Catcil Perdana di Bulan Juli
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Welcome Juli. Maaf baru menyapa di pekan kedua. Maklum, akhir-akhir ini saya kembali mulai (sok) sibuk. Sibuk urus perasaan, sibuk menguras pikiran , sibuk mengatur diri, dan yang paling penting sibuk ngejar-ngejar dosbing agar segera meng-ACC skripsweet saya. Saking sibuknya, saya juga sampai gak ada waktu mikirin anaknya orang yang mau datang ke rumah mengkhitbah putri kedua papa dan mama saya. Sekarang fokus saya benar-benar hanya tertuju pada skripsweet, jadi kalau sudah menyangkut urusan hati, cinta-cintaan, masalah jodoh yang tak kunjung jua datang dan lain sebagainya, semua itu sengaja saya acuhkan sementara waktu.
Namun (sok) sesibuk apapun saya, yang namanya menulis tiap bulan itu kudu dong. WAJIB. HARUS. Tidak boleh diacuhkan. Meskipun kuantitas postingan saya gak selalu sama sih, kadang naik kadang turun, tergantung waktu, kesempatan, mood dan diri saya pribadi. Yup, tergantung keempat point tersebut yang saya anggap sebagai penunjang keefektifan saya di dunia menulis.
Biasanya saya punya waktu-waktu tertentu untuk menulis. Kadang mulai dari pagi-siang, atau siang-sore, atau dari sore-malam bahkan pernah sampai sehari-semalam. Anehnya kalau sudah keasyikan menulis gitu, saya kadang-kadang sampai lupa waktu dan ogah berhenti mengistiratkan jemari. Membiarkan ia tetap berkejaran dengan ribuan kata yang berkecamuk di benak untuk segera dituangkan tanpa jeda. Saya ogah berhenti bila belum kelar, karena biasanya nih kalau tulisan saya yang sudah bermula namun belum mencapai ending itu terpending maka kemungkinan besar bakal jadi draft usang yang tak terjamah lagi. Biasanya sih seperti itu. Dan itulah sebabnya mengapa tulisan-tulisan saya langganan banyak typonya karena selesai nulis, saya langsung posting tanpa melalui proses editan terlebih dahulu.
Selain waktu, bagi saya kesempatan nulis yang paling indah itu di tempat terindah a.k.a kost tercinta. Yup, saya tipikal perempuan yang menyukai sepi dan sunyi, perempuan yang susah konsen jika dengar suara bising, dan jarang bisa menulis lancar di tempat ramai. Jika kesempatan ini tidak ada atau saya sedang tidak di kos atau berada di tempat-tempat sepi maka aktivitas menulis saya pasti ikut "macet".
Awal bulan ini misalnya, tiga hari tiga malam kace (panggilan buat kakak) saya sakit dan dirawat inap dirumah sakit. Sebagai adik yang baik hati tentu saja saya setia menemani kace saya satu-satunya di tempat yang sejujurnya paling saya tidak sukai. Tiga hari tiga malam berikutnya selepas keluar kace saya dari rumah sakit, saya mengikuti kegiatan pelatihan IMMawati (Diksuswati 2) yang mengharuskan saya nginap di tempat pelatihan, jadi selama itu saya gak menulis dan itu rasanya bikin tangan saya gateeelll bangeettt.
Mood. Ia, saya ini orangnya moodyan. Mood saya yang kadang tak menentu membuat tulisan-tulisan saya ikut tak menentu. Selain waktu dan kesempatan, saya pun menulis tergantung dengan mood yang saya artikan sebagai suasana hati bukan rasa malas lho. Suasana hati (mood) beda dengan rasa malas. Mood itu kadang baik kadang jelek, kalau malas yah malas. Kadang kalau mood saya lagi baik, jemari dan otak serta hati saya bisa seirama menciptakan serangkaian nada-nada indah yang tercipta dari tuts-tuts huruf, sebaliknya kalau yang datang itu bad mood maka saya akan membiarkan jemari saya terlelap tanpa berniat membangunkannya sampai muncul gairah kembali. Bad mood ini kadang hinggap berminggu-minggu, sampai berbulan-bulan pula. Mungkin kalau tidak segera diusir, ia akan berkarat di diri saya dan jika itu terjadi Oh tidak. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana hidup saya tanpa menulis. Jadi, untuk mengusir bad mood tersebut cara paling ampuh dan alhamdulillah efektif yang pernah saya terapkan adalah menggenjot diri dengan memperbanyak bacaan terutama membaca tulisan orang-orang yang saya kenal tidak hanya di maya tapi di nyata. Ini serius lho, saya paling termotivasi dan bergairah menulis setiap kali membaca tulisan orang-orang yang saya kenali pun mengenali saya.
Tergantung diri saya pribadi? Oohh jelas, jika diri saya tidak mulai mengawali sebuah huruf yang kemudian dirangkai menjadi kalimat-kalimat lalu terangkum dalam bentuk paragraf-paragraf maka tidak akan lahir tulisan sederhana ini. Lagi pula sebanyak apapun alasan yang saya kemukakan dan dalih yang saya ada-adakan, intinya semua kembali pada diri. Bahkan niat saja tidak cukup bukan?
1 komentar untuk "Catcil Perdana di Bulan Juli"
Hi, kak zhie :3 how are you?
Semoga lancar yaa skripsweetnya ^^ lucu banget namainnya :D orang-orang mah skripshit .-. Jahat gitu x))
Alhamdulillah kacenya sudah sembuh :(
Nilam juga moodyan kak samaan dong, kita :D *toast*
Dan nggak jarang juga, suka kepingin nulis sesuatu habis lihat tulisan orang >< samaan lagi mhihi
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.