Kamar Kenangan

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Sitemap

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Tantangan Mengikuti ODOP bersama Estrilook Community. Ini adalah kali kedua saya mengikuti tantangan menulis dari komunitas Estrilook Community. Seperti biasa sebelum memutuskan untuk mengikuti tantangan menulis dari komunitas manapun pastinya saya akan bertanya sama diri sendiri terlebih dahulu, kira-kita saya bisa nggak, sanggup nggak?

Oke kalau dari awal diri saya sudah merasa siap ikutan, saya bakal lanjut tanpa pikir panjang. Sebaliknya, kalau dari awal saja saya sudah merasa nggak siap atau pengen ikut tapi bimbang, ya pastinya saya bakal mikir panjang dan mempertimbangkan baik-baik dulu sebelum benar-benar menerima tantangan tersebut.

Kenapa? Karena saya tahu hasilnya bakal seperti apa, hehe. Jadi bagi saya, niat dan tekad awal itu memang penting banget. Sekali saya menerima tantangan menulis (apapun itu) saya harus bisa menaklukkannya. Yah, meski pada kenyataannya saya pun pernah gagal menaklukkan ODOP yang diselenggarakan oleh komunitas blogger lain.

Manfaat Mengikuti ODOP Estrilook Community


Tentu akan ada kepuasan tersendiri ketika kita berhasil menaklukkan tantangan menulis setiap hari ini. Dan meski tidak berhasil menaklukkannya pun sebenarnya nggak ada ruginya lho kalau kita ikutan ODOP. 

Setidaknya dengan menerima tantangan ODOP dari komunitas Estrilook Community kita bisa mendapatkan banyak manfaat, apalagi sebagai seorang blogger. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak ulasan berikut; 

Semangat Menulis Setiap Hari


Namanya juga tantangan menulis setiap hari satu postingan otomatis ketika mengikuti ODOP kita bakal semangat menyelesaikannya karena punya komitmen dan terikat dengan aturan. Memang sih kadang-kadang untuk rajin posting tulisan setiap hari kita yang kudu memaksakan diri dan berani menerima tantangan. 

Selain itu tentunya dengan mengikuti tantangan menulis seperti ODOP yang diselenggarakan oleh komunitas Estrilook Community ini bisa bikin kita jadi lebih termotivasi karena kita tidak sendirian menjalaninya. 

Jujur saja, belajar dari pengalaman,  saya bisa berhasil menyelesaikan tantangan menulis seperti ini juga tidak terlepas dari pengaruh teman-teman yang sama-sama berjuang menaklukkan ODOP. Kalau mereka bisa mengapa saya nggak coba? Yah, walaupun saya selalu menjadi paling terakhir sampai di garis finish, hehe.

Melatih Diri untuk Konsisten


Konsisten itu sungguh tidak mudah. Walaupun saya sudah berkomitmen tahun ini harus konsisten  posting tulisan di blog minimal dua kali dalam sepekan namun hasilnya sama saja. Saya masih belum bisa konsisten sepenuhnya. Masih perlu berlatih lebih gigih lagi untuk bisa konsisten.

Nah, salah satu cara terbaik melatih konsistensi kita sebagai blogger adalah dengan menerima tantangan menulis ODOP dari Estrilook Community. See! Buktinya setelah mengikuti ODOP kita berhasil menyelesaikan 30 postingan dalam sebulan. Berarti posting minimal dua tulisan dalam sepekan atau enam tulisan dalam sebulan seharusnya bukan hal yang sulit, kan?

Menambah Jumlah Postingan Blog


Tentu saja jumlah postingan blog kita setelah mengikuti ODOP baik berhasil maupun gagal akan bertambah. Coba bandingkan postingan di bulan-bulan dimana kita tidak mengikuti ODOP dan postingan di bulan saat kita mengikuti tantangan menulis satu hari satu postingan. Pasti terdapat perbedaan yang signifikan.

Ok tidak perlu jauh-jauhlah, coba tengok saja arsip yang ada di sidebar Kamar Kenangan ini. Jelas sekali terlihat, kalau jumlah postingan saya dalam sebulan berhasil menembus angka 20 berarti itu adalah bulan dimana saya sedang mengikuti tantangan menulis, hehe. 

Meningkatkan Traffic Blog


Bukan hanya menambah jumlah postingan, traffic blog kita juga pastinya akan bertambah bila kita ikutan ODOP. Terutama bagi blogger yang setiap selesai posting langsung rajin men-share postingan blognya di semua akun medosnya yang aktif. Sayangnya soal rajin share blog post di media sosial ini masih jadi PR besar buat saya.

Selain ke-empat point yang saya sebutkan di atas sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari ODOP tapi tak perlulah saya sebutkan semuanya. Kalau kamu kepo, silakan gabung saja di grup FB Estrilook Community dan tunggu kabar mengenai tantangan ODOP berikutnya.

Tantangan yang Dihadapi Selama Mengikuti ODOP bersama Estrilook Community


Sebagai seorang ibu yang baru mengurus satu bayi berusia setahunan, menaklukkan ODOP on time seharusnya bukan hal yang sulit. Duh, masak kalah sih sama blogger asal Surabaya yang sudah mengurus dua anak tanpa ART pula tapi hampir selalu menjadi yang pertama setor postingan ODOP di grup FB Estrilook Community (lirik pemilik blog reyneraea.com). Yap saya akui saya belum bisa mengikuti jam terbangnya Mbak Rey, hehe 

Malah jujur nih, kalau tidak ada tambahan waktu sepekan buat rapelan pastinya saya bakal termasuk peserta ODOP yang gugur di awal. Syukurnya buk founder masih beri kesempatan peserta yang lelet kayak saya untuk mengejar ketertinggalan. 

Jadi tantangan yang saya hadapi selama ikut ODOP ini boleh dibilang cukup banyak ya (halah bilang saja ngeles, wkwkw). Diantaranya adalah sebagai berikut ;

Tidak Kuat Tahan Mata


Sebenarnya waktu ideal saya buat menulis di malam hari saat suami dan si kecil sudah terlelap dalam mimpinya. Tapi apa daya, saya beneran nggak kuat tahan mata. Nggak sama kayak waktu masih single dulu, kuat begadang. Lha sekarang? 

