Teruntuk Pangeran yang Kunanti
Makassar, 14 Januari 2014
Teruntuk pangeran yang kunanti
di -
Bumi Allah
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kuhaturkan salam terindah lewat aksara cinta yang terukir dengan segenap kerinduan akan sosokmu yang telah lama kujadikan pangeran dalam hidupku, sejak aku memilih tuk "sendiri" di umur yang baru mencium kepala dua. Yah, aku sadari jomblo di usia muda bukan pilihan yang mudah. Sengaja kutepis bongkahan rasa terhadap seseorang yang dulu memikat hati, susah payah ku lepas genggamannya demi meraih ridho Ilahi. Aku hanya khawatir bila candu asmara menggerogoti jiwa, bagaimana bisa aku menyambutmu dengan cinta, sedang ia yang tertaut jalinan kasih bersamaku kemarin belum tentu Jodohku di masa depan. Untuk itu aku tinggalkan ketidakpastian dan belajar mencintaimu lebih awal, jauh sebelum kau mengikrarkan janji suci atas nama Allah, sekalipun (mungkin) kita belum pernah berjumpa. Agar aku tak terlena dengan cinta yang belum halal, beginilah caraku belajar mencintaimu. Setia menanti kedatangan pangeran yang aku sendiri tidak tahu, siapa dirimu?
Iya, pangeranku. Kala jemariku menggoreskan rasa ini, aku belum mengenalmu, apakah kita pernah bercakap sebelumnya? apakah kau pernah hadir dalam bunga tidurku? bagaimana rupamu? Sungguh. Aku tak tahu. Yang kutahu kini hatiku tengah dilanda rindu yang membuncah. Rindu ini semakin mendesak. Aku ingin segera bertemu denganmu pangeran, tapi bagaimana caranya? Namamu bahkan masih dirahasiakan Allah.
Tak kuasa aku mengeja rencana Allah untuk kita, namun satu keyakinan yang kugenggam erat, janji Allah itu PASTI. Dia menciptakan semua makhluk-Nya berpasang-pasangan, sehingga aku yakin suatu hari nanti kau yang telah di persiapkan Allah menjadi pasanganku kelak, pasti akan datang memohon restu ayah dan ibu tuk membawaku ke istanamu. Istana kita. Sampai hari itu tiba, disini ku kan selalu menanti sembari memintal harap dengan selaksa doa dan ikhtiar yang terus berderai.
Aku menanti Ijab dan Qabul yang terucap antara kau dan ayah di depan penghulu dan di saksikan banyak mata, menjadi ikatan yang paling kuat menyatukan dua hati, hatiku dan hatimu hingga tiada sesiapun dapat memisahkan kita, kecuali Allah. Bilakah tiba saat itu, akan kupasrahkan diriku sepenuhnya untukmu. Setelah itu kau adalah imamku. Akan kupercayakan dirimu menjadi imam dalam istana yang kita bangun dengan pondasi cinta karena-Nya.
Aku menanti malam pertama, malam dimana kita bisa menumpahkan segala rasa cinta yang ada dengan halal dan diridhoi Allah. Malam itu dan malam-malam selanjutnya kan kuserahkan seluruh jiwa dan ragaku untukmu. Semoga kita bisa meretasnya dengan ibadah.
Aku menanti hari kala aku sah menyandang gelar sebagai permaisurimu. Di kehidupan kita yang baru aku akan berusaha untuk selalu tampil cantik di matamu, akan kuserah keningku untuk kau kecup dan kucium tanganmu tiap pagi saat kau hendak pergi mencari nafkah. Agar kau senantiasa bersemangat dan ingat bahwa aku setia menunggumu di istana kita. Setiap hari akan kumasakkan kau makanan yang ku bumbuhi selalu dengan rasa cinta. Maaf jika nantinya masakanku tak seenak ibu mertuaku, tapi aku akan terus berusaha hingga lidahmu puas dengan masakanku. Saat kau kembali sepulang kerja seharian, kan kusambut kau dengan senyum terindahku yang mampu menghalau lelahmu. Akan kuusir penatmu dengan kelembutan sikap dan tutur kataku. Semoga dengan begitu kau tak kan pernah berpaling dariku.
Aku menanti hari dimana kau membuatku sempurna menjadi perempuan, dengan melahirkan putra-putrimu dari rahimku. Sayang, semoga kita bisa membesarkan mereka dengan kasih dan cinta yang tak berkesudahan, semoga anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang shalih-shalihah, yang tak pernah luput mendoakan kita. Semoga kau mampu membimbing aku dan anak-anak kita menuju syurga-Nya.
Aku selalu menantimu pangeranku, dengan penantian yang aku pun tak tahu kapan berakhir. Esok, lusa, tahun depan, dua tahun kedepan, entahlah? Sekarang, aku hanya sedang berusaha memantaskan diri dengan meneguk setetes sabar.
