Mengenal Malaria Mulai Dari Penyebab hingga Pengobatan

Malaria dan demam berdarah merupakan penyakit yang penyebarannya sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk. 

Berdasarkan laporan dari WHO dalam World Malaria Report tahun 2020, Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua tertinggi di Asia tenggara dengan kasus malaria tertinggi. 

Mengenal Malaria Mulai Dari Penyebab hingga Pengobatan
Image : freepik.com

Penyakit malaria sendiri ini sering kali ditemukan di Indonesia bagian timur, khususnya daerah Papua dan Nusa Tenggara Timur. Ada pula di Indonesia bagian tengah, tepatnya di Kabupaten Penajaman Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. 

Walaupun bisa sembuh total bila diatasi dengan tindakan yang tepat, bukan berarti penyakit ini bisa dianggap enteng. Penyakit ini bisa berakibat fatal seperti gagal ginjal, anemia berat, hingga kematian. 

Jika kamu sedang berada di wilayah yang tinggi kasus malaria dan memiliki gejalanya, kamu bisa langsung tanya dokter gratis secara online.

Tentunya ini akan memudahkan kamu terutama jika akses ke tenaga kesehatan sangat minim. Untuk mengetahui penyebab, gejala, hingga cara pengobatan terhadap penyakit malaria, berikut adalah rangkuman yang bisa kamu baca. 

Penyebab malaria 

Malaria merupakan kondisi saat tubuh mengalami demam intermiten dan remiten. Demam ini sendiri disebabkan oleh parasit protozoa yang dapat menyerang sel darah merah. 

Penyebaran dari penyakit malaria ini terjadi karena gigitan nyamuk yang bisa biasa ditemukan di berbagai daerah tropis dan subtropis. 

Nyamuk tersebut adalah jenis anopheles betina yang terinfeksi beberapa jenis parasit yang dapat menyebabkan malaria. 

Terdapat 5 spesies parasit yang dapat menyebabkan malaria, namun yang memiliki efek paling berbahaya adalah jenis parasit P. Falciparum dan P. vivax. 

Saat parasit tersebut memasuki tubuh manusia, parasit akan menuju ke hati dan mulai berkembang biak. Parasit tersebut akan menyerang sel darah merah. Saat sel darah merah pecah, saat itulah tubuh yang diserang akan merasakan sakit. 

Cara penularan penyakit malaria ini yaitu melalui transfusi darah, transplantasi organ, berbagi jarum, hingga ibu hamil ke anaknya yang ada di dalam kandungan.

Gejala malaria

Gejala malaria
Image : freepik.com

Saat menderita penyakit malaria, penderitanta akan mengalami gejala-gejala yang biasanya muncul yaitu menggigil, berkeringat yang banyak, hingga demam. 

Tak hanya itu, ada gejala lain juga yang biasanya muncul, yaitu:

Demam Periodik

Demam ini dikarenakan pecahnya skizon yang mengeluarkan berbagai antigen. Proses pematangan skizon akan berbeda tergantung dari jenis parasitnya. 

Saat terinfeksi oleh parasit P. falciparum, demam akan terjadi hampir setiap hari. Untuk parasit P. vivax/ovale, demam akan terjadi setiap 3 hari.

Jika P. malariae, demam akan terjadi setiap 4 hari. Sedangkan splenomegali, merupakan gejala dari malaria kronik. 

Anemia

Anemia ini terjadi akibat pecah atau tidaknya eritrosit yang terkena infeksi. 

Gejala sistemik lainnya

Ada beberapa gejala sistemik yang biasanya akan muncul saat menderita penyakit malaria, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Mual atau muntah
  • Merasa bingung
  • Berkeringat berlebihan
  • Diare
  • Sakit perut
  • Sakit tenggorokan
  • dan masih banyak lagi 

Pengobatan penyakit malaria

Penyakit malaria biasanya diatasi dengan pemberian obat-obatan. Obat yang diberikan juga tergantung dari jenis malaria yang  diderita. 

Selain itu, ada beberapa hal yang turut menjadi pertimbangan saat pemberian obat seperti, usia, lokasi di mana penderita terinfeksi, kehamilan dan lain sebagainya. 

Namun umumnya, orang yang menderita penyakit malaria akan diberikan obat antimalaria yang umum seperti:

Terapi berbasis artemisinin (ACT)

Terapi ini merupakan kombinasi dari dua atau lebih obat yang berfungsi untuk melawan parasit malaria menggunakan dua cara yang berbeda. Obat ini biasanya digunakan untuk malaria jenis resisten klorokuin. 

Obat antimalaria umum

Ada beberapa obat yang juga digunakan untuk mengatasi malaria. Berikut beberapa diantaranya:

  • Quinine sulfate dengan doksisiklin
  • Fosfat primakuin
  • Atovaquone-proguanil

Saat kamu menderita penyakit malaria, sebaiknya langsung konsultasikan kesehatan kamu dengan dokter. 

Semakin cepat kamu berkonsultasi, maka kamu akan mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan yang tidak tepat ataupun terlambat ditangani akan menyebabkan penyakit malaria ini bertambah parah dan bisa berakibat fatal.

Komplikasi penyakit malaria

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit malaria perlu penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang serius. 

Pasalnya, komplikasi dari penyakit malaria ini dapat terjadi dalam beberapa hari bahkan beberapa jam sejak gejala pertama muncul. 

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit malaria adalah:

Anemia

Parasit penyebab malaria menginfeksi tubuh dengan menghancurkan sel darah merah yang ada di dalam tubuh. Saat kondisi ini terus berlanjut tanpa ada penanganan yang tepat, seseorang dapat mengalami anemia berat.

Malaria Serebral

Penyakit malaria juga bisa menyerang otak. Komplikasi ini disebut juga dengan malaria serebral. Jika mengalami komplikasi ini, otak akan mengalami pembengkakkan dan dapat menyebabkan kerusakan yang permanen pada otak, kejang, hingga koma. Namun, komplikasi ini sendiri merupakan kasus yang jarang sekali terjadi. 

Komplikasi lainnya 

Ada beberapa komplikasi yang mungkin timbul jika terlambat menangani penyakit malaria, yaitu:

  • Gagal hati
  • Sindrom gangguan pernapasan akut
  • Gagal ginjal
  • Hipoglikemia
  • Pembengkakan serta pecahnya limpa
  • Dehidrasi

Cara mencegah penyakit malaria

Kamu bisa mencegah penyakit malaria ini dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih & sehat. Selain itu, penting sekali untuk meningkatkan kewaspadaan hingga kepedulian terhadap risiko gigitan nyamuk.

Kamu bisa mengantisipasi gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur, kawat kasa nyamuk, penggunaan obat nyamuk, dan lain sebagainya.

Ada pula obat yang bisa kmu minum saat akan bepergian ke daerah yang terkenal dengan penyakit malaria ini, yaitu doksisiklin 100 mg/hari. 

Kamu bisa meminum obat ini 2 hingga 3 hari sebelum bepergian sampai 4 minggu setelah pulang. Obat ini tidak bisa digunakan lebih dari 6 bulan dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil serta anak dengan usia di bawah 8 tahun.

Itulah beberapa informasi yang bisa kamu ketahui tentang penyakit malaria. Kamu bisa konsultasikan ke dokter segera bila merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan di atas. 

Posting Komentar untuk "Mengenal Malaria Mulai Dari Penyebab hingga Pengobatan"