Baru jam sembilan malam saja saya sudah terlelap. Padahal niatnya cuma mau bobokin si kecil saja eh malah saya juga ikutan molor. Alhasil saya baru bisa menulis keesokkan harinya. Itupun sambil curi-curi waktu karena diselingin dengan pekerjaan mengurus baby dan pekerjaan rumah tangga lainnya seperti memasak, mencuci, menyapu dan bla bla. (Haha banyak banget kan ngelesnya😅)

Tidak Suka Tulis Postingan Pendek


Selain tidak kuat tahan mata saya juga tidak suka tulis postingan pendek. Walaupun syarat untuk ikutan ODOP bersama Estrilook Community menulis minimal 500 kata setiap harinya tapi saya nggak mau menulis sependek itu.

Tulisan yang saya ikutkan ODOP ini rata-rata mencapai lebih dari 1000 kata, malah kayaknya ada yang sampai 3000 kata deh. Padahal kalau saya mau nulis cukup 500 kata saja per hari pastinya saya bisa menaklukkan tantamgan menulis ini tepat waktu.

Kalau Menulis Masih Suka Lelet dan Nggak Fokus


Masalahnya lagi sudah nggak suka nulis postingan pendek eh masih suka lelet dan nggak fokus. So gimana saya bisa menyelesaikan ODOP tepat waktu kalau untuk tulis satu postingan saja saya sampai menghabiskan waktu dua hari, ckck.

Handphone Mudah Lowbet, Nggak Ada Chargernya


Ditambah lagi, saya selama ini ngeblognya kan cuma mengandalkan hape doang. Mulai dari menulis postingan hingga mempublishnya. Masalahnya hape yang saya gunakan ngeblog ini umurnya sudah tua. Baterainya sudah kalah, mana chargernya juga sudah lama rusak. Jadinya saya selama ini kalau mau cas hp ya pake casnya suami. Kalau suami sementara pake casnya ya saya yang harus mengalah. So, dengan kendala seperti itu gimana postingan ODOP saya bisa cepat selesai.

Beberapa Kali Melakukan Perjalanan


Selama bulan September kemarin saya beberapa kali melakukan perjalanan. Dari Barru ke Makassar. Makassar ke Gowa. Gowa ke Barru. Barru ke Parepare. Dan saat menulis postingan ini saya baru kembali dari rumah mertua di Parepare ke kontrakan di Barru.

Oke, saya bukan tipe blogger yang bisa menulis di sembarang tempat, apalagi saat dalam perjalanan. Jadi hal yang satu ini juga cukup menghambat saya dalam menuntaskan ODOP.

Itulah beberapa tantangan yang saya hadapi selama ikut ODOP bersama Estrilook Community edisi September kemarin. And finally akhirnya saya berhasil juga kejar rapelan dan sampai di garis finish even ini sudah sangat terlambatsekali. But whateverlah, nggak papa telat yang penting sampai dengan selamat, daripada putus di tengah jalan, hehe. Yah, semoga saja pada ajang ODOP Estrilook Community berikutnya saya bisa selesai on time. Dan yang paling penting lagi, semoga setelah selesai ajang ODOP ini saya makin semangat dan konsisten dalam menulis.

Salam,

@siskadwyta

Share
Tweet
Pin
3 comments

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ketika Si Kecil Akhirnya Bisa Jalan - Usia setahun kok belum bisa jalan? Rasanya telinga saya sudah kebal dengar omongan-omongan orang terkait kenapa Zhafran belum juga bisa berjalan padahal usianya sudah setahun lebih. Ya memangnya kenapa kalau Zhafran sampai usia genap 12 bulan belum bisa jalan seperti bayi-bayi sebayanya yang di usia segitu sudah lincah jalan ke sana kemari

Ketahuilah, kalau ada orang yang paling menginginkan Zhafran bisa segera jalan, itu adalah saya dan ayahnya. Of course, setiap orang tua pasti menginginkan perkembangan anaknya bisa berjalan normal dan cepat. Tapi kan setiap anak punya perkembangannya masing-masing jadi rasanya nggak fair saja kalau mau dibandingkan.

Jangankan perkembangan bayi yang satu dengan bayi yang lain. Bayi yang lahir dari rahim yang sama, kakak-adik atau kembar sekalipun pasti punya perkembangan yang berbeda. Sepertinya semua orang tua sudah paham akan hal ini tapi kenapa masih saja suka membanding-bandingkan?

Setiap bayi pun bila sudah paham dan bisa bicara pasti tidak suka bila dirinya dibanding-bandingkan. Apalagi disinggung-singgung mengenai perkembangannya. Nyatanya, bukan saya saja yang kerap menjadi korban mom shaming, Zhafran juga sering kena baby shaming hanya karena tahap milestonenya dianggap lambat. Untungnya dia masih bayi, masih belum mengerti banyak hal.

Saya juga nggak bisa nggak marah, nggak bisa protes karena pelaku mom and baby shaming itu justru kebanyakan berasal dari orang-orang terdekat saya sendiri. Orang-orang yang seharusnya bisa memberikan support system yang baik untuk saya dan Zhafran bukan malah sebaliknya. Tapi ah sudahlah, telinga saya sudah terlanjur kebal dengan komentar-komentar miring mereka.

Kini, saya tidak lagi ingin peduli dengan omongan orang-orang, yang penting Zhafran bisa tumbuh dengan baik dan sehat serta melalui setiap fase perkembangannya dengan benar. Lebih pentingnya lagi karena akhirnya Zhafran sekarang sudah bisa jalan.

Tahap Perkembangan Si Kecil Sebelum Akhirnya Bisa Berjalan



Sejak kehadiran si kecil, setiap perkembangan barunya selalu menjadi momen yang saya dan ayahnya nanti-nantikan. Kapan dia mulai bisa tengkurap sendiri, duduk sendiri, merangkak hingga akhirnya bisa berdiri tanpa bantuan dan berjalan, semua itu tidak luput dari perhatian kami.

Bahkan saya dan ayahnya sering beradu mulut hanya karena merasa menjadi orang pertama yang menyaksikan kemampuan baru yang ditunjukkan Zhafran. Seperti saat pertama kali melihat Zhafran bisa berdiri  sendiri tanpa bantuan saya langsung spechless dong dan berseru kaget plus terharu tapi reaksi ayahnya mah biasa saja seolah berkata "baru lihat ya?" Saking tidak maunya dia mengakui kalau saya yang pertama kali menyaksikan momen pertama kali Zhafran bisa sendiri sendiri tanpa pegangan, haha. 

