Pertimbangkan Lima Risiko Ini Sebelum Memberikan Empeng Pada Si Kecil
Memasuki fase oral, bunay bukan cuma suka memasukkan jari-jari tangan ke mulutnya, tapi juga semua benda yang berhasil ia raih. Termasuk jari ayah bundanya. Apalagi sekarang ini bunay sudah menunjukkan salah satu tanda mau tumbuh gigi, yakni suka menggigit. Apa saja yang ia temui pasti pengen dia gigit.
Karena kelakuannya yang suka memasukkan jari maupun benda (berupa mainan, selimut atau tali daster bundanya)😅 ke mulut itulah sehingga sempat terlontar usul dari tante-tantenya.
Daripada suka emut jari, mending si bunay dibelikan empeng.
What? Empeng? Dot saja tidak pernah saya kenalkan pada bunay apalagi empeng. Eh, dot sama empeng apa bedanya? Sama-sama menimbulkan efek buruk pada bayi, kan?
Syukurnya neneknya bunay pro dengan saya dalam hal empeng alias kami sama-sama anti empeng. Padahal biasanya sang nenek yang excited banget memberikan empeng pada cucunya. Mertua saya malah sebaliknya. Menurut beliau, memberikan empeng sama saja dengan MEMBOHONGI bayi.
Saya malah nggak kepikiran sama sekali dengan alasan dibalik beliau menolak empeng. Maksud saya, pikiran saya nggak sampai sejauh pikiran beliau, menganggap memberi empeng sama dengan membohongi bayi. Sebab satu-satunya alasan saya menolak empeng adalah karena empeng sejenis dengan dot. And you know-lah, dot itu jahat, bisa bikin bingung puting, which means empeng juga bisa menimbulkan efek bingung puting pada bayi.
Tapi pendapat neneknya bunay ternyata logis juga lho. Padahal bisa saya pastikan, mertua saya tidak pernah belajar ilmu parenting masa kini namun paham dengan hal-hal mendasar seperti itu. Makanya saya bersyukur banget, dikarunia mertua yang pemahaman parentingnya tidak banyak bertentangan dengan ilmu parenting yang saya pahami (kecuali dalam hal pengobatan anak).
Baca juga: Drama Ketika Si Bunay Sakit Pertama Kali
Oh ya ngomong-ngomong tentang empeng, barusan di WAG KELASI (grup khusus para pejuang ASI) ada bunda yang bertanya terkait pemberian empeng dengan membohongi bayi.
Bund, kalau bayi dikasih empeng bohongan itu efek negatif nya apa yaa? Soalnya daripada rewel di gendong terus neneknya bilang dikasih empeng aja
Dan begini tanggapan mbak Pramitha Sari, selaku salah satu Admin di WAG KELASI yang juga merupakan konselor laktasi.
Kalau empeng dipake buat boongin anak biar dikira dikasih dot trus dia anteng tapi kelaparan bahaya ga mbak?
Gampangnya gini :
Mbak pengen suaminya meluk mbak, tapi suaminya males. Akhirnya dikasih guling aja biar dikira ada suami. Perasaannya gimana?
Sama aja kayak anak nangis pengen dipeluk, disayang, dikasih kehangatan tapi karena belum bisa bilang maunya apa dia nangis, tapi ortunya males, kasih aja empeng. Perasaannya gimana?
Kalau anak nangis, ya sebaiknya dikenali nangisnya.
Tidak nyaman kah
Laper kah
Kangen bau ibunya kah
Rindu pelukan kah
Sakit perut kah
Takut kah
Baru diatasi sesuai kebutuhannya.
See! Bayi juga punya perasaan, nek, ayah, bunda. Menenangkan bayi dengan empeng sama sekali bukan solusi. Justru akan menimbulkan masalah baru. Ya seperti gambaran dari mbak Pramitha, gimana kalau misalkan si bayi rewel karena laper atau sakit atau apa gitu, trus kita sengaja kasih empeng biar dia anteng, bahaya kan?
Jadi, bila bayi rewel, tugas utama kita sebagai orang tua seharusnya mencari tahu penyebab rewelnya karena apa. Kenali tangisannya lalu sikapi sesuai kebutuhan. Bukannya langsung ambil jalan pintas. Kasih empeng. Sekali lagi, empeng sama sekali bukan solusi yang baik untuk menenangkan si kecil.
