Menyusui Saat Hamil, Why Not?


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Menyusui Saat  Hamil, Why Not? Usia Zhafran baru menginjak delapan bulan saat saya mendapati hasil test pack menunjukkan dua garis merah. Yap, saya hamil lagi saat usia Zhafran bahkan belum genap setahun. Tentu saja, saya bahagia menyambut kehamilan tersebut. Walau bagi kebanyakan ibuk-ibuk biasanya justru akan bereraksi sebaliknya ketika mendapati dirinya hamil lagi sementara ia masih mengasuh bayi atau balita.

Baca juga Kehamilan Kedua
Sedih, kecewa, marah lalu akhirnya baru bisa ikhlas, itu reaksi yang wajar. Toh, memang tidak semua ibu menginginkan kehamilan jarak dekat. Malah mungkin mereka yang bakal menganggap saya aneh, kebobolan kok bahagia? Eits, tunggu dulu, siapa bilang saya kebobolan. I know, istilah kebobolan sudah sangat lekat bagi kehamilan kedua, ketiga, dst. Namun bukan berarti semua kehamilan yang jaraknya berdekatan itu termasuk kebobolan.

Ada lho ibuk-ibuk yang selepas melahirkan sengaja nggak mau KB dengan alat kontrasepsi karena pengen bisa segera hamil lagi (nunjuk diri sendiri). Iyes, saya tidak menganggap kehamilan kedua saya ini kebobolan, karena saya memang tidak KB. Kecuali kalau saya sudah pake alat kontrasepsi canggih tapi tetap hamil lagi, nah itu baru cocok disebut kebobolan.

Etapi saya pribadi sih nggak sreg dengan istilah kebobolan. Kenapa? Karena kehamilan itu adalah rejeki dari Tuhan. Allaah yang kasih. Jadi mau KB atau nggak, kalau Allaah kasih rejeki lagi berupa janin di rahim kita ya harusnya tetap disyukuri, sekalipun kita tidak merencanakannya.

Nah, masalahnya bagaimana dengan si Kakak yang masih membutuhkan asupan ASI? Bagaimana dengan proses menyusui si Kakak ke depannya sementara ibu dalam keadaan hamil? Bukankah si Kakak masih punya hak  untuk mendapatkan ASI hingga umurnya dua tahun?

Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Menyusui?


gambar : alodokter.com

Jujur saja, saat menginginkan kehamilan kedua saya sungguh tidak memikirkan lebih jauh terkait bagaimana proses menyusui Zhafran nantinya. Bahkan tidak terlintas sama sekali di benak saya kalau kehamilan ini bisa berisiko membuat ASI saya menjadi tidak lancar. Yah, walau sebenarnya saya sudah pernah baca sekilas dan tahu kalau perubahan hormon kehamilan dapat menurunkan produksi ASI. Bukan cuma menurunkan produksi ASI saja
, pada sebagian ibu malah ada yang produksi ASInya benar-benar terhenti saat hamil.

Selain produksi ASI yang menurun, rasa ASI juga bisa berubah lho, karena pada saat usia kehamilan menginjak trimester dua, tubuh bumil akan memproduksi kolostrum. Nah, dari beberapa referensi yang saya baca, rasa kolostrum ini tidak semanis ASI yang biasanya diminum bayi. Perubahan tersebut menyebabkan sebagian bayi mulai kekurangan minat terhadap menyusu. Bahkan ada bayi yang sampai berhenti menyusu karena tidak suka dengan rasanya. Namun tidak sedikit juga bayi yang mengabaikan perubahan rasa tersebut dan memilih tetap menyusu. TIdak masalah sih kalau bayi kita termasuk tipe yang tidak peduli dengan perubahan rasa ASI saat kita hamil, tapi bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya? Ah, mengapa saya benar-benar luput dengan hal sepenting ini.