Termasuk momen saat Zhafran pertama kali bisa jalan juga sempat jadi perdebatan kami. Menurut ayahnya Zhafran sudah bisa jalan sejak ia melangkahkan kaki pertamanya waktu jalan usia 13 bulan. Sedangkan menurut saya, Zhafran baru benar-benar bisa jalan pas usianya masuk 14 bulan, saat akhirnya ia bisa berdiri sendiri lalu melangkah tanpa berpegangan. Ok, terserah mau hitungnya jelang 13 atau pas 14 bulan yang penting Zhafran sekarang sudah bisa jalan.

Jujur saja, dibanding momen perkembangan Zhafran lainnya, momen saat pertama kali melihat ia bisa berjalan ini yang bikin saya terharu banget sampai pengen mewek. Maa syaa Allaah, nggak nyangka bayi bunda yang waktu usia 10 bulan kemarin masih anteng di tempat, nggak ada minat sama sekali mau bergerak sekarang sudah mampu melangkahkan kaki sendiri tanpa dipegang.

Kalau ingat tahap perkembangan Zhafran selama ini memang agak terlambat dibanding bayi-bayi seusianya. Bayi lain ada yang sudah tengkurap dari usia 3 bulan, dia malah tengkurapnya baru bisa di usia 5 bulan. Mulai belajar merayap jelang 11 bulan. Duduk pun meski sudah tegak dari usia 6-7 bulan tapi masih belum bisa duduk sendiri. Itu pun baru bisa bangun dari tidurnya dan duduk sendiri awal 11 bulan.

Baca juga

Ketika Bayi Usia 5 Bulan Belum Bisa Tengkurap
Ketika Bayi Usia 11 Bulan Belum Bisa Merangkak

Sekalinya sudah bisa bangun sendiri barulah perkembangannya mulai pesat. Dari merangkak gaya ngesot, berdiri hingga lancar merambat di tembok. Masuk usia 12 bulan perlahan namun pasti Zhafran akhirnya bisa lancar merangkak dengan gaya klasik. Menginjak usia 13 bulan ia mulai bisa melangkahkan kaki satu-dua langkah tanpa berpegangan. 

Di usia segitu juga sebenarnya Zhafran sudah memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri tanpa bantuan. Sayangnya kemampuan itu hanya ditunjukkan sekali dua kali jadi saya sempat mengira mungkin hanya kebetulan kali ya.

Nah, ternyata kemampuan berdirinya  baru dia tunjukkan lagi bahkan sampai berulang-ulang tepat di ulang bulannya yang ke-14 tanggal 4 kemarin. Tentu, kali ini saya tidak menganggap itu sebuah kebetulan semata. Kata neneknya kalau Zhafran sudah bisa berdiri sendiri berarti tidak lama lagi dia bisa segera lancar berjalan. Sekarang, tinggal tugas saya dan suami melatih Zhafran agar semangat untuk jalan. Pasalnya meski sudah bisa jalan, Zhafran masih ogah-ogahan jalannya, masih lebih suka merangkak. Kalau lagi mood saja baru dia mau jalan😅

In syaa Allaah, tidak lama lagi bayinya Bunda bakal lancar jalannya. Saya memang sudah sering sounding ke Zhafran agar bisa segera jalan sebelum adiknya lahir. Even saya sempat pesimis mengingat Zhafran telat merangkaknya jadi kemungkinan dia buat jalan mungkin bakal lama. Tapi syukurlah dari fase dia akhirnya bisa merangkak hingga melangkah tanpa berpegangan tidak memakan waktu sampai berbulan-bulan.

Si Kecil Akan Jalan pada Waktunya


gambar : mommyasia.com

Mungkin postingan terkait perkembangan Zhafran yang akhirnya bisa jalan ini terlalu cepat saya
publish. Harusnya saya publish ketika Zhafran benar-benar sudah bisa jalan dengan lancar. Saat ini Zhafran memang sudah mampu berdiri tanpa berpegangan dan melangkahkan kaki sendiri tanpa bantuan, hanya saja belum lancar, masih sering jatuh dan kehilangan keseimbangan.

Tapi tak apa, sengaja saya publish postingan ini tujuannya sama sekali bukan mau pamer karena bayi saya yang sering dikatain lelet perkembangannya ini akhirnya bisa jalan juga. Justru saya hanya ingin sharing, terutama pada ibu-ibu yang mengalami baper dan kegalauan sama seperti saya, sering pula jadi korban mom shaming 

Anak usia setahun kok belum bisa jalan? 

Tenang, kamu tidak sendiri. Ibu yang bayinya baru bisa jalan di atas satu tahun juga banyak kok, termasuk saya. Kata mama waktu bayi, saya baru bisa jalannya pas usia 16 bulan. Beda dengan suami yang kata mama mertua, anaknya itu sudah pinter jalan dari usia 9 bulan.

Tuh, ayah dan bundanya Zhafran saja punya perkembangan jalan yang berbeda. Jadi kemungkinan Zhafran sampai telat jalan karena ikut Bundanya ya? Ya, nggak gitu juga kali, haha. Entahlah saya nggak tahu apakah tahap perkembangan orang tua bisa nurun ke anaknya atau nggak? Saya hanya tahu bahwa setiap anak memiliki perkembangannya masing-masing. 

So, buat Bunda yang punya bayi dengan usia di atas setahun dan belum bisa jalan, tak perlu khawatir berlebihan. Karena sebenarnya fase bayi mulai bisa  berjalan itu cukup panjang. Berada dalam rentang waktu 9-18 bulan. Bunda baru perlu khawatir dan harus segera membawa bayi Bunda ke dokter bila usia bayi telah melewati rentang usia tersebut. 

Jadi tetap sabar dan semangat ya, terus latih dan stimulasi si kecil untuk berjalan. In syaa Allah semua bayi pasti bisa berjalan pada waktunya.

Salam,

Share
Tweet
Pin
27 comments
gambar : kumparan.com

Bismilaahirrahmaanirrahiim

5 Hal yang Perlu Ibu Hamil Ketahui tentang USG - Alhamdulillaah saat menulis postingan ini usia kehamilan kedua saya sudah menginjak trimester akhir. Itu artinya tidak lama lagi adiknya Zhafran akan segera lahir. Duh, saya jadi deg-degan. Yah, meski sudah ada pengalaman sebelumnya tetap saja melahirkan akan selalu menjadi momen yang mendebarkan. 

