Demam Berdarah, Chikungunya dan COVID 19, Apa Bedanya?
![]() |
Gambar : hallodoc.com |
Ada beberapa ciri dan karakteristik khusus dari nyamuk penyebar DBD, diantaranya warna hitam dengan bercak putih pada badan dan kaki. Selain itu nyamui ini juga hidup dan berkembang biak dalam rumah dan sekitarnya.
Misalnya di bak mandi, tempayan, durm ban bekas, pot tanaman air atau tempat minum burung. Hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan di tempat yang gelap serta lembab, mengigit siang hari dan kemampuan terbang yang 100 meter.
Perbedaan antara Deman Chikungunya dan Demam Berdarah Dengue
Perbedaan mendasar antara Demam chikungunya dan Demam berdarah dengue (DBD) adalah dua penyakit yang dapat disebabkan oleh gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Walau begitu, banyak orang yang lebih familiar dengan DBD, sehingga dengan cepat mengatakan apabila gangguan yang menyerang adalah DBD.
Memang, lingkungan yang kotor membuat nyamuk lebih mudah berkembang biak sehingga penularannya bisa berkembang pesat dan banyak orang mudah terkena demam berdarah. Namun, kedua penyakit ini terbilang dalam gangguan yang berbeda. Keadaan ini yang membuat seseorang sulit menentukan perbedaannya karena gejala awal yang mirip satu sama lain.
Untuk menghindari penanganan yang salah, tentu kita harus mengetahui beberapa perbedaan yang dapat terlihat ketika seseorang mengidap demam chikungunya atau demam berdarah dengue, diantaranya demam berdarah dengue (DBD) dan demam chikungunya adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk jenis tertentu. Dua penyakit berbahaya ini dapat disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Walau begitu, demam chikungunya dapat terjadi juga karena gigitan Aades albopictus.
Lalu apa perbedaan COVID19, Demam Berdarah dan Chikungunya ?
Memang antara demam berdarah dengan chikungunya hampir sama tetapi berbeda dengan COVID 19 ini. Perbedaan jelas dilihat dari riwayat perjalanan seperti, unuk yang COVID-19, pastinya seseorang itu dilihat, apakah ada riwayat perjalanan ke daerah-daerah yang terinfeksi wabah, kontak dengan orang yang sudah pernah punya kasus positif corona atau pernah kontak dengan orang yang punya perjalanan ke daerah wabah corona sedangkan demam berdarah biasanya dialami orang yang mempunyai riwayat perjalanan ke daerah endemik yang berpotensi terkena demam berdarah tersebut.
Lingkungan yang kurang bersih tentunya menjadi sarang berbagai macam penyakit. Selain itu, kotornya suatu lingkungan dapat menimbulkan hewan-hewan yang tidak diharapkan, seperti nyamuk. Banyak jenis nyamuk yang dapat menimbulkan seseorang terserang penyakit yang terbilang berbahaya, contohnya ya seperti demam chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) ini. Oleh sebab itu sangat penting bagi kita menjaga kekebalan tubuh karena ketiga penyakit itu berkaitan erat dengan sistem imun.
Jika kita mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah maka akan sangat mudah terkena penyakit, namun sebaliknya semakin kuat daya tahan tubuh maka semakin susah penyakit menyerang tubuh kiya. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, rutin berolahraga, sering minum air putih adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga sistem kekebalan daya tahan tubuh.
Kuncinya ada pada imunitas tubuh kita ya Mbak. Dan salah satu untuk mendapatkan itu adalah melakukan pola hidup sehat.
BalasHapusYup. Bener banget Mbak. Kuncinya daya imun.
HapusJadi yuk bersih bersih 😀😀😀
BalasHapusMumpung #dirumahaja
Karena sakit apapun bisa mengantar pasiennya menuju kematian
Saat ini DBD juga sedang mewabah di bbrp daerah. Seiring pula dengan covid19. Masalahnya covid19 ni blm ada obatnya dan grafik makin naik saja 😔
BalasHapusBersamaan dengan merebaknya wabah Covid-19, DBD juga mewabah ya Mbak Siska. Nah lewat tulisan ini saya jadi tau deh nama nyamun penyebab Chikungunya, Aades albopictus. Tfs Mbak
BalasHapusKetiga penyakit terkait dangan imun, maka yang utama imun mesti terjaga
BalasHapusDan memang gejala awal sulit dibedakan anatra DB, Chikunguya dan Covid-a9 yaaa
Daya tahan tubuh yang bagus, mampu jadi pelindung diri dari ketiga penyakit itu ya.
BalasHapus