Hadapi saja:)
01 November,
"Ni hape kok di pake sms gagal mulu sih" sahut saya sewot
Gimana gak sewot coba, berulang
kali saya kirim sms, selalu muncul tanda seru berwarna merah. Beberapa detik kemudian masuk laporan pesan anda tidak terkirim
Sekali... Dua kali.. Tiga kali... Kirim berkali-kali tetap saja gagal. Uhhft, saya mulai jengkel, untungnya gak pake acara banting hape bantal.
Biasanya sih kalau gejalanya seperti itu, pertanda pulsa saya nehi alias tidak bisa mengirim sms apalagi telpon. Tapi kan tadi pagi saya sudah daftar TM sms, ada balasanya pula dari 100, berarti saya bebas dong ber-sms ria sehari semalam terlebih pada sesama pengguna telkomsel (maaf, sengaja saya sebut merk). Saya yakin bonus sms saya masih banyak, sementara waktu belum menunjukkan lewat dari pukul 00.00, seharusnya gak ada masalah ketika saya hendak kirim sms.
"Apa hape saya yang bermasalah atau jaringannya yang terganggu?"
Saya mulai curiga, jangan-jangan pulsa saya ludes deluan, segera saya tekan *trippleeight#. Tuh kan gak nyambung, padahal jaringan yang terpampang di layar hape sebelah kanan atas full kok, chattingan bisa, masa' kirim sms gak bisa.
Okelah, untuk beberapa saat saya berkesimpulan jaringan di kos lagi error. Sekian menit kemudian saya cek bonus dan jawabannya Anda tidak mempunyai account gratis Buru-buru saya kembali cek pulsa.
Ternyata benar pulsa saya ludes. Whaaatt!!! Apa benar telkomsel membohongi saya, jika IA maka saya akan segera move on tidak pake koma dan titik, sudah terlanjur sakit hati ini. *sokdramatis
Dan tiba-tiba Alaamaaaaakkkkk dasar Cha blo`on. Coba lihat. Lihat gih. Perhatikan baik-baik capture di bawah ini!
Ya ampun, Cha loe kok blo'on banget sih. Seharian loe asyik bersmsan ria dan gak nyadar kalau bonus 60 menit loe hangus seketika, pulsa loe juga ikutan habis. Selamat yahh selamat, begitulah kalau udah daftar paket tapi tidak dibaca pesan dari 100 atau setidaknya ngecek bonusnya dulu kek. Ckckc.
Maaf yah telkomsel gara-gara saya yang blo'on, saya sampai su'udzon sama kamu. Padahal selama ini kan kamu udah baik banget sama saya. Yowes lah mulai dari dulu hingga esok-esok insya Allah saya akan tetap jadi pelanggan setiamu. Peace
Ok, curcol saya di atas sekedar intermezo saja. Inti catatan kali ini bukan tetang keblo`onan saya kok, tapi sedikit tentang hal yang berbau persyaratan wajib bagi mahasiswa S1 yang hendak meraih gelar sarjana. Yup, apalagi kalau bukan skripsi. Insya Allah dalam waktu dekat ini saya akan seminar draft skripsi pemirsa. Duuuhh gimana rasanya yah? Saya jadi deg-degan nih.
Sebenarnya target saya buat seminar draft skripsi udah dari bulan 9 namun karena satu dan lain hal terpaksa pending ke bulan 10. Nyatanya bulan 10 pun tak terealisasi. Dan sekarang sudah bulan 11 woyyy, sudah menginjak bulan ke-empat sejak SK dosen pembimbing (dosbing) saya keluar. Artinya udah sekitaran 3 bulanan lebih saya punya dosbing. Hah, payah bimbingan saya telat banget. Teman seangkatan di jurusan saya saja ada yang bimbingannya gak sampai sebulan. Lha saya?
