Review Samsung Galaxy J5 2015 (Gawai yang Saya Gunakan untuk Ngeblog)

Samsung Galaxy J5 2015/ gambar : beritagar.id
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Review Samsung Galaxy J5 2015 - Empat tahun untuk ukuran sebuah smartphone bukanlah usia yang muda lagi. Sebelumnya saya tidak tahu berapa lama biasanya usia smartphone dapat bertahan. Namun dari hasil googling saya menemukan data bahwa rata-rata umur smartphone berada di kisaran 4, 7 tahun. Itu adalah hasil penelitian dari sebuah study yang dilakukan Consumer Technology Association (CTA) pada akhir 2017 lalu yang saya lansir dari situs detiknews.com.

Artinya, Samsung Galaxy J5 yang saya gunakan sejak tahun 2016 tinggal menunggu waktu. Apalagi di usianya yang semakin menua, kondisi gawai ini memang tidak lagi se-sehat dua tahun pertama saat saya baru memilikinya. Terutama untuk daya tahan baterai.

Memasuki tahun ketiga baterai Si Galaxy J5 mulai kalah hingga akhirnya dia benar-benar nggak bisa jauh dari charger. Kalau pun lepas dari charger gawai ini hanya mampu bertahan 2-3 jam saja bila data selulernya aktif. Tapi kalau nggak dia masih sanggup bertahan lebih lama kok. Bahkan jika mode pesawatnya diaktifkan beterai dari gawai yang telah setia membersamai saya selama empat tahun ini bisa awet 24 jam asal selama itu juga tidak saya sentuh, wkwk.

Jadi bisa dibayangkan dong gimana saya ngeblog hanya mengandalkan gawai yang kondisinya ngenes banget?

Eh sebenarnya nggak terlalu ngenes juga sih, toh meski masa pakainya sudah menginjak tahun ke-empat, overall kondisi si Galaxy J5 masih baik-baik saja. Masalah utamanya cuma di baterai doang, selain masalah di penyimpanan tentunya, hehe. Jika diganti baterai, kemungkinan besar perfoma gawai ini bisa kembali stabil kali ya dan mungkin masih kuat bertahan hingga empat tahun ke depan. Mungkin saja, kan?

Tapi daripada mengganti baterainya, mending sekaligus saja saya ganti gawai baru. Lagipula saya sudah berencana bakal beli gawai keluaran baru dalam waktu dekat ini karena perfoma si Galaxy J5 tidak lagi maksimal menunjang aktivitas saya sebagai blogger.

Bukan berarti saya nggak sayang lagi sama  gawai saya ini. Bagaimana pun gawai keluaran tahun 2015 ini telah setia menemani perjalanan saya dari semasa lajang hingga sekarang saat status saya telah menjelma seorang istri dan ibu dari dua orang anak. Selama itu tentu sudah banyak kenangan yang saya goreskan bersama si putih.

Setidaknya saya bersyukur si Galaxy J5 bisa bertahan hingga saat ini dan semoga masih bisa bertahan lewat dari usia rata-rata gawai pada umumnya. Bahkan boleh dibilang hp terlama yang saya gunakan adalah Samsung Galaxy J5 ini. Sebelumnya hp yang pernah saya gunakan cuma bertahan paling lama dua tahun. Ada yang belum cukup setahun eh sudah pergi duluan karena dicopet orang. Ada juga yang usia pakainya baru genap dua tahun eh sudah tutup usia. 

Untuk itu sebelum mewujudkan rencana #gantismartphone2020 saya merasa perlu mengabadikan terlebih dahulu kenangan bersama si Galaxy J5 di Kamar Kenangan ini. Oya, bukan kebetulan juga di WAG Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri ada challenge menulis di blog dari kak Andita Sely Bestoro dengan tema bulan ini adalah "Mereview Handphone Masing-masing". So ini dia review saya tentang Samsung Galaxy J5.

Sekilas Tentang Samsung Galaxy J5 2015

Saya pertama kali menggunakan Samsung Galaxy J5 ini waktu awal tahun 2016 sekira bulan Februari atau Maret ya, saya lupa kapan persisnya, yang pasti saya masih ingat, belinya di Jakarta titip di om Jumading rahimahullah (kakak dari mama saya) yang waktu itu kerjaannya memang sering bolak-balik Papua-Jakarta. 

Lho kok belinya jauh banget, memangnya di Papua nggak ada ya. Ada but you know-lah rata-rata harga barang di Papua termasuk handphone itu mahal bingit. Yang harganya di Jakarta hanya dua jutaan di Papua bisa lho dijual sampai tiga jutaan. Yang bikin saya heran, meski harga barang-barang di Papua selangit, namun kalau soal gawai, orang-orang di sana terutama para pendatang nggak ada yang mau ketinggalan, dari dulu sampai sekarang mereka selalu menjadi yang terdepan menggunakan gawai yang baru rilis.