Melihat si kecil yang sedang bertumbuh dalam rahim lewat layar USG saja sudah mengundang debar-debar yang indah, apalagi bisa menatapnya langsung segera setelah melalui proses melahirkan. Maa syaa Allah. 

Oh ya, ngomong-ngomong soal USG,  selama kehamilan kedua ini saya baru sekali melakukannya. Itu pun saya baru USG setelah usia kehamilan masuk 19 weeks. Lho kok USGnya baru sekali? kok nggak USG dari trimester awal?  

Ya, nggak kenapa-kenapa juga. Saya baru sempat saja pergi check up kehamilan di dokter obgyn pas usia 19 weeks itu. Eh tepatnya sih suami yang baru sempat menemani periksa saat usia kehamilan istrinya ini sudah masuk trimester dua. Selama ini kan saya kalau periksanya di dokter obgyn memang selalu ditemani suami. 

Ini bukan karena saya nggak bisa mandiri lho ya tapi karena suami sendiri yang seolah nggak mau ketinggalan ikuti perkembangan anaknya dalem perut. Waktu hamil anak pertama malah dia sampai rela ambil cuti demi membersamai istrinya masuk ke dalam ruangan dokter obgyn. Seantusias itu dia, wkwk.

Pada kehamilan kedua ini juga masih antusias kok even periksa ke dokternya nggak lagi se-excited kehamilan pertama. Mungkin karena sudah ada pengalaman kali ya jadi bisa lebih mempertimbangkan kapan sebaiknya harus periksa ke dokter obgyn untuk USG.

Kalau pada kehamilan pertama karena belum ada pengalaman sama sekali jadi wajar kami masih minim pertimbangan, minim ilmu pula. Apalagi yang menyangkut pemeriksaan lewat alat yang bernama ultrasonografi atau lebih dikenal dengan sebutan USG, banyak kelirunya.

Hayoo siapa pembaca Kamar Kenangan ini yang mengira fungsi USG hanya untuk mengetahui jenis kelamin saja atau siapa yang menganggap keseringan USG dapat membahayakan si ibu dan janinnya. 

Nah, pada postingan kali ini saya tertarik pengen sharing tentang USG, karena ternyata masih banyak juga lho ibu hamil yang pandangannya sama seperti saya waktu hamil pertama kali, keliru mengenai alat yang dirancang khusus untuk pemeriksaan kehamilan ini. 

Setidaknya ada lima hal yang perlu ibu hamil ketahui terkait USG. Kira-kira apa saja? Yuk, simak ulasannya berikut ini;

Mengenal USG dan Jenis-jenisnya


Pemeriksaan kehamilan dengan alat bernama ultrasonografi atau USG bukan hal yang aneh lagi di zaman canggih seperti sekarang ini. Malah pemeriksaan dengan USG rutin dilakukan oleh hampir setiap ibu hamil, tak terkecuali saya. 

Meski tak dimungkiri masih ada juga segelintir ibu hamil yang enggan melakukan USG dan lebih memilih memeriksakan kandungannya di bidan ketimbang di dokter. Padahal USG itu penting banget lho untuk ibu hamil, yang pasti karena manfaatnya banyak, bukan untuk mengetahui jenis kelamin janin saja, lebih dari itu. Makanya selain rutin periksa kehamilan di bidan, saya tetap datang ke dokter juga untuk USG.

Nah, Ultrasonografi atau USG merupakan alat pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memproduksi gambar tubuh bagian dalam. That's why, pemeriksaan USG lekat dengan kehamilan untuk mengetahui keadaan janin di dalam perut. Meski sebenarnya pemeriksaan USG bukan hanya untuk ibu hamil saja ya. 

Adapun jenis-jenis USG yang secara umum digunakan untuk memeriksa kondisi ibu hamil dan janinnya, antara lain; USG trasvaginal, biasa digunakan pada ibu dengan usia kehamilan masih sangat muda, lalu ada USG standar yang dikenal dengan USG 2D, hanya menampakkan janin yang sedang berkembang dengan gambar 2 dimensi. Ada pula USG 3D dimana dengan USG ini kita dapat melihat gambar janin  lebih jelas layaknya gambar 3 dimensi dan yang terakhir ada USG 4D, merupakan jenis USG paling canggih karena tidak hanya menampakkan gambar janin namun dapat juga melihat pergerakannya.

Jangan Terburu-buru Melakukan USG


Walau pemeriksaan USG penting namun saran saya sebaiknya kita jangan langsung terburu-buru periksa kehamilan ke dokter setelah mendapati test pack menunjukkan dua strip merah. Well, saya paham gimana rasanya berada dalam posisi sebagai seorang ibu yang baru pertama kali merasakan kehamilan. Pasti ingin segera memastikan kehamilan di dokter karena hasil test pack yang masih tampak samar atau bahkan sudah terlihat jelas itu dirasa belum cukup meyakinkan.

Tapi toh sama saja, sekalipun kamu ke dokter saat usia kandungan masih terlalu dini, hasil yang kamu dapatkan tidak akan berbeda jauh alias kehamilan kamu masih dipertanyakan. Pasalnya kalau kamu datang ke dokter saat usia kandungan masih di bawah 8 weeks, paling hasil USG kamu baru menunjukkan kantung janin. Janinnya sendiri belum kelihatan sehingga status kehamilan kamu pun masih fifty fifty. 

Yup, sekalipun kantung janin sudah terlihat namun bisa saja kamu tidak sedang hamil atau kehamilan kamu mengalami gangguan. Segala kemungkinan masih bisa terjadi pada rentang waktu itu, kan? Entah gangguan itu berupa hamil anggur, hamil di luar rahim atau bahkan kehamilan kosong dimana kantung janin ada tapi janinnya nggak ada.

Makanya setelah periksa kehamilan dengan USG pertama kali dan yang terlihat baru kantung janin, si dokter obgyn yang kamu datangi pasti akan menyarankan untuk datang periksa kembali dua atau tiga pekan ke depan untuk memastikan kehamilanmu.

