Perlukah Mengejar Standar Kecantikan?

Standar kecantikan perempuan

Menjadi cantik di zaman sekarang bukanlah hal yang sulit. Tanpa skincare, make up, menggambar alis dan melakukan berbagai perawatan kulit pun kamu sudah bisa tampil cantik nan menawan di hadapan teman-teman media sosialmu.

Tinggal buka aplikasi edit foto atau kalau mau yang lebih praktis pakai saja filter instagram, gampang kan? 

Hehe iya menjadi cantik di media sosial memang gampang tapi bagaimana dengan di dunia nyata? 

Oh tidak segampang itu, Fernando. Buktinya sampai hari ini masih banyak perempuan yang terobsesi mengejar standar kecantikan. Mereka rela bersusah payah, menguras tenaga hingga materi demi terlihat cantik di mata orang-orang.

Well, menurut kamu memangnya perlu ya perempuan mengejar standar kecantikan? Apa pentingnya? Apakah itu berarti perempuan dianggap jelek atau buruk rupanya bila tidak memenuhi standar cantik seperti yang ditetapkan banyak orang? Yuk kita bahas!

Standar kecantikan perempuan di Indonesia

As we know, bagi sebagian besar orang Indonesia cantik adalah berkulit putih, berambut lurus, berhidung mancung, berbibir merah serta tinggi dan langsing.

Artinya kalau ada perempuan yang tidak memiliki ciri-ciri di atas akan dianggap tidak cantik. Example, perempuan berhidung pesek, berkulit hitam, rambut keriting atau bertubuh gemuk.

Banyak perempuan yang kemudian merasa dirinya jelek karena tidak memenuhi standar tersebut. 

Mereka pun berlomba-lomba mengubah penampilan, mulai dari melakukan diet yang membahayakan hingga menggunakan berbagai macam produk pemutih yang tidak aman demi mendapat hasil instan. Bahkan ada yang memutuskan untuk menjalani operasi plastik.

Duh, sampai segitunya ya?

Padahal cantik itu sifatnya subjetif,  kan? Tergantung dari sudut pandang orang yang menilai. Kalau kamu pernah berpapasan dengan saya di jalan, kamu mungkin akan menilai saya biasa-bisa saja, eh tapi jangan salah, menurut suami saya adalah perempuan paling cantik di dunia selain mamanya, haha.

It's ok bagi sebagian besar orang mungkin saya tidak cantik tetapi di mata suami, saya adalah perempuan cantik. Beautiful is relative and it's dependent on who is looking.

Nah, yang menjadi pertanyaan mengapa standar kecantikan perempuan di Indonesia ditetapkan seperti itu? Sedangkan kita tahu tidak semua perempuan Indonesia terlahir dengan kulit putih, ada pula yang berkulit kuning langsat, sawo matang bahkan hitam. Yang terlahir dengan rambut keriting atau ikal juga banyak. 

Apakah perempuan-perempuan Indonesia terutama yang tinggal di ujung Timur sengaja diabaikan?

Well, ternyata penetapan standar kecantikan di Indonesia ini dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satunya adalah media. Coba saja perhatikan fisik yang dimiliki model iklan pada berbagai produk kecantikan di Indonesia. Jarang atau nyaris tidak pernah kita lihat perempuan Papua yang menjadi model produk-produk kecantikan.

Begitupula dalam kompetisi kecantikan. Perempuan-perempuan yang terpilih mengikuti ajang seperti Putri Indonesia, Miss world or Miss Universe rata-rata ya mereka yang berkulit putih, tinggi, langsing dan bla bla.

Perempuan-perempuan yang dianggap cantik itulah yang mendominasi layar kaca. Kalau pun ada perempuan di bawah standar kecantikan alias pendek, gemuk, pesek atau hitam yang nongol di televisi nasional kehadirannya paling sering cuma dijadikan bahan candaan.

Oya selain media, standar kecantikan Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh bangsa berkulit putih yang pernah menjajah negeri ini. 

