Agar Tetap Cantik Tanpa Merusak Lingkungan

Agar tetap cantik tanpa merusak lingkungan

Standar kecantikan di Indonesia terbilang cukup tinggi. Perempuan baru dianggap cantik ketika memiliki kulit putih mulus bersinar. 

Hal ini diperkuat oleh hasil survei  Zap Beauty Index 2020 terhadap ribuan wanita yang merupakan konsumen dari industri kecantikan Indonesia, bahwa sebesar 82,5% mengangap ‘cantik’ berarti memiliki kulit cerah dan glowing

Tak heran produk kecantikan yang mengklaim dapat menjadikan kulit wajah cerah dan bersinar digemari mayoritas perempuan Indonesia.  Well, saya pun sempat terjerembab dalam stigma cantik itu harus putih.

Gara-gara ingin tampil cantik menurut standar kecantikan orang Indonesia, saya pernah pakai krim pemutih yang dijual bebas dalam wadah jar tanpa label yang jelas, tidak ada merek dan juga izin BPOM. Si penjual yang merupakan teman kakak saya itu hanya mengaku krim itu adalah racikan dokter. 

Hasilnya memang bagus, cepat terlihat, tidak ada iritasi dan alergi juga setelah pemakaian. Namun belakangan saya baru tahu kosmetik yang memberi hasil instan, seperti kulit cepat putih dalam waktu hitungan minggu bahkan hari adalah produk yang justru harus diwaspadai. 

Kosmetik abal-abal memang tidak memberi efek secara langsung, tetapi percayalah dampak buruknya pasti ada, terutama setelah pemakaian dalam jangka panjang.

Untungnya saya pakai krim yang katanya racikan dokter itu hanya sekitar sebulanan. Tidak lanjut karena harganya mahal, sementara saat itu saya masih kuliah, belum kerja, mau dapat uang darimana? Uang jajan saja masih minta orang tua, hehe.

Setelah itu saya tidak terobsesi lagi menjadi putih cantik. Lagipula makna cantik sebenarnya luas, kan? Cantik itu tidak melulu soal fisik, kecantikan yang terpancar dari hati justru yang utama.

Menjadi cantik itu jangan egois, jangan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi lihat juga lingkungan sekitar. Sebelum memutuskan membeli skincare, pernah nggak kita terpikir untuk cek label dan cari tahu lebih dulu produk tersebut aman nggak?

Aman yang saya maksud disini bukan cuma aman bagi diri kita tetapi juga aman bagi lingkungan. Jangan-jangan selama ini kita tahunya cuma pakai saja, tetapi tidak mengenali dengan baik produk kecantikan yang kita gunakan.

Nah, ini pentingnya cek label sebelum membeli kosmetik agar jangan sampai pilihan kita malah membahayakan diri sendiri dan menimbulkan dampak negatif bagi alam. Dengan begitu kita bisa tetap cantik tanpa harus merusak lingkungan.

Agar Tetap Cantik Tanpa Merusak Lingkungan


Skincare dan berbagai produk kecantikan lainnya sudah menjadi sahabat dekat perempuan. Namun mungkin masih banyak diantara kita yang belum sadar bahwa kosmetik yang rutin kita pakai setiap hari memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan dan kehidupan sosial.

Faktanya, industri kecantikan yang kini tengah naik daun  ikut menyumbang cukup banyak limbah kosmetik yang dapat mengancam kelestarian lingkungan. 

Limbah yang dihasilkan industri ini tak hanya berasal dari sampah kemasannya saja, tetapi kandungan kosmetiknya juga. Ada materi lain bernama mikroplastik dalam setiap scrub skincare dan produk kecantikan lain yang berbahaya jika masuk dalam rantai makanan.

Ya, tanpa disadari sejumlah produk yang kita gunakan demi terlihat cantik dan mencapai kulit putih berkilau mengandung bahan-bahan yang berbahaya tak hanya bagi diri sendiri tetapi juga lingkungan sekitar.

Terlebih konsisi bumi tidak lagi muda. Jelas hal ini menuntut kesadaran kita semua untuk merawatnya. Kesadaran bahwa masih ada anak cucu dan generasi selanjutnya yang berhak menghirup udara bersih dan segar di bumi.

