Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jomblo Menanti Jodoh

"Jodoh yang kamu nantikan bisa saja seseorang yg dulu kamu lepaskan. Tapi kembali lagi dalam keadaan yang lebih baik. Jadi jangan takut untuk melepaskan, jika memang belum saatnya. Harus yakin rencana-Nya selalu lebih indah. Dan pilihan-Nya selalu yang terbaik. Allah sang Maha sutradara. Ikuti skenario-Nya dengan rela. Tak usah sok-sokan memaksa, karena akhirnya cuma bakal nelangsa. Tapi kalau gak kembali gimana ??? Harus yakin Allah sudah siapkan yang lebih baik. Jadi tetep rela dan bahagia...Asik kan??? Inilah konsep. (Kang Abay)

Aku tertegun menatap status seorang teman yang muncul di beranda facebookku pagi kemarin. Perlahan sekali kutelusuri kata demi kata pada sederetan kalimat indah yang dikutip dari pernyataan Kang Abay di atas. Mendadak pikiranku terbang melayang ke suatu hari di awal bulan September 2012.

"Ndi, maaf aku gak bisa lanjutin hubungan kita" Ucapku penuh kalut.

"Kenapa?" tanya lelaki yang berdiri di hadapanku dengan wajah tanpa ekspresi. Datar.

"Aku pengen sendiri. Maaf." Hanya itu jawaban yang berhasil meluncur dari mulutku. Lidahku terasa begitu kelu. Seabreg alasan yang sudah lama kupersiapkan buyar semua. Pikiranku kacau balau. Hatiku ikut bergemuruh. Selanjutnya, tak tahu harus menanggapi seperti apa, bila lelaki yang kupacari selama setengah tahun itu menuntut alasan logis.

Tapi Andi seolah mengerti. Kekhawatiranku semenjak terbetik niat pengen berpisah, kalau-kalau Andi tidak terima dengan alasan yang kulontarkan dan keukeuh mempertahankan hubungan kami sekedar kekhawatiran belaka. Nyatanya, Andi malah menunjukkan reaksi berbeda, jauh dari yang kubayangkan sebelumnya.

"Kalau memang menurut Dian itu yang terbaik, gak papa kok. Aku ikut saja" Ujar Andi singkat. Masih tanpa ekspresi. Aku sampai kesulitan menerka perasaannya.

Sejenak suasana berubah senyap di tengah keramaian. Aku terdiam. Andi membisu. Endingnya kami pisah, tanpa kejelasan apa-apa. Semudah itu kah?

Allah sepertinya memudahkan jalanku berhijrah.

Andi bahkan tak mempertanyakan kenapa aku tiba-tiba muncul dengan jilbab lebar? Kenapa aku malah menjaga jarak? Kenapa penampilanku seketika berubah drastis? Kenapa aku langsung minta pisah? Ah, semoga dia paham. Bukan karena jilbab kulepaskan genggamannya. Bukan karena jilbab kuputuskan ikatan yang belum sepantasnya tersimpul. Lagi, bukan karena jilbab aku pupuskan harapan yang kusemaikan padanya. Melainkan, karena Allah yang pasti tidak ridho dengan cinta yang kami luapkan dalam ikatan belum halal. Alasanku pisah dengan Andi, memang bukan karena ada orang ketiga. Justru karena detik itu aku masih teramat mencintainya, hingga aku rela mengabaikan rasaku demi meraih ridho Allah .

Yah, kupupuskan harapanku pada Andi, lalu menjulang harapan yang tinggi pada Allah. Kini aku hanya berharap pada-Nya. Semoga hubungan yang kulepas dapat tergenggam kembali. Semoga Ikatan yang ku putuskan dapat tersimpul dalam perjanjian yang kuat (Mitzaqan Ghalizaa), semoga Andi kelak yang menjadi pemilik tulang rusukku. Semoga. Tentu, berharap pada Allah tidak akan pernah mengecewakan hati.

Nah, jika berbicara tentang kriteria jodoh. Andi termasuk lelaki yang kuharapkan. Setidaknya dia tidak pernah meninggalkan shalatnya, menghargaiku sebagai perempuan dan bukan perokok.

"Lha, kalau dia lelaki yang kau harapkan jadi jodohmu, kenapa malah dilepasin, bukankah itu makin memperkecil peluang tuk bersama selamanya?"

Bahkan orang yang pacaran bertahun-tahun belum tentu berakhir di pelaminan, kan? Percuma kalau aku pacaran lama dan ujung-ujungnya malah menikah dengan lelaki lain. Dan bagaimana bila nantinya Andi mempersunting wanita selain aku sementara cintaku padanya terlanjur membuncah.