Ditambah dengan arus globalisasi yang semakin kuat di era modern seperti sekarang, standar kecantikan perempuan Indonesia semakin tinggi saja, apalagi kalau berkacanya ke perempuan-perempuan Korea🤭

Standar kecantikan perempuan di negara-negara lain

Sekarang, mari kita lihat bagaimana standar kecantikan di negara-negara lain? 

Di Perancis, standar kecantikan mereka adalah yang alami. Bagi mereka riasan yang minim serta rambut yang dibiarkan tergerai sudah membuat para wanita terlihat cantik.

Di Australia, wanita yang cantik dan terlihat menarik adalah mereka yang memiliki kulit eksotis dan bentuk tubuh atletis. Itu sebabnya perempuan Australia suka menggunakan bikini dan berjemur di pantai.

Tidak hanya Australia, Perempuan-perempuan di Amerika juga lebih menyukai kulit hitam atau eksotis seperti kulit orang Indonesia dan tubuh yang berisi dibanding kurus.

Uniknya lagi di beberapa negara seperti Tonga dan Mauritania, gemuk dianggap sebagai lambang kecantikan. Ya, standar kecantikan mereka ditetapkan sesuai ukuran tubuh. Semakin besar ukuran tubuh perempuan maka semakin cantiklah ia.

See! Masih ada negara yang memandang cantik itu tidak harus putih, tidak harus kurus dan langsing, tidak harus berambut lurus. Tapi yah kembali lagi setiap negara memang punya standar kecantikan masing-masing. 

Memaknai kecantikan

Siapa sih perempuan yang tidak ingin menjadi cantik? Namun untuk apa capek-capek mengejar standar yang ditetapkan orang-orang padahal kecantikan itu sendiri sebenarnya sudah melekat pada diri kita.

Kita saja yang tidak menyadarinya. Kita terlalu sibuk melihat kecantikan orang lain, sampai lupa dengan kecantikan yang ada pada diri.

Jujur saja, saya pun sempat insecure dengan tampilan fisik saya. Saya pernah berada dalam fase 'sempit', tumbuh menjadi perempuan yang tidak percaya diri hanya karena merasa saya tidak memiliki wajah yang cantik dan penampilan yang menarik. 

Saya iri dan cemburu dengan teman-teman saya yang 'cantik' karena mereka memiliki kulit yang putih, rambut yang indah dan punya postur tubuh yang ideal.

Setiap kali membandingkan diri saya dengan mereka, saya sedih bahkan benci lantaran yang muncul di benak saya saat itu hanya kekurangan-kekurangan yang ada pada diri ini. 

Memaknai kecantikan
Untungnya saya berjodoh dengan buku Cantik Islami. Buku karya Muhammad Kamil Hasan al-Mahami inilah yang mengubah paradigma saya tentang cantik. 

Setelah menuntaskan buku terbitan Almahira ini, sungguh saya menjadi percaya diri dan tidak lagi menganggap diri saya jelek.
Stop berpikir kamu tidak cantik. Cantik adalah hak yang telah dianugerahkan Allah ta'ala kepada setiap perempuan. Karena itu tidak ada perempuan di dunia ini yang tidak cantik kecuali mereka yang tidak mau mensyukuri nikmat lagi ingkar.
Of course, cantik adalah anugerah terindah yang hanya dimiliki oleh kaum hawa saja. Kalau pun ada kaum adam yang cantik maka kejantanannya sudah pasti diragukan😅Hanya b*nc*g yang suka bersolek layaknya perempuan

Setiap perempuan memang terlahir cantik. kok. Coba perhatikan kalau ada bayi perempuan yang lahir pasti dipuji cantik, nggak mungkin handsome, kan? 

Sayangnya banyak perempuan yang tidak menyadari kecantikannya yang sudah dia bawa dari lahir, bahkan menafikkan itu.

Nah, lewat buku yang judul aslinya Jamalul Mar'ah fil Islam ini, sang penulis mengajak pembaca untuk stop berpikir kamu tidak cantik. Bagaimana pun wajahmu, berpikirlah positif.

Bila kamu menilai diri kamu tidak cantik, berarti kamu tidak bersyukur kepada Allah ta'ala dan itu artinya kamu harus memahami kembali makna kecantikan yang sebenarnya lalu menempatkannya pada porsi yang tepat.