Nah, biaya USG sendiri bagi saya nggak murah, apalagi kalau kamu periksa ke dokter obgyn tanpa BPJS. Jadi daripada terburu-buru periksa kehamilan di dokter dan nggak dapat hasil yang memuaskan padahal sudah keluarin duit ratusan ribu, mending kamunya yang bersabar. Tunggu sampai usia kehamilanmu menginjak 8 weeks ke atas karena umumnya janin baru bisa terlihat di usia segitu.

That's why, pada kehamilan kali ini setelah mendapat hasil test pack positif saya tidak lantas memeriksakan diri ke dokter. Belajar dari pengalaman sebelumnya, untuk pemeriksaan awal kehamilan kedua saya memang lebih memilih mendatangi bidan puskesmas ketimbang ke dokter obgyn dengan pertimbangan ya itu tadi. 

Kalau langsung periksa kehamilannya ke dokter cuma di-USG doang dan hasilnya juga belum pasti, baru tampak kantung janin. Sementara kalau periksa di bidan puskesmas setidaknya saya bisa dapat layanan cek laboratorium sesuai yang tertulis di buku KIA secara gratis dengan BPJS, hehe. 

Rencananya sih saya maunya pas usia kandungan masuk akhir trimester akhir, sekira 11-12 weeks baru USG, biar bisa memastikan langsung perihal kepastian kehamilan saya. Terlebih di usia segitu bukan cuma janin saja yang sudah nampak, denyut jantungnya juga sudah kedengaran. 

Sayangnya, pak suami baru bisa menemani ke dokter obgyn saat usia kandungan istrinya ini sudah menginjak awal trimester kedua. But whateverlah yang penting selama kehamilan kedua ini saya sudah pernah USG even baru sekali😅

USG Bukan Hanya untuk Mengetahui Jenis Kelamin Janin


Fakta ini baru saya ketahui setelah hamil dan mengalami sendiri bagaimana rasanya di-USG. Sebelumnya, sama seperti orang kebanyakan, saya juga sempat keliru, menyangka bumil yang melakukan USG itu tujuannya hanya untuk mengetahui jenis kelamin janin yang sedang dikandungnya. Padahal tidak demikian.

Mengetahui jenis kelamin janin hanya merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat dari USG. Lagipula kalau manfaatnya memang cuma itu, toh buktinya tidak semua bumil dapat segera mengetahui jenis kelamin janinnya sekalipun dia sudah USG berkali-kali.

Untungnya jenis kelamin bayi yang saya kandung baik pada kehamilan pertama maupun kedua ini selalu tampak jelas saat di-USG. Kata orang-orang, mungkin karena laki-laki ya jadi mudah ditebak, hehe. Etapi belum tentu juga, hanya karena gampang ketahuan jk-nya, pasti laki-laki. Tergantung posisi janinnya juga kan saat diintipin.

Kalau pas di-USG, posisi janin tidak menutupi jk-nya pasti dengan jelas bisa ketahuan. Sebaliknya kalau diintipin posisi janin malah menutupi jk-nya, jelas nggak ketahuan dong. But it's ok, bagi saya jenis kelamin janin mau langsung terlihat atau tidak bukan masalah. Yang penting saat di-USG, kondisi janin saya baik-baik saja, itu yang utama.

Baca Juga : Anak Laki-Laki atau Anak Perempuan?

Jadi apa saja manfaat USG selain dapat mengetahui jenis kelamin janin? Dilansir dari situs hamil.co.id berikut beberapa manfaat dari USG ;
  • Memastikan kehamilan (dapat dilakukan setelah usia kehamilan minimal enam minggu).
  • Dapat menentukan usia kehamilan dengan melihat langsung pada ukuran tubuh fetus sehingga hasilnya lebih tepat dibandingkan dengan perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir) 
  • Mengamati pertumbuhan dan perkembangan janin.
  • Menentukan lokasi dan mengukur plasenta sehingga dapat diketahui jika ada masalah, misalnya plasenta yang menempel di dinding rahim terlalu rendah atau sampai plasenta yang menutupi jalan lahir .
  • Mengukur jumlah air ketuban.
  • Dapat memeriksa kelainan yang mungkin terjadi pada janin misalnya kelainan letak atau posisi, atau ada cacat fisik seperti hidung sumbing, kelainan jantung, pembesaran kepala karena hydrocephalus, anensephali (ketidak-adaan tempurung kepala yang menutupi otak), sampai kelainan seperti Down Syndrom.
  • Mengetahui jumlah pasti janin (misal tunggal, atau kembar).
  • Apabila terjadi perdarahan semasa kehamilan, dilakukan USG untuk memastikan keadaan janin atau kemungkinan adanya ancaman keguguran.
  • Memeriksa kesehatan janin.
Nah, ternyata ada banyak manfaat dari USG, kan? Jadi jangan lagi mengira manfaat USG hanya untuk mengetahui jenis kelamin janin ya.

USG Tidak Membahayakan Ibu dan Janinnya


Banyak juga yang beranggapan USG dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya. Padahal faktanya menurut penelitian sebenarnya tidak ada lho bukti yang menunjukkan bahwa melakukan USG semasa kehamilan adalah berbahaya. USG sendiri merupakan alat yang memang sudah dirancang khusus terhadap kehamilan, namun alat ini berbeda sekali dengan X-ray, rontgen, atau MRI.

Mari kita lihat pendapat para ahli USG maupun pendapat WHO yang saya kutip dari laman hamil.co id

Menurut ahli, alat Ultrasonografi (USG) merupakan alat pemeriksaan yang aman dilakukan saat kehamilan karena alat ini bekerja dengan memakai energi mekanik yang berasal dari gelombang suara sebesar 20.000 Hertz yang akan menyebar dan hanya sekitar 0 – 1% saja yang sampai ke tubuh. Menurut WHO (World Health Organization) sendiri, gelombang suara ini baru akan menimbulkan efek bahaya apabila dilakukan sebanyak 400 kali.

Jadi kesimpulannya USG ini sama sekali tidak membahayakan ya namun tidak disarankan pula ibu hamil harus melakukan USG sesering mungkin.

Dianjurkan Minimal 3 Kali Melakukan Pemeriksaan USG selama Masa Kehamilan


Yang juga perlu ibu hamil ketahui, berapa kali idealnya melakukan pemeriksaan USG. Tentu, karena USG tidak membahayakan bumil dan janinnya sehingga bisa dilakukan lebih dari sekali malah yang dianjurkan adalah minimal 3 kali selama masa kehamilan, yakni masing-masing satu kali pada setiap trimester.