Benar, kata penyanyi yang terkenal dengan lagu jodoh dunia akhirat-nya, "....Tak usah sok-sok'an memaksa, karena akhirnya cuma akan nelangsa..." . Toh, aku gak bisa ngotot dan memaksa Allah untuk menjodohkanku sama Andi. Daripada nelangsa di akhir mending aku mempersiapkan segala kemungkinan di awal. Sebab manusia boleh saja berharap, tapi Allah-lah yang berkehendak dan menentukan segala sesuatu.

Lagian aku lebih berpikir seperti ini, hubunganku dengan Andi kemarin terlalu cepat, belum saatnya. Insya Allah akan datang waktu yang tepat. Sekalipun kami berpisah dan seberapapun jauhnya jarak terbentang diantara kami saat ini, bila jodoh pasti tak akan kemana. Sebaliknya, selama apapun kami menjalani hubungan before akad, sekuat apapun tekad kami tuk bersama bila bukan jodoh pasti akan berpisah juga.

Aku gak peduli dengan orang-orang yang sering menyindir para jomblo, katanya jomblo itu nasib yang mengenaskan, orang yang ngejomblo itu karena gak laku-laku dan sebagainya. Ah, siapa bilang? Aku jomblo kok, dan aku yang memilih jomblo. Bagiku jomblo adalah salah satu bentuk ikhtiarku menjemput sang jodoh #Tsaah.

Jodoh mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang di tangan Allah. Tapi kalau kita tidak pernah berusaha mengambilnya, maka akan selamanya di tangan Allah. Dan yang aku tahu kodrat perempuan di ibaratkan sebagai "tulang rusuk" yang hilang adalah menanti dengan sabar si pemilik tulang rusuk menemukannya kembali. Aku pernah baca di sebuah artikel yang menyatakan bahwa sabar bukan berarti diam, sabar bukan berarti pasif, sabar bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti. Jika kesabaran lelaki menjemput jodohnya selain merapalkan doa, dengan berusaha agar bisa datang melamar, maka sebagai perempuan biarkan aku mencoba menjemput jodoh dengan senantiasa memperbaiki diri dan menanti dengan selalu memperbaiki iman.

Bukankah jodoh adalah cerminan diri? "Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji.. Perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.." (Q.S : An-Nur:26). Maka dalam masa penantian ini aku akan terus belajar memantaskan diri untuk jodohku kelak.

Fyi, Juni tahun ini Insya Allah usiaku menginjak angka 22. Usia yang kayaknya udah mampu membangun mahligai rumah tangga, tapi sang jodoh belum jua datang. Duh, padahal salah satu impianku, menikah muda. Apa boleh buat jika Allah masih menundanya. Aku akan lebih bersabar lagi.

Gimana mau datang jodoh, kalau ngejomblo?"

Aku percaya, janji Allah selalu pasti. Bahwa setiap yang Dia ciptakan di dunia ini berpasang-pasangan. Termasuk pasanganku, kamu! Iya, kamu yang di sana. Yang namamu masih dirahasiakan Allah. Plisss, jangan pernah nyerah untuk menemukan aku, tulang rusukmu yang hilang. See You. Sampai ketemu di pelaminan. Hihihi.

Well, catet gih jodoh gak ada hubungannya dengan jomblo. Ada banyak usaha yang bisa kita lakukan untuk bertemu dengan jodoh kok, bukan cuma lewat jalur pacaran. Lewat jalur yang diridhoi Allah misalnya; minta bantuan biro jodoh, atau di jodohkan orang tua atau lewat fase ta'aruf, sebuah fase yang arahnya jelas ke pernikahan.



"Jodoh yang kamu nantikan bisa saja seseorang yg dulu kamu lepaskan. Tapi kembali lagi dalam keadaan yang lebih baik"

Karena itu aku tidak takut melepaskan. Serupa kata Kang Abay, aku pun yakin rencana Allah selalu lebih indah dan pilihan-Nya selalu yang terbaik.

Tapi kalau gak kembali gimana?

Tidak masalah. Bila tidak berjodoh, harus tetap yakin Allah sudah mempersiapkan jodoh yang terbaik untuk kita. Jodoh gak jodoh, sekarang aku sudah bisa menerima kehendak Allah denga rela dan bahagia. Itulah konsep yang Kang Abay tuturkan dan sedang aku jalani.

