Kamar Kenangan

  • Home
  • About Me
  • Disclosure
  • Sitemap
Tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya saya tidak pernah menuliskan resolusi di akhir maupun awal tahun. Saya membiarkan semua mengalir begitu saja tanpa menentukan target tertentu. Seiring waktu berlalu, ternyata banyak kejutan-kejutan menghampiri hidup saya. Bahkan sesuatu yang tidak saya sangka-sangka. Semisal, niatan yang sempat terbersit di benak saya di tahun 2012, "Suatu hari nanti saya ingin beli smartphone dengan uang tabungan saya".

Niatan yang tidak saya tuliskan itu, alhamdulillah berhasil terwujud sebagai hadiah milad ke - 21 from me to me Juni 2013 lalu. Padahal semenjak muncul niat tersebut saya belum berpikiran akan menabung untuk beli smartphone, karena saat itu si syambian E-63 dan adiknya N. 101 masih setia menemani. Cuma kebiasaan saya emang dari dulu suka menyisihkan sedikit demi sedikit uang bulanan maupun honor mengajar saya sebagai tentor private tiap bulannya. Sehingga, ketika akhirnya si E-63 yang biasa saya gunakan menjelajahi dunia maya divonis koma dan tak bisa di selamatkan lagi, barulah saya menyusun rencana di kepala untuk membeli hape yang lebih canggih daripada hape symbian dari hasil nabung.

Begitu halnya dengan target mencapai minimal 100 postingan blog dalam setahun yang baru terlintas menjelang akhir 2013. Padahal sejak mulai eksis ngeblog bulan Mei tahun lalu, saya tidak bermimpi akan membuat postingan sebanyak itu. Saya hanya ingin menulis minimal update satu postingan tiap bulan. Itu saja. Duh, senang tak terkira rasanya, mendapati diri akhirnya mampu melalui 2013 dengan 126 postingan. Jumlah 126 posts memang masih sedikit, tapi bagi seorang yang baru aktif ngeblog kayak saya itu adalah hal baru dan sesuatu yang tak biasa saya lakukan.

2014, saya berharap hidup saya mengalami peningkatan kualitas diri.Harus menjadi lebih baik. Olehnya untuk kali pertama di awal tahun ini saya tergerak menuliskan daftar resolusi 2014 yang ingin saya capai. Mengenai penting gak pentingnya menuliskan resolusi, tergantung pribadi masing-masing sih. Bagi saya menuliskan resolusi sama halnya dengan membuat komitmen. Jadi, ketika saya menuliskan resolusi berarti saya sedang membuat komitmen dengan diri saya.

Tahun ini saya tidak sekedar pengen berkomitmen with my self. Lebih dari itu. Saya pengen keluar dari zona nyaman dan mendisiplinkan diri saya, salah satunya dengan mewujudkan daftar resolusi 2014 yang sebenarnya udah terpikirkan dari akhir tahun kemarin namun baru sempat saya tuliskan di pekan pertama tahun ini.

Tentu saja saya tidak asal menuliskan resolusi di atas. Sebelum menuliskannya, saya sudah mempertimbangkan lebih dahulu. Kira - kira resolusi ini mampu gak terealisasikan?

Insya Allah, saya optimis mewujudkan 7 point resolusi saya tahun ini. Bagaimana caranya? Nah, itu yang akan saya bahas selanjutnya.

#Ngaji Every Day

Mungkin salah satu mewujudkan resolusi saya yang satu ini adalah dengan bergabung dalam program #ODOJ (One Day One Juz) yang sekarang lagi fenomenal di media sosial. Sebuah program positif yang bertujuan untuk memfasilitasi kita dalam tilawah Al-Qur'an dengan target 1 juz sehari. Lalu kenapa saya gak ikutan? Bukannya tidak mau bergabung. Tahun ini saya hanya tidak ingin menargetkan bacaan Al-Qur'an saya. Belajar dari pengalaman tahun - tahun dimana saya berulang kali memasang target (tidak tertulis) khatam Al-Qur`an tiap bulan. Nyatanya semangat saya sering membara di awal saja, pertengahan mulai tersendat-sendat. Akhirnya eh ngaji saya malah terputus. Aihhhh saya gak pengen kayak gitu lagi, makanya saya harus komit sama diri saya dulu. Intinya, konsisten. Agar saya bisa konsisten ngaji, saya akan memulainya dengan hal kecil. Tiap hari setidaknya ada ayat Al-Qur'an yang saya baca entah seayat, seratus ayat atau selembar, dua lembar. Target utama saya bukan lagi khatam tiap bulan, tapi yang penting tiada hari tanpa ngaji dan meresapi maknanya #tsaaah.

Gimana caranya? Yah abis shalat lima waktu, ngaji, kalau keluar kos Al-Qur'an kudu stand bye dalam tas, ada waktu luang, ngaji, sebelum tidur, ngaji. Itulah yang saya terapin untuk mewujudkan point pertama dari resolusi saya tahun ini.