Terkait isu lingkungan ini, kita tidak boleh egois. Merawat kecantikan memang penting, tetapi tidak harus menyebabkan kerusakan. Masalah darurat sampah dan lingkungan yang tercemar sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama.

Lalu apa yang bisa kita lakukan  agar bebas melakukan perawatan dengan produk kecantikan tanpa mencemari lingkungan?

Jawabannya sebenarnya tergantung pada pilihan kita. Pasalnya tidak semua produk kosmetik yang dijual di pasaran merusak bumi kok. 

Sekarang ini sudah banyak brand kecantikan yang tergerak ikut menyelamatkan bumi dengan menghadirkan produk yang ramah lingkungan dan punya efek berkelanjutan bagi lingkungan.

Sekali lagi, pilihan ada di tangan kita. Kalau memang kita peduli dan ingin berkontribusi untuk menjaga lingkungan tentu kita tidak akan sembarang memilih kosmetik. 

Lalu langkah  apa yang harus kita lakukan agar tetap cantik tanpa merusak lingkungan?

Cek Label sebelum Memilih Komestik

Label kosmetik ramah lingkungan

Cara paling mudah untuk mengenali sebuah produk kecantikan adalah dengan mengecek label yang tertera pada kemasan. 

Umumnya label memuat informasi seperti nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan komposisi, tanggal kedaluwarsa, keterangan legalitas dan lain sebagainya.

Cek label di sini bukan berarti kita sebatas membaca tulisan yang ada pada kemasan, tetapi kita juga harus memahaminya.

Jujur, sebelum mengenal kosmetik ramah lingkungan, yang menjadi pertimbangan saya ketika memilih skincare lebih pada klaim dari produk tersebut. 

Selain itu saya biasanya tertarik membeli skincare setelah membaca atau menonton review dari para beauty blogger/vlogger.

Saya jarang memperhatikan label kemasan secara keseluruhan terutama bagian ingredient dan logonya (kecuali logo MUI) karena baru melihat saja saya sudah mengernyitkan dahi.

Untungnya sekarang saya sudah paham dengan informasi yang biasanya tertera pada label produk kosmetik. Dengan pemahaman ini juga saya akhirnya bisa mengenali produk yang mengusung konsep substainable beauty.

Nah, berikut ini beberapa label yang biasanya terdapat produk kosmetik ramah lingkungan. Mulai dari label organik hingga bebas minyak sawit. Yuk kita bahas satu per satu. 

Label Organic

Produk yang tersemat label organik berarti tidak mengandung GMO (rekayasa genetika), pewarna buatan, zat pengawet (paraben, suflate), herbisida. Produk juga berasal dari tumbuhan, bunga dan mineral alami.

Label ini cukup umum dimiliki berbagai produk kecantikan, terutama produk yang dibuat secara tradisional. Maksud klaim organik ini, yaitu ketika sebuah produk mengandung minimal 95% bahan organik, maka produk tersebut dapat menerima sertifikasi organic USDA atau Departemen Pertanian Amerika Serikat. 

Namun perlu diperhatikan meskipun mengandung bahan yang organik, natural dan diproduksi secara berkelanjutan, masih ada kemungkinan produk tersebut melalui tahap eksperimen terhadap binatang. Selain itu bisa jadi mengandung minyak sawit juga.

Label Vegan

Maksud dari label vegan adalah produk tidak mengandung zat-zat yang diambil dari binatang. Meski tidak ada penyiksaan binatang tapi produk yang mengklaim dirinya vegan, bisa jadi memiliki kandungan minyak sawit. 

Seperti yang kita ketahui, banyak kerusakan alam yang disebabkan oleh perkebunan sawit. Kandungan di dalamnya juga belum tentu organik atau alami dan proses produksinya dapat membahayakan lingkungan. 

Label Cruelty free


Label cruelty free pada produk kosmetik berarti tidak membahayakan atau membunuh hewan, baik dari bahannya atau pada proses pembuatannya.

Namun biasanya masih ada bahan atau proses pembuatannya yang menggunakan bahan baku hewani seperti dari lilin lebah, madu, atau asam laktat dari susu sapi.

