Gaul Bersama Lentera Negeri

Bismillahirrahmairrahiim

“Education is the most powerfull weapon we can use to change the world” 
(Nelson Mandella)

Mengawali postingan kali ini, sengaja saya mengutip pernyataan mantan Presiden Afrika Selatan di atas, berhubung topik yang hendak saya bahas berkaitan erat dengan pendidikan. Sejak masih berstatus sebagai siswa, tak jarang saya dengar ceramah bapak kepala sekolah hampir tiap hari senin pagi atau wejangan dari bapak/ibu guru di kelas yang  sering menekankan bahwa pendidikan itu penting. Ah, seberapa penting sih pendidikan itu? Dua belas tahun mengenyam pendidikan di Sekolah, sampai akhirnya memensiunkan seragam putih abu-abu, selama itu saya masih belum menemukan tujuan sebenarnya saya bersekolah. 

Oke, untuk belajar, menuntut ilmu supaya pintar, toh tetap saja itu sekedar alasan yang saya buat-buat. Mungkin lebih tepatnya, saya cuma ikut-ikutan. pergi ke sekolah adalah kemauan orang tua saya, dan saya menjalaninya demi orang tua saya tanpa memaknai setiap proses pendidikan yang telah saya lalui. Jika orang lain menganggap masa-masa di sekolah termasuk masa-masa yang paling indah. Saya justru sebaliknya, hampir tidak pernah merasakan keindahan di sana. Dulu, sekolah ibarat penjara buat saya. Makanya lepas SMA, saya happy banget, saking happynya saya bilang sama diri sendiri kalau saya gak bakalan mau injakkkan kaki di lagi di Sekolah.


Dan tarara, sekarang saya adalah calon guru matematika, baru Kamis kemarin mengikuti acara penarikan kembali mahasiswa PPL di sekolah yang saya tempati mengajar. Artinya? Iya, saya kembali lagi ke sekolah dan setidaknya saya telah mencicipi sedikit rasanya menjadi salah satu aktor penting pendidikan, yakni Guru. Hidup ini emang penuh kejutan yah? Terkadang kita justru terdampar pada sesuatu yang pernah tidak kita sukai, dan anehnya sekarang saya jatuh cinta dengan yang namanya dunia pendidikan.

Menginjak bangku kuliah, dan menyabet gelar mahasiswi  di jurusan pendidikan  baru saya sadari betapa pentingnya pendidikan itu. Kalau tidak penting, mana mungkin orang tua saya mau bersusah-payah, berjuang menguras tenaga  menyekolahkan saya dari TK sampai ke jenjang perguruan tinggi. Dan kalau tidak penting pula mana mungkin  Nelson, seorang revolutioner anti-apartheid, berani menyatakan bahwa pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia.

Oleh karena itu, di sinilah sekarang saya berada, mengambil peran dalam mengabadikan sejarah untuk mengubah dunia. Saya lupa kapan tepatnya saya berdamai dengan takdir, kemudian menikmati indahnya setiap kali saya mendapat kesempatan mengajar. Sekarang saya begitu bangga pada aktvitas yang mendekatkan saya dengan pancaran mata anak-anak negeri. Hasrat saya untuk senantiasa berbagi ilmu kian membahana. Maka untuk meluapkan hasrat tersebut, saya dengan senang hati memilih bergabung dalam suatu komunitas yang berorientasi pada pendidikan anak yatim dan anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Bermula dari kunjungan adik sekampung saya ke kos dua bulan lalu, sekedar silaturahmi yang kemudian berlanjut dengan acara sharing dan curhat-curhatan. Wiwi namanya, mahasiswi jurusan Analis Kesehatan Muhammadiyah yang aktif ikut berbagai macam komunitas pendidikan anak. Di media sosial, saya emang sering kepo-in kegiatannya, namun baru pertemuan saat itu saya kepo langsung dan mengungkapkan keinginanan bergabung di komunitas yang ia geluti. Masa’ Wiwi yang basic-nya kesehatan memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi terhadap  pendidikan, sementara saya kagak? Oh, tidak. Saya tidak mau ketinggalan. Jiwa sosial saya juga cukup tinggi kok *ehm, buktinya dari dulu saya udah nyari-nyari komunitas yang dapat berfungsi sebagai wadah saya membagikan ilmu secara cuma-cuma, terkhusus buat para anak jalanan, atau anak yatim atau anak yang kurang mampu, tapi gak ketemu-ketemu. Nah, dari Wiwi lah, akhirnya saya berjumpa dan menjadi bagian dari Lentera Negeri.