Yup, untuk mencapai seminar draft dengan jangka waktu segitu saya merasa telat banget, padahal masalahnya bukan di dosbing, tidak seperti kebanyakan cerita-cerita mahasiswa semester tua di luaran sana yang sering berdalih ketelatan mereka seminar maupun ujian meja karena dosbing, dosbing, dan dosbing. Seolah semua kesalahan terletak di dosbing, anehnya saya gak merasakan hal yang sama. Malahan ketelatan seminar saya ini karena sayanya aja yang gak rajin perbaiki draft dan jarang hubungin dosbing saya pasca bimbingan pertama selain faktor luar lainnya.
Dan alhamdulillah hari ini, akhirnya saya sudah bisa mengurus SK seminar draft setelah melakukan bimbingan tiga kali sama kedua dosbing saya.
Jujur saja, mulai dari proses pemasukan judul ke sekertaris jurusan (sekjur) kemudian judul saya diterima lalu ditandatangani ketua jurusan (kejur), serta penentuan dosbing saya tidak merasakan kesulitan yang sempat terdengung riang di telinga saya dari suara-suara para senior. Katanya untuk masukkin judul itu ribet, bakal ditolak berkali-kali, apalagi kalau udah dapat dosbing lebih parah lagi, draft kita akan sering di pantul-pantul dan bla.. bla.. bla. Terlalu banyak opini turun temurun yang saya dengarkan, bukan saja dari senior, teman seangkatan saya pun ikut-ikutan berdesas-desus tentang kabar yang belum tentu fakta. Bahkan dari mereka banyak yang menelan mentah-mentah berita tersebut.
Saya heran. Ini bukan untuk pertama kalinya saya mendapatkan opini yang sedemikian hebohnya dibicarakan teman-teman saya, bahkan sejak saya duduk di bangku sekolah pun telinga saya sudah akrab dengan kabar-kabar yang tidak jelas dari mana datangnya. Waktu saya duduk di bangku SD saya sempat takut melanjutkan ke SMP karena yang saya dengar pelajaran SMP itu sulit banget, begitupun ketika mau melanjutkan ke SMA perasaan takut masih menyergapi saya dengan alasan yang sama. Buktinya sekarang saya sudah menjejaki bangku perkuliahan, apanya yang sulit?
Tanpa bermaksud bangga atau riya, entah ini keberuntungan ataukah waktu yang sedang berpihak pada saya. Di saat beberapa teman-teman saya pusing mikirin judul mereka yang sempat ditolak berkali-kali, tidak sampai semenit, saya malahan baru mau duduk di kursi saat ibu sekjur yang bertanggung jawab menerima judul skripsi mahasiswa di jurusan pend.Mat fak Tarbiya UINAM langsung menawarkan judul mana yang hendak saya pilih, sebab pertama kali saya masukkan judul di bulan juli itu ada tiga judul skripsi yang saya ajukan. Tanpa pikir panjang saya refleks menunjuk judul yang memang sudah saya prioritaskan dan seketika itu juga diterima sama Ibu sekjur
Setelah judul saya diterima, selanjutnya proses pembuatan LB dan RM. Di saat teman saya ada yang LB dan RMnya sempat dipantul, saya malah cuma masukkan sekali dan langsung pula diparaf oleh ibu beliau kemudian ditandangani oleh pak kejur. LB dan RM ACC, selanjutnya saya buat draft sebagai persyaratan memperoleh Dosbing. Alhamdulillah, lagi-lagi ketika ibu sekjur hendak menentukan dosbing, beliau malah bertanya-nya sama saya.
"Ibu yang pilihkan atau nak sendiri yang pilih mau siapa dosen pembimbingnya?"
Gleg. Menurut saya ucapan bu sekjur saat itu adalah tawaran emas yang tidak boleh saya abaikan. Terang saja, ketika diberi pilihan dosbing saya pilihnya dosen yang memang dari jurusan saya. Pilihan saya pun jatuh pada pak ketjur sekaligus dosen statistika saya waktu semseter 5 sebagai dosbing I sedangkan dosbing II yang saya pilih adalah ibu dosen kalkulus lanjut saya di semester 3. Dan bersyukur banget kedua dosbing saya tersebut bukanlah sosok dosen yang killer dan sulit ditemui, bimbingan sama keduanya juga lancar-lancar aja tuh.
