-anak suka meniru apa yang dilihatnya maka ia pasti akan penasaran ketika melihat orang tuanya tidak makan dan minum seharian serta jadi lebih sabar dan tidak mudah emosi seperti biasanya, hehe. Ketika mereka mulai bertanya, maka kita bisa memberikan jawaban yang mudah dicerna mengenai apa itu puasa, sekaligus juga kita bisa ajak mereka untuk ikut berpuasa. Selain itu kita juga harus selalu mendampingi si kecil dan memberikan dukungan agar ia mampu menyelesaikan ibadah puasanya.


Memberikan Apresiasi pada Anak Bila Ia Sukses Menjalankan Puasanya

Jangan lupa, berikan apresiasi atau penghargaan pada si kecil setiap ia kali ia sukses menyelesaikan ibadah puasanya. Apresiasi atau penghargaan yang kita berikan tidak harus dengan hadiah, bisa juga dalam bentuk pujian atau pelukan.

Namun tidak ada salahnya juga bila sekali-kali kita memberikan si kecil hadiah atau kejutan atas keberhasilannya menuntaskan ibadah puasa. Dengan begitu, ia akan merasa senang dan makin semangat berpuasa.

Itulah beberapa tips mengajarkan si kecil berpuasa. Ah, saya jadi nggak sabar ingin mengajarkan puasa pada si Bunay. Saat ini sih umur Bunay baru jalan 10 bulan jadi belum waktunya diajarkan puasa eh tapi dia selama ramadan ini ia sudah sering lho ikut buka puasa dan bangun tiap sahur.

Nah, karena mengajarkan anak berpuasa sejak dini itu penting so yuk, ayah bunda mari kita mulai ajarkan si kecil menjalankan ibadah yang merupakan rukun islam ketiga ini. Dengan begitu, setelah masuk usia akil baligh ia tidak akan merasa kesulitan menjalankan ibadah puasa.

Salam,

@siskadwyta
Share
Tweet
Pin
No comments
Older Posts

About me

About Me

Hallo, perkenalkan
Nama saya Siska Dwyta
Seorang ibu rumah tangga
yang doyan ngeblog.

Ingin bekerja sama?
Contact me : dwy.siska@gmail.com

Read More About Me

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Labels

artikel Birth Story blogging fiksi jodoh keluarga kesehatan lomba blog media sosial menyusui Motherhood MPASI muslimah opini pernikahan personal Pregnancy reminder review tips

recent posts

Blog Archive

  • ►  2013 (54)
    • ►  March (1)
    • ►  April (2)
    • ►  May (5)
    • ►  June (4)
    • ►  July (7)
    • ►  August (4)
    • ►  September (6)
    • ►  October (5)
    • ►  November (8)
    • ►  December (12)
  • ►  2014 (76)
    • ►  January (9)
    • ►  March (2)
    • ►  April (8)
    • ►  May (8)
    • ►  June (14)
    • ►  July (11)
    • ►  August (5)
    • ►  September (1)
    • ►  October (3)
    • ►  November (8)
    • ►  December (7)
  • ►  2015 (16)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  April (5)
    • ►  May (1)
    • ►  June (2)
    • ►  July (1)
    • ►  October (1)
    • ►  December (3)
  • ►  2016 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2017 (41)
    • ►  September (4)
    • ►  October (26)
    • ►  November (7)
    • ►  December (4)
  • ►  2018 (48)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  March (1)
    • ►  May (2)
    • ►  July (2)
    • ►  September (3)
    • ►  October (2)
    • ►  November (13)
    • ►  December (22)
  • ▼  2019 (151)
    • ►  January (11)
    • ►  February (11)
    • ►  March (13)
    • ►  April (6)
    • ►  May (35)
    • ►  June (6)
    • ►  July (3)
    • ►  August (3)
    • ►  September (24)
    • ►  October (17)
    • ►  November (19)
    • ▼  December (3)
      • Arti Dibalik Nama Zhafran Assyauqi Muhammad
      • Umroh.com, Marketplace dengan Paket Umroh Termurah...
      • Ketahuilah Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner ...

Popular Posts

  • Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Fossil Gen 5 Smartwatch
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Gen 5 Fossil Smartwatch . Pekerjaan sebagai ibu rumah tan...
  • Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus . Setiap rumah tangga punya ujiannya masing-masing. Ujiannya...
  • Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar   - Pekan lalu say...
  • Tentang Anging Mammiri, Komunitas Blogger Makassar yang Berembus Sejak Tahun 2006
    gambar latar : pxhere.com Bismillaahirrahmaanirrahiim "Kemana saja saya selama ini. Ngakunya Blogger Makassar kok baru gabung ...
  • Cerita MPASI Bunay 6 Bulan : Belajar Makan
    Tak terasa sudah genap sebulan Bunay makan makanan selain ASI. So, di postingan kali ini saya pengen cuap-cuap dulu mengenai MPASI Bunay ...

MEMBER OF

Blogger Perempuan

Followers

Facebook Twitter Instagram
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by Siska Dwyta @copyright 2019 BeautyTemplates