Yuukkk, Berkenalan dengan Lentera Negeri:)

Lentera Negeri adalah lembaga sosial yang peduli terhadap perkembangan pendidikan anak yatim dan anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Setelah bergabung di Lentera Negeri baru deh saya tahu Lentera Negeri ternyata bukan sekedar komunitas biasa, ia termasuk lembaga sosial yang sementara badan hukumnya masih dalam kepengurusan. Didirikan bertepatan degan HUT kemerdekaan Indonesia yang ke 68. Yup, Lentera Negeri  didirikan pada tanggal 17 Agustus 2013 oleh Muhammad Syahid, ST, MT, Firman, Spi, Msi, Muhammad Idul, Arnis Puspita dan Jumadi Mappanganro.

Meskipun saat ini Lentera Negeri baru berumur empat bulan, lembaga yang bergerak di bidang sosial ini sudah menargetkan empat program kerja tetap, yaitu Beasiswa Peduli Yatim,  Pendamping Penerima Beasiswa Yatim, Sekolah Anak Negeri (Taman Pengajian Al-Qur’an Plus) serta pemberian Al-Qur’an untuk Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) di daerah marginal. Alhamdulillah, dari keempat program kerja  tersebut dua program diantaranya (Pemberian Beasiswa Peduli Yatim dan Sekolah Anak Negeri) berjalan secara efektif. 

Pemberian beasiswa di berikan sejak SD/SMP hingga tamat SMA pertriwulan kepada anak yatim, diutamakan dari keluarga yang tidak mampu dengan tujuan anak yatim tersebut tidak putus sekolah. Untuk penerima beasiswa akan mendapatkan pendampingan kakak asuh yang ditunjuk oleh Lentera Negeri. Oh ya, di bulan September 2013, Lentera Negeri telah memberikan beasiswa kepada 4 anak dari dari 5 target, dan di bulan November Lentera Negeri menambah penerima beasiswa kepada 10 anak.

penyerahan beasiswa dari donatur kepada anak yatim penerima beasiswa

Sedangkan untuk Sekolah Anak Negeri sampai bulan Desember ini berhasil  membuka tiga kelas, yaitu kelas A dan kelas B di BTP sedangkan kelas C di Rapokalling. Di sekolah anak negeri inilah saya mengaplikasikan ilmu saya sekaligus bertatap langsung dengan anak-anak negeri yang memiliki semangat luar biasa dalam menuntut ilmu.

Sekilas, cuplikan waktu saya mengajar di Sekolah Anak Negeri.


semangat anak-anak negeri belajar bahasa dunia

Hari itu, Ahad 27 Oktober 2013 kali pertama saya ngajar di sekolah Anak Negeri. Sekolah Anak Negeri merupakan nama dari kegiatan bimbingan belajar secara gratis yang diajar oleh para relawan pengajar Lentera Negeri kepada anak-anak kurang mampu tiap Ahad pagi. Adapun tempat yang kami gunakan untuk kegiatan proses pembelajaran berlangsung, yakni di masjid atau tepatnya di tempat TPA, ada juga yang di rumah warga.

Welll, saya lebih milih gaul ikut kegiatan weekend pagi itu dengan bertemu  anak-anak negeri ketimbang molor di tempat tidur, hehe. Sekalipun saya sempat nerveous banget pemirsa, padahal itu bukan pengalaman pertama kali saya ngajar lho. Mungkin karena materi yang saya berikan bukan bidang saya kali yee. Ceritanya saya di suruh ngajar bahasa Inggris and do you know? bahasa inggris saya masih belepotan. Yowes, dengan riang hati saya menerima dan menganggapnya sebagai tantangan.

Sembari menjelaskan saya narsis dulu dengan adek-adek hihi

Liat senyum mereka, riang tanpa beban
Sayang sekali, waktu saya ngajar banyak adik-adik di kelas C tidak hadir, namun jumlah yang sedikit itu sama sekali tidak menyurutkan semangat adik-adik negeri ini belajar di hari Ahad pagi. Hari itu saya merasa begitu gaul berada di tengah-tengah mereka, guys. Sungguh tak menyangka, Tuhan mempertemukan saya dengan adik-adik bermata binar  lewat perantara Lenteri Negeri. Hanya dua jam berlangsung, dan dalam waktu sesingkat mampu menyelipkan rasa bahagia ketika saya berkenalan dan langsung akrab dengan mereka, adik-adik saya di Lentera Negeri.

