Bedanya Flame-Retardant, Fire-Resistant, dan Low Smoke Halogen: Mana yang Paling Aman untuk Instalasi Kabel Listrik?
Dalam dunia instalasi kelistrikan modern, keamanan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Terutama ketika berbicara soal kabel listrik yang menjadi tulang punggung distribusi energi di rumah, gedung komersial, hingga fasilitas industri.
Di tengah banyaknya pilihan kabel tahan api, sering muncul tiga istilah teknis yang terdengar mirip, tapi sejatinya sangat berbeda yaitu flame-retardant, fire-resistant, dan low smoke halogen (LSOH).
Masing-masing punya karakteristik dan kegunaan yang spesifik. Jadi, sebelum kamu asal pilih hanya karena harga atau tampilan fisik kabel, yuk pahami perbedaan fundamentalnya agar tidak terjadi kesalahan fatal di kemudian hari.
Gambar : freepik |
Perbedaan Flame-Retardant, Fire-Resistant, dan Low Smoke Halogen
1. Flame-Retardant: Tahan Nyala, Bukan Tahan Api
Pertama ada flame-retardant yang secara harfiah berarti “menghambat nyala api”. Kabel dengan pelapis jenis ini dirancang agar tidak menyebarkan api saat terbakar. Begitu sumber api dihilangkan, kabel flame-retardant akan otomatis memadamkan dirinya.
Keunggulan
- Cocok untuk instalasi dalam gedung perkantoran, sekolah, dan hunian.
- Membatasi penyebaran api ke kabel-kabel lain.
- Harga relatif lebih ekonomis dibanding jenis lainnya.
Keterbatasan
- Tidak dapat beroperasi saat terbakar.
- Tidak cocok untuk jalur evakuasi atau area vital yang butuh operasional terus-menerus seperti sistem alarm kebakaran atau lift.
2. Fire-Resistant: Tetap Menyala Meski Terbakar
Kalau flame-retardant hanya tahan nyala, fire-resistant lebih hardcore. Kabel ini mampu tetap menghantarkan listrik meski berada dalam kondisi terbakar. Inilah yang menjadikannya sangat krusial untuk sistem vital.
Keunggulan
- Memastikan sistem penting tetap hidup saat kebakaran.
- Umumnya lolos tes integritas suhu tinggi selama 3 jam (750°C – 950°C).
- Memberikan waktu lebih untuk evakuasi dan respon darurat.
Keterbatasan
- Harga lebih tinggi.
- Instalasi butuh standar proteksi yang lebih ketat, termasuk pengaturan sistem ventilasi dan penopang kabel.
Kabel fire-resistant sangat disarankan untuk instalasi di rumah sakit, gedung tinggi, sistem pemadam otomatis, serta jaringan komunikasi dan penerangan darurat.
3. Low Smoke Halogen (LSOH): Minim Asap dan Tidak Korosif
- Gedung IT, pusat data, rumah sakit, fasilitas publik, dan area dengan banyak perangkat elektronik.
- Lingkungan tertutup dengan ventilasi terbatas.
- Sistem evakuasi yang membutuhkan visibilitas tinggi saat kebakaran.
Komparasi Sederhana
Jenis Kabel |
Tahan Api |
Tetap Berfungsi saat Terbakar |
Asap Rendah |
Aplikasi Umum |
Flame-Retardant |
✅ |
❌ |
❌ |
Gedung umum, rumah tinggal |
Fire-Resistant |
✅✅ |
✅ |
❌ |
Alarm, lift, jalur evakuasi |
Low Smoke Halogen |
❌ |
❌ |
✅✅ |
Pusat data, rumah sakit |
Tips Memilih Jenis Kabel Listrik
Gambar : freepik |
Posting Komentar untuk "Bedanya Flame-Retardant, Fire-Resistant, dan Low Smoke Halogen: Mana yang Paling Aman untuk Instalasi Kabel Listrik?"
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.