10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Lingkungan Keluarga

Source :  Pexels.com (Foto oleh Burst)

Perilaku hidup bersih dan sehat sudah seharusnya diterapkan dalam keluarga, termasuk pada anak. Dengan mengajarkan si kecil menjalani hidup bersih dan sehat sejak dini tentu akan membuatnya terbiasa hingga dewasa kelak.

Apalagi anak-anak adalah peniru ulung, sehingga akan lebih mudah mengenalkan mereka pada perilaku positif ini sedari kecil. Tinggal tugas kita sebagai orang tua untuk memberikan contoh perilaku hidup bersih dan sehat.

Cara hidup bersih dan sehat memang sudah seharusnya dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Lantas apa saja perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat diterapkan di rumah? Yuk, kita bahas!

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Lingkungan Keluarga

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi. 

Nah, jika sudah memiliki kesadaran terhadap hal penting ini maka keluarga dan seluruh anggotanya akan mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan dan turut berkontribusi aktif dalam aktivitas masyarakat.

Adapun tujuan utama dari gerakan PHBS adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses kesadaran yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat.

Sedangkan manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Dengan demikian masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. 

Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

Jadi perilaku hidup bersih dan sehat merupakan bagian dari gerakan yang dicanangkan oleh Kemenkes agar setiap masyarakat memiliki kesadaran untuk menjalankan hidup bersih dan sehat sehingga kualitas hidup pun dapat meningkat.

Nah, merujuk pada data Kemenkes, berikut ini 10 indikator PHBS dalam lingkup rumah tangga :

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

Salah satu indikator PHBS adalah persalinan yang dibantu oleh tenaga medis. Menurut Kemenkes, persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. 

Langkah ini bertujuan untuk mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

Setidaknya seorang ibu yang menempuh persalinan dengan bantuan nakes atau tenaga medis dapat terhindar dari bahaya kesehatan yang dapat mengancam ibu dan bayinya.

Pemberian ASI eksklusif

ASI Eksklusif merupakan asupan terbaik bayi setelah lahir ke dunia. Sudah menjadi hak bayi pula untuk mendapatkan makanan terbaik ini selama 6 bulan pertama kehidupannya. 

Nah, ternyata pemberian ASI ini juga mencerminkan perilaku hidup sehat dan bersih. Kesadaran akan pentingnya memberikan ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.

Menimbang bayi dan balita secara berkala

Indikator PHBS berikutnya adalah rutin membawa bayi ke posyandu untuk ditimbang sekaligus mendapat imunisasi.

Adapun tujuan dari indikator ini adalah untuk memudahkan para orang tua dalam memantau pertumbuhan si kecil. Kasus gizi buruk akan mudah terdeteksi dini dan dapat segera diatasi bila penimbangan pada bayi dan balita dilakukan secara teratur.

Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Selain menjadi tempat memantau pertumbuhan anak, bayi juga bisa memperoleh imunisasi lengkap di posyandu.

Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

Perilaku hidup bersih dan sehat juga dapat kita terapkan dengan membiasakan anggota keluarga termasuk anak-anak untuk rajin cuci tangan dengan sabun dan air bersih. 

Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun setelah buang air, sebelum maupun setelah makan dan juga setelah beraktivitas di dalam maupun di luar rumah

Tangan yang bersih akan terbebas dari kuman dan virus, sehingga praktik ini merupakan langkah yang tepat untuk pencegahan penularan berbagai jenis penyakit.

Menggunakan air bersih

Air merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Setiap hari kita selalu membutuhkan air. Mulai dari minum, mandi, hingga mencuci pakaian. Karena sudah menjadi kebutuhan dasar sehingga kita harus memastikan air yang kita konsumsi adalah air bersih.

Air bersih sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat menghindari kita dari berbagai penyakit. Sebaliknya jika tercemari dengan air kotor justru akan membuat kita rentan terkena penyakit seperti diare, kolera dan disentri.

Menggunakan jamban sehat

Termasuk dalam perilaku bersih dan sehat adalah memperhatikan jamban yang kita gunakan. 

Jamban merupakan ruangan yang memiliki fasilitas pembuangan kotoran manusia, biasanya terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) dan dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

Pastikan jamban yang ada di rumah kita sudah memenuhi syarat jamban sehat. Lantas apa saja kriterianya?

Berikut beberapa syarat jamban sehat :

  • Tidak mencemari sumber air minum. Untuk itu antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal harus berjarak kurang lebih 10 meter.
  • Tidak berbau.
  • Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
  • Tidak mencemari tanah di sekitarnya.
  • Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
  • Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
  • Memiliki penerangan dan ventilasi uanh cukup.
  • Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
  • Tersedia air, sabun dan alat pembersih

Tentunya dengan memenuhi syarat jamban sehat kita turut andil dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat dan tidak berbau.

Selain itu juga untuk mencegah datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular berbagai penyakit seperti diare, kolera disentri, thypus, cacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.

Memberantas jentik nyamuk

Penyakit seperti malaria dan DBD sangat dipengaruhi oleh keberadaan jentik nyamuk. Oleh sebab itu jentik nyamuk harus diberantas agar kita terhindar dari penyakit tersebut

Pemberantasan jentik nyamuk ini dapat kita lakukan dengan menerapkan 3M plus yaitu : 

  • Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum hewan peliharaan. 
  • Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan. 
  • Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/ gelas aqua, plastik, kresek, dll)
  • Plus Menghindari gigitan dengan cara-cara seperti meggunakan kelambu ketika tidur atau memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk, bakar, semprot, oles/ diusap ke kulit, dll

Konsumsi buah dan sayur

Selanjutnya untuk menjaga PHBS pastikan kita dan keluarga rutin mengonsumsi makanan yang bergizi khususnya buah dan sayur.

Kedua nutrisi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga dapat tumbuh sehat dan optimal.

Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Selain menjaga asupan nutrisi, tubuh yang sehat juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti melakukan kegiatan olahraga maupun aktivitas yang melibatkan gerakan dan mengeluarkan tenaga.

Jangan mager (malas gerak) atau membiarkan diri seharian hanya rebahan di kamar. Usahakan setiap hari ada aktivitas fisik yang kita lakukan. Kalau tidak sempat beraktivitas fisik di luar ruangan, bisa dilakukan di dalam rumah dengan olahraga ringan seperti senam atau yoga.

Tidak merokok di dalam rumah

Satu lagi nih perilaku hidup sehat dan bersih yang perlu mendapat perhatian khusus terutama bila ada anggota keluarga yang merokok. Kita harus membuat aturan agar rumah kita bebas dari asap rokok.

Pasalnya tidak dimungkiri, perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif.

Oleh karena itu berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

Demikian ulasan mengenai 10 perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga. Tampak sederhana namun mungkin agak sulit menerapkannya mengingat tidak semua anggota keluarga atau bahkan diri kita sendiri yang bisa dengan mudah bersikap disiplin. Meski demikian bukan berarti tidak dapat diterapkan sama sekali. 

Yuk, kita niatkan dan pasang tekad yang kuat untuk jalani perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Posting Komentar untuk "10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Lingkungan Keluarga"