#Keep Blogging

Saya berharap tahun ini jumlah postingan saya meningkat. Target perbulannya masih sama dengan tahun lalu. Minimal setiap bulan saya kudu update satu postingan baru, maksimal sebanyak-banyaknya. Untuk target pertahun saya naikkan, tahun ini minimal 150 postingan, Insya Allah. Di bulan pertama ini alhamdulillah udah saya terapin target perbulannya.

Oh ya, cara saya untuk tetap eksis ngeblog sekalipun saat ini sedang dilanda kesibukan mengurus skripsi saya yang masih butuh nutrisi tinggi adalah dengan mencuri-curi waktu dan kesempatan buat nulis, cari energy dari ngebaca tulisan-tulisan blogger lain, ikutan challenge, giveaway, ataupun lomba blog dan yang paling penting tanpa notbuk, ngeblog pake hape pun jadi. Tapi kalau ntar saya pergi KKN, saya gak ngejamin bisa rajin nongol di blog seperti ini? Huhuhu. Mohon doanya aja yah semoga di tempat KKN saya mendukung buat ngeblog.

#Kutu Buku

Salah satu cara saya untuk mewujudkan target di point ketiga ini dengan mengikuti challenge Receh Untuk Buku 2014, biar saya bisa beli buku dengan uang receh yang akan saya kumpulkan selama setahun, keren nggak? Selain itu setiap bulan saya nargetin menyisihkan uang untuk beli minimal satu buku. Semua itu saya lakukan untuk membangkitkan kembali gairah membaca saya yang sekarang masih sekarat. Seperti Al-Qur'an, kemana-mana tas saya juga harus berisikan buku. Jika tahun lalu saya tidak pernah posting tentang buku, mulai tahun ini di blog saya tercinta saya akan menambahkan label review buku dan memuat postingan terkait buku-buku yang udah saya khatamkan. Betewe bulan ini baru dua buku yang saya baca. Buku Kata Mitos dan Hasil Coretan Manusia Bodoh. Belum sempat di review. Mengenai buku bacaan saya selama sebulan belum bisa saya targetin, yang jelas seperti yang udah saya singgung. Saya akan konsisten dan merangkak dari hal kecil.

#Belajar Nulis Buku

Iya, saya sementara sedang belajar nulis buku. Dan satu-satunya cara yang bisa mewujudkan target saya yang satu ini yahh dengan MENULIS. Kalau saya tidak pernah memulai menulis, gimana bisa terwujud? Selain itu, faktor lain yang mendukung saya tuk belajar nulis buku, yaitu saya harus banyak-banyak membaca. Selain banyak membaca, saya juga hendak mengumpulkan kosa kata - kosa kata
baru dan yang tidak saya mengerti. Saya pun yang dulunya sekedar membaca kini tertarik memperhatikan gaya tulisan seseorang, tiap diksinya serta teknik menggambar dengan tulisan.

#Plisss, Jangan Lelet

Point resolusi yang kelima ini, emang agak ribet. Pasalnya udah dari sono-nya saya kayak gini. Gerakan saya terlalu lamban. Tidak gesit dan lincah. Uhft. Pokoknya tahun ini saya bertekad melawan keleletan saya dengan cara memaksa. Memaksa diri saya untuk mengerjakan segala sesuatu tepat pada waktunya. Memaksa diri saya untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. Memaksa diri saya untuk membiasakan on time. Memaksa diri saya untuk tidak bermalas-malasan. Memaksa diri saya untuk mengenyahkan kebiasaan jelek dan membiasakan sesuatu yang baik-baik. "Oke, Zhie. Kamu pasti bisa, semangat"

#Sarjana With Predikat Camlaude

Di kampus saya tergolong mahasiswa menengah, dengan transkip nilai sementara masih di titik aman. semoga di akhir masa jabatan saya sebagai mahasisiwi, IPK saya sesuai dengan saya tuliskan di resolusi tahun ini *ngarep. Optimis, Hoo iya dong. Cara yang saya tempuh tuk mewujudkan point ke-enam ini, tentu dengan kerja keras. Apalagi saya sementara sedang bergelut dengan yang namanya skripsi, saya gak boleh malas-malasan ketemu dosbing. Yeah! Tahun ini saya akan berjuang menggelora, meski dengan itu saya musti tertatih-tatih kesana kemari, di oper sana-sini. Tidak masalah. Saya akan menikmati setiap proses yang akan menghatar saya ke gerbang pernikahan sarjana.

#Naikkan BB

Dari dulu postur badan saya gak pernah mencapai ideal. Kelebihan tinggi dan kekurangan berat alias kurus *ups. Bayangkan saja, BB saya dari jamannye masih es em a sampai semester tua ini selalu berkutat disekitaran angka 40. Boro-boro mencapai 50 kg, 45 kg aja kagak. Tahun ini saya bertekad ingin menambahkan BB. Caranya, saya harus makan teratur dan kuat makan-makanan bergizi, kalau tahun kemarin saya langganan makan tempe-tahu maka tahun ini saya harus sering-sering makan lauk ikan. Tiap pagi saya akan sarapan dan minum susu (susun-ya udah ada, tinggal dibikin dan diminum). Hasilnya kita liat aja nanti. Semoga BB saya naik.

