Wanita Terindahku

Senin, 16 Desember 2013

Untukmu, wanita terindahku

Wanita terindahku, bagaimana kabarmu di sana? Lama tak memandang wajah teduh yang setia meneduhkan hati. Ingin sekali rasanya berada dalam dekapmu, ingin kurasa kehangatan dalam peluk kasihmu. Tubuhku lelah menggigil, haus akan sayangmu yang sekian tahun terbentang. Kapan aku bisa kembali menyentuhmu? Rinduku sudah kian membara. Aku kini tengah terpenjara dalam ruang sepi, sendiri tanpamu.

Wanita terindahku, bila kerinduan ini memuncak, terngiang akan pesanmu kala bulir-bulir air mendesak keluar, pecah bak serpihan kaca bening bergelimpangan di pipi. Hatimu menangis melepas kepergianku. Katamu, dalam masa perantauan aku tak kan pernah sendiri. Kau begitu yakin, Allah akan senantiasa bersamaku, menjagaku, melindungiku.

Wanita terindahku, Allah sangat menyayangiku, kasih-Nya mengalir deras tiada bertepi. Satu hal yang terkuak, sebab kau tak pernah luput melafalkan namaku di sujud-sujud panjangmu, tak pernah alpa merapalkan doa untuk buah hatimu. Bait-bait yang kau munajatkan pada-Nya, Allah mendengarnya. Ketika khilaf menyelubungi, doa mu menjadi tameng yang mampu mengawal diri, agar aku tak sampai terperosok jauh dalam jurang kehinaan. Jadi, di sana kau tak perlu risaukan aku.

Wanita terindahku, sejak kecil aku terbiasa menyaksikan kau persembahkan pelita yang cahayanya tak kunjung padam, bersinar terang di relung jiwa. Menebar aroma kasturi yang harumnya menggelitik hidung. Pelita itu adalah ketulusanmu, dan cahaya itu adalah cintamu. Kau tebar pesona yang tiada pernah setara dengan materi apapun. Rasamu jauh berlipat lebih mahal.

Wanita terindahku, kau yang mengenalkanku pada sang Maha Cinta. Kau yang mengajariku bersyukur di setiap keadaan. Kau yang tak pernah berucap cinta namun selalu menunjukkan besar cintamu tidak dengan kata-kata.
Kau yang tak pernah berucap sayang namun selalu membuktikan luasnya sayangmu tidak dengan rangkaian huruf. Aku paham, begitulah caramu mencintai dan menyayangiku selama ini.

Wanita terindahku, sesak dada mengenang setiap tetes keringat yang mengucur deras dari tubuh yang kini mulai merapuh, sendu pilu membayang diri yang gigih berjuang, melawan kuatnya arus hidup tak lagi sekokoh dulu.

Hari ini, Allah merengut lagi satu tahun jatah hidupmu di dunia. Di usiamu yang menginjak angka 48, kau tampak semakin tua dengan kulit mengeriput. Jujur, usiamu yang bertambah, mengguratkan sedih mendalam. Mungkin waktu kita semakin tipis, mungkin jarak kita semakin jauh, mungkin peluang kita semakin kecil. Mau tak mau, rela tak rela, siap tak siap, pasti diantara kita akan ada yang di tinggalkan dan akan ada yang meninggalkan.

Duh, wanita terindahku, bila meninggalkan dan ditinggalkan itu adalah suatu pilihan. Apa sebaiknya aku memilih meninggalkan? Sungguh, aku tidak sanggup bila wanita paling kucintai seumur hidup pergi tuk selamanya. Maaf, tiada maksud membayangkan ini, hanya menerawang realitas yang harus kuhadapi kelak di masa depan.

Kini, jiwamu sudah tak muda, usiamu telah di gerogoti sang waktu, namun di mataku kau tetap wanita tercantik, wanita teranggun, wanita terbaik sebab kaulah Wanita Terindahku:-)

ALLAH mohon panjangkan umurnya, sehatkan ia, kuatkan ia, tegarkan ia, berkahilah umurnya. Mohon beri aku waktu dan kesempatan hidup lebih lama bersamanya. Biar ku persembahkan pula bukti cintaku yang tak kan pernah sebanding dengan cintanya. Meski hanya secuil. Aku pun ingin membuatnya bahagia dunia akhirat

by, Ananda yang sedang mengeja rindu untuk Wanita Terindahku

9 komentar untuk "Wanita Terindahku"

Comment Author Avatar
kata-kata tertata dengan penuh makna...luarbiasa
btw- pemenang GA Masuk Neraka Siapa Takut sudah diumumkan loh :-)
Comment Author Avatar
special for mom :)
semoga malikat tak bersayap yg biasa dipanggil IBU itu tetep sehat.. panjang umur.. dan selalu penuh berkah..

salam dari empieee.net ^^
Comment Author Avatar
terharu bacanya, semoga ibu2 kita mendengar doa kita ya Zhie....
i love my mom also
smga doa kamu didengar sama Allah Zhie dan kita sama2 bisa membahagiakan ibu kita amin
Comment Author Avatar
huaaa..mengharukan banget zhie...
selamat hari ibu buat ibunya zhie..dan buat zhie yang bakalan jadi ibu dari anak2nya di masa depan...
Comment Author Avatar
huhuhuhu, kak zhieee bikin aku nangis lagi gara - gara kangen ibu ni :(
Selamat hari ibu ya kak :)
Comment Author Avatar
Sering ngebayangin kalo tiba saatnya ada yg meninggalkan dan ada yg ditinggalkan. Kalu disuruh memilih, aku gasiap untuk kedua pilihannya. Hidup di dunia sementara, moga kita dan orang tua bisa bertemu kembali di akhirat dengan kehidupan yg tak mengenal perpisahan. Postingan ini beneran menyentuh banget.
Comment Author Avatar
Wih, kalau mamanya zhie baca pasti terharu nih.. mendingan tullisannya di print trus dikasih ke mama :)
Comment Author Avatar
Wah so sweet zhie, dijadiin surat trus dkasi ibumu bgus niiiiih
Comment Author Avatar
tulis tangan zie, kirim ke pak pos.......... pasti ibumu nangis ni baca tulisan anaknya yang keren ini :D.

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.