Okelah, untuk sementara ini boleh dibilang saya hanya sedikit beruntung dibandingkan teman-teman saya yang lain. Bahkan seminar draft yang saya anggap telat ini sudah termasuk cepat, karena di kelas saya MeVix sampai saat ini baru satu orang yang kelar seminar draftnya.
Namun keberuntungan saya ini tidak lantas membuat saya berbangga diri. Saya tahu perjalanan saya kedepan untuk mencapai toga masih panjang. Masih banyak kerikil-kerikil tajam di depan sana, dan namanya manusia kan tidak pernah tahu apa yang terkuak di balik tabir masa depan. Apakah saya masih meraih keberuntungan seperti keberuntungan saya di hari kemarin atau malah waktu tidak lagi berpihak kepada saya? Apakah perjalanan saya ke depan masih mulus atau malah sebaliknya? Yang jelas saya berharap Allah memberikan jalan yang terbaik pada saya. Aamiin
By the way, Sengaja saya ceritakan pengalaman saya ketika mulai berkenalan dengan yang namanya skripsi, lebih tepatnya sekedar sharing saja sih. Saya sendiri berpikiran bahwa terkadang kita kerapkali lebih dulu takut mengahadapi sesuatu yang belum kita hadapi. Terlalu banyak ion-ion negatif disebabkan kabar yang tak jelas kebenarannya itu mengitari pikiran kita hingga terkadang membuat diri menjadi ragu dan enggan melangkah. Kalau ketakutan itu yang kita yakini boleh jadi takut pun menjadi kerikil penghalang keberhasilan kita, sekalipun kita sudah memaksa melangkah.
Tidak mudah memang melangkah sampai sejauh ini, dari TK hingga menamatkan SMA. Sungguh tidak mudah, namun buktinya saya bisa menjalani 12 tahun saya di bangku sekolah, dan 3 tahun saya di masa perkuliahan. Tinggal setahun lagi, insya Allah saya optimis melangkah. Tidak peduli dengan kata mereka yang selalu mempercayai ini sulit itu sulit semua sulit. Lha bagaimana kita bisa tahu kesulitan itu kalau kita tidak menjalaninya.
Jalani saja dengan mengharap keridhoan-Nya. Mungkin itu kalimat yang tepat bagi saya ataupun kalian yang terlanjur diselimuti ketakutan, pikiran-pikiran irrasional dan negatif thinking.
Sekian catatan motivasi saya di awal November ini,
Mohon doanya yah kawan, semoga seminar draft saya lancar.
Ok, curcol saya di atas sekedar intermezo saja. Inti catatan kali ini bukan tetang keblo`onan saya kok, tapi sedikit tentang hal yang berbau persyaratan wajib bagi mahasiswa S1 yang hendak meraih gelar sarjana. Yup, apalagi kalau bukan skripsi. Insya Allah dalam waktu dekat ini saya akan seminar draft skripsi pemirsa. Duuuhh gimana rasanya yah? Saya jadi deg-degan nih.
Sebenarnya target saya buat seminar draft skripsi udah dari bulan 9 namun karena satu dan lain hal terpaksa pending ke bulan 10. Nyatanya bulan 10 pun tak terealisasi. Dan sekarang sudah bulan 11 woyyy, sudah menginjak bulan ke-empat sejak SK dosen pembimbing (dosbing) saya keluar. Artinya udah sekitaran 3 bulanan lebih saya punya dosbing. Hah, payah bimbingan saya telat banget. Teman seangkatan di jurusan saya saja ada yang bimbingannya gak sampai sebulan. Lha saya?