Terakhir saya ingin mengutip kata-kata bang Bens Bara:)

"Membuat resolusi bukanlah hal yang betul-betul berguna. Tentu saja kita perlu untuk berencana, namun yang paling penting adalah MENGERJAKAN"

Sekian,

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Best Article Blogger Energy"
Share
Tweet
Pin
4 comments
Hi mblo. Gimana kabar kalian hari ini? Udah, jangan merasa gak enak gitu dong. Kata pakde Cholik "jomblo justru menyenangkan karena tak banyak pihak yang merepotkan, mengatur, atau ngrecoki". Wah benar banget tuh kata pakde. Buktinya, selama enam belas bulan saya ngejomblo, selama itu pula saya tidak perlu repot-repot lagi mikirin anaknya orang. Yahhh, meskipun saya masih sering galau sih.

Eh, tapi setelah baca postingan pakde yang berjudul Sembako Menjadi Jomblo Sehat dan Bahagia, saya temukan tiga alasan penting kenapa saya atau kalian yang masih ngejomblo gak boleh galau. Pertama, nggak mungkin kita jomblo seumur hidup. Kedua, Tuhan sudah menyiapkan jodoh kita masing-masing. Ketiga, tinggal kita yang menjemputnya di waktu yang tepat. Di postingan tersebut pakde juga menyertakan tips ampuh yang terdiri atas 9 poin untuk para jomblowan/jomblowati agar hidupnya adem ayem, sehat, bahagia dan berwarna-warni, yaitu :

1. Mendekatkan diri dengan kepada Tuhan
2. Menulislah
3. Olahraga teratur sesuai selera
4. Pilih dan tekuni hobi selain olahraga
5. Berbagi ilmu dengan orang lain
6. Perbanyak teman
7. Aktif dalam kegiatan sosial
8. Membantu Orang tua
9. Berpikirlah positif

Beberapa poin di atas sebelumnya udah saya terapin, seperti mendekatkan diri dengan Tuhan, mengisi hari-hari dengan menulis, perbanyak teman, ikut kegiatan sosial, dan berpikir positif.

Point yang terakhir itu, saya setuju banget dengan pakde. Jomblo bukan kutukan, hukuman, bencana atau adzab. Anak-anak jaman sekarang aja tuh yang sering ngibulliy si jomblo. Uhffttt sebagai jomblo saya rada sebel bin kesel juga sih kalau status saya di hina-hina kayak gitu.

Oke, bagi para jomblo, yuuukk diterapin tips pakde di atas biar kita pun bisa rasakan indahnya jadi jomblo bahagia (jomba) bukan jomblo ngenes (jones).

Intinya, saran dari pakde perbanyaklah berdoa agar kejombloan kita segera berakhir dengan menemukan jodoh yang baik. Aamiin.

Artikel ini diikutkan dalam Giveaway 2 Hari Pakdhe Cholik


Share
Tweet
Pin
1 comments
Plus Minus Me on 2013? what`s the meaning? (Halah, sok english :-P). Ya ya ya, dua puluh satu hari sudah, 2013 berlalu meninggalkan saya dan segala kisah pahit getir, asam manis, senyum tangis, semuanya di sana. Kini tersisa hanya serpihan-serpihan kenangan yang ingin saya pungut satu per satu lalu merangkainya menjadi memoar utuh, agar saya tetap bisa mengenangnya sewaktu-waktu. Saya akan flashback dan mengajak pemirsa (my readers n my secret readers) untuk ikut melihat plus minus saya di tahun lalu. 


Yah! Catatan ini sekaligus semacam muhasabah a.k.a intstropeksi diri tanpa bermaksud riya apalagi mengumbar aib, maksud saya justru sebagai bahan evaluasi diri pribadi agar saya pun bisa lebih baik kedepannya. Insya Allah.

PLUS (baca : positif)

Plus Pertama : Menulis

Tahun 2013 adalah tahun pertama saya mulai mengembangkan bakat dan minat dalam dunia kepenulisan. Mulai dari membiasakan menulis, aktif ngeblog hingga pede mengikutkan tulisan-tulisan saya pada even-even semacam giveaway, lomba blog, dll. Selain mengikutkan tulisan saya untuk dinilai oleh orang lain, saya pun tergiur mengikutkan diri pada kegiatan-kegiatan plus berbau kepenulisan. Tujuannya jelas. Agar ilmu 'menulis' saya yang masih secuil setidaknya meningkat walau sedikit.

