Tantangan Ikut ODOP Blogger Muslimah
Saya menerima tantangan ikut ODOP ini selang satu atau dua hari (hehe persisnya saya lupa) setelah di-approve di grup facebook oleh mbak Novia Syahidah Rais, founder Komunitas Blogger Muslimah. Karena yang masih terekam jelas dalam ingatan saya, tidak lama setelah bergabung di grup tersebut pendaftaran program ODOP bulan Oktober ini dibuka oleh PJ ODOP tepat tanggal 1 Oktober.
Bukan sebuah kebetulan, momen yang tepat bagi saya yang baru bangun dari "tidur panjang" dari ngeblog, sehingga tanpa pikir panjang saya nekad saja menerima tantangan ikut ODOP. Pede banget ya saya😅.
Saya memang baru kembali ngeblog bulan September lalu setelah berbulan-bulan lamanya hiatus. Postingan saya sebelum ikut program ODOP malah cuma empat biji😂 tapi setelah berhasil ikut ODOP selama sebulan ini, maa syaa Allah, nggak nyangka banget. Melonjak drastis. Naik hampir tujuh kali lipat bo'.
Sekilas kesan saya tentang Komunitas Blogger Muslimah
Well, sebelum menceritakan pengalaman saya ikut tantangan program ODOP saya pengen bercerita dulu sedikit panjang lebar tentang keluarga baru saya di dunia blog. Yap, keluarga baru yang saya maksud adalah komunitas dimana saya baru bergabung sebulan ini. Komunitas Blogger Muslimah.
Perkenalan dan pertemuan saya dengan komunitas ini bukan terjadi secara kebetulan karena saya percaya di dunia ini nggak ada yang namanya kebetulan yang ada hanyalah kebenaran, hehe. Jadi ceritanya, akhir September lalu hasrat saya lagi menggebu-gebu, pengen ngeblog kembali. Etapi langkah pertama yang saya ambil bukannya rajin update tulisan di blog malah asyik blogwalking keliling dari satu blog ke blog yang lain sebatas mencari inspirasi dan ide menulis sekaligus pengen tahu perkembang dunia blog zaman now dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan jujur saja, saya sempat kaget mendapati dunia blog mengalami banyak perubahan yang begitu pesat beberapa tahun terakhir ini tepatnya semenjak saya mulai menarik diri dari aktivitas ngeblog. Perbedaan yang paling jelas terasa ketika blog yang saya kunjungi rata-rata sudah menggunakan blog premium sementara saya masih menggunakan blog bawaan blogspot. Padahal dulu kayaknya rata-rata blogger masih menggunakan blog gratisan deh atau apa saya yang kudet.
Nah, ketika blogwalking itulah saya ketemu dengan banner Komunitas Blogger Muslimah terpajang di sidebar beberapa blog yang sempat saya kunjungi namun saat itu saya belum tertarik untuk mengenal lebih jauh komunitas ini. Ketika sementara berkunjung di wall grup komunitas lain barulah grup Blogger Muslimah ini juga ikut muncul, disarankan langsung oleh facebook, si facebook tahu saja kalau saya lagi butuh komunitas yang sesuai dengan style saya sebagai muslimah, hehe. Otomatis saya langsung klik permintaan join yang ternyata baru bisa diproses setelah mengisi formulir dengan beberapa option yang salah satunya meminta saya menerangkan alasan kenapa pengen bergabung di komunitas blogger muslimah.
Hmm, saya lupa apa persisnya jawaban saya ketika itu namun yang pasti karena saya adalah seorang muslimah dan saya juga seorang blogger sehingga saya merasa perlu bergabung di komunitas blogger yang mengkhususkan anggotanya adalah muslimah. Selain itu, sebagai blogger yang baru nongol kembali sepertinya saya butuh suasana dan lingkungan komunitas yang baru sehingga bergabung di komunitas blogger yang baru saya temui seperti Komunitas Blogger Muslimah bisa jadi alternatif yang tepat bagi saya.
Dan ta ra ra. Ternyata benar. Alhamdulillah saya sangat bersyukur ditakdirkan bisa bergabung di komunitas yang memiliki visi menjadi mesin penggerak para muslimah untuk aktif di media sosial (blog) ini. Baru sebulan saja saya sudah rasakan manfaat yang luar biasa. Selain produktif menulis karena ikut program ODOP, saya juga banyak dapat kenalan baru sesama blogger muslimah plus ilmu tentang blogging dan kemuslimahan
Sekilas Tentang Program ODOP
Komunitas yang satu ini memang lain daripada yang lain. Punya ciri khas tersendiri. Sesuailah dengan visinya, menjadi mesin penggerak para muslimah untuk aktif ngeblog sehingga program yang diadakan juga tak tanggung -tanggung. Benar-benar menggerakan. Salah satunya ya program yang saya ikuti ini. ODOP aka one day one post.
Waktu pertama kali baca kata ODOP pikiran saya spontan tertuju dengan kata ODOJ. Maklum kedua akronim tersebut hampir sama penyebutannya, yang membedakan cuma huruf terakhir. Ya, mungkin saja program ini terinspirasi dari ODOJ. Kalau ODOJ bertujuan agar kita bisa istiqomah baca Al-Qur'an, minimal sehari sejuz maka program ODOP ini bertujuan agar agar anggota blogger muslimah bisa konsisten menulis satu hari satu postingan.