Tak dimungkiri, banyak sekali tantangan yang bakal kita hadapi bila ingin menyusui saat hamil. Terlebih, tantangan tersebut bukan cuma berasal dari diri kita sendiri melainkan juga dari orang-orang di sekitar. Baik dari keluarga saya maupun keluarga suami juga  menentang saya untuk lanjut menyusui. Mereka malah menyarankan saya untuk menyapih dini Zhafran. Oh No. Syukurnya suami masih mendukung istrinya ini untuk tetap menyusui meski tidak sepenuhnya karena produksi ASI saya yang semenjak hamil semakin seret.

As we know, menyusui saat hamil masih merupakan hal yang tabu di kalangan masyarakat.

Terbukti dengan banyaknya mitos-mitos yang beredar seputar bahayanya menyusui saat hamil, di antaranya ;
  • Ibu hamil ASInya akan basi atau ada juga yang bilang berubah menjadi darah sehingga tidak boleh diberikan kepada kakak
  • Menyusui saat hamil akan menghambat perkembangan janin atau membuat janin tumbuh cacat
  • Menyusui saat hamil dapat membuat si Kakak jadi idiot, karena ASI-nya bisa meracuni, dan lain sebagainya

Duh, ada-ada saja ya mitos yang beredar di masyarakat. Pantesan, banyak orang tua yang melarang anaknya menyusui dalam keadaan hamil. Mereka sudah keburu makan mitos turun temurun duluan, sih. Bersyukur, saya hidup di era sekarang dimana akses untuk mendapatkan berbagai informasi yang ilmiah terbuka lebar, sehingga saya pun tidak mudah termakan mitos.


Etapi meski demikian, ternyata masih banyak juga lho ibuk-ibuk millenial yang percaya mentah-mentah dengan mitos-mitos tersebut. Alhasil, mereka serta merta lebih memilih untuk menyapih dini si Kakak. Padahal faktanya menyusui bukanlah hal yang membahayakan selama kehamilan si Ibu berjalan normal dan sehat. Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi ibu yang kehamilannya baik-baik saja untuk menyapih bayinya yang lebih tua, apalagi bila si Bayi tersebut masih ingin menyusui. Namun ada baiknya sebelum memutuskan untuk menyusui saat hamil, konsultasikan dulu dengan dokter kandungan atau pastikan dulu apakah kondisi ibu sudah memenuhi syarat-syarat untuk bisa NWP atau tidak.

Syarat-Syarat Menyusui Saat Hamil


Siapa bilang ibu hamil tidak boleh menyusui? Boleh kok, tapi memang ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi bumil ketika ingin tetap menyusui anaknya yang masih berumur di bawah dua tahun

Oya, menyusui saat hamil ini juga sering dikenal dengan istilah NWP (nursing while pregnant). Saya pun baru tahu istilah ini setelah mencari-cari informasi seputar menyusui saat hamil, termasuk pengalaman dari ibuk-ibu yang pernah menjalani NWP. Sampai akhirnya saya bertemu dengan postingan dari akun FB Ade Ummi.

Maa syaa Allaah baca pengalaman Mbak Ade,  plus komentar-komentar di postingan tersebut bikin saya semakin pede untuk menjalankan NWP.  Yap, saya pede ingin tetap menyusui Zhafran karena merasa telah memenuhi syarat-syarat NWP. Selain itu saya juga bersyukur karena kehamilan kedua ini tidak seperti saat hamil Zhafran, yang mual muntahnya parah banget plus kehilangan nafsu makan di trimester awal. Kalau kehamilan sekarang alhamdulillaah, mual muntahnya cuma sekali-kali doang, nafsu makan pun tidak berkurang malah yang ada saya lahap sekali makannya.

Nah, syarat NWP apa-apa saja?

gambar : Akun FB Ade Ummi ( Sales Asi)

✔Tidak ada riwayat keguguran
Apakah saya pernah mengalami keguguran? Alhamdulillaah tidak.