Nah di tahun 2013, kegiatan kepenulisan yang sempat saya ikuti antara lain; seperti yang tertera di gambar

Alhamdulillah, setelah mengikuti lima kegiatan di atas, efek yang saya rasakan antara lain selain dapet ilmu kepenulisan, saya bisa bertemu langsung dengan penulis best seller kayak mbak Afifah Afrah (Penulis novel Katrastofa Cinta) dan kak Gege Mappangewa (Penulis novel best seller Lontara Rindu), punya kenalan alias teman baru calon dan atau penulis yang karyanya udah dibukukan. Ketemu mereka-mereka di kegiatan tersebut benar-benar memberi efek luar biasa. Saya jadi termotivasi dan semakin mencintai dunia menulis.

#Plus Kedua : Tour with MeVix
Tahun 2013, saya bersama teman-teman sekelas saya yang terkenal dengan nama MeVix berhasil mewujudkan impian kami tour ke daerah-daerah asal anggota MeVix (hampir sebagaian besar udah kami datangi) yang ada di Sulawesi Selatan. Tahun 2013 sekaligus menjadi tahun pertama saya membelah jalan ratusan kilometer. Jalan yang biasanya saya lewati dengan duduk santai di atas jok mobil sambil dengar musik, kadang sampai ketiduran saking panjangnya perjalanan ternyata bisa saya tempuh dengan mengendarai motor. Speechless. Efek yang saya dapatkan dari tour tersebut, saya makin kompak dengan teman-teman MeViX, kekeluargaan kami pun makin berasa selebihnya ada ribuan kenangan tercipta di sana. Selama tour aktivitas yang sering kami lakukan adalah sedikit-sedikit foto, singgah di tempat ini foto, singgah di tempat yang itu juga foto, hingga tak berbilang jumlah foto yang berhasil terekam dalam kamera. Mungkin mencapai ribuan. Haha. Saking banyaknya, nggak saya posting di sini cukup kenangan fotonya jadi koleksi pribadi saja. Pokoknya seru banget. Jadi pengen tour lagi deh:-D

#Plus Ketiga : Menyala di PC IMM Gowa
Selain kedua plus di atas, di tahun 2013 waktu saya juga lumayan banyak tersita bersama keluarga saya di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Gowa. Mulai dari kegiatan pergi walimahan bareng, ke daerah (Sinjai) dalam rangka kegiatan Pekan Intelektual Kader IMM Se-Sulsel, adain pengkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) dan Darul Arqam Madya (DAM), Ikut Rakerpim hingga MusDa DPD IMM Sulsel.

Foto di atas di ambil waktu kami ikut Rakerpim di Bantaeng. Gak usah nanya kenapa IMMawati (sapaan untuk kader IMM - perempuan ) cuma tiga, hihihi maklum di PC IMM Gowa banyakan IMMawan (sapaan untuk keder IMM - laki-laki).

Oh ya, efek yang saya dapat selama aktif di IMM khususnya di PC IMM Gowa, luar biasa. Nggak nyangka dengan ikut kegiatan tersebut saya mendapat kesempatan berada di tengah-tengah mahasiswa yang saling beradu argumen dengan bahasa-bahasa alay tingkat tinggi (ilmiah), asli saya cuma bisa melongo menyaksikan para kaum intelektual itu pandai beretorika elok. Pengalaman saya jadi bertambah deh. Efek paling penting adalah kebersamaan saya bareng kader di PC IMM Gowa. Selalu saja menorehkan kesan yang terlampau indah.

Plusnya cukup tiga aja yaa, sebenarnya masih banyak plus-plus yang lain tapi nggak perlu lah saya beberkan semua di sini.

Minus (Baca : Negatif)

#Minus pertama : Dosa

Dibandingkan dengan plus, di tahun 2013 kayaknya minus saya lebih mendominasi deh. Huhuhu Sebagai manusia tak sempurna saya sadari bahwa saya kerapkali khilaf dan berbuat dosa. Emosi-emosi negatif saya sering ngelunjak. Marah-marah nggak jelas, tuduh sana-sini apalagi dengan otak saya yang sulit diajak kompromi, meski sudah berulang kali ditepis selalu saja ada pikiran-pikiran buruk (su'udzhon) yang nyangkut. Beberapa penyakit hati pun masih betah bersarang. Astaghfirullah

#Minus kedua : Nge-galau

Yup, saya anggap ngegalau ini termasuk kegiatan minus. Pokoknya banyak banget hal yang mudah sekali bikin saya galau tapi gak perlu saya sebutin satu-satu karena menuliskannya di sini cuma bikin saya tambah gala, hahaha.

#Minus Ketiga : Lelet

Ini yang paling demen nyangkut di diri saya dari dulu sampai tahun 2013 kemarin. Plis dah, entah saya yang kurang lincah atau gerakan saya yang emang dari sononya lamban. Gegara suka lelet, saya paling langganan telat kesana-kemari, suka bikin teman-teman saya menunggu lama, ups!