Duhai Pangeranku, apakah kau juga sedang merindui permaisurimu? Adakah kini kau sedang mencari tulang rusukmu yang hilang? Jika kau lelah mencari aku pun lelah menanti. Sebab aku tak pernah tahu kapan dan dimana Allah kan mempertemukan kita dalam ikatan cinta-Nya, tapi kumohon bersabarlah sayang. Insya Allah, perjalanan ini masih panjang. Jika kau memang lelaki yang di gariskan Allah sebagai jodoh dunia akhiratku, sejauh apapun jarak terbentang dan selama apapun waktu memisahkan, tentu ada banyak cara Allah menyatukan kita.
Tentang harapan dan kenyataan yang sering berseberangan, biar Allah saja yang merendanya dengan indah. Jika aku berharap kau segera datang menyuntingku namun kenyataannya sampai detik ini pangeran belum juga datang, meski berulang kali hati kecilku menyatakan siap menikah. Allah tentu lebih tahu sesiap apa aku ketimbang diriku sendiri.
Andai aku berharap mendapatkan pangeran yang tampan, gagah, nan baik hati namun kenyataannya pangeran yang duduk bersamaku dipelaminan kelak, jauh dari lelaki impianku, tentu Allah lebih tahu sebaik apa dirimu ketimbang penilaianku semata.
Terlalu naif jika aku mendamba pangeran yang sempurna. Sementara aku sendiri jauh dari kata sempurna. Terlalu obsesi aku berkhayal memiliki pendamping hidup seperti Habibi sementara aku sendiri tak serupa Ainun. Kau tahu, justru pangeran yang kuimpikan adalah seorang lelaki biasa dan serba kekurangan, akulah yang akan melengkapi kekurangan itu. Akan kuterima kau sebagaimana dirimu, tidak akan kutuntut kau menjadi sempurna, cukup jadilah nahkoda yang mampu membawaku mengarungi indahnya bahterah rumah tangga bersamamu di jalan-Nya.
Duhai pangeran yang kucintai karena Allah, aku berharap penantian ini akan segera berujung. Semoga kita bisa peka menangkap isyarat takdir. Jodoh memang di tangan Allah, tapi kalau kita tidak berusaha menjemputnya, selamanya akan di tangan Allah, tak akan sampai di tangan kita. Maka biarkan aku berusaha menjemputnya dengan menjadikan diriku sebagai permaisuri yang pantas bersanding denganmu pangeran. Biarkan aku menanti dengan terus memperbaiki diri dan iman. Biarkan aku tetap menunggu dengan kepasrahan total Kepada-Nya Sang Pemilik jiwa ini. Semoga di sana kau pun sedang berikhtiar mencariku, semoga ridha Allah senantiasa menghiasi langkahmu, sayang, hingga kau temukan aku, tulang rusukmu yang hilang.
Insya Allah pangeranku, aku masih menanti kau menjemputku.
Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam rindu,
Permaisurimu
Postingan ini diikutsertakan dalam GA Kusebut Namamu Dalam Ijab dan Qabul oleh Aida MA dan Elita Duatnofa
16 komentar untuk "Teruntuk Pangeran yang Kunanti"
semoga cepat ketemu dengan pangerannya kak, dan goodluck buat GAnya :)
moga kita berdua menang hehehe amin
semoga menang GA nya, jadi terinspirasi buat ikutan nih Zhie :)
semacam ini ya...biar Allah yang mempertemukan kita dengan jodoh...selama nunggu, semangat buat memperbaiki diri... :D
Gue paling susah nulis hal kyak gni. Soalnya kseringan nulis yg berbau hal sputar komedi.
Tpi stelah gue bca tlisan lo, gue mrinding jg. Pkiran gue tntng memiliki pcar sbelum nikah spertinya ga akan prnah gue capai. Krena diri gue sndri ga mau akan hal itu. Gue akan hnya jtuh hati trhadap permaisuri yg akan mnjadi istri gue kelak. *tsaaah bahasanya.
Allah lah yg paling tau, yg terbaik untuk kita. Untuk apa kita mengharapkan org yg smpurna, toh kta blum smpurna. Tpi dgan hal itu, memotivasi kta buat mnjdi org yg brusaha utk mnuju smpurna. *beeeh...keren tlisan gue. Hahah
Jodoh udah ditulis sejak kita masih di rahim. Menunggu dan berusaha. Jodoh akan datang. :")
Sukses GAnya zhiee :3
Apalagi pas menikmati malam pertama secara halal ha...ha..ha..
Iya Zhie, kalo pangeranmu kelak enggak secakep dan sekeren yang kamu bayangin tetep woles. Kadang cowok yang enggak ganteng2 amat justru lebih bisa setia dan membahagiakan pasangan..
Buat sekarang selesein aja dulu kuliahnya :D
pasti nulisnya dari hati banget :)
jodoh pasti bertemu kok kak.
dan jodoh itu gak bakal ketuker sama orang :)
Benar kak, kita tak perlu orang yang sempurna tapi kita hanya perlu orang yang menerima kekurangan dan kelebihan kita. Maka dari itu diantara keduanya saling melengkapi untuk saling membina bahtera rumah tangga :)
Sukses kak GA nya ^^
smoga menang ;)
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.