Semangat menjemput jodoh.

http://leylahana.blogspot.com
"Tulisan ini disertakan dalam Giveaway Novel Perjanjian yang Kuat"

35 komentar untuk "Jomblo Menanti Jodoh"

  1. Anonim00:05

    Hemm.. Oh jd gitu ya ceritanya zhie putus sama si andi. :))

    Iya, percaya aja jodoh udah ditetapkan sejak kita masih dalam kandungan, seperti kata pepatah mah "kalo jodoh gak kemana" :)

    Semoga jalanmu di mudahkan nak.. :) #ciyeSokBapak2
    Hahaahaha xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya saya percaya jodoh saya Insya Allah akan datang.. sip bapak Erick.. aamiinnn#sokanak2

      Hapus
    2. Anonim16:33

      Amiin nak.. Bapak juga mau kok. #halah #ApaaIni!! Hahahaha xD

      Hapus
    3. Haduhhh bapak udah tua mah tidak usah ikutan mau wkwkwkw

      Hapus
  2. yaps, aku jg percaya itu, jodoh pasti bertemu katanya afgan halaaahhh
    walaupun sekarang dia pergi bisa jadi dia kembali lagi, masalah jodoh ya tinggal usaha, pada akhirnya akan ada juga kok :D
    cieehh jadi andi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya suka tuh lagunya Afgan "jodoh pasti bertemu"^^
      setuju,,, malah jodoh tinggal usaha kita yah, Va? jadi Andi ya gitu dehhh biarkan ia berlalu ntar kalau jodoh kan pasti balik lagi hihihi

      Hapus
  3. nahh..kemarin2 aku juga baca yang "jodoh kita mungkin adalah org yang pernah kita lepaskan dan kembali dalam keadaan yang lebih baik.."

    bener..jangan ragu buat melepaskan..toh kalo jodoh bakalan balik lagi..aku salut sama kalian yang putusnya demi itu..
    yang penting fokus memperbaiki diri dlu...kalo kita baik, pasti dapat yang terbaik... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yip setuju dengan kak Miftah,,, yang penting fokus memperbaiki diri dulu yah kak,,, ^^

      Hapus
  4. lo kenapa ada kata bang andi yaaa ? :3
    sudahlah kakak , jodoh itu Kuasa Tuhan , berdoa aja didalam nama Tuhan , pengen cowok seperti apapun , pasti di kabulkan , kalo emang jodoh pasti kembali :3

    jadi selama ini pacarnya bang andi yaaa ? ihiiir ~ cuuuit!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha emang Andi cuma satu di dunia,, ini bukan bang Andi tapi pangeran Andi wkwkwkw

      iya Nennna,,, emang jodoh di tangan Tuhan siapa bilang di tangan manusia hihihi,, duhhhh saya gak pacaran ama bang Andi kok *eh bang Andi sapa nih?

      Hapus
  5. Wah mbak zhie, sejatinya aku tak mampu berkomentar apapun. disaat-saat aku membaca setiap goresan tulisan mu ini, engkau memberikan aku semangat baru.... oh mbak zhieeeeeeeee, ini membuat saya memiliki harapan baru dari keterpurukan #Oalah malah curhat. haha
    Amin Amin Amin Amin Amin Amin beribu Amin ya Allah SWT. semoga mbak Zhie, Aku dan para pembaca dalam doa ini di ridhoi dan dikabulkan #BerharapBanget

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah kalau tulisanku bisa menyemangati Gea, jadi tersandung nih. Thankyu dek doanya^^

      Hapus
  6. Aamiin..semoga yang belum mendapatkan jodohnya, segera dipertemukan *doan untuk diri sendiri juga* :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih doanya mbak Titis:)

      Hapus
  7. Jarang banget lho ada cewek seperti kamu. Cewek sekarang ma pada nempel kayak perangko. Tahu mau pisah apa nggak nya.
    Hebat zhie kamu. SEMANGAT.
    Pasti kembali kok Andi, asalkan kamu sesekali berkomunikasi (Bersilahturahmi). Iya apa iya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak jarang juga tuhh,,, sekarang alhamdulillah udah banyak,,,, duhhh kalau komunikasi sayang sekali udah gak:)