Yup, untuk mencapai seminar draft dengan jangka waktu segitu saya merasa telat banget, padahal masalahnya bukan di dosbing, tidak seperti kebanyakan cerita-cerita mahasiswa semester tua di luaran sana yang sering berdalih ketelatan mereka seminar maupun ujian meja karena dosbing, dosbing, dan dosbing. Seolah semua kesalahan terletak di dosbing, anehnya saya gak merasakan hal yang sama. Malahan ketelatan seminar saya ini karena sayanya aja yang gak rajin perbaiki draft dan jarang hubungin dosbing saya pasca bimbingan pertama selain faktor luar lainnya.
Dan alhamdulillah hari ini, akhirnya saya sudah bisa mengurus SK seminar draft setelah melakukan bimbingan tiga kali sama kedua dosbing saya.
Jujur saja, mulai dari proses pemasukan judul ke sekertaris jurusan (sekjur) kemudian judul saya diterima lalu ditandatangani ketua jurusan (kejur), serta penentuan dosbing saya tidak merasakan kesulitan yang sempat terdengung riang di telinga saya dari suara-suara para senior. Katanya untuk masukkin judul itu ribet, bakal ditolak berkali-kali, apalagi kalau udah dapat dosbing lebih parah lagi, draft kita akan sering di pantul-pantul dan bla.. bla.. bla. Terlalu banyak opini turun temurun yang saya dengarkan, bukan saja dari senior, teman seangkatan saya pun ikut-ikutan berdesas-desus tentang kabar yang belum tentu fakta. Bahkan dari mereka banyak yang menelan mentah-mentah berita tersebut.
Saya heran. Ini bukan untuk pertama kalinya saya mendapatkan opini yang sedemikian hebohnya dibicarakan teman-teman saya, bahkan sejak saya duduk di bangku sekolah pun telinga saya sudah akrab dengan kabar-kabar yang tidak jelas dari mana datangnya. Waktu saya duduk di bangku SD saya sempat takut melanjutkan ke SMP karena yang saya dengar pelajaran SMP itu sulit banget, begitupun ketika mau melanjutkan ke SMA perasaan takut masih menyergapi saya dengan alasan yang sama. Buktinya sekarang saya sudah menjejaki bangku perkuliahan, apanya yang sulit?
Tanpa bermaksud bangga atau riya, entah ini keberuntungan ataukah waktu yang sedang berpihak pada saya. Di saat beberapa teman-teman saya pusing mikirin judul mereka yang sempat ditolak berkali-kali, tidak sampai semenit, saya malahan baru mau duduk di kursi saat ibu sekjur yang bertanggung jawab menerima judul skripsi mahasiswa di jurusan pend.Mat fak Tarbiya UINAM langsung menawarkan judul mana yang hendak saya pilih, sebab pertama kali saya masukkan judul di bulan juli itu ada tiga judul skripsi yang saya ajukan. Tanpa pikir panjang saya refleks menunjuk judul yang memang sudah saya prioritaskan dan seketika itu juga diterima sama Ibu sekjur
Setelah judul saya diterima, selanjutnya proses pembuatan LB dan RM. Di saat teman saya ada yang LB dan RMnya sempat dipantul, saya malah cuma masukkan sekali dan langsung pula diparaf oleh ibu beliau kemudian ditandangani oleh pak kejur. LB dan RM ACC, selanjutnya saya buat draft sebagai persyaratan memperoleh Dosbing. Alhamdulillah, lagi-lagi ketika ibu sekjur hendak menentukan dosbing, beliau malah bertanya-nya sama saya.
"Ibu yang pilihkan atau nak sendiri yang pilih mau siapa dosen pembimbingnya?"
