Ramadhan Kali Ini...
Cahaya-Mu berpendar
menggamit hati-hati yang merindu di bulan suci-Mu
adakah hati ini juga merindu
setelah lama pula berkelana mencari hakikat diri
dalam cinta berbalut nafsu dunia
Belum jua pencarian bertepi
hati telah tersesat jauh
melangkah sendiri tanpa arah
Tak tahu jalan pulang
Aku tertatih letih Jiwaku gersang sudah
sebab mataku telah Kau butakan
telingaku telah Kau tulikan
hatiku pun telah Kau balikkan
terhalang dari hijab kebenaran-Mu
terhempaslah aku di jurang kehinaan
dengan debur dosa dan buih-buih kesalahan
Jikala ku terjatuh kala itu
pasti kini aku adalah seonggok mayat hidup tak bermakna
namun Kau menyapaku di ramadhan kali ini
lalu setetes cahaya-Mu menyusup
Ilahi Kau gamit hatiku
Kau genggam tanganku
mengulur kasih-Mu
merengkuhku kembali
menuntun langkahku Menuju-Mu
adakah sebenarnya hati ini telah lama merindu..
Ramadhan kali ini...
bahkan Engkau masih bersedia menyentil hati hamba dengan cinta-Mu
masih sudi menyayangi hamba dengan kasih-Mu
menutupi segala aib diri yang terselubung
lantas apa lagi hendak kucari...
jauh dari-Mu bukan kebahagiaan kudapat
melaikan keburukan
Ramadhan kali ini...
meski secercah cahaya-Mu menerpa jiwa
tapi mimpi buruk masa lalu tetaplah terngiang
menjadi beban yang sebenarnya tiada sanggup kupikul
mengusik niat yang telah terhujam kuat
menghalau tekad yang telah terpasung lama bukan karena ku ragu atau tak mau
bukan pula bermaksud menolak panggilan-Mu namun karena hati terus bertanya-tanya
Ilahi... masih pantaskah aku, masih layak-kah aku kembali pada-Mu?
Ya Rabb, bukankah di setiap ramadhan-Mu
Kau kepak lebar sayap-sayap pintu maghfirah
bagi siapa saja hamba-Mu yang bertaubat
meski dengan membawa dosa sebesar gunung seluas lautan
karena ampunan-Mu lebih besar
lebih luas tiada terlukis
Tentu diri harus berprasangka baik
Bagaimanalah mungkin hamba memilih berpaling dari-Mu
sementara Kau telah menunjukkan hamba jalan kembali
agar hamba tak tersesat lebih jauh lagi,
agar bukanlah di jurang kehinaan hamba binasa
Duhai Rabbi...
selama ini belum khusyuk ku menghadap-Mu
belum sempurna ibadahku
belum banyak amal kebaikanku
aku yang masih sering mengkufuri nikmat-Mu
aku yang masih sering lalai mengingat-Mu
Sekian banyak ramadhan yang lalu-lalu
puasaku hanya sekedar menahan lapar dahaga
nafsuku tak terkekang
amarahku kian bergejolak
lisanku berkoar-koar tak terjaga
menemui-Mu dalam sujud terasa berat
tilawah tak memberi kesejukan
tarawih sekedar memaksakan diri
tahajjud tak pernah kuhampiri
bersedekah selalu perhitungan
astaghfirullah...
Duh Allah, tak pernah ku merasa hatiku terpaut lama dengan-Mu
terlalu jauh aku dari-Mu
aku malu
aku malu
aku malu ya Allah...
Ramadhan kali ini...
dengan langkah tertatih aku kembali
semoga menjadi ikhtiar diri
meraih fitrah dengan keikhlasan hati
mendamba kasih tiada terperi
menggapai asa yang berderai-derai
ALLAH, KUMOHON ISTOQOMAHKANLAH
Semoga
Samata-Gowa*
Di pekatnya malam, dalam balutan hitam dengan jiwa yang meronta, untaian kata ini tergores oleh diri yang penuh luka berlumur dosa.