Peficier atau empeng memang biasa digunakan orang tua untuk menenangkan si kecil. Atau sederhananya empeng bisa dianggap jadi alat penyelamat ketika menghadapi bayi rewel. Tapi ternyata pemberian empeng juga menimbulkan banyak risiko lho pada bayi.
Pemberian empeng pada bayi sebenarnya masih kontroversi sih sebab di luar risikonya, empeng memiliki beberapa manfaat. Dua diantaranya yaitu selain menenangkan bayi (of course, orang tua akan senang bila bayinya tenang) empeng juga dapat mencegah SIDS (Suddent Infant Death Syndorme)
Dilansir dari ibupedia.com, SIDS merupakan sindrome kematian mendadak pada bayi. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan empeng saat tidur malam dan siang hari memiliki risiko lebih rendah mengalami SIDS.
Penelitian ini memang tidak secara langsung menunjukkan kalau empeng bisa mencegah SIDS, hanya saja ada hubungan erat antara penggunaan empeng dan penurunan risiko SIDS.
Akan tetapi dibanding manfaatnya, risiko penggunaan empeng pun tidak bisa dianggap sepele, lho. Berikut lima risiko penggunaan empeng pada bayi;
Menghambat Proses Menyusui
Bayi yang diberikan empeng akan mengalami efek bingung puting. Hal ini disebabkan karena mengisap puting berbeda dengan mengisap empeng. Sehingga bayi akan sulit membedakan antara puting ibunya dan empeng. Apalagi mengisap empeng jauh lebih mudah ketimbang mengisap puting. Jadi kemungkinan besar bayi lebih tertarik mengisap empeng ketimbang puting payudara ibunya. Oleh sebab itu, pemberian empeng pada bayi dapat menghambat proses menyususui.
Bayi yang diberikan empeng akan mengalami efek bingung puting. Hal ini disebabkan karena mengisap puting berbeda dengan mengisap empeng. Sehingga bayi akan sulit membedakan antara puting ibunya dan empeng. Apalagi mengisap empeng jauh lebih mudah ketimbang mengisap puting. Jadi kemungkinan besar bayi lebih tertarik mengisap empeng ketimbang puting payudara ibunya. Oleh sebab itu, pemberian empeng pada bayi dapat menghambat proses menyususui.
Menimbulkan Masalah Pada Gigi
Bayi yang dibiarkan menggunakan empeng juga akan berisiko mengalami pertumbuhan gigi. Terutama bila si kecil telah memasuki tahap tumbuh gigi. Gigi anak bisa menjadi tidak sejajar atau tumbuh tidak normal.
Menurut alo dokter, tanda-tanda masalahnya mungkin baru akan terlihat setelah anak berusia dua tahun. Gigi depannya mungkin tumbuh secara miring atau cenderung maju ke depian, dan masalah ini bisa semakin buruk seiring berjalannya waktu.
Bayi yang dibiarkan menggunakan empeng juga akan berisiko mengalami pertumbuhan gigi. Terutama bila si kecil telah memasuki tahap tumbuh gigi. Gigi anak bisa menjadi tidak sejajar atau tumbuh tidak normal.
Menurut alo dokter, tanda-tanda masalahnya mungkin baru akan terlihat setelah anak berusia dua tahun. Gigi depannya mungkin tumbuh secara miring atau cenderung maju ke depian, dan masalah ini bisa semakin buruk seiring berjalannya waktu.
Berisiko Mengandung Kuman
Tidak hanya menimbulkan masalah pada pertumbuhan gigi, penggunaan empeng juga berisiko menyebabkan si kecil rentan sakit. Hal ini disebabkan karena empeng yang diberikan pada anak mudah terpapar kuman. Terutama bila orang tuanya tidak memperhatikan kehigenisan empeng si kecil.
Tidak hanya menimbulkan masalah pada pertumbuhan gigi, penggunaan empeng juga berisiko menyebabkan si kecil rentan sakit. Hal ini disebabkan karena empeng yang diberikan pada anak mudah terpapar kuman. Terutama bila orang tuanya tidak memperhatikan kehigenisan empeng si kecil.