Waktu hamil Zhafran saya malah sampai  5 kali melakukan USG. Satu kali pada trimester pertama, Satu kali pada trimester kedua dan tiga kali pada trimester ketiga. Pada kehamilan kedua ini saya belum tahu akan USG berapa kali? Mungkin juga bakal lebih dari satu. Tapi sebenarnya melakukan USG hanya 2 atau 3 kali semasa kehamilan itu sudah cukup kok. 

Itulah lima hal yang ibu hamil perlu ketahui tentang USG. Karena pemeriksaan USG termasuk penting dan dianjurkan so jangan lupa pantau kehamilan bumil ya di dokter obgyn.

Salam,

@siskadwyta

Share
Tweet
Pin
25 comments

Bismillaahirrahmaanirrahiim

7 Rekomendasi Aplikasi untuk Ibu Hamil - Berbeda dengan kehamilan pertama, pada kehamilan kedua ini saya lebih santai menjalaninya. Wajar sih, waktu hamil Zhafran kan saya belum ada pengalaman sama sekali. Masih awam banget dengan dunia kehamilan. Menghitung usia kehamilan dan menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL) saja saya nggak tahu kalau bukan tanpa bantuan aplikasi bumil, hehe.

Tak heran kalau waktu itu saya rajin banget mencari tahu dan membaca berbagai informasi seputar kehamilan. Termasuk mengoleksi berbagai macam aplikasi bumil di smartphone saya. Sampai-sampai suami sempat mengomentari, 

kok aplikasi bumilnya yang diinstal banyak banget. Cukup satu dua sajalah.

 Ya, nggak papa, mau-mau saya dong, haha.

Itu waktu kehamilan pertama saya ya, but now? satu pun aplikasi kehamilan nggak ada yang saya install. Eh ada sih, tapi tidak lama setelah install saya unisntall lagi karena memori hp full, wkwk. Jadinya sekarang saya cuma pake satu aplikasi bumil. Itupun aplikasinya saya install di smartphone suami😅

Ngomong-ngomong soal aplikasi, harus saya akui kehadiran berbagai macam aplikasi yang dirancang khusus untuk ibu hamil ini sangat memudahkan banget, terutama bagi ibu-ibu yang baru menjalani kehamilan pertamanya. 

Tentu saja, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari aplikasi bumil, diantaranya; kita dapat mengetahui HPL sesuai dengan HPL dari bidan secara otomatis,  hanya dengan memasukkan HPHT tanpa perlu menghitungnya, dapat memantau perkembangan janin tiap hari serta dengan mudah mendapatkan informasi-informasi atau artikel-artikel menarik, dsb.

So, menurut saya ibu hamil zaman now kudu banget punya aplikasi bumil, minimal ada satulah yang diinstall di smartphone Mom. Atau kalau memori hp Mom full, bolehlah ikuti cara saya, install di hp suami, hehe. Ini juga biar sekaligus si ayah bisa ikut memantau perkembangan anaknya yang masih dalam berada dalam perut si ibu lewat aplikasi tersebut.

Di play store ada banyak sekali berbagai aplikasi bumil yang bisa kita pilih sesuka hati. Mau aplikasi versi luar negeri atau dalam negeri, semua ada di sana. Tinggal pilih saja mau yang mana. Tapi kalau saya pribadi lebih suka pake aplikasi bumil versi Indonesia. Alasannya you knowlah, lebih mudah dipahami oleh bumil yang nggak pinter bahasa inggris ini, haha.

Nah, sebenarnya niat untuk menulis postingan terkait rekomendasi aplikasi bumil sudah ada sejak kehamilan pertama, apa daya saya baru sempat merealisasikan niat tersebut ketika kondisi saya saat ini tengah menjalani kehamilan kedua. But no problem ya, yang penting niatnya terealisasikan, hehe.

Baca juga Kehamilan Kedua


Setidaknya postingan ini juga bisa jadi referensi buat kamu yang lagi butuh rekomendasi aplikasi bumil.  Berikut ada 7 aplikasi untuk ibu hamil yang menurut saya recommended banget, 

Hawa



Pertama kali tahu Hawa waktu masih lajang. Yup, saya sudah install aplikasi ini di smartphone bahkan sebelum menikah. For what? Untuk memantau siklus haid saya setiap bulannya dong. Jadi aplikasi Hawa tidak dirancang hanya untuk ibu hamil saja ya. 

Kamu yang masih lajang maupun yang telah melepas masa lajang namun belum dikarunia momongan juga bisa banget menggunakan Hawa. Apalagi dengan menggunakan aplikasi buatan Kongko Digital ini kamu bisa terhubung dengan semua wanita Indonesia.

Aplikasi Hawa memang agak berbeda dengan aplikasi bumil lainnya. Lewat aplikasi ini kita tidak hanya dapat memantau kehamilan tapi juga bisa menemukan artikel-artikel bermanfaat seputar dunia wanita seperti tips menstruasi, tips hamil, fashion, kecantikan, kesehatan, diet sampai dengan asmara lewat fitur tips.

Selain itu, ada pula fitur kalender menstruasinya. Fitur ini tentunya sangat membantu kita yang ingin merencanakan atau menunda kehamilan. Plusnya lagi di Hawa ada fitur komunitas. Lewat fitur ini kita bisa berinteraksi dengan sahabat Hawa lainnya di seluruh Indonesia. Malah di fitur komunitasnya, ada semacam forum dimana para sahabat Hawa bisa bebas curcol, bertanya, saling sharing pun saling support satu sama lain.

Oya, di Hawa, kita juga bakal punya profil sendiri lho. Laman profilnya mirip dengan aplikasi media sosial lainnya. Dimana pada laman profil tersebut kita bisa share status sendiri baik dengan menggunakan nama terang maupun anonim. Pokoknya recommended bangetlah aplikasi yang satu ini.

Kalender Menstruasi



Selanjutnya ada aplikasi Kalender Menstruasi yang setelah diinstall nama aplikasinya menjadi Kalenderku dengan icon buku berwarna pink semacam buku agenda. Fyi, Kalender Menstruasi adalah aplikasi andalan saya lho di bulan-bulan pertama setelah menikah. Malah setelah akhirnya hamil pun saya masih tetap menggunakan apalikasi ini.

