Gusi Turun Akibat Behel? Begini Cara Pengobatannya

Gusi Turun Akibat Behel? Begini Cara Pengobatannya

Benarkah penggunaan behel dapat menyebabkan gusi turun? Pertanyaan tersebut mungkin terlintas di benak kamu selaku pengguna behel atau baru memiliki keinginan menggunakan alat yang dapat merapikan gigi ini.

Selama ini behel memang terbukti ampuh memperbaiki sekaligus merapikan struktur susunan gigi. Itu sebabnya banyak orang yang berminat memakai behel dengan tujuan estetika, agar terlihat lebih menarik dengan gigi yang rapi dan teratur, meski tidak sedikit pula yang tujuannya karena medis.

Namun yang menjadi pertanyaan, benarkah behel menyebabkan gusi turun? Yuk, kita cari tahu jawabannya.


Apa itu gusi turun?

Dilansir dari klikdokter.com, resesi gingiva atau lebih dikenal dengan sebutan gusi turun merupakan kondisi kerusakan gusi akibat mengalami penurunan yang mengarah ke arah  dari akar gigi. 

Efek dari gusi turun ini membuat gigi dan gusi terasa lebih sensitif dikarenakan permukaan dari akar gigi menjadi lebih terbuka.

Padahal fungsi dari gusi adalah untuk melindungi akar gigi, namun akibat penurunan gusi, penderita akan sering merasa ngilu saat mengonsumsi makanan yang panas, dingin dan juga berbagai jenis makanan tertentu. 

Tidak hanya itu, penderita gusi turun juga kerap mengalami berbagai keluhan seperti karies gigi, perubahan warna gigi hingga mengganggu penampilan yang mengakibatkan berkurangnya rasa percaya diri lantaran kondisi gigi yang tidak enak dipandang.

Nah, kondisi gusi turun jika tidak ditangani  dengan tepat bisa menimbulkan masalah yang lebih serius lho

Pasalnya saat gusi terus menerus dibiarkan mengalami penurunan, gigi lambat laun akan goyang dan pada akhirnya bisa terlepas semua. Tentu, kamu tidak ingin hak tersebut terjadi, kan?

So, penyakit gusi turun ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus segera diobati dengan tepat. Namum sebelum membahas bagaimana cara pengobatannnya, ada baiknya kita telusuri dulu  mengapa pengguna behel berisiko mengalami gusi turun.

Mengapa gusi turun akibat behel?

Umumnya gusi turun sering ditemukan pada orang dewasa khususnya mereka yang sudah berusia lanjut di atas 50-an. Sedangkan pada anak-anak justru jarang ditemui.

Namun belakangan ditemukan fakta bahwa gusi turun dapat dialami oleh pengguna behel yang masih berusia muda. Fakta tersebut tentu bukan tanpa alasan, berikut jawaban atas pertanyaan mengapa pemakai behel rentan mengalami resesi gingiva?

Cara menyikat gigi yang salah

Pemakai behel membutuhkan perawatan gigi yang berbeda, termasuk cara menyikat giginya. Namun setelah melakukan pemasangan behel pemakainya seringkali lupa atau mengabaikan hal ini, sehingga masih menyikat gigi dengan cara lama. 

Padahal gigi yang sudah dipasang behel harus disikat dengan sikat gigi khusus. Begitupula dengan cara menyikatnya, ada teknik khusus. Tidak bisa diperlakukan seperti menyikat gigi biasa.

Nah, kalau masih menggunakan sikat gigi biasa serta asal-asalan dalam menyikat, inilah yang menjadi salah satu penyebab gusi turun akibat behel.

Tekanan secara terus-menerus pada gigi

Tidak dimungkiri, ketika melakukan pemasangan behel, akan terjadi pergerakan gigi. Dimana dokter gigi akan berusaha menggerakkan atau mengubah gigi ke posisi yang baru.  Akibatnya tindakan ini membuat ikatan antara tulang dan gusi juga otomatis berubah.

Untk mekanismenya sendiri dilakukan dengan dipaksa agar gigi bisa bergerak mengikuti kawat. Lama-kelamaan, tekanannya jadi terlalu berat untuk tulang dan gusi di sekitar gigi tersebut.

Nah, kondisi ini menimbulkan tekanan yang besar pada gusi dan tulang setiap kali gigi digerakkan. Pada akhirnan tekanan yang terus-menerus ini akan  menimbulkan peradangan, bahkan kehilangan tulang sehingga berujung pada gusi yang mengalami penurunan.