** kali pertama ditulis Ramadhan 1433H/2012M di Serui Papua kali pertama di posting 30 Ramadhan 1435 H/27 Juli 2014 di Samata Gowa :)
menggamit hati-hati yang merindu di bulan suci-Mu
adakah hati ini juga merindu
setelah lama pula berkelana mencari hakikat diri
dalam cinta berbalut nafsu dunia
Belum jua pencarian bertepi
hati telah tersesat jauh
melangkah sendiri tanpa arah
Tak tahu jalan pulang
Aku tertatih letih Jiwaku gersang sudah
sebab mataku telah Kau butakan
telingaku telah Kau tulikan
hatiku pun telah Kau balikkan
terhalang dari hijab kebenaran-Mu
terhempaslah aku di jurang kehinaan
dengan debur dosa dan buih-buih kesalahan
Jikala ku terjatuh kala itu
pasti kini aku adalah seonggok mayat hidup tak bermakna
namun Kau menyapaku di ramadhan kali ini
lalu setetes cahaya-Mu menyusup
Ilahi Kau gamit hatiku
Kau genggam tanganku
mengulur kasih-Mu
merengkuhku kembali
menuntun langkahku Menuju-Mu
adakah sebenarnya hati ini telah lama merindu..
Ramadhan kali ini...
bahkan Engkau masih bersedia menyentil hati hamba dengan cinta-Mu
masih sudi menyayangi hamba dengan kasih-Mu
menutupi segala aib diri yang terselubung
lantas apa lagi hendak kucari...
jauh dari-Mu bukan kebahagiaan kudapat
melaikan keburukan
Ramadhan kali ini...
meski secercah cahaya-Mu menerpa jiwa
tapi mimpi buruk masa lalu tetaplah terngiang
menjadi beban yang sebenarnya tiada sanggup kupikul
mengusik niat yang telah terhujam kuat
menghalau tekad yang telah terpasung lama bukan karena ku ragu atau tak mau
bukan pula bermaksud menolak panggilan-Mu namun karena hati terus bertanya-tanya
Ilahi... masih pantaskah aku, masih layak-kah aku kembali pada-Mu?
Ya Rabb, bukankah di setiap ramadhan-Mu
Kau kepak lebar sayap-sayap pintu maghfirah
bagi siapa saja hamba-Mu yang bertaubat
meski dengan membawa dosa sebesar gunung seluas lautan
karena ampunan-Mu lebih besar
lebih luas tiada terlukis
Tentu diri harus berprasangka baik
Bagaimanalah mungkin hamba memilih berpaling dari-Mu
sementara Kau telah menunjukkan hamba jalan kembali
agar hamba tak tersesat lebih jauh lagi,
agar bukanlah di jurang kehinaan hamba binasa
Duhai Rabbi...
selama ini belum khusyuk ku menghadap-Mu
belum sempurna ibadahku
belum banyak amal kebaikanku
aku yang masih sering mengkufuri nikmat-Mu
aku yang masih sering lalai mengingat-Mu
Sekian banyak ramadhan yang lalu-lalu
puasaku hanya sekedar menahan lapar dahaga
nafsuku tak terkekang
amarahku kian bergejolak
lisanku berkoar-koar tak terjaga
menemui-Mu dalam sujud terasa berat
tilawah tak memberi kesejukan
tarawih sekedar memaksakan diri
tahajjud tak pernah kuhampiri
bersedekah selalu perhitungan
astaghfirullah...
Duh Allah, tak pernah ku merasa hatiku terpaut lama dengan-Mu
terlalu jauh aku dari-Mu
aku malu
aku malu
aku malu ya Allah...
Ramadhan kali ini...
dengan langkah tertatih aku kembali
semoga menjadi ikhtiar diri
meraih fitrah dengan keikhlasan hati
mendamba kasih tiada terperi
menggapai asa yang berderai-derai
ALLAH, KUMOHON ISTOQOMAHKANLAH
Semoga
Samata-Gowa*
Di pekatnya malam, dalam balutan hitam dengan jiwa yang meronta, untaian kata ini tergores oleh diri yang penuh luka berlumur dosa.
** kali pertama ditulis Ramadhan 1433H/2012M di Serui Papua kali pertama di posting 30 Ramadhan 1435 H/27 Juli 2014 di Samata Gowa :)
posted from Bloggeroid
Posting Komentar untuk "Ramadhan Kali Ini..."
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.