Sebenarnya di Hawa juga sudah tersedia fitur kalender menstruasi seperti aplikasi yang satu ini tapi jarang saya gunakan. Kalau di Hawa saya lebih sukanya buka fitur tips dan komunitas, sedang untuk menandai waktu haid dan memantau masa subur ya saya pakenya aplikasi ini.

Nah, tadinya saya kira aplikasi Kalender Menstruasi khusus sebagai pengingat haid dan masa subur saja ternyata tidak ding. Aplikasi ini juga bisa digunakan oleh bumil. Jadi kalau kita hamil, tinggal di-set saja di pengaturannya. Maka secara otomatis tampilan kalendernya akan menandai hari-hari kehamilan yang kita jalani dengan warna yang berbeda. Jadi dengan aplikasi ini kita bisa dengan mudah mengetahui usia kehamilan kita dalam hitungan hari, minggu, maupun bulan.

Buku Hamil



Ini juga termasuk aplikasi favorit saya saat pertama kali menjalani masa kehamilan. Lewat Buku Bumil kita dapat menikmati berbagai fitur dengan manfaatnya masing-masing. Seperti fitur Kalkulator Kehamilan untuk menghitung usia kehamilan, Minggu Ini untuk memantau perkembangan janin setiap minggunya, Tips Kehamilan berisikan berbagai tips dan infomasi seputar kehamilan serta fitur Quran dan Musik Klasik.

Well, ini aplikasi bumil yang cukup sederhana dengan tampilannya tapi fitur-fiturnya tak kalah menarik dari aplikasi bumil lainnya. Kamu wajib coba deh. Suami saya juga sampai suka buka aplikasi ini karena ada fitur Quran dan Musik Klasiknya yang nggak ada di aplikasi bumil lainnya.

Seperti yang kita ketahui sejak dalam kandungan bayi sudah bisa mendengar. Sehingga memang bagus banget kalau aplikasi bumil juga dilengkapi dengan fitur yang dapat membantu perkembangan otak janin serta sebagai relaksasi untuk si ibu seperti fitur Quran dan Musik Klasik ini.

Apalagi bagi bumil yang beragama Islam, memang sangat dianjurkan untuk membiasakan anak mendengar ayat-ayat suci alquran sejak dalam kandungan. Dengan demikian, mudah-mudahan setelah si anak lahir bisa tumbuh menjadi anak yang mencintai Al-Quran, rajin membacanya, memahami, mengamalkan dan mampu menghapalkannya. 

Halo Bumil 



Dari Buku Bumil kita lanjut ke Hallo Bumil. Ngomong-ngomong soal aplikasi yang satu ini, saya jadi ingat pertama kali mengunduhnya di smartphone waktu saya belum hamil. Waktu itu saya kepo saja sih, pengen tahu isi aplikasinya kayak gimana soalnya kelihatan sangat menarik.

Sayangnya meski sudah diunduh saya tidak bisa 'masuk' ke aplikasi ini. Lho kenapa? Ya, karena Hallo Bumil memang dirancang khusus hanya untuk ibu hamil. Jadi pertama kali membuka Hallo Bumil kita akan langsung disambut dengan beberapa pertanyaan terkait status kehamilan kita.

Salah satu pertanyaannya seperti apakah mama sudah memastikan kehamilan ke dokter? Jawabannya hanya ada dua, sudah atau belum, tinggal kita pilih. Jika jawab sudah, kita bisa lanjut ke pertanyaan berikutnya, sebaliknya jika jawabannya belum maka akan disarankan periksa kehamilan ke dokter terlebih dahulu.

Seketat itu Hallo Bumil memastikan kehamilan penggunanya so saya sarankan kalau belum hamil nggak usah dulu install aplikasi ini kecuali kalau kamu mau kasih jawaban ngarang😅 tapi kalau sudah terbukti hamil, kudu banget deh kamu install aplikasi ini di hp kamu. Pasalnya dibanding dengan aplikasi bumil lainnya, Hallo Bumil terbilang cukup unik. 

Sebagai aplikasi pendamping kehamilan interaktif kita memang dapat merasakan, menggunakan aplikasi ini layaknya berbincang dengan sang buah hati. Selain itu, fitur-fitur yang tersedia di Hallo Bumil juga tak kalau menarik. Ada fitur timeline kehamilan untuk memantau perkembangan janin tiap pekannya, sedangkan fitur kontrol kehamilan untuk memantau kondisi bumil.

Hallo Bumil juga kaya akan berbagai tips dan informasi-informasi terkait kehamilan. Tak lupa fitur untuk mengabadikan momen semasa hamil lewat album foto  juga ada. Bahkan pasca melahirkan pun kita bisa tetap memantau perkembangan bayi kita dengan aplikasi yang bekerjasama dengan klikdokter.com ini lewat fitur Timenline Buah Hati.

Tssst, Hallo Bumil juga punya fitur Post Partum Depression untuk mengecek kondisi pasca melahirkan. Pokoknya aplikasi ini keren bangetlah makanya meski memory hp saya sudah full, saya tetap instal aplikasi ini di hp suami tapinya😅

Baca juga Mom Shaming dan Depresi Paska Melahirkan, Apa Hubungannya?

Teman Bumil



Selanjutnya ada Teman Bumil, seperti namanya aplikasi kehamilan yang satu ini juga bisa jadi teman kita selama menjalani masa kehamilan. Ada beragam fitur menarik yang bisa kita nikmati di Teman Bumil. Diantaranya ada fitur janin 360 dimana kita bisa melihat perkembangan janin dengan lebih dekat, fitur record mum dan janin untuk memantau perkembangan mums dan janin, album untuk menyimpan kenangan semasa hanil berupa foto maupun hasil USG, dan lain sebagainya. Tak lupa berbagai tips dan artikel seputar kehamilan juga bisa kita temukan dengan mudah di aplikasi ini.

Beidewei, saya pertama kali tahu Teman Bumil di postingan blog salah seorang blogger. Saya lupa blogger siapa yang pastinya saat saya hamil anak pertama Teman Bumil baru saja launching langsung saja dong saya kepo. Ternyata setelah diinstall aplikasinya memang keren banget.