#Minus Keempat: Suka Nunda
OmG, kebiasan nunda ini benar-benar paling memberi efek negatif dalam hidup saya. Ckckck. Mulai dari nunda nyupir (nyuci piring), nunda nyuba (nyuci baju) hingga nunda makan segala padahal perut udah keroncongan. Gegara suka nunda akhirnya saya sendiri yang sering kelimpungan dan panik. Waktu mepet baru kejar deadline, sementara pekerjaan lain numpuk. Oke, selamat yaa

#Minus kelima: Buang-buang waktu

365 hari, 12 bulan 48 pekan telah saya lalui di tahun 2013. Hmm, selama itu saya akui, waktu yang saya gunakan belum optimal. Terlalu banyak waktu saya terbuang percuma tanpa melakukan sesuatu yang berarti. Seperti terjebak dalam kemacetan, mengantri sesuatu yang tidak jelas, otak-atik hape, keliling dumay, dan begadang. Ckck. Sedih juga sih, kalau menoleh kebelakang, tahun kemarin telah pergi sangat jauh, jauuuhhhhhh sekaliii. Nggak kan kembali lagi. Sayang sama waktu yang telah saya buang sia-sia, hiks.

Well, sekian plus minus alias kegiatan atau hal-hal positif negatif saya di tahun 2013. Catatan ini saya tulis dengan harapan "plus" saya di tahun 2013 bertambah atau minimal di pertahankan. Sementara "minus" saya semoga segera berkurang maksimal dienyahkan dalam hidup. Besar harapan, semoga di tahun 2014, diri saya makin lebih baik. Aamiin.

Share
Tweet
Pin
12 comments
"Jodoh yang kamu nantikan bisa saja seseorang yg dulu kamu lepaskan. Tapi kembali lagi dalam keadaan yang lebih baik. Jadi jangan takut untuk melepaskan, jika memang belum saatnya. Harus yakin rencana-Nya selalu lebih indah. Dan pilihan-Nya selalu yang terbaik. Allah sang Maha sutradara. Ikuti skenario-Nya dengan rela. Tak usah sok-sokan memaksa, karena akhirnya cuma bakal nelangsa. Tapi kalau gak kembali gimana ??? Harus yakin Allah sudah siapkan yang lebih baik. Jadi tetep rela dan bahagia...Asik kan??? Inilah konsep. (Kang Abay)

Aku tertegun menatap status seorang teman yang muncul di beranda facebookku pagi kemarin. Perlahan sekali kutelusuri kata demi kata pada sederetan kalimat indah yang dikutip dari pernyataan Kang Abay di atas. Mendadak pikiranku terbang melayang ke suatu hari di awal bulan September 2012.

"Ndi, maaf aku gak bisa lanjutin hubungan kita" Ucapku penuh kalut.

"Kenapa?" tanya lelaki yang berdiri di hadapanku dengan wajah tanpa ekspresi. Datar.

"Aku pengen sendiri. Maaf." Hanya itu jawaban yang berhasil meluncur dari mulutku. Lidahku terasa begitu kelu. Seabreg alasan yang sudah lama kupersiapkan buyar semua. Pikiranku kacau balau. Hatiku ikut bergemuruh. Selanjutnya, tak tahu harus menanggapi seperti apa, bila lelaki yang kupacari selama setengah tahun itu menuntut alasan logis.

Tapi Andi seolah mengerti. Kekhawatiranku semenjak terbetik niat pengen berpisah, kalau-kalau Andi tidak terima dengan alasan yang kulontarkan dan keukeuh mempertahankan hubungan kami sekedar kekhawatiran belaka. Nyatanya, Andi malah menunjukkan reaksi berbeda, jauh dari yang kubayangkan sebelumnya.

"Kalau memang menurut Dian itu yang terbaik, gak papa kok. Aku ikut saja" Ujar Andi singkat. Masih tanpa ekspresi. Aku sampai kesulitan menerka perasaannya.

Sejenak suasana berubah senyap di tengah keramaian. Aku terdiam. Andi membisu. Endingnya kami pisah, tanpa kejelasan apa-apa. Semudah itu kah?

Allah sepertinya memudahkan jalanku berhijrah.

Andi bahkan tak mempertanyakan kenapa aku tiba-tiba muncul dengan jilbab lebar? Kenapa aku malah menjaga jarak? Kenapa penampilanku seketika berubah drastis? Kenapa aku langsung minta pisah? Ah, semoga dia paham. Bukan karena jilbab kulepaskan genggamannya. Bukan karena jilbab kuputuskan ikatan yang belum sepantasnya tersimpul. Lagi, bukan karena jilbab aku pupuskan harapan yang kusemaikan padanya. Melainkan, karena Allah yang pasti tidak ridho dengan cinta yang kami luapkan dalam ikatan belum halal. Alasanku pisah dengan Andi, memang bukan karena ada orang ketiga. Justru karena detik itu aku masih teramat mencintainya, hingga aku rela mengabaikan rasaku demi meraih ridho Allah .