Di buku ini dijelaskan mengenai makna cantik yang sebenarnya. Cantik bukan berarti bahwa seorang perempuan harus berkulit putih, berhidung mancung , berpipi merah, bermata bulat, berbibir tipis dan seterusnya. 

Cantik lebih cenderung pada perpaduan beberapa unsur yang tepat dan serasi , baik bentuk, corak maupun rupa yang bernilai tinggi dan membawa daya tarik.

Menurut Kamil Hasal, Sebuah meja bisa disebut cantik, bila perpaduan antara bentuk, gaya, warna dan desainnya memang tepat dan serasi. Demikian halnya dengan perempuan.

Seorang perempuan dikatakan cantik bila perpaduan antara penampilan fisik dan jiwanya benar-benar tepat dan serasi. Ketika perempuan mengenakan baju yang indah dan tampak good looking tetapi dia tidak menunjukkan sikap yang baik maka perempuan tersebut tidak layak dinilai cantik.

Atau bisa diibaratkan perempuan tersebut seperti barang bagus bernilai rendah dan tidak memiliki daya tarik terhadap orang lain. 

Jadi kalau berbicara mengenai kecantikan sebenarnya maknanya luas. Bukan hanya menyoal fisik melainkan juga batin. 

Malah sebenarnya kita tidak perlu terjebak dengan penampilan fisik semata, karena yang lebih penting dan utama adalah penampilan jiwa.

Kamu pastinya juga sependapat kan, secantik apa pun tampilan fisik perempuan, kalau dia sombong dan berhati busuk maka tidak akan ada orang yang menyukainya. Bahkan perangainya yang buruk justru akan membuatnya terlihat jelek di mata semua orang.

Penutup

So far, kalau ditanya perlukah setiap perempuan mengejar standar kecantikan? Menurut saya SANGAT TIDAK PERLU. Hanya melelahkan jiwa dan raga saja. Lagipula tren kecantikan setiap tahun selalu berubah. 

Jadi percuma mengejar kecantikan sesuai versi kebanyakan orang karena nggak bakal ada ada habis-habisnya. Kamu juga nggak akan puas dan selalu merasa kurang dengan penampilanmu.

Bukannya bahagia, terobsesi menjadi cantik di mata semua orang hanya membuat kamu semakin jauh dari dirimu yang sebenarnya.

Sadar atau tidak sadar, mati-matian mengubah penampilan justru menunjukkan betapa kamu tidak bersyukur dan tidak mencintai dirimu sendiri. Padahal Allah sudah menciptakan kamu dengan sebaik-baik bentuk (lihat QS At Tiin : 4).

Kalau kamu memahami benar makna kecantikan yang hakiki, kamu tidak akan lagi sibuk mengejar standar kecantikan yang tidak ada ujungnya itu karena modal cantik secara fisik sudah kamu miliki. Yang perlu kamu usahakan adalah menghadirkan kecantikan hati (inner beauty).

Ayo ubah insecure dengan rasa syukur. Kamu cantik dengan menjadi dirimu sendiri. Bagaimana pun warna kulit dan bentuk tubuhmu. Kamu tidak harus memiliki kulit yang putih merona dan tubuh yang langsing.
Yang penting kamu nyaman dengan dirimu dan bisa bersikap baik pada semua orang. 

Apalagi sebagai seorang muslimah dan telah menikah. Kecantikanmu adalah milik pasangan halalmu. Kamu tidak harus tampil cantik di depan semua orang tetapi kamu wajib persembahkan kecantikan untuk suamimu *tsaah

Kalau pun ingin mengejar standar kecantikan, kejarlah standar kecantikan menurut suamimu *eh tapi saya pikir semua suami sudah menganggap istrinya cantik kok. Kamu cukup menjaga saja kecantikanmu itu agar tidak pudar di matanya😀

Oke, sekian sharing saya mengenai standar kecantikan. Semoga bermanfaat dan mencerahkan.

Posting Komentar untuk "Perlukah Mengejar Standar Kecantikan?"