Kehamilan+



Salah satu aplikasi bumil yang terkenal adalah pregnancy+, dan sepertinya Kehamilan+ ini merupakan aplikasi bumil versi Indonesianya deh. Well, saya baru install aplikasi yang konon sudah digunakan lebih dari 25 juta ibu hamil ini pada kehamilan kedua.

Kesan pertama saat menggunakan Kehamilan+ saya langsung terkesima dengan isinya. Boleh dibilang Kehamilan+ merupakan aplikasi paling lengkap dibanding aplikasi bumil lainnya. Lewat aplikasi Kehamilan+ kita akan mendapatkan berbagai informasi seputar kehamilan dengan mudah. Mulai dari info kehamilan harian hingga minggu ke minggu, info diet, olahraga dan persalinan serta berbagai info lainnya.

Selain itu aplikasi ini juga dilengkapi dengan banyak fitur menarik seperti Buku Harian Pribadi, Pemvisualisasi Ukuran Bayi, 1000 Nama Bayi, Penghitung Tendangan, Pengatur Waktu Kontraksi, dan masih banyak lagi. Namun tidak semua fitur dalam Kehamilan+ bisa kita nikmati secara gratis ya. Ada beberapa fitur yang memang baru bisa kita gunakan setelah beralih ke aplikasi Kehamilan+ versi premium.

Kontraksi Nyaman


Last but not least, ada aplikasi Kontraksi Nyaman dari Bidan Kita yang ownernya sendiri merupakan salah satu praktisi gentle birth di Indonesia. Namun berbeda dengan aplikasi bumil lainnya yang bisa kita install secara gratis di play store, Kontraksi Nyaman termasuk aplikasi berbayar sehingga untuk menginstalnya kita kudu beli.

Nah, seperti namanya, Kontraksi Nyaman merupakan aplikasi pencatatan kontraksi yang dilengkapi juga dengan fitur sugesti hypnobirthing agar kita dapat merasakan kontraksi dengan kondisi tetap nyaman dan rileks.

Aplikasi ini memang dirancang khusus agar kita dapat merasakan nyamannya menikmati masa kehamilan dan mendapatkan pengalaman persalinan yang indah dan minim trauma. Yap, siapa sih bumil yang nggak pengen melahirkan  dengan aman, nyaman, bebas dari rasa takut dan minim trauma?

Aplikasi ini cocok banget jadi teman kita baik dalam mempersiapkan atau tengah menghadapi kontraksi persalinan. Jadi tidak perlu tunggu kontraksi dulu ya baru mau install aplikasi ini. Kamu sudah bisa menginstall Kontraksi Nyaman dari trimester kedua atau awal trimester tiga kok.

Oke itulah rekomendasi tujuh aplikasi versi siskadwyta.com yang sangat bermanfaat untuk ibu hamil. Setidaknya dengan menginstall aplikasi bumil, kita bisa memantau perkembangan janin setiap hari atau setiap pekannya. Plus mendapatkan berbagai informasi maupun tips seputar kehamilan yang dikemas secara menarik. Fitur-fitur yang ada pada aplikasi bumil juga memanjakan sekali.

So, dari tujuh aplikasi bumil yang saya sebutkan di atas kamu tertarik dengan yang mana nih. Share jawaban kamu di kolom komentar, yuk😉

Salam,

@siskadwyta
Share
Tweet
Pin
No comments
Older Posts

About me

About Me

Hallo, perkenalkan
Nama saya Siska Dwyta
Seorang ibu rumah tangga
yang doyan ngeblog.

Ingin bekerja sama?
Contact me : dwy.siska@gmail.com

Read More About Me

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Labels

artikel Birth Story blogging fiksi jodoh keluarga kesehatan lomba blog media sosial menyusui Motherhood MPASI muslimah opini pernikahan personal Pregnancy reminder review tips

recent posts

Blog Archive

  • ►  2013 (54)
    • ►  March (1)
    • ►  April (2)
    • ►  May (5)
    • ►  June (4)
    • ►  July (7)
    • ►  August (4)
    • ►  September (6)
    • ►  October (5)
    • ►  November (8)
    • ►  December (12)
  • ►  2014 (76)
    • ►  January (9)
    • ►  March (2)
    • ►  April (8)
    • ►  May (8)
    • ►  June (14)
    • ►  July (11)
    • ►  August (5)
    • ►  September (1)
    • ►  October (3)
    • ►  November (8)
    • ►  December (7)
  • ►  2015 (16)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  April (5)
    • ►  May (1)
    • ►  June (2)
    • ►  July (1)
    • ►  October (1)
    • ►  December (3)
  • ►  2016 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2017 (41)
    • ►  September (4)
    • ►  October (26)
    • ►  November (7)
    • ►  December (4)
  • ►  2018 (48)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  March (1)
    • ►  May (2)
    • ►  July (2)
    • ►  September (3)
    • ►  October (2)
    • ►  November (13)
    • ►  December (22)
  • ▼  2019 (151)
    • ►  January (11)
    • ►  February (11)
    • ►  March (13)
    • ►  April (6)
    • ►  May (35)
    • ►  June (6)
    • ►  July (3)
    • ►  August (3)
    • ►  September (24)
    • ►  October (17)
    • ►  November (19)
    • ▼  December (3)
      • Arti Dibalik Nama Zhafran Assyauqi Muhammad
      • Umroh.com, Marketplace dengan Paket Umroh Termurah...
      • Ketahuilah Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner ...

Popular Posts

  • Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Fossil Gen 5 Smartwatch
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Gen 5 Fossil Smartwatch . Pekerjaan sebagai ibu rumah tan...
  • Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus . Setiap rumah tangga punya ujiannya masing-masing. Ujiannya...
  • Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar   - Pekan lalu say...
  • Tentang Anging Mammiri, Komunitas Blogger Makassar yang Berembus Sejak Tahun 2006
    gambar latar : pxhere.com Bismillaahirrahmaanirrahiim "Kemana saja saya selama ini. Ngakunya Blogger Makassar kok baru gabung ...
  • Cerita MPASI Bunay 6 Bulan : Belajar Makan
    Tak terasa sudah genap sebulan Bunay makan makanan selain ASI. So, di postingan kali ini saya pengen cuap-cuap dulu mengenai MPASI Bunay ...

MEMBER OF

Blogger Perempuan

Followers

Facebook Twitter Instagram
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by Siska Dwyta @copyright 2019 BeautyTemplates