Gleg. Menurut saya ucapan bu sekjur saat itu adalah tawaran emas yang tidak boleh saya abaikan. Terang saja, ketika diberi pilihan dosbing saya pilihnya dosen yang memang dari jurusan saya. Pilihan saya pun jatuh pada pak ketjur sekaligus dosen statistika saya waktu semseter 5 sebagai dosbing I sedangkan dosbing II yang saya pilih adalah ibu dosen kalkulus lanjut saya di semester 3. Dan bersyukur banget kedua dosbing saya tersebut bukanlah sosok dosen yang killer dan sulit ditemui, bimbingan sama keduanya juga lancar-lancar aja tuh.
Okelah, untuk sementara ini boleh dibilang saya hanya sedikit beruntung dibandingkan teman-teman saya yang lain. Bahkan seminar draft yang saya anggap telat ini sudah termasuk cepat, karena di kelas saya MeVix sampai saat ini baru satu orang yang kelar seminar draftnya.
Namun keberuntungan saya ini tidak lantas membuat saya berbangga diri. Saya tahu perjalanan saya kedepan untuk mencapai toga masih panjang. Masih banyak kerikil-kerikil tajam di depan sana, dan namanya manusia kan tidak pernah tahu apa yang terkuak di balik tabir masa depan. Apakah saya masih meraih keberuntungan seperti keberuntungan saya di hari kemarin atau malah waktu tidak lagi berpihak kepada saya? Apakah perjalanan saya ke depan masih mulus atau malah sebaliknya? Yang jelas saya berharap Allah memberikan jalan yang terbaik pada saya. Aamiin
By the way, Sengaja saya ceritakan pengalaman saya ketika mulai berkenalan dengan yang namanya skripsi, lebih tepatnya sekedar sharing saja sih. Saya sendiri berpikiran bahwa terkadang kita kerapkali lebih dulu takut mengahadapi sesuatu yang belum kita hadapi. Terlalu banyak ion-ion negatif disebabkan kabar yang tak jelas kebenarannya itu mengitari pikiran kita hingga terkadang membuat diri menjadi ragu dan enggan melangkah. Kalau ketakutan itu yang kita yakini boleh jadi takut pun menjadi kerikil penghalang keberhasilan kita, sekalipun kita sudah memaksa melangkah.
Tidak mudah memang melangkah sampai sejauh ini, dari TK hingga menamatkan SMA. Sungguh tidak mudah, namun buktinya saya bisa menjalani 12 tahun saya di bangku sekolah, dan 3 tahun saya di masa perkuliahan. Tinggal setahun lagi, insya Allah saya optimis melangkah. Tidak peduli dengan kata mereka yang selalu mempercayai ini sulit itu sulit semua sulit. Lha bagaimana kita bisa tahu kesulitan itu kalau kita tidak menjalaninya.
Jalani saja dengan mengharap keridhoan-Nya. Mungkin itu kalimat yang tepat bagi saya ataupun kalian yang terlanjur diselimuti ketakutan, pikiran-pikiran irrasional dan negatif thinking.
Sekian catatan motivasi saya di awal November ini,
Mohon doanya yah kawan, semoga seminar draft saya lancar.
_with smile_
22 komentar untuk "Hadapi saja:)"
pasti bisa mbak..biasa nulis kok.blogger pula..pasti bisa..bisa,,bisa,,,
Hidupkan keyakinan..yeeeeee..lulus..lulus
di draft dulu nggak bisa y mbak kalau dari hp?
Btw, aku lagi buat kuis tebak-tebakkan loh, kalau berkenan ikut cek disini ya http://raniisaputra.blogspot.com/2013/10/kuis-tebak-berhadiah-pulsa.html, Makasih ^^
iya nih.. tulisannya kecil banget -__-
btw ku juga sering ngalamin kayak gitu. ga nyadar bonus nya udah hangus -____-
wah bakalan seru-seruan menggempur tatanan kertas-kertas yang sudah menunggu rapi... hehe
Udah mau skripsi ya, keren. semoga cepet lulus dan nikah!!
Kadang emosi bikin lupa. Pulsa udah habis dipake malah nyalahin providernya. hhha... gapapa namanya pelajaran!
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.