      Hapus
  8. jodoh udah ada yang atur, tinggal usaha kita gmn tuk menjemputnya (cieee)
    gak ngejamin kok klo jomblo nntinya susah jodoh.
    keep istiqomah ya ^_^
    gudlak for GA nyA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya mbak Inna tinggal usaha kita untuk menjemputnya,, iya saya setuju banget tuh mbakk emang gak ngejamin orang jomblo susah jodohnya

      thanky kak^^

      Hapus
  9. Wah zhie good luck buat kamu ya...emang bener kalo jodoh nggak akan kemana..yang pntng yakin aja pasti akan ada yang terbaik yg akab menyangga tulang rusuk kita kelak. Mau si dia ato bukan. Klo si dia, perpisahan ini akan mjdi ajang untk smakin memantaskan diri dan kalopun bukan dia itu artinya akan ad yg lbh pantas lagi. Yg bsa dilakuin kl aku pribadi terus memantaskan diri aja. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyup,, setuju banget kak Mey dengan kata-katanya yang ni "perpisahan ini akan mjdi ajang untk smakin memantaskan diri dan kalopun bukan dia itu artinya akan ad yg lbh pantas lagi" Yukkk sama-sama memantaskan diri^^

      Hapus
    2. iya Zhie, nih aku sedang dalam proses :)

      Hapus
    3. Oke. Semangat kak.

      Hapus
  10. waaah bener banget kata katanya "jodoh gak ada hubungannya dengan jomblo" aaak keren mudahan menang ya GA nya. #SaveJomblo hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuiiii ternyata ada yang sependapat dengan saya... thankyu Kuh^^

      Hapus
  11. aduh ini kamu islami sekali ya zi sampe2 putus gegara mau lebih fokus ibadah kepada allah. hebat

    semoga andi bisa ngelamar kamu kelak aminnnnnn..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini Topik ngerti... alasan saya putus tapi lebih telatnya sih saya sedang belajar taat dengan hukum Allah.... Makasih doanya. Saya ikut aammin-kan:)

      Hapus
  12. semangat! jalani aja apa yang kamu yakini selagi itu baik buat kamu.
    yang pastitetep ikhtiar ya ^,^ allah pasti memberi yang terbaik.

    #eh aku miris juga tapinya baca cerita di atas... putus tanpa kejelasan apa2.
    untungnya kamu strong, akhrnya bs nerima kenyataan dan menjalaninya dgn keep smile :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm bukan tanpa alasan kok kak... alasannya ada cuma saya gambarkan secara tersirat... Yahhhh alhamdulillah... saya enjoy menikmati apa yang saya yakini benar. MAKASIH kak^^

      Hapus
  13. kan mba dian udah bilang "aku pengen sendiri"dan jawabanya si Andi ""Kalau memang menurut Dian itu yang terbaik, gak papa kok. Aku ikut saja" nahh brarti udah jelas, kalian bubar, kok di tulisanya di tulis lagi "Endingnya kami pisah, tanpa kejelasan apa-apa. Semudah itu kah?"

    gue jadi binggung -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry yah mas Ichsan... penggambaran saya di atas emang kurang detil.. saya gak menceritakan ttg kegalauan dan berapa lamanya saya memikirkan untuk pisah dengan si Andi.. apa tanggapannya dan bagaimana reaksinya... tiba-tiba saya datang tidak ada angin tidak ada ujan eh langsung minta putus... trus secara logisnya... kalau cowk yang benar2 sayang sama ceweknya minimal dia nanya kenapa...atau setidaknya mempertahankan sedikit tapi wktu itu mulut saya terasa kelu untuk menjelaskan alasannya yang sebenarnya..kalimat yang saya udah saya persiapkan jauh2 hr jg buyar semua .. dan nyatanya tanpa prlu sy jlaskn panjang lebar dia langsung terima kptsn saya... yahhh semudahh itu???? Upst ini kok jd curcol sih

      Hapus
  14. memang kadang kita punya alasan yang kuat untuk memutuskan masalah, karena keputusan yang kita ambil adalah yang terbaik menurut kita. walaupun orang-orang yang terlibat didalam masalah itu gak peduli dengan keputusan yang kita ambil. bahkan gak pernah mempertanyakan alasannya.
    percaya aja kalau ada jodoh di depan yang akan menggenggam tanganmu ke pelaminan dan ridhoNya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaahhh ini saya suka banget dengan komentarnya mas Haris.. ngena banget... iya saya percaya... terima kasih yah mas^^

      Hapus
  15. semangat menanti jodoh,jodoh gak akan ketuker kok, tenang aja :)
    dan semangat buat GAnya, semoga sukses :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap benar banget, Ky jodoh gak bakal tertukar... yang penting sekarang... saatnya untuk memantaskan diri jadi perempuan baik biar jodohnya juga dapat yang baik.. aamiinn... thanks supportnya^^

      Hapus
  16. Semoga segera mendapatkan jodoh yang terbaik, ya. Terimakasih sudah ikut GA saya :-)

    BalasHapus