Eniwei, kalau kalian udah melihat keseruan saya mengajar di kelas C, di bawah ini saya kasih penampakan adik-adik Sekolah Negeri negeri yang ada di kelas A dan kelas B. Selain pelajaran bahasa Inggris, pelajaran yang di berikan di kelas-kelas sekolah negeri adalah matematika, mengarang, menggambar, tajwid dan kaligrafi. Cuma fokusnya emang ke bahasa Inggris, jadi sebagai relawan saya di tuntut pula untuk fasih ber-english *Ehm No problem, itung-itung belajar sambil mengajar.

adik-adik sekolah negeri narsis bersama dua kakak  relawan gaul

saya,, saya,, kak.. . Duh, adik-adiknya pada semangat yuaa

insya Allah adik-adik negeri calon pemimpin negeri masa depan^^

Nah, kalau gambar di bawah ini penampakan dari para donatur serta relawan yang telah memberikan sumbangsih baik tenaga, materi maupun moril serta ilmu mereka demi berpijarnya lentera untuk anak-anak di Negeri ini.

hu.hu.hu ngiri, gak ikut acaranya jadi gak ada wajah saya disana *upst

Gimana?  Mau ikutan gaul bersama lentera negeri.  Silahkan, caranya gampang kok. Kalau anda tertarik ingin bergabung jadi donatur, donasi dapat ditransfer ke rekening pengurus Lentera Negeri BNI no.rek 0122771431 a.n. Arnis Puspitha konfirm via sms ke No.Hp. 082348838266 jika sudah transfer  dengan format : nama/ No. Rek/jumlah donasi.

Bagi yang tinggal di sekitaran kota Makassar, berminat menjadi relawan pengajar kayak saya juga boleh. Silahkan kunjungi Lentera Negeri. Terima kasih.

"Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel"


Sumber foto : https://www.facebook.com/groups/558190764240633/
Facebook : Lentera Negeri
Twitter : Lentera Negeri

7 komentar untuk "Gaul Bersama Lentera Negeri"

Comment Author Avatar
Kak Zhie emang emak emak gaul deh! di saat emak emak lain yang seumuran sama kak Zhie pada ngegalauin pacar dan lain lain, kak Zhie justru melakukan hal hal yg berguna buat masyarakat. Gaouwl banget! Aku jadi ngefans hehe.

Btw itu belajarnya di mana kak? Di rumah relawannya apa di mana?
Comment Author Avatar
Anonim 07:07
Senang deh ngelihat sesama mahasiswa kontribusi di bidang sosial pendidikan. Kayak ngeliat temen seperjuangan. hehehe..Ya, gelap dan suramnya pendidikan negeri jangan hanya dikutuk, tetapi dinyalakan juga lenteranya utk menerangi :)
Comment Author Avatar
Anonim 18:08
subahanallah ya kontribusi kak zhie dan kawan-kawan. semoga lentera negeri bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak emas itu.
semangat terus ya kak zhie dalam menebar kebaikan. semoga bocil segera menyusul kebaikan yang kak zhie lakukan. amin^^
semoga menang kak zhie {}
Comment Author Avatar
wih, mulia sekali.. mudahan bisa dibalas Allah dengan kebaikan yang berlupat lipat. kalau jadi guru itu amal jariah kan? iya kan ya?
Comment Author Avatar
emak 'gaoel'? what the....

bisa gaul gituh ya emak-emak, hahaha semoga kamu bisa menang zie. aku mendoakanmu celalau cepanjang maca.. *apasih*

aktifitasnya keren, berbagi bersama adik2 yang kurang mampu.
Comment Author Avatar
aduh...dari dulu aku pengen banget punya kegiatan semacam ini..tapi belum pernah kesampaian nih...
aa jadi iri sama zhie...
sukses buat GAnya ya... :D
Comment Author Avatar
Lentera negeri sangat inspiratif. Mulia dan membuat semangat nih. Memang pendidikan menjadi senjata penting agar manusia sukses. Semoga saya bisa meniru langkah komunitas keren ini. Semoga menang dalam kontesnya ya :)

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.