Label ini sebenarnya lebih menekankan bahwa produk yang tersebut dibuat tanpa menyakiti hewan, baik selama proses pembuatan hingga pengujian.  

Jadi jika produk kecantikan memiliki bahan baku hewani, termasuk melalui uji coba pada hewan, tetapi selama proses berlangsung tidak ada tindakan kekejaman atau menyakiti maka produk tersebut masih masuk kategori cruelty free.

Kalau kamu ingin mendapatkan produk yang tidak bersentuhan dengan hewan sama sekali, kamu bisa mencari produk yang berlogo cruelty free dan vegan.

Label No Animal Testing

Jika suatu brand kecantikan mengklaim bahwa produknya menggunakan No Animal Testing policy atau mencantumkan “not tested on animals”, maka kita bisa yakin bahwa tidak ada hewan yang dijadikan subyek percobaan untuk produk yang akan kita pakai.

Sekalipun tidak melibatkan hewan sama sekali dalam proses pengujiannya, namun produk-produk berlogo ini masih bisa mengandung bahan baku hewani. Hal tersebutlah yang membedakannya dengan logo cruelty free.

Label Palm Oil Free


Jika kamu menemukan logo seperti gambar di atas pada produk kosmetik berarti produk tersebut sama sekali tidak mengandung minyak sawit. 

Meski demikian produk dengan label palm oil free masih dapat dites kepada binatang dan memiliki kandungan hewani. Bisa jadi produk ini juga masih mengandung bahan-bahan yang tidak organik atau natural yang berbahaya bagi lingkungan.

Label Recycled


Bukan hanya kandungannya saja, ramah atau atau tidaknya kosmetik terhadap lingkungan juga bisa kita lihat dari kemasan.

Kalau kamu menemukan mobius atau logo anak panah berbentuk segitiga berarti kemasan produk tersebut dapat didaur ulang (recycled). 

Daur ulang di sini maksudnya bukan berarti didaur ulang sendiri, melainkan untuk dapat didaur ulang kemasan produk harus dikembalikan ke toko atau perusahaan tersebut. Sistem daur ulang ini berfungsi untuk meminimalkan penumpukan sampah.

Berdasarkan penjelasan label di atas berarti kita bisa simpulkan bahwa produk kecantikan ramah lingkungan yang benar-benar ideal memenuhi kriteria organic vegan, cruelty free, no animal testing dan palm oli free.

Atau jika merujuk kriteria kosmetik kecantikan berkelanjutan versi sustainablejungle.com, produk setidaknya memiliki label 4 label yaitu vegan, cruelty free and palm oli free, seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.

Label kosmetik ramah lingkungan
Sumber : sustainablejungle.com

Pertanyaan yang muncul kemudian, bagaimana jika skincare yang kita gunakan hanya memenuhi satu atau dua kriteria? Oke, mungkin kita masih sulit menemukan produk kosmetik yang mencantum empat atau lima kriteria sekaligus.

Namun jika pilihan kita terhadap skincare dan produk kecantikan lain  berdasarkan pertimbangan tersebut, dimana kita mulai beralih menggunakan skincare yang terdapat satu atau dua kriteria, misal, organik atau only palm oil free atau yang terdapat logo vegan dan cruelty free, maka itu sudah merupakan langkah besar yang menunjukkan bukti kepedulian kita terhadap lingkungan.

Perhatikan kandungan dalam produk kosmetik

Produk skincare dan make up yang ramah lingkungan nggak melulu tentang ‘less plastic packaging’ tetapi kita juga  juga harus mempertimbangkan keberlanjutan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

Seperti yang sudah disinggung di atas masalah sampah dari limbah kosmetik berasal dari kemasannya kandungannya.

Bahan atau ingridients yang terkandung dalam produk kosmetik  banyak yang membahayakan tubuh dan mengancam kelestarian lingkungan. 

Berikut ini beberapa daftar ingridients yang berbahaya dan dapat mencemari lingkungan :

Microbeads atau mikroplastik

Kalau kamu ingin tahu apa yang lebih membahayakan dari sampai plastik sekali pakai yang baru terurai setelah ratusan maka jawabannya adalah mikroplastik. Kenapa demikian? 