Samsung Galaxy J5 sendiri rilis bulan Juni 2015 dengan harga awal 2.799.000 namun waktu saya beli harganya sudah turun sekira 2,1 juta atau 2,3 juta. Untuk saat ini harga Samsung Galaxy J5 2015 dibandrol dengan kisaran harga Rp 1.275.000,- untuk yang baru, sedangkan untuk bekasnya hanya dibandrol Rp 750.000,- Namanya juga gawai lama ya makanya harganya juga jatuh. Selain itu gawai ini susah dicari namun sepertinya masih bisa ditemukan di beberapa toko online.

Sebelum lanjut, mungkin saya perlu jelaskan dulu ya kenapa sebutnya Samsung Galaxy J5 2015, kali aja ada yang bertanya, hehe. Jadi di tahun 2016 Samsung kembali merilis gawai dengan nama yang dan hanya menambahkan angka (6) dibagian belakang yang menandakan produk tersebut adalah versi tahun 2016. Well, waktu saya beli Samsung Galaxy J5 2015 ini, Samsung Galaxy J5 2016 belum rilis.

Samsung Galaxy J5 2015 sendiri merupakan smartphone kelas menengah yang hadir dengan kemampuan 4G dan performa yang mumpuni di kelasnya pada saat itu. Jelas performa Samsung Galaxy J5 tidak bisa dibandingkan dengan produk kelas menengah dari Samsung yang ada saat ini. So, saya menuliskan review ini hanya sebatas untuk sharing pengalaman saya selama empat tahun menggunakan Samsung Galaxy J5.

Review Samsung Galaxy J5 2015

Sejauh ini saya baru dua kali beli smartphone. Smartphone pertama yang saya beli adalah Samsung Galaxy J2. Setelah dua tahun performa dari si Galaxy J2 mulai menurun barulah saya beralih ke Samsung Galaxy J5. 

Kenapa pilihnya Samsung Galaxy J5? Ya, karena waktu itu saya cuma siapin budget 2 jutaan lebih sedikit, hehe dan sudah terlanjur cinta dengan brand Samsung jadi nggak kepikiran mau beli gawai dari brand lain. Alhasil pilihan saya jatuh ke Samsung Galaxy J5 yang di awal tahun 2016 itu harganya sudah turun jauh dari harga saat baru rilis.

Untuk impresi awal, Galaxy J5 di mata saya tidak mengecewakan. Mulai dari desain, performa, hingga daya tahan baterainya. Apalagi sebelumnya saya adalah pengguna Galaxy J2 yang ketika beralih ke Galaxy J5 merasa sudah naik kelas dalam  menggunakan gawai android, hehe.

Selanjutnya saya bahas per poin saja ya :)

Spesifikasi

  • Layar: Super AMOLED 5 inch, 720 x 1280 pixels (294 ppi)
  • Memori internal : 8 GB, 1.5 GB RAM
  • Memori eksternal: MicroSD, hingga 128 GB
  • Chipset: Qualcomm MSM8916 Snapdragon 410 “64-bit”
  • CPU: Quad Core 1.2 GHz, 
  • Cortex-A53GPU: Adreno 306
  • Sistem Operasi: Android OS v5.1 (Lollipop)
  • Kamera utama: 13 MP, 4128 x 3096 pixels
  • Fitur kamera: LED flash, aperture F/1.9, geo-tagging, digital zoom, face detection, panorama, autofocus, touchfocus, HDR
  • Kamera depan: 5 MP, LED flash
  • Baterai: Li-ion 2600 mAh

Desain

Dari segi desain, tidak jauh berbeda dengan gawai Galaxy J2 yang saya gunakan sebelumnya. Bahannya masih menggunakan plastik tapi nggak terlalu saya permasalahin sih.

Saya suka saja dengan desainnya yang simple, dengan bingkai putih dan tombol home ciri khas Samsung. Yah, meski desainnya sekarang sudah dianggap kuno tapi di zamannya desain dari gawai yang dilengkapi dengan layar super AMOLED ini cukup keren kok.

Buat yang belum tahu, super AMOLED merupakan teknologi canggih yang mampu mengoptimalkan tampilan layar secara lebih jelas dan kaya warna. Sayangnya, layar Galaxy J5 tidak dilapisi dengan pelindung semacam Gorilla Glass.

Selain itu Galaxy J5 dibekali layar berukuran 5 inci yang jelas lebih lebar dari layar Galaxy J2 namun gawai ini tetap nyaman digenggam dan masih bisa dioperasikan dengan satu tangan.

Kamera

Soal kamera, saya cukup puas dengan hasil jepretannya, karena resolusi kamera yang ditawarkan oleh Galaxy J5 cukup besar. Gawai ini dibekali kamera belakang dengan resolusi 13 MP dan LED flash. Kamera belakangnya juga memiliki resolusi video yang sangat bagus, yakni 1080p.