✔Tidak ada riwayat melahirkan prematur
Yup, Zhafran lahir di usia 38w6d dengan BB normal

✔Tidak ada kontraksi dini
Yes, saya baru merasakan kontraksi hebat menjelang persalinan

✔Tidak kontraksi berlebihan saat menyusui
Kadang-kadang saja sih perut mendadak kencang atau nyeri gitu saat menyusui Zhafran tapi tidak berlebihan

✔Tidak kontraksi terus menerus saat menyusui apalagi sampai keluar flek
Syukur alhamdulillaah selama menyusui Zhafran saya tidak mengalami hal ini

❌Wajib berkonsultasi dengan dokter
Poin yang satu ini terpaksa harus saya skip. Bukan karena nggak mau konsultasi, saya malah suka banget kalau bisa tanya-tanya terlebih dahulu ke dokter sebelum memutuskan untuk NWP. Sayangnya waktu trimester awal saya masih LDM dengan suami, jadi nggak ada kesempatan ke dokter. USG saja baru sempatnya setelah usia kandungan saya memasuki 19 weeks. Lagipula kondisi saya selama menyusui saat hamil baik-baik saja jadi ya sudahlah.

✔Jaga asupan cairan dan gizi
Waktu awal-awal  NWP, tubuh saya memang mudah banget lemas. Kekurangan cairan atau terlambat makan saja bisa bikin tubuh saya langsung tekor. Jadi selama NWP ini saya berusaha untuk menjaga cairan dan gizi karena larinya bukan cuma ke saya saja tapi ke Zhafran dan adiknya yang masih dalam perut.

Itulah beberapa syarat yang sumbernya saya ambil dari postingan di FB Ade Ummi terkait NWP. Jadi sebelum memutuskan untuk NWP sebaiknya bumil pastikan dulu telah memenuhi syarat-syarat di atas, karena kemungkinan terjadi  keguguran saat NWP bisa saja terjadi.

Tips Menyusui Saat Hamil


gambar : hallosehat.com

Kehamilan bukanlah penghalang bagi ibu yang tetap ingin menyusui anaknya yang lebih tua. Jadi semestinya ibu yang hamil tidak langsung menyapih si Kakak, apalagi bila si Kakak berumur di bawah 6 bulan karena umur segitu ASI masih menjadi yang utama. Begitupula untuk bayi yang berumur di bawah 1 tahun sekalipun sudah MPASI, ASI tetap menjadi prioritas.

Well, saya akui menjalankan NWP memang tidak mudah. Banyak sekali tantangannya. Tantangan terberat yang saya rasakan sendiri selama menjalankan NWP adalah kondisi ASI saya yang tidak lagi bisa mengenyangkan Zhafran di malam hari. Efeknya Zhafran sering terbangun dan rewel di tengah malam. Untuk mengatasi rasa laparnya itu, awalnya saya masih bantu dengan air putih sampai akhirnya dengan sangat-sangat terpaksa di usia 11 bulan menjelang setahun saya mengalah dan membiarkan Zhafran minum susu selain susu bundanya.

Pasalnya BB Zhafran beberapa bulan belakangan terakhir ini tidak naik meskipun status gizinya normal. malah saya cek grafiknya di aplikasi primaku sudah masuk garis kuning. Selain itu, minatnya minum ASI juga mulai berkurang mungkin karena dia tidak suka dengan rasa ASI saya yang berubah di trimester dua ini.

Seperti yang sudah saya singgung di atas, memasuki trimester dua, tubuh bumil akan memproduksi kolostrum sehingga rasa ASI akan berubah. Perubahan rasa ASI ini bukan mitos ya tapi fakta. Kalau ada yang bilang ASI basi atau ASI akan berubah jadi racun saat ibu hamil itu yang namanya mitos. Nah, kemungkinan reaksi yang terjadi pada bayi saat perubahan ASI ini ada dua, bayi menolak menyusu (self-weaning) atau malah makin lengket.