Microbeads atau mikroplastik adalah bentuk plastik yang sangat kecil, ukurannya kurang dari 2 milimeter dan sering ditemukan di dalam produk-produk perawatan seperti scrub, sabun, pasta gigi, dan make up.

Banyak industri kecantikan yang menggunakan bahan mikroplastik karena dapat memberikan kesan kesat dan bersih (pada sabun) dan efek glowing pada make-up.

Namun dibalik efek kesan dan glowing-nya, mikroplastik justru sangat berbahaya. Ukurannya yang sangat kecil membuat mikroplastik tidak terlihat dan mudah terbawa aliran air saat kita mandi lalu menuju ke saluran air hingga sampai di sungai dan akan berakhir di laut. 

Dilansir dari sustaination.id, microbeads yang terlepas ke alam bebas akan menyerap polutan dan racun-racun kimia seperti pestisida, minyak, bahan-bahan kimia berbahaya yang juga terlepas ke lingkungan).

Racun dan bahan kimia ini akan menempel di microbeads dan masuk ke dalam tubuh hewan-hewan laut yang menelannya. Kemudian akan terus mengalir dalam rantai makanan hingga akhirnya berakhir di meja makan kita.

Perlu kamu ketahui bahwa 1 buah partikel microbead bisa jutaan kali lebih beracun dari pada air di sekitarnya .

Untuk mengetahui apakah produk yang kita gunakan mengandung mikroplastik atau tidak, hindari produk yang komposisinya terdapat nama-nama berikut
  • Polyethylene (PE)
  • Polyethylene Glycol (PEG)
  • Polypropylene (PPp
  • Polyethylene Terephthalate (PET)
  • Polymethyl Methacrylate (PMMA)
  • Polyamides atau Nylon
Atau nama-nama lain seperti copolymer

Chemical Sunscreen 

Tabir surya yang kita gunakan juga bisa berdampak buruk bagi lingkungan jika mengandung Chemical Sunscreen

Kandungan ini dapat memutihkan dan membunuh terumbu karang, serta mengancam ekosistem bawah laut. Pastikan kamu menghindari sunscreen yang komposisinya terdapat  oxybenzone dan octinoxate.

BHA dan BHT

BHA (butylated hydroxyanisole) dan BHT (butylated hydroxytoluene) merupakan dua zat kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik, seperti sampo, body lotion, dan deodoran. 

Sebelumnya, sudah pernah ada berita bahwa dua kandungan ini dapat bersifat racun bagi kulit. Namun, tak hanya bagi tubuh, kandungan ini pun berbahaya bagi lingkungan. BHA dan BHT bersifat racun bagi organisme yang hidup di air, serta amfibia.

Silicon

Silicone merupakan kandungan yang biasa digunakan pada produk berbentuk cream, lotion, maupun hair care. Pada penelitian yang dilakukan oleh Norwegian Institute for Air Research, melaporkan bahwa mereka menemukan kandungan siloxanes pada sampel air yang diambil dari beberapa negara Nordik. Tak hanya itu, siloxanes juga dapat menguap ke udara saat digunakan pada tubuh.

Triclosan

Berikutnya triclolosan yaitu zat kimia yang kerap digunakan pada produk dengan klaim anti-bakteri, seperti hand sanitizer atau deodoran. 

Saat terbilas, zat ini dapat mencemari air dan makhluk hidup, baik itu hewan maupun tanaman, yang tinggal di dalamnya. 

Triclosan juga sulit untuk terurai, sehingga cenderung menumpuk pada lingkungan dan berpotensi untuk bereaksi membentuk zat racun dengan zat kimia lainnya.

Beralih ke Sustainable beauty dengan memilih produk Komoditas Lokal

Setelah memahami label kemasan dan mengetahui kandungan berbahaya, kini tinggal dibutuhkan komitmen untuk beralih ke sustainable beauty.

Dilansir dari femaledaily.com sustainable beauty merupakan konsep dimana kita menggunakan atau melakukan kegiatan berhubungan dengan kecantikan yang tidak membahayakan kehidupan manusia dan juga mahluk hidup lainnya.