Pertambahan usia

Seperti yang sudah disinggung di atas, umumnya orang yang mengalami gusi turun adalah mereka yang sudah lanjut usia.

Adapun terkait dengan penggunaan behel untuk memperbaiki susunan gigi temtu melalui proses yang tidak sebentar. Butuh waktu bertahun-tahun hingga susunan gigi benar-benar rapi dan behel siap dilepas. Namun perlu diketahui bahwa seiring dengan bertambahnya usia, gusi juga akan semakin turun.

Oleh sebab itu kondisi gusi turun kerap dijumpai pada pengguna behel yang berusia dewasa dan lanjut usia. Bahka pada lansia yang menggunakan behel, ada sekitar 88% diantaranya yang mengalami penurunan gusi, minimal pada salah satu gigi.

Cara Mengobati Gusi Turun

Seringkali banyak yang menanyakan, apakah gusi turun dapat dinormalkan kembali? Gusi turun tidak dapat dinaikkan kembali seperti semula. Meskipun demikian, ada beberapa cara yang untuk mengatasi gusi yang mengalami penurunan.

Beberapa cara mengobati gusi turun, yaitu:

Menjaga kebersihan gigi dengan baik dan benar

Rutin menyikat gigi sebanyak dua kali sehari, pagi dan malam hari menjelang tidur serta dilakukan dengan  metode menyikat gigi dengan benar dapat menjaga kebersihan gigi dari sisa makanan maupun kuman.

Selain itu, untuk area yang sulit dijangkau sikat gigi seperti sela-sela gigi, sebaiknya menggunakan dental floss agar dapat bebas dari sisa-sisa makanan penyebab kuman berkembang biak.

Tidak kalah pentingnya dari sikat gigi dan dental floss, yaitu dengan berkumur secara rutin dengan obat kumur. Obat kumur sangatlah mudah didapatkan di pasaran.

Scaling Gigi

Adanya sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam waktu yang lama menjadi tempat berkembangnya kuman penyebab plak dan juga bau mulut. Plak yang mengeras ini akan menjadi karang gigi yang dapat memicu penurunan gusi.

Jadi salah satu cara mengatasi penurunan gusi adalah dengan membersihkan plak atau karang gigi secara rutin melalui scaling gigi yang biasanya ditangani oleh dokter.

Pembedahan gusi

Pengobatan berikut ini khusus bagi penderita gusi turun yang kondisinya sudah sangat parah. Dokter gigi biasanya akan menganjurkan pembedahan gusi dengan melakukan cangkok jaringan lunak.

Adapun prosedurya adalah dengan mengambil jaringan ikat dari langit-langit mulut untuk kemudian ditempelkan ke sekitar akar gigi.

Itu dia beberapa cara mengobati gusi turun. Namun daripada sampai diobati lebih baik dicegah ya. Atau setidaknya jangan sampai kamu mengalami kondisi gusi turun yang parah sehingga harus dibedah.

Selanjutnya sebagai tambahan informasi berikut ini perawatan gusi yang harus dilakukan setelah diobati, yaitu :

  • Hindari merokok dan mengkonsumsi alkohol
  • Atur pola makan dengan makanan bertekstur lembut
  • Jangan menggigit menggeretakkan gigi
  • Ikuti anjuran lebih lanjut dari dokter

Penutup

Pasang behel memang memiliki banyak manfaat namun di sisi lain dapat menimbulkan risiko gusi turun bagi penggunanya. 

Oleh karena itu, jika kamu adalah pemakai behel pastikanlah untuk selalu menggunakan sikat gigi khusus dan jagalah kebersihan gigi dan gusimu dengan benar.

Ingat bahwa sepeti halnya gigi, gusi juga perlu dijaga dan dirawat dengan baik. Untuk perawatan gusi sendiri tidak berbeda jauh dengan gigi, yakni dengan menggosok gigi minimal 2 kali sehari dan rajin berkumur dengan obat umur. Hanya saja bagi pemakai behel, perawatan gigi jelas harus lebih intens.

Demikian ulasan singkat mengenai cara mengobati gusi turun akibat behel. Semoga kita semua dapat terhindar dari penyakit ini. Yuk, jaga kesehatan gigi!

Posting Komentar untuk "Gusi Turun Akibat Behel? Begini Cara Pengobatannya"