Yah, kupupuskan harapanku pada Andi, lalu menjulang harapan yang tinggi pada Allah. Kini aku hanya berharap pada-Nya. Semoga hubungan yang kulepas dapat tergenggam kembali. Semoga Ikatan yang ku putuskan dapat tersimpul dalam perjanjian yang kuat (Mitzaqan Ghalizaa), semoga Andi kelak yang menjadi pemilik tulang rusukku. Semoga. Tentu, berharap pada Allah tidak akan pernah mengecewakan hati.

Nah, jika berbicara tentang kriteria jodoh. Andi termasuk lelaki yang kuharapkan. Setidaknya dia tidak pernah meninggalkan shalatnya, menghargaiku sebagai perempuan dan bukan perokok.

"Lha, kalau dia lelaki yang kau harapkan jadi jodohmu, kenapa malah dilepasin, bukankah itu makin memperkecil peluang tuk bersama selamanya?"

Bahkan orang yang pacaran bertahun-tahun belum tentu berakhir di pelaminan, kan? Percuma kalau aku pacaran lama dan ujung-ujungnya malah menikah dengan lelaki lain. Dan bagaimana bila nantinya Andi mempersunting wanita selain aku sementara cintaku padanya terlanjur membuncah.

Benar, kata penyanyi yang terkenal dengan lagu jodoh dunia akhirat-nya, "....Tak usah sok-sok'an memaksa, karena akhirnya cuma akan nelangsa..." . Toh, aku gak bisa ngotot dan memaksa Allah untuk menjodohkanku sama Andi. Daripada nelangsa di akhir mending aku mempersiapkan segala kemungkinan di awal. Sebab manusia boleh saja berharap, tapi Allah-lah yang berkehendak dan menentukan segala sesuatu.

Lagian aku lebih berpikir seperti ini, hubunganku dengan Andi kemarin terlalu cepat, belum saatnya. Insya Allah akan datang waktu yang tepat. Sekalipun kami berpisah dan seberapapun jauhnya jarak terbentang diantara kami saat ini, bila jodoh pasti tak akan kemana. Sebaliknya, selama apapun kami menjalani hubungan before akad, sekuat apapun tekad kami tuk bersama bila bukan jodoh pasti akan berpisah juga.

Aku gak peduli dengan orang-orang yang sering menyindir para jomblo, katanya jomblo itu nasib yang mengenaskan, orang yang ngejomblo itu karena gak laku-laku dan sebagainya. Ah, siapa bilang? Aku jomblo kok, dan aku yang memilih jomblo. Bagiku jomblo adalah salah satu bentuk ikhtiarku menjemput sang jodoh #Tsaah.

Jodoh mutlak kekuasaan Allah. Jodoh memang di tangan Allah. Tapi kalau kita tidak pernah berusaha mengambilnya, maka akan selamanya di tangan Allah. Dan yang aku tahu kodrat perempuan di ibaratkan sebagai "tulang rusuk" yang hilang adalah menanti dengan sabar si pemilik tulang rusuk menemukannya kembali. Aku pernah baca di sebuah artikel yang menyatakan bahwa sabar bukan berarti diam, sabar bukan berarti pasif, sabar bukan berarti hanya duduk menunggu. Tapi sabar adalah ekspresi usaha tanpa henti. Jika kesabaran lelaki menjemput jodohnya selain merapalkan doa, dengan berusaha agar bisa datang melamar, maka sebagai perempuan biarkan aku mencoba menjemput jodoh dengan senantiasa memperbaiki diri dan menanti dengan selalu memperbaiki iman.

Bukankah jodoh adalah cerminan diri? "Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji.. Perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.." (Q.S : An-Nur:26). Maka dalam masa penantian ini aku akan terus belajar memantaskan diri untuk jodohku kelak.

Fyi, Juni tahun ini Insya Allah usiaku menginjak angka 22. Usia yang kayaknya udah mampu membangun mahligai rumah tangga, tapi sang jodoh belum jua datang. Duh, padahal salah satu impianku, menikah muda. Apa boleh buat jika Allah masih menundanya. Aku akan lebih bersabar lagi.

Gimana mau datang jodoh, kalau ngejomblo?"

Aku percaya, janji Allah selalu pasti. Bahwa setiap yang Dia ciptakan di dunia ini berpasang-pasangan. Termasuk pasanganku, kamu! Iya, kamu yang di sana. Yang namamu masih dirahasiakan Allah. Plisss, jangan pernah nyerah untuk menemukan aku, tulang rusukmu yang hilang. See You. Sampai ketemu di pelaminan. Hihihi.

Well, catet gih jodoh gak ada hubungannya dengan jomblo. Ada banyak usaha yang bisa kita lakukan untuk bertemu dengan jodoh kok, bukan cuma lewat jalur pacaran. Lewat jalur yang diridhoi Allah misalnya; minta bantuan biro jodoh, atau di jodohkan orang tua atau lewat fase ta'aruf, sebuah fase yang arahnya jelas ke pernikahan.



"Jodoh yang kamu nantikan bisa saja seseorang yg dulu kamu lepaskan. Tapi kembali lagi dalam keadaan yang lebih baik"

Karena itu aku tidak takut melepaskan. Serupa kata Kang Abay, aku pun yakin rencana Allah selalu lebih indah dan pilihan-Nya selalu yang terbaik.