Nah, mungkin masih menjadi pertanyaan, mengapa harus beralih ke sustainable beauty? Atau apa keunggulan dari produk kecantikan berkelanjutan?

Aman bagi kulit, aman bagi bumi

Seperti yang sudah disinggung berkali-kali di atas, bahwa tidak semua produk kosmetik aman bagi tubuh dan lingkungan. Oleh sebab itu kita harus cerdas dan teliti dalam memilih. 

Produk-produk yang mengusung konsep Sustainable sendiri umumnya dibuat dari bahan sustainable​ juga, sehingga cenderung lebih aman. 

Selain itu, bahan pada produk sustainable​ tidak dibudidayakan dengan cara yang merusak alam maupun ekosistem, dan limbah pemakaiannya pun tidak mencemari alam sehingga terjamin benar-benar ramah lingkungan. Ya kan kita mau tetap cantik tapi tidak melukai bumi, kan? 

Vegan dan cruelty-free

Karena sudah dijelaskan sebelumnya jadi pastinya kamu tidak mengernyitkan dahi lagi kalau dengar label dengan istilah 
Vegan dan cruelty-free

Kosmetik ramah lingkungan sangat memegang erat konsep vegan​ dan cruelty​ free ini. Jadi skincare yang sustainble pastinya menggunakan bahan baku hewani dan dalam proses pembuatannya juga tidak melakukan uji coba atau menyakiti binatang.

Kemasan ramah lingkungan dan minim sampah

Tidak hanya kandungannya saja, sebuah produk kecantikan yang sustainable memiliki kemasan yang ramah lingkungan, sehingga memberikan dampak sesedikit mungkin bagi lingkungan. Ciri kemasan yang ramah lingkungan, yaitu minim jejak karbon, dapat didaur ulang, dapat dikomposkan, atau menggunakan bahan hasil daur ulang.

Tidak cukup dengan memilih produk yang ramah lingkungan saja, kita juga perlu mempertimbangkan kosmetik yang berasal dari komoditas pangan lokal

Mengenal Minyak Kenari dan Khasiatnya untuk Kecantikan

Minyak kenari untuk kecantikan
gambar : pixbay

Indonesia memiliki banyak potensi akan keberagaman komoditas pangan dan sumber daya alam. Hal ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengambil peran besar di sektor industri kecantikan.

Salah satu komoditas pangan yang bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk merawat kecantikan adalah minyak kenari atau walnut oil. 

Minyak kenari mungkin tak sepopuler minyak esensial lainnya. Namun minyak alami yang didapatkan dari ekstrak kacang kenari ini juga menyimpan banyak manfaat, termasuk untuk kecantikan, 

Dalam laman Hallo Sehat disebutkan bahwa setiap butir walnut mengandung segudang nutrisi yang baik untuk tubuh. Per 30 gram porsi kacang kenari diperkaya dengan:
  • 200 kalori
  • 3.8 gram karbohidrat
  • 1 gram gula
  • 2 gram serat
  • 5 gram protein
  • 20 gram lemak
  • 20 mg kalsium
Kacang ini juga mengandung mangan, tembaga, magnesium, fosfor, vitamin B6, dan zat besi. Tak hanya itu. Kacang kenari juga menjadi sumber terbaik dari asam lemak omega 3 dan lemak tak jenuh tunggal.

Dengan segudang nutrisi tersebut maka tidak heran jika minyak yang berasal dari ekstrak kacang kenari juga memiliki segudang khasiat.

Berikut ini beberapa khasiat minyak kenari jika dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik ;

Mencegah penuaan (anti aging)

Walnut oil memiliki khasiat anti aging, yakni dapat mencegah atau menunda munculnya tanda-tanda penuaan, seperti kerutan, garis halus dan flek, berkat kandungan Vitamin B yang ada di dalamnya. 

Vitamin B sendiri memiliki manfaat untuk menurunkan tingkat stres oksidatif akibat radikal bebas. Selain itu kandungan anti-oksdian dan Vitamin E-nya juga berguna untuk menjaga elastisitas dan kelembapan kulit.