Reaksi Zhafran gimana? Saya harapnya sih dia bisa cuek dengan perubahan rasa ASI tersebut dan makin lengket dengan saya, tapi yang terjadi malah sebaliknya.  Syukurnya reaksi Zhafran nggak sampai yang benar-benar ingin berhenti menyusu. Jadi sampai saat ini saya masih menyusui Zhafran meski dibantu dengan susu lain.
Langkah ini pun seharusnya saya dan suami ambil setelah berkonsultasi dengan dokter tapi lagi-lagi ter-skip.

Intinya, Bunda yang mengalami kondisi seperti saya, hamil saat si Kakak masih masa menyusui, nggak perlu galau bin khawatir berlebihan. Nggak perlu juga terburu-buru untuk menyapih si Kakak, apalagi bila si Kakaknya masih mau menyusu dan Bunda nggak punya permasalahan seperti saya yang sampai harus dibantu dengan susu pertumbuhan.

So, ini sekadar tips dari saya buat Bunda yang ingin menjalakan NWP :

Pastikan kondisi Bunda memenuhi syarat-syarat NWP. Kalau misalkan ada salah satu syarat yang tidak terpenuhi seperti pernah keguguran atau melahirkan prematur, Bunda WAJIB banget konsultasi sama dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan NWP. Kalau dokter membolehkan silakan NWP, silakan tapi kalau dilarang sebaiknya jangan memaksakan diri ya.

Banyak baca referensi-referensi ilmiah serta pengalaman-pengalaman ibu-ibu yang menjalankan NWP. You must know, Bunda tidak sendiri karena di luar sana ternyata banyak juga Bunda yang menjalankan NWP dan mereka berhasil.

Jangan percaya mitos-mitos seputar menyusui saat hamil yang katanya berbahayalah, basilah, racunlah, apalah-apalah. Karena faktanya justru menyusui saat hamil sangat dianjurkan oleh para ahli selama kondisi kehamilan Bunda berjalan normal dan sehat.

Tidak usah peduli dengan saran orang-orang sekitar, yang menyuruh kamu untuk segera menyapih si Kakak, even saran itu datangnya dari orang tua, mertua atau saudara kamu sendiri. Maksud mereka mungkin baik ya tapi kalau memang kondisi kamu memenuhi syarat untuk NWP, why not?

Support system dari orang-orang sekitar terutama keluarga memang penting banget bagi ibu yang menjalankan NWP. Sayangnya justru keluarga sendiri yang biasa menentang kita untuk melanjutkan menyusui selagi hamil. So, meskipun keluarga menentang, kamu pastikan saja suami mendungkan. For me, support system dari suami itu yang paling utama. Asal suami mendukung saja, saya sudah bahagia sekali. Sekalipun, keluarga saya yang lain nggak mendukung saya buat NWP.

Pastikan Bunda jaga asupan cairan dan gizi dengan baik ya, karena apa yang Bunda makan dan minum larinya bukan ke tubuh Bunda sendiri, tapi ke Kakak dan adeknya yang dalam perut juga. Mengutip apa yang dituliskan Mbak Ade Ummi di postingan FBnya terkait NWP, saat ia mengikuti kelas ASI AIMI, dr.Annisa Karnadi, IBCLC bilang (kurleb) "Maasyaa Allaah, luar biasa, kalau NWP, OTOMATIS TUBUH KITA TERBAGI JADI 3 JALUR ASUPAN, untuk Ibunya, Janinnya dan Kakaknya. Tapi kalau asupannya tidak dijaga, asal-asalan, nanti tubuh si Ibu-lah yg akan tekor. Jadi ingat menjaga asupan saat NWP ini penting bangeeet.

Terakhir, lagi-lagi saya ingin mengutip kata Mbak Ade, NWP memang tidak mudah, tapi jika Allaah sudah memberi, itu salah satu tanda bahwa kita mampu menjalani NWP.  Namun jika kenyataannya si Kakak berhenti, anggaplah rezeki ASI kakak hanya sekian dan pasti itu yang terbaik untuk kita semua 😊

Semangat Menjalankan NWP.