Rentan Terkena Infeksi Telinga
Menurut sebuah penelitian yang saya lansir dari Alodokter, anak-anak yang menggunakan empeng menjadi lebih mungkin mengalami infeksi telinga berulang, dibanding anak-anak yang tidak menggunakan empeng. Meski belum ditemukan secara jelas kaitannya, namun diperkirakan karena orang tua cenderung menggunakan empeng untuk menenangkan anak sehingga terkadang lalai mencari tahu penyebab rewelnya si kecil.
Menurut sebuah penelitian yang saya lansir dari Alodokter, anak-anak yang menggunakan empeng menjadi lebih mungkin mengalami infeksi telinga berulang, dibanding anak-anak yang tidak menggunakan empeng. Meski belum ditemukan secara jelas kaitannya, namun diperkirakan karena orang tua cenderung menggunakan empeng untuk menenangkan anak sehingga terkadang lalai mencari tahu penyebab rewelnya si kecil.
Kecanduan Empeng
Anak yang dibiasakan menggunakan empeng pun akan berisiko mengalami kecanduan, sehingga ia menjadi tergantung pada benda yang menyerupai puting ibunya itu. Hal tersebut tentu saja akan menyebabkan ia sulit melepas empeng ketika tumbuh besar nanti karena sudah terbiasa mengisapnya sedari kecil.
Well, dibanding manfaatnya, saya lebih bergidik dengan risiko-risiko yang bakal dialami bunay bila kecanduan empeng, terutama yang poin satu itu.
Ya, nggak bisa saya bayangin saja, bila bunay lebih memilih empeng ketimbang puting bundanya. Pasti hati saya bakal hancur sehancur-hancurnya *sok lebay deh
Makanya, sejauh ini saya memang tidak pernah mengenalkan bunay dengan yang namanya empeng maupun dot demi menghindari kondisi bingung puting.
Ditambah lagi dengan adanya pendapat bahwa memberikan empeng sama saja dengan membohongi bayi? Ya, mana tega bunda membohongi bunay.
Toh, sebelum bunay hadir dalam kandungan pun saya sudah komitmen, bila diamanahi buah hati kelak saya akan berusaha mendidiknya dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran sedini mungkin. Bahkan meski pun ia masih bayi dan belum mengerti apa-apa. Tentunya, anak-anak akan tumbuh dengan pribadi yang jujur bila orang tua tidak pernah mengajarinya kebohongan, sekecil apapun itu.
Lagipula masih banyak cara lain yang bisa ditempuh orang tua bila si kecil rewel. Tidak harus atau melulu dengan empeng. Sejak masuk usia tiga bulan saya memang sudah mulai sedikit memahami jenis-jenis tangisan si bunay. Jadi kalau dia rewel ya saya tanggapi sesuai dengan kemauannya.
Kalau nangisnya karena lapar, langsung saya sodorin nenennya. Kalau nangisnya karena bosan atau jenuh, saya ajak main-main di luar kamar. Kalau nangisnya karena ngantuk, saya coba tawarin nenen dulu, kalau masih rewel baru saya masukkan ke ayunan. Nah, kalau nangisnya karena pengen dimanja, ya mau nggak mau harus digendong.
Sejujurnya, saya agak kewalahan sih dalam urusan menggendong, apalagi makin hari beratnya bunay makin bertambah, tapi dibanding menenangkan bunay dengan memberikan empeng saya lebih memilih menggendong walau harus berisiko mengalami badan pegal-pegal😅 (salah saya tidak membiasakan bunay digendong pakai alat sejak belum mengerti apa-apa jadinya dia agak risih kalau digendong pakai alat gendong)
Toh, orang tua memang sangat disarankan menggendong anak karena aktivitas ini dianggap dapat membangun bonding yang efektif. Selain itu, menggendong juga dapat membuat anak merasa lebih sehat, lebih gembira dan merasa lebih nyaman.
So, bagaimana denganmu? Pro atau kontra empeng nih? Tentunya, sebagai orang tua , kita pasti ingin memberikan yang terbaik pada anak. Yap, karena sejujurnya jika bayi bisa bicara, dia lebih butuh dekapanmu, ayah bunda daripada disumpal mulutnya dengan empeng😊
Salam,
Anak yang dibiasakan menggunakan empeng pun akan berisiko mengalami kecanduan, sehingga ia menjadi tergantung pada benda yang menyerupai puting ibunya itu. Hal tersebut tentu saja akan menyebabkan ia sulit melepas empeng ketika tumbuh besar nanti karena sudah terbiasa mengisapnya sedari kecil.