Tapi kalau gak kembali gimana?

Tidak masalah. Bila tidak berjodoh, harus tetap yakin Allah sudah mempersiapkan jodoh yang terbaik untuk kita. Jodoh gak jodoh, sekarang aku sudah bisa menerima kehendak Allah denga rela dan bahagia. Itulah konsep yang Kang Abay tuturkan dan sedang aku jalani.

Semangat menjemput jodoh.

http://leylahana.blogspot.com
"Tulisan ini disertakan dalam Giveaway Novel Perjanjian yang Kuat"

Share
Tweet
Pin
35 comments
Bilakah hari itu tiba? Hari paling membahagiakan, kala sang pangeran dan permaisuri bersanding elok di pelaminan disaksikan banyak mata. Sepasang merpati ikut bertengger riang, burung-burung bernyanyi, shalawat didendangkan, para tamu berdatangan, teriring ucapan selamat dan doa. Baarakallahu laka wa baaraka 'alaika wa jamaa bainakumaa fii khayr 

Pernikahan adalah satu moment terindah yang saya impikan saat ini. Seindah apa pernikahan itu? i don`t know. Saya kan belum menikah, hihihi. Tapi, menyaksikan teman/kakak/kerabat saya yang duduk di pelaminan lebih dulu, lumayanlah itu sudah menguak sedikit rasa tentang betapa indahnya sebuah pernikahan dan asli, bikin saya envy. Arghhhh... saya juga pengen Mohon doanya yeaaa, Insya Allah saya akan segera menyusul, entah sama siapa? #uhuk.

Tentang siapa lelaki beruntung yang akan mendampingi saya kelak, saat ini cukup hanya Allah yang tahu. Sama sekali belum tergambar di benak aya tentang bagaimana rupanya, berapa tinggi dan berat badannya, apakah rambutnya ikal atau lurus, apakah kulitnya sawo matang, hitam manis atau putih, apakah hidungnya mancung, bermata elang, dan punya lesung pipit yang dalem kayak Afgan atau tidak, atau apakah hidungnya pesek, rambut cepak, bibir tebal, badan kekar, dan tampan? Wallahu a'lam. Pikiran saya tak kuasa menerawang melewati tabir yang menjulang tinggi antara masa kini dan masa depan.

Biarlah Allah yang mengatur dan menetapkan sosok yang akan menjadi imam dalam rumah tangga saya. Sekarang, saya hanya bisa menanti dengan sabar sembari memantaskan diri hingga si pemilik tulang rusuk saya, menemukan tulang rusuknya yang hilang.

Beidewei, karena saya belum bisa memberikan gambaran tentang pangeran yang akan duduk bersama saya di pelaminan, maka di postingan yang ini, saya dengan senang hati akan membocorkan sedikit gambaran mengenai pesta pernikahan yang saya dambakan.

Pesta pernikahan yang saya dambakan adalah sebuah pesta yang sederhana, romantis, santai, beratapkan langit biru, dan dikelilingi bunga yang berwarna-warni. Yip, bener banget, saya pengen pesta pernikahan saya bersama pangeran nantinya menerapkan konsep outdoor.

Konsep pernikahan outdoor bukan merupakan hal baru lagi di jaman modern, tapi bagi saya itu masih sesuatu hal yang baru dan unik. Karena sampai detik ini, saya pun belum pernah diundang dan datang ke pesta pernikahan yang menggunakan konsep outdoor. Yah, di pesta pernikahan saya nantinya, saya pengen aja bikin suasana berbeda, lain daripada yang lain.

Ilustrasinya kurang lebih kayak gambar di bawah ini


Memang sih bikin pesta pernikahan di alam terbuka, harus dipertimbangan terlebih dahulu, kira-kira mendukung tidak, terutama mengenai masalah cuaca yang kadang tak menentu. Kadang hujan terus, kadang panas banget. Nah, karena konsep outdoor ini sangat bergantung pada kondisi cuaca, sebelumnya saya sudah harus memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi (semoga saya tidak menikah di musim hujan, mhuahaha)

Kemungkinan pertama, bila tanggal pernikahan saya jatuh di musim hujan, tentu saya tidak bisa memaksakan pesta outdoor, mau tidak mau pesta pernikahan saya harus berlangsung dalam ruangan tertutup. Kemungkinan kedua, sekalipun cuaca cerah, tidak terlalu panas, pestanya serba beratapkan langit akan tetapi, untuk mewanti-wanti keadaan maka tenda tetap dipersiapkan di beberapa bagian. Kemungkinan ketiga, bila panas terlalu menyengat maka pestanya tetap outdoor dengan beratap tenda (Kayak gambar di bawah).


