Kamar Kenangan

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Sitemap
"Perbedaan antara penulis dengan calon penulis
adalah bahwa penulis itu MENULIS, sementara calon
penulis terus-terusan BERMIMPI MENULIS"
 

Begitu status dari bang Izarate Moya (gyerz BE) yang muncul di beranda saya beberapa waktu lalu. Sebuah kutipan yang memberi tamparan keras saat pertama saya membacanya. Saya seolah disindir sinis dan memang saya merasakannya. Merasa bahwa selama ini saya hanyalah seorang pemimpi yang keseringan berkhayal untuk menjadi seorang penulis buku best seller tapi untuk mengawali dengan satu titik saja jari saya enggan bergerak. Payah, kan.

Lho kalau itu mimpi kenapa mimpi saya malah menjelma jadi khayalan? Bukankah MIMPI berbeda dengan KHAYAL?


Menurut saya, khayalan adalah angan-angan kosong. Berangan terbang ke langit, bisa menari di atas awan dan menyentuh rembulan namun ketika sadar tak memiliki sayap, diri akan terhempas jatuh ke bumi. Yup, dalam kacamata saya, khayalan tak kan bisa mengubah segala sesuatu menjadi nyata karena membayangkan saja tidak cukup kecuali kalau ada keajaiban. Sedangkan mimpi yang saya pahami bukan sekedar bunga tidur. Makanya, sekian banyak motivator atau trainer ketika membawakan seminar, begitupun dengan buku-buku motivasi yang bertebaran di perpustakaan maupun toko buku atau gramedia tidak pernah alpa merayu kita untuk selalu bermimpi, menyarankan kita agar membuat list mimpi untuk satu tahun kedepan, 5 tahun kedepan, atau 10 tahun kedepan. Kata mereka mimpi itu gratis jadi bermimpi besarlah sesukamu, bentangkan ia  hingga menjulang tinggi ke angkasa, biar Tuhan yang merengkuh mimpi-mimpimu. Sebab dalam mimpi, terpatri niat, terhujam tekad, terlantun doa serta kekuatan ikhtiar yang mampu mengubah mimpi menjadi nyata. I BELIEVE IT.

Share
Tweet
Pin
18 comments
Deadlinenya baru hari ini. Ya ampun, padahal tadi malam gue udah pasrah, udah angkat tangan dan ngaku nyerah deluan gak bisa ikut Best Article (BA) @BloggerEnergy bulan ini bahkan sempat mau koment minta maaf di grup BE karena gue merasa bersalah kalau gak ikut. Iya, dari awal emang gue udah komit ama diri sendiri jangan sampai alpa ikut BA yang diadakan BE tiap bulannya special buat para gyers. Masa` cuma satu tulisan dengan tema yang gampang dan tenggang waktu yang cukup lama gue gak bisa ikut. Sayang banget kan kalau di lewatkan gitu aja.

Dan pagi ini so supprise, ngebaca kiriman bang Edotz di grup yang mengingatkan kalau hari ini BA deadline, membuka harapan, membangkitkan kembali gairah, serta membakar semangat gue buat nulis detik ini juga. Artinya apa? Horeee gue masih punya kesempatan pemirsa. Huuuu dasar guenya aja yang pikun, Hallowww DL BA BE bukan tanggal 23, ingat baik-baik!!!

Well, seperti biasa waktu mepet gue baru mau nulis nih ckckck tapi begitulah gue kalau ikut lomba nulis, BA maupun GA hobi nongol belakangan dengan menggenggam erat motto bertajuk biarin telat daripada gak ikut sama sekali hehehe. Oke tanpa ba bi bu lebih panjang lagi, silahkan simak kisah gue yang satu ini. Cekidot!

Share
Tweet
Pin
2 comments
Ke mana ke mana ke mana
Kuharus mencari ke mana

Kekasih tercinta tak tahu rimbanya

Lama tak datang ke rumah--


Dari kemarin sepotong lirik lagu Ayu Ting Ting yang beralamat Palsu terus berdengung riang di telingaku. Tapi jangan salah paham dulu yeee, permirsa. Saya tidak sedang mencari-cari alamat sang kekasih kok apalagi mencari kekasih baru. OH NO. Saat ini saya lagi menikmati kejombloan jadi gak mau diganggu gugat sama yang namanya pujaan hati, kekasih, pacar atau apalah namanya. Titik gak pake koma.

Sebagai mahasiswi semester tua mending diriku fokus sama draft skripshit dan PP. Makanya sementara ini saya ogah mikirin anaknya orang yang belum tentu pula mikirin anak keduanya mamaku. Doakan aja yah gyerz, bloggers, readers, supaya urusan skripsi~skripsian aku cepat kelar biar aku bisa segera wisuda dan cepat nikahnya, hehe. Aamiin.

"Lha trus kalau bukan cari pacar lagi, cari apa dong?"

Sesuatu yang lebih berharga dari pacar. Lebih penting daripada seorang kekasih. Setidaknya untuk waktu yang pernah saya lintasi bersamanya hingga ia menghilang. Kalian tahu? Berbulan-bulan sudah. Kala sedih melanda, sepi menerjang, di sini saya sendiri berteman sunyi, kadang bete kadang sumpek, kadang nyesek. Selama itu dia setia hadir menemani, menepis rasa jenuhn membuang rasa bad mod yang sering datang menghujamiku tanpa diundang.

Saya senang karena dia, malming-malming yang katanya adalah malam penuh kelabu bagi para jomblowan/jomblowati tidak berlaku bagiku. Jujur saya sangat terhibur dengan kehadirannya. Ah, tidak. Ia tak hanya menghiburku, lebih dari itu, dengan riang ia bersedia membantu meninggalkan jejak-jejak kenanganku di sini. Menorehkan sejarah keabadian lewat aksara sederhana yang kuukir dengan jemari polos.

Kalau bukan karena dia, mana mungkin aku bisa menuliskan banyak kisah, banyak cerita? Dan karena dia, dunia bisa tahu bahwa saya ada, saya punya rumah kenangan di maya, aku punya catatan keabadian.

Namun kini ia menghilang. Raib begitu saja. Entah kemana. Padahal dia gak punya tangan apalagi kaki. Masa' iya bisa jalan sendiri? Aneh kan. Huaaahaahh semakin memikirkannya semakin memilukan hati, memeningkan kepala.

MODEMKU BUKAN MODEMKU KAMU DIMANA?????:'(

Yup, sesuatu yang kuanggap berharga itu adalah sebuah MODEM SmartFren berwarna putih ceria yang setia menemani hari-hariku selama ini untuk menjelajahi dunia maya dan blogwalking. Modem pemberian peminjaman dari seseorang yang sudah saya anggap milik sendiri (uhuk.. ngakunya).

Saya sedih. Dia gak ada lagi di sisiku. Kalau kayak gini apa yang harus saya katakan pada pemiliknya. Oke, saya gak berani bilang modemnya hilang. Khawatir disemprot nih. Kira-kira yang punya bakal ngomel, marah, ngambek atau langsung nuntut minta ganti rugi?

Duhh... Modemku bukan modemku. Kenapa juga sih kamu mesti pake acara ilang-ilang segala. Padahal saya yakin banget telah menyimpanmu dengan baik dan aman di tempat pensilku berwarna biru langit sebiru hatiku.

Jadi kronologisnya gini (silahkan disimak dengan seksama). Pekan lalu aku lagi ada kegiatan pengkaderan, namanya DAD (Darul Arqam Dasar), diselenggarakan oleh organisasi tercinta PC IMM Gowa yang mengharuskan saya nginap di tempat DAD. 


Otomatis kan saya bawa perlengkapan yang dibutuhkan, termasuk tempat pensil biru yang rupanya ada modemku bukan modemku di dalamnya. Modem yang sengaja bulan lalu gak saya beri nutrisi itu sudah saya niatin mau diisi pulsanya dan daftarkan paket internet sepulang DAD. Lalu kemarin lusa pas saya cek, kok gak ada. Terang aja saya langsung stress.

Beneran deh saya yakin banget modem tersebut aku simpan di tempat pensil biru dalam tas dan gak pernah saya keluarin selama di pengkaderan. Heran. Masa' bisa gak ada. Saya akan sangat bersyukur jika memang saya si tukang pikun ini salah meletakkan, menaruhnya di almari bilangnya di tempat pensil atau setidaknya jika memang ada yang menemukan tolong kembalikan dong. Plisss! (yee hari gini mana ada orang yang mau mengembalikan barang yang sudah diambilnya. Sekalipun ada mungkin hanya segelintir). Masalahnya itu modemku bukan modemku. 

Well, saya gak mau su'udzon, dan gak ingin mencurigai siapapun meski otak ini begitu mendesak. Toh, selama di tempat DAD, saya rasa aman-aman aja. Hape saya tinggalin di kamar selagi dicas. tetap utuh. Dompetku juga. Tapi MODEMKU BUKAN MODEMKU? Siapa yang pantas di curigai? Ah.. Sudahlah.

Syukur alhamdulillah, saya masih punya hape ini. Masih bisa online. Masih bisa nulis. Masih bisa posting. Masih bisa blogwalking walau cuma lewat hape. Lumayan ribet sih tapi yang penting tetep bisa ngeblog


SAYA RELA BILA KAMU MAU PERGI JAUH DARIKU. DI MANAPUN KAMU BERADA KUHARAP KAU BAIK-BAIK SAJA DI SANA. 

#modemkubukanmodemku

Semoga pemilik sebenarnya gak nuntut ganti rugi, hehe.
Share
Tweet
Pin
4 comments
September telah beranjak pergi. Butuh waktu setahun untuk dapat menjumpainya lagi. Nah, karena aku masih punya beberapa kisah yang tertinggal disana, dan bulan lalu belum sempat mencapai ending maka catatan kali ini merupakan jawaban dari salah satu kisah postinganku di bulan september ketika aku bertanya Mungkinkah Aku Sakit

Share
Tweet
Pin
11 comments
Welcome Oktober. Menginjak bulan ke 10 di tahun ini sudah adakah perubahan, wahai diri? Apakah hatimu masih segersang dulu? Apakah ragamu masih serapuh dulu? Apakah jiwamu masih mengambang? Dan cintamu, apakah masih terbuai dalam angan?

Apapun itu, aku selalu berharap kian hari kau bisa berubah, bukan berubah menjadi monster atau power ranger, atau pun malaikat . Aku pun tidak menginginkan kau berubah jadi orang lain, menjadi bukan dirimu.

Kau sendiri pernah berucap "aku ingin jadi diriku sendiri".  Lantas kenapa ketika kutelusuri jejakmu masih sering kudapati kau diam-diam mengintip orang lain, lalu menyaksikan tatapanmu yang seolah bergumam "aku ingin seperti dia". Konyol. Bukankah sudah berulang kali kukatakan "LIHAT DIRIMU, JANGAN LIHAT ORANG LAIN"
Sayang, apa yang kau banggakan dari mereka sedang kau punya dirimu sendiri. Di dunia ini tak ada satupun manusia yang menyamaimu. Kau berbeda. Unik. Jadi pliss, tak usah iri apalagi cemburu sebab mereka belum tentu lebih baik darimu dan kau pun belum tentu lebih baik dari mereka. Sure, Be your self:-)

Ya, aku ingin kau berubah, wahai diri. Bukanlah orang beruntung mereka yang hari ini sama dengan hari kemarin dan sungguh merugi orang yang hari kemarin lebih baik dari hari ini. Jadi tidak bisakah kau membuat hari-harimu kedepan menjadi lebih baik?

Aku tahu, kau bukan orang baik. Kau adalah orang yang tidak jarang mendzhalimi 'aku' dengan tanganmu, pikiranmu, tatapanmu pun perasaanmu. Aku tahu, betapa jahatnya kamu memperlakukan 'aku', menghianatiku, mencampakkanku padahal kita satu. Sejujurnya aku ingin membencimu, wahai diri, tapi jika aku membencimu bagaimana bisa aku menjalani hidupku dengan tenang? Bagaimana bisa aku bernapas dengan lega? Dan bagaimana bisa aku menikmati tiap langkahku dengan santai? Meski aku punya banyak alasan untuk membencimu tapi tak ada satu pun alasan yang benar-benar bisa membuat aku membenci 'aku'.

Oktober datang, biarkan pergi yang berlalu, desember belum tersingkap jadi kita berdamai saja yah? Fokus pada dirimu demi aku, demi kita. Aku tahu kau bukan orang baik, aku juga tahu sekalipun kau bukan orang baik kau ingin menjadi orang baik, bukan?

Tak perlu melakukan hal besar, tak perlu menunggu orang lain juga tak perlu mencari moment yang tepat untuk berubah. Aku tidak butuh itu. Cukup amalkan 3M.

JIKA KAU INGIN BERUBAH, MAKA KAU HARUS BERUBAH JADI LEBIH BAIK. JIKA KAU BUKAN ORANG BAIK, SETIDAKNYA KAU INGIN JADI ORANG BAIK MAKA BERUSAHALAH MENJADI ORANG BAIK

Mulai dari dirimu sendiri
Mulai dari hal kecil
Mulai detik ini juga


Oke.. Semangat melakukan perubahan, menjadi lebih baik tuk memantaskan diri mendapatkan yang lebih baik:)


posted from Bloggeroid
Share
Tweet
Pin
6 comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Hallo, perkenalkan
Nama saya Siska Dwyta
Seorang ibu rumah tangga
yang doyan ngeblog.

Ingin bekerja sama?
Contact me : dwy.siska@gmail.com

Read More About Me

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Labels

artikel Birth Story blogging fiksi jodoh keluarga kesehatan lomba blog media sosial menyusui Motherhood MPASI muslimah opini pernikahan personal Pregnancy reminder review tips

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2013 (54)
    • ►  March (1)
    • ►  April (2)
    • ►  May (5)
    • ►  June (4)
    • ►  July (7)
    • ►  August (4)
    • ►  September (6)
    • ▼  October (5)
      • Cengkrama Diri. BERUBAHLAH!
      • Iya, Aku Sakit
      • Modemku Bukan Modemku
      • Hari Ter- Kurang Beruntung
      • Kutipan Menulis
    • ►  November (8)
    • ►  December (12)
  • ►  2014 (76)
    • ►  January (9)
    • ►  March (2)
    • ►  April (8)
    • ►  May (8)
    • ►  June (14)
    • ►  July (11)
    • ►  August (5)
    • ►  September (1)
    • ►  October (3)
    • ►  November (8)
    • ►  December (7)
  • ►  2015 (16)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  April (5)
    • ►  May (1)
    • ►  June (2)
    • ►  July (1)
    • ►  October (1)
    • ►  December (3)
  • ►  2016 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2017 (41)
    • ►  September (4)
    • ►  October (26)
    • ►  November (7)
    • ►  December (4)
  • ►  2018 (48)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  March (1)
    • ►  May (2)
    • ►  July (2)
    • ►  September (3)
    • ►  October (2)
    • ►  November (13)
    • ►  December (22)
  • ►  2019 (151)
    • ►  January (11)
    • ►  February (11)
    • ►  March (13)
    • ►  April (6)
    • ►  May (35)
    • ►  June (6)
    • ►  July (3)
    • ►  August (3)
    • ►  September (24)
    • ►  October (17)
    • ►  November (19)
    • ►  December (3)

Popular Posts

  • Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Fossil Gen 5 Smartwatch
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Gen 5 Fossil Smartwatch . Pekerjaan sebagai ibu rumah tan...
  • Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus . Setiap rumah tangga punya ujiannya masing-masing. Ujiannya...
  • Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar   - Pekan lalu say...
  • Tentang Anging Mammiri, Komunitas Blogger Makassar yang Berembus Sejak Tahun 2006
    gambar latar : pxhere.com Bismillaahirrahmaanirrahiim "Kemana saja saya selama ini. Ngakunya Blogger Makassar kok baru gabung ...
  • Cerita MPASI Bunay 6 Bulan : Belajar Makan
    Tak terasa sudah genap sebulan Bunay makan makanan selain ASI. So, di postingan kali ini saya pengen cuap-cuap dulu mengenai MPASI Bunay ...

MEMBER OF

Blogger Perempuan

Followers

Facebook Twitter Instagram
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by Siska Dwyta @copyright 2019 BeautyTemplates