Selain itu, kamera depan Galaxy J5 juga dibekali resolusi 5 MP dengan LED Flash. Jadi mau ambil foto selfie di tempat gelap sekalipun oke oke saja. Ehtapi untuk mendapatkan hasil jepretan yang jernih dan tajam pastikan ambilnya di tempat dengan cahaya ideal. Karena kalau fotonya di  gelap atau kalau ambil fotonya di malam hari hasilnya kurang bagus, malah buram. (*Hasil kameranya menyusul ya atau bisa cek di instagram saya @siskadwyta)

Performa

Untuk performanya, Galaxy J5 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 410 dengan prosesor quad-core 1,2GHz dan RAM 1,5GB. Nah, ini yang saya suka dari Samsung Galaxy J5 karena kinerja sistem operasinya yang berbasis OS Android Lollipop ini cukup bagi.

Jadi meski gawai yang saya gunakan ini usianya sudah tua, tapi kalau buka berbagai aplikasi masih bisa berjalan dengan mulus, nggak berat sama sekali. Termasuk untuk main game juga masih oke sih sebenarnya tapi yah saya bukan gamer, ya daripada ngegame, saya lebih suka ngeblog, wkwk.


Baterai

Galaxy J5 menggunakan baterai Li-ion dengan kapasitas 2600 mAh yang juga didukung dengan fitur penghemat baterai bawaan dari OS Android Lollipop 5.1. So, meskipun kapasitas baterai tidak terlalu besar, fitur ini dapat menghemat daya baterai agar tidak mudah habis.

Dilansir darincarisinyal.com, dengan kapasitas baterai yang dimiliki, smartphone ini bisa bertahan hingga 8 jam talk-time dalam jaringan 3G dan 62 jam untuk mendengarkan musim.

Sayangnya saya lupa berapa jam yang biasa saya gunakan saat baru pertama menggunakan Galaxy J5. Yang pasti masa daya baterainya waktu itu cukup lama nggak seperti kondisinya saat ini, yang baru sejam-dua jam lepas charger eh sudah lowbet lagi.

Konektivitas

Saat Samsung merilis Galaxy J5 di tahun 2015, sepertinya jaringan 4G LTE baru muncul ya. Tak heran kalau jaringan 4G LTE menjadi salah satu keunggulan gawai ini. Meski saat baru membelinya bahkan hingga sekarang saya masih memanfaatkan jaringan tersebut.

Masalahnya gimana mau pakai 4G coba. Waktu baru beli Galaxy J5 saya masih tinggal di Papua, tepatnya di Serui Kepulauan Yapen. Saat itu di sana, boro-boro ada jaringan 4G, 3G saja belum ada bo'. Jadi percuma saja punya HP yang sudah kompatibel dengan jaringan 4G LTE dan kartu 4G kalau lokasi tempat tinggal saya nggak mendukung.

Sayangnya kartu yang saya gunakan saat ini juga belum 4G. Jadi meski sekarang  tinggal di daerah yang sudah ada jaringan 4G dan punya gawai yang bisa mengakses jaringan tersebut, tetap saja tidak bisa saya gunakan karena kartu saya belum 4G. Alih-alih menggunakan jaringan 4G, saya masih lebih suka berselancar dengan jaringan 3D, toh jaringannya juga lancar kok.

Memori

Sayangnya Galaxy J5 hanya memiliki memori internal sebesar 8 GB. Meskipun untuk memori eksternalnya sendiri bisa hingga 128 GB. Sayangnya lagi saya cuma punya kartu memori 8 GB dan kartu itu pula yang saya gunakan sebagai eksternal memori untuk gawai Galaxy J5 yang sudah saya beli dari 4 tahun lalu.

Itulah sebabnya saya nggak bisa menyimpan foto maupun video banyak-banya pun tidak leluasa mendonwload berbagai aplikasi sepuasnya. Sejujurnya selain masalah baterai yang "bocor" ini juga yang menjadi alasan saya untuk bilang  ke diri sendiri. "Oke, sudah saatnya kamu ganti gawai baru".

Overall, dari pengalaman selama 4 tahun menggunakan Samsung Galaxy J5 saya merasa nyaman-nyaman saja namun seperti penelitian yang sudah saya singgung di atas, rata-rata usia sebuah gawai hanya berkisar 4,7 tahun. Penelitian tersebut jelas tidak keliru, karena di usia yang belum genap 4 tahun saja gawai saya ini sudah sering sakit-sakitan.

Semakin menua kondisi performa sebuah gawai  termasuk bateraimya semakin menurun itu wajar ya, jadi kalau mau dibilang kelemahan dari Samsung Galaxy J5 ini sebenarnya cuma dari kapasitas memori internalnya saja yang terlalu kecil. Kalau yang lainnya saya no problem.

Jadi jika sesuai dengan penelitian tersebut, maka usia pakai Galaxy J5 saya kurang lebih tinggal 7 bulan lagi. Yah, saya berharap usianya bisa lebih panjang daripada itu.

Oke sekian dulu review saya kali ini. Mungkin ada yang mau merekomendasikan smartphone terbaru di tahun 2020 ini boleh dong sharing di kolom komentar, biar bisa jadi referensi buat saya. Atau kalau mau berkomentar terkait ulasan  di atas juga boleh banget.

Salam,

Posting Komentar untuk "Review Samsung Galaxy J5 2015 (Gawai yang Saya Gunakan untuk Ngeblog)"