Salam,

@siskadwyta

28 komentar untuk "Menyusui Saat Hamil, Why Not?"

Comment Author Avatar
Tidak setuju dengan istilah kebobolan. n_n . Soalnya Sekehendak Tuhan dan suami istri
Comment Author Avatar
Semangat, Mbak. Menjadi ibu memang tantangannya beragam. Bahkan kehamilan yang menyusui saja dapat tentangan. Semoga kluat dan tetap semangat.
Sehat untuk Mbak Zafran, dan dedenya.
Saya tidakb tahu soal mitos kala hamil, berat banget sebenarnya, masa ASI dianggap beracun segala.
Baca imi nikin saya pengen hamil, he he.
Comment Author Avatar
Hebat banget, Mbak. Bertahan menyusui bahkan ketika hamil lagi. Nggak tau harus bilang apa lagi. Semacam komitmen untuk memberikan yang terbaik. Salut.
Comment Author Avatar
Kalau tidak dihalangi ya bukan kebobolan. Kan itu memang sengaja dilakukan hehehe....
Selamat ya atas kehamilan keduanya. Semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarganya. Amin
Comment Author Avatar
Semangat wahai para ibu di luar sana yang menyusui saat sedang hamil.
Semoga sehat dan kuat selalu.
Comment Author Avatar
Alhamdulillah... makasiii sharing tipsnya Mak.
Sungguh berfaedah untuk ibu2 millennials
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Comment Author Avatar
dulu aku hamil pas anak 20 bulanan dan belum disapih, tapi produksi asiku turun drastis, jadi terpaksa deh kakaknya disapih sebelum 24 bulan
Comment Author Avatar
Menyusui memang memancing kontraksi ya..makanya syarat menyusui harus yang gak kontraksi
Comment Author Avatar
Rejeki dari Allah itu bukan kebobolan. Alhamdulillah ya dianggap mampu. Yang penting si bapak support & si ibu jaga kesehatan.
Comment Author Avatar
Aku jadi ingat jarak usia aku da aadikku yang berkisaar 16 bulan kalau nggak salah. Cerita ibu aku, memang nggak mudah ya buat ibunya, ketika ngadepin kasus sundulan kaya begitu
Karenaharus pandai membagi perhatian
Comment Author Avatar
Saya pengen banget NWP tapi pernah ada riwayat keguguran huhu, jadi sementara menunda punya anak sampai anak saya lepas ASI dulu. semangat mengASIhi mOm
Comment Author Avatar
Masyaallah bun. Makasih banyak infonya. Ini bermanfaat banget siih. Buat bekal nanti kalau punya anak hihi... ternyata ada ilmu nya juga ya nyusuin anak pas lagi hamil
Comment Author Avatar
Alangkah bahagianya seorang ibu yang bisa mengandung lalu melahirkan ya mbak. Ini bener2 anugrah Allah yang harus disyukuri. Saya juga tidak setuju dengan istilah kebobolan. Anak adalah titipan Allah pasti orang tua yang diamani anak ini merupakan pilihan Allah dan sanggup merawat titipan Allah ini dengan baik. Jadi tahu mitos seputar menyusui saat hamil. TFS mbak
Comment Author Avatar
Banyak yang berhasil menyusui saat hamil ya asalkan memenuhi persyaratan dan konsultasi dengan dokter untuk meyakinkan
Comment Author Avatar
Wah, jadi inget saat hamil anak ke-4. Aku juga sambil nyusuin anak ke-3. Karena emang belom 2 tahun udah hamil lagi. Tapi karena aku terlalu lemes, jadinya sampe di 2 tahun kurang 3 bulan nyusuinnnya. Tetap semangat dan sehat-sehat bumil yang menyusui.
Comment Author Avatar
Boleh ya ternyata soale banyak mitos yang beredar kalau menyusui saat hamil itu ASInya udah ga bagus hehe tp kan ASI tergantung asupan si Ibu kan ya.
Comment Author Avatar
Waah salut deh sama bunda yang dengan ikhlas mau menerima kehamilan kedua yang mungkin nggak direncanakan... aku pribadi nggak mau hamil kalo nggak direncana dengan matang, karena pengalaman anak pertama dulu kena baby blues. Alhasil langsung KB secepatnya hahaha. Aku tipe ibuk yg nggak mau repot kala hamil dan cepat stress soalnya mba, jd aku tau diri utk nggak segera hamil lagi setelah melahirkan. Apalagi aku lairan SC semua. Pas si kakak usia 8 tahin baru aku bisa move on dan mau planning hamil lagi. Pokoknya salut deh buat Mba Siska semoga sehat selalu ya ibu, debay dan kakak debaynya..
Comment Author Avatar
Aku pernah tandem nursing pas hamil anak ke 4. Dan Alhamdulillah sehat, tapi memang harus konsultasi sama medis
Comment Author Avatar
Pernah melihat tetangga yang masih punya bayi belum genap 2 tahun hamil, gak tahu apa masih disusui bayinya. Kasihan juga karena jarak umur mereka yang dekat itu bikin ibu bisa beroleh tanggapan macam-macam. Soal kebobolan juga, padahal saya kira betapa beruntungnya dia soalnya bisa melahirkan secara normal sedang saya harus caesar.
Tetap semangat, ada dukungan dari orang terdekat, yaitu suami. Semoga sehat dan lancar pula persalinannya nanti.
Comment Author Avatar
Aku pribadi memilih untuk menyusui dulu sampe harus disapih baru deh promil lagi. Kebutuhan asi si kecil tanggung jawab juga soalnya . Sebagai ibu ku ingin berikan yg optimal
Comment Author Avatar
Jujur aku gak tahu loh ternyata menyusui saat hamil gak boleh asal.
Soalnya dulu aku ya nyusuin aja gitu, untung banget ga ada masalah sampai mau melahirkan.