Penanggung jawab program ODOP ini diamanahkan kepada mbak Anggarani Citra yang baru saya kenal setelah bergabung di komunitas blogger muslimah. Syarat untuk mengikuti program ini cukup simple. Diantaranya, kita harus pasang banner blog blogger muslimah dulu di sidebar kalau nggak ya nggak bisa ikut, postingan yang kita tulis tiap harinya harus dimasukkan dalam label khusus yang ditentukan PJ, jumlah karakter dalam satu postingan minimal 300 kata dan sebaiknya menambahkan kalimat postingan ini diikutkan dalam program ODOP Blogger Muslimah bla bla bla plus di-link-kan ke web blogger muslimah yang biasa saya tautkan di akhir catatan selama sebulan ini dan sebagai bonus keringanan, setiap peserta dibolehkan mengambil libur selama empat hari tanpa ditentukan waktunya. Artinya, maksimal ODOP yang dapat dicapai adalah sebanyak 30 postingan dan minimal 26 postingan.
Dan inilah postingan ODOP saya yang ke 26. Sengaja di postingan terakhir ini saya pengen bahas tantangan-tantangan apa saja yang saya lalui selama mengikuti ODOP bulan Oktober.
Kendala-kendala yang saya hadapi selama ikut ODOP
Awalnya saya mengira bisa dengan mudah menaklukkan tantangan ikut ODOP ini dengan mudah. Bahkan saya sudah optimis dan yakin bakal sanggup nge-ODOP tanpa ambil libur sehari pun. Tapi faktanya, ikut ODOP ternyata nggak semudah yang saya kira. Memang sih di awal, saya nulisnya masih mulus, nggak ada halangan toh kerjaan saya cuma di rumah sebagai istri rumah tangga tapi makin hari makin bermunculan kendala-kendala yang efeknya bikin saya nggak bisa menulis dan terpaksa harus mengambil libur.
#Ide menulis
Di hari pertama ikut ODOP, saya santai saja, nggak mikir soal ide karena temanya sudah ditentukan oleh PJ. Untuk ide menulis di hari kedua, saya sampai bolak-balik ngintip grup agar bisa segera dapat info terkait tema selanjutnya eh ternyata keesokkan harinya sebelum dibuka ODOP untuk hari kedua, saya baru tahu kalau tema untuk hari-hari lain ditentukan oleh peserta sendiri, kecuali di hari yang bertepatan dengan Hari blogger nasional, temanya ditentukan lagi oleh PJ.
Nah, mencari ide menulis ini yang sering bikin saya bingung dan kelabakan. Memang sih, ada banyak ide menulis yang berserakan di sekitar kita. Apa yang kita alami, apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, apa yang kita baca, semua bisa diangkat menjadi tulisan. Menuangkan ide ke dalam tulisan itu lho yang nggak mudah apalagi dalam jarak sehari. Di saat mesti fokus dengan tulisan hari kemarin, saya harus sibuk pula memikirkan ide yang bakal saya angkat sebagai postingan selanjurnya.
Besok nulis apa lagi ya? Tidak jarang saya juga ikut melibatkan suami untuk ikut mencari ide dan dan lumayan ide-ide yang dia usulkan cukup membantu kelancaran saya ikut ODOP.
#Waktu menulis
Meski kerjaan cuma di rumah bukan berarti saya bisa meluangkan semua waktu saya untuk menulis. Jujur saja, saya termasuk tipe yang membutuhkan waktu cukup lama dalam menulis. Biasanya postingan yang saya tulis bisa berlarut-larut baru selesai. Ya, karena saya juga bukan tipe yang suka nulis postingan yang pendek. Aslinya, postingan-postingan saya kebanyakan panjang panjang, bisa mencapai hingga seribuan kata. Jadi meski minimal tulisan yang diposting 300 kata saya tetap ngotot pengen nulis postingan melebihi 300 kata. Apalagi semejak kembali ngeblog saya sudah komit sama diri sendiri, harus memprioritaskan kualitas dari sebuah tulisan daripada kuantitasnya. Namun entahlah, apakah tulisan-tulisan yang saya posting selama sebulan ini masih berkualitas atau nggak?
Nah, ini jadi tantangan berat bagi saya, saya harus berusaha mengejar keduanya. Kualitas dan kuantitas. Well, ternyata ikut ODOP memang nggak ringan, hehe.
#Kondisi Saat Menulis
Ini kendala yang paling sering saya alami. Saya paling nggak bisa nulis di tempat ramai, termasuk bila cuma berdua dengan suami. Bawaannya saya memang suka nggak fokus nulis dalam keadaan berisik, ribut dan bla bla bla. So that, tempat terbaik bagi saya menulis adalah di kamar sendiri dalam keadaan hening, sunyi dan dan senyap. Kondisi idealnya sih seperti itu tapi kenyataan berkata lain. Selama sebulan ini, saya sering dihadapkan dengan keadaan tak terduga yang mengharuskan saya melakukan perjalanan ke luar kota dengan suami. Selain itu ada pula keadaan dimana tubuh saya drop sehingga bisanya cuma terbaring lemah, nggak bisa nulis.
Namun terlepas dari semua kendala itu, asal kita kuat memegang komitmen, kendala apa pun in syaa Allah bisa ditaklukkan. Semangat ODOP. Harapan saya mudah-mudahan bisa tetap istiqomah ngeblog walau program ODOP edisi bulan Oktober ini telah usai.
#ODOPOKT26
Tulisan ini diikutsertakan dalam program One Day One Post Blogger Muslimah
4 komentar untuk "Tantangan Ikut ODOP Blogger Muslimah"
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.