Menyamarkan tampilan lingkar hitam mata

Memiliki mata panda memang sangat mengganggu penampilan. Dark cicle ini biasanya muncul akibat kurang tidur maupun stres. Untuk mengatasinta oleskan minyak kenari secukupnya 

Selain dapat menyamarkan dark circle, minyak essensial ini juga ampuh lho memberikan efek calming pada kulit sensitif di area mata.

Mengatasi Rambut Rontok

Minyak atsiri dari kacang kenari ini juga memiliki manfaat untuk merawat rambut. Kandungan Omega-3 yang terdapat pada minyak kenari memiliki kemampuan untuk mencegah kerusakan pada sel-sel rambut, sehingga dapat mencegah maupun mengatasi kerontokan pada rambut. 

Bukan hanya itu saja, minyak kenari juga dapat menutrisi kulit kepala sehingga mendorong pertumbuhan rambut.Minyak kenari memang terkenal dapat menyuburkan rambut

Mengatasi ketombe

Manfaat lain dari walnut oil adalah dapat membantu mengatasi masalah rambut berketombe. Minyak ini dapat membantu menjaga kelembapan dan kebersihan kulit kepala sehingga mencegah kulit kepala menjadi kering, gatal, dan mengelupas yang menjadi penyebab munculnya masalah ketombe.

Selain walnut oil tentu saja masih banyak potensi komoditas pangan Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan yang dapat membantu melestarikan kecantikan kita. Sebaliknya, kita juga punya tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan.

Dukung Visi Ekonomi Lestari

Kepopuleran kosmetik brand mancanegara masih terus menggempur industri kosmetik Indonesia hingga saat ini. Seperti yang kita ketahui, brand kosmetik Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan China makin populer di tengah masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran masyarakat Indonesia agar bangga dengan produk dari negeri sendiri. Apalagi potensi komoditas pangan Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk industri kecantikan cukup besar.

Bersyukur sudah mulai banyak yang tergerak melakukan praktik ramah lingkungan dan ramah sosial dalam pembudidayaan komoditas ini. Dimana produksi tidak hanya menitikberatkan pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan aspek lingkungan serta sosial.



Ekonomi Lestari menawarkan modal pembangunan yang dapat menjaga lingkungan dan menyejahterakan masyarakat lewat industri produk turunan berbasis alam. Kegiatan ini dikelola secara lestari bagi konsumen di seluruh Indonesia bahkan dunia.

Jika kita bergotong royong sesuai peran masing-masing, semua PR mudah terselesaikan. Kita makin bangga dengan produk Indonesia bernilai tinggi yang produksinya aman. Lalu investasi pun berkualitas sehingga dapat mendukung sektor yang tepat. Tanah kita sehat, air kita bersih dan 190 juta anak bangsa mendapat tempat berkarya di penjuru Indonesia.

Bayangkan jika ekonomi lestari mampu merangkai masa depan Indonesia. Tanah subur, air bersih dan masyarakat mandiri. Kita pasti bisa bergotong-royong agar cita-cita tanah air Indonesia, zamrud khatulistiwa kebanggaan bangsa bisa terwujud. Lingkungan terjaga, masyarakat sejahtera.

Referensi :
https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/articles/liveawesome/2020-perhatikan-8-hal-ini-sebelum-beli-produk-kecantikan-berlabel-ramah-lingkungan.html
https://sustaination.id/beralih-ke-sustainable-beauty-kenapa-perlu/
https://sustaination.id/bahaya-microbeads-plastic/
https://www.google.com/amp/s/journal.sociolla.com/beauty/kandungan-kosmetik-yang-buruk-bagi-lingkungan/amp/
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-kacang-kenari
 

2 komentar untuk "Agar Tetap Cantik Tanpa Merusak Lingkungan"

Comment Author Avatar
Jadi inget dulu waktu ngasi istri hantaran iainya kosmetik dan skin care yang lokal tapi bagus (bukan mass-product) .. Ada beberapa merk dan macem-macem.. Terus dari situ banyak paham istilah-istilah skinkeran :))
Comment Author Avatar
Walopun aku bukan makeupers, haha.. Tapi penting nih buat di inget, jadi cantik juga harus bijak ya mbak, bukan asal pilih skin care.

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.