Baru tahu setelah si adek beberapa bulan lahir gitu
Comment Author Avatar
Asalkan kondisi tubuh sehat dan tidak ada gangguan apa-apa, tetap lakukan saja ya aktivitas menyusui meskipun sedang hamil. Si kakak yang masih dalam usia butuh ASI harus dipikirkan pemenuhan kebutuhan.
Comment Author Avatar
Saya juga cemas dulu mbak, bisa enggak ya menyusui kalau lagi hamil. Ternyata bisa dengan syarat tertentu. Apalagi kalau Ibu sehat dan kuat sehingga tidak masalah.
Comment Author Avatar
Semangaaat selalu mba.. memang menyusui itu penuh perjuangan dan persiapan juga ya mba
Comment Author Avatar
Terimakasih untuk sharingnya ya mba,jadi ada tambahan ilmu sebelum menikah sayanya...
Comment Author Avatar
Adikku sekarang anaknya baru 1 taun dah hamil lagi. NWP jadinya tapi asinya jadi berkurang banyak
Comment Author Avatar
Saluuut sama Mbak Siska. Saya kemarin anak pertama usia 17 bulan aj berasa belum siap. Berasa stress. Udah gitu, bener banget itu soalan mitos, mamak tu berkali kali nyuruh berhenti nenenin si kakak, aku cuekin aja.
Comment Author Avatar
Sama nih Mbak tantangannya sama saya. Si kakak berkali-kali terbangun dan rewel di malam hari karena produksi ASI menurun. Kalau mbak ditambah susu apa? Terus dikasihkan susunya kapan? Sebelum tidur atau pas terbangun tengah malam? Pakai dot kah? Maaf borongan ya pertanyaannya..

Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)

Note :

Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.