Well, dibanding manfaatnya, saya lebih bergidik dengan risiko-risiko yang bakal dialami bunay bila kecanduan empeng, terutama yang poin satu itu.
Ya, nggak bisa saya bayangin saja, bila bunay lebih memilih empeng ketimbang puting bundanya. Pasti hati saya bakal hancur sehancur-hancurnya *sok lebay deh
Makanya, sejauh ini saya memang tidak pernah mengenalkan bunay dengan yang namanya empeng maupun dot demi menghindari kondisi bingung puting.
via WAG KELASI |
Ditambah lagi dengan adanya pendapat bahwa memberikan empeng sama saja dengan membohongi bayi? Ya, mana tega bunda membohongi bunay.
Toh, sebelum bunay hadir dalam kandungan pun saya sudah komitmen, bila diamanahi buah hati kelak saya akan berusaha mendidiknya dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran sedini mungkin. Bahkan meski pun ia masih bayi dan belum mengerti apa-apa. Tentunya, anak-anak akan tumbuh dengan pribadi yang jujur bila orang tua tidak pernah mengajarinya kebohongan, sekecil apapun itu.
Lagipula masih banyak cara lain yang bisa ditempuh orang tua bila si kecil rewel. Tidak harus atau melulu dengan empeng. Sejak masuk usia tiga bulan saya memang sudah mulai sedikit memahami jenis-jenis tangisan si bunay. Jadi kalau dia rewel ya saya tanggapi sesuai dengan kemauannya.
Kalau nangisnya karena lapar, langsung saya sodorin nenennya. Kalau nangisnya karena bosan atau jenuh, saya ajak main-main di luar kamar. Kalau nangisnya karena ngantuk, saya coba tawarin nenen dulu, kalau masih rewel baru saya masukkan ke ayunan. Nah, kalau nangisnya karena pengen dimanja, ya mau nggak mau harus digendong.
Sejujurnya, saya agak kewalahan sih dalam urusan menggendong, apalagi makin hari beratnya bunay makin bertambah, tapi dibanding menenangkan bunay dengan memberikan empeng saya lebih memilih menggendong walau harus berisiko mengalami badan pegal-pegal😅 (salah saya tidak membiasakan bunay digendong pakai alat sejak belum mengerti apa-apa jadinya dia agak risih kalau digendong pakai alat gendong)
Toh, orang tua memang sangat disarankan menggendong anak karena aktivitas ini dianggap dapat membangun bonding yang efektif. Selain itu, menggendong juga dapat membuat anak merasa lebih sehat, lebih gembira dan merasa lebih nyaman.
So, bagaimana denganmu? Pro atau kontra empeng nih? Tentunya, sebagai orang tua , kita pasti ingin memberikan yang terbaik pada anak. Yap, karena sejujurnya jika bayi bisa bicara, dia lebih butuh dekapanmu, ayah bunda daripada disumpal mulutnya dengan empeng😊
Salam,
24 komentar untuk "Pertimbangkan Lima Risiko Ini Sebelum Memberikan Empeng Pada Si Kecil"
Alhamdulillah, saya nggak pernah kasih empeng juga Sama anak hehehe
Alhamdulillah, saya nggak pernah kasih empeng juga Sama anak hehehe
Saya termasuk yang tidak pernah memberikan ketiga a anak saya empeng karena ndak dapat manfaatnya. Toh Saya ada dekat mereka, mau ASI langsung dapat.
Saya ndak mau juga giginya miring ke depan lha secara genetika saja ada kemungkinan, masak mau ditambah dengan empeng hihihi.
Alhamdulillah berhasil, ASInya dapat, empeng ndak punya.
Kalo aku gak kasih empeng pada anak-anak, alasannya sederhana dan ada di atas. Sepertinya kurang higienis, kuman gampang ngendon di empeng
Tapi emang kurang begitu sreg sih mbak, krn aku srtruggling menyusui kan, khawatirnya ntr babyku malah gak kenal sama PD-ku, lbh susah lg nyusuinnya :D
Anyway thanks sharenya ya Mbak :)
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.