Selanjutnya beralih ke souvenir pernikahan. Souvenir pernikahan menjadi sesuatu yang penting dalam suatu pesta pernikahan, bisa dibilang souvenir termasuk tradisi atau unsur yang ada pada pesta pernikahan, sekalipun gak wajib sih, karena masih ada juga pesta pernikahan yang tidak membagikan souvenir. Kalau di pesta saya, souvenir-nya harus ada dong. Itung-itung souvenir tersebut sebagai kenang-kenangan dari pengantin untuk para tamu. Fyi, karena pesta pernikahan saya bertemakan pesta kebun a.k.a di taman bunga, maka souvenir yang akan saya bagikan tidak jauh-jauh dari tema pesta pernikahan saya.


Dan satu lagi yang paling saya ngarepin ada di pesta pernikahan saya...


Kue pengantin *yummy*. Kehadiran kue pengantin tentu bisa menambah kesan romantisnya sebuah pesta pernikahan. Oh ya, gambar-gambar di atas sekedar ilustrasi doang. Adapun warna dari dekorasi dan pernak pernik atau hiasan pernikahan, semisal kursi, taplak meja, gerbang bunga pintu masuk, dan souvenir saya pengen berwarna paduan antara biru langit dan awan putih. Hijau juga tampak asri. Setidaknya, sebagian besar atribut pesta pernikahan itu sepadan dengan warna busana pengantin saya bareng pangeran.

Oke, demikian gambaran singkat tentang pesta pernikahan saya bersama pangeran *ehm. Mohon doanya yah semua, semoga konsep pesta pernikahan yang saya paparkan di postingan ini bisa terwujud. Aamiin:)




Share
Tweet
Pin
No comments


Makassar, 14 Januari 2014

Teruntuk pangeran yang kunanti
di -
Bumi Allah

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kuhaturkan salam terindah lewat aksara cinta yang terukir dengan segenap kerinduan akan sosokmu yang telah lama kujadikan pangeran dalam hidupku, sejak aku memilih tuk "sendiri" di umur yang baru mencium kepala dua. Yah, aku sadari jomblo di usia muda bukan pilihan yang mudah. Sengaja kutepis bongkahan rasa terhadap seseorang yang dulu memikat hati, susah payah ku lepas genggamannya demi meraih ridho Ilahi. Aku hanya khawatir bila candu asmara menggerogoti jiwa, bagaimana bisa aku menyambutmu dengan cinta, sedang ia yang tertaut jalinan kasih bersamaku kemarin belum tentu Jodohku di masa depan. Untuk itu aku tinggalkan ketidakpastian dan belajar mencintaimu lebih awal, jauh sebelum kau mengikrarkan janji suci atas nama Allah, sekalipun (mungkin) kita belum pernah berjumpa. Agar aku tak terlena dengan cinta yang belum halal, beginilah caraku belajar mencintaimu. Setia menanti kedatangan pangeran yang aku sendiri tidak tahu, siapa dirimu?
Share
Tweet
Pin
16 comments
Sebenarnya saya lebih enjoy menghabiskan weekend in the kos tercinta. Ah, bukan weekend doang pokoknya tiap tanggal merah atau hari libur bagi saya adalah waktunya berpuas-puas mengurung diri dalam kamar. Meski ujung-ujungnya saya belum pernah merasa puas dalam kesendirian. Karena kepuasan itu seperti apa? saya juga gak ngerti.

Satu hal yang membuat saya terpaksa rela beranjak dari tempat terindah saya di hari libur, hanya pada saat ada agenda di luar sana yang menggoda saya. Biasalah, sebagai mahasiswi yang tidak menganut paham 3K ( Kuliah, Kos, Kantin), jatah weekend saya sering direngut dengan seabreg kegiatan organisasi atau komunitas yang saya geluti.

Saya memang lebih suka sendiri namun di sisi lain hasrat saya untuk bersosialisasi atau menjadi aktivis pun tidak bisa di abaikan. Saya gak tahu kenapa saya lebih suka sendiri, tapi kalau di tanya kenapa saya suka berorganisasi atau terlibat dalam suatu komunitas yang orientasinya pada kemashlahatan umat alias mengedepankan unsur sosialitas maka jawaban saya hanya satu. Panggilan jiwa. Hahaha, iya mungkin ini agak lebay, tapi begitulah adanya. Ngapain coba saya korbankan waktu libur ikut kegiatan yang secara materi (mungkin) tidak menguntungkan? Mending waktunya saya pake mengumpulkan peluang dalam ajang giveaway atau lomba nulis lainnya yang sedang berserakan di dumay, mhuahaha. Mengumpulkan pengalaman itu juga penting. Makanya saya gak pernah merasa rugi meskipun dalam seminggu dari senin - ahad saya jarang mencicipi yang namanya libur.

Nah, seperti hari ini, saya memilih mewarnai weekend pertama di tahun 2014 dengan mengikuti kegiatan English Fun Day ( singkat : EFD) bersama para relawan dan adik-adik di sekolah negeri yang diadakan oleh komunitas (lembaga sosial) Lentera Negeri.
 
Info Kegiatan EFD akan di mulai pukul 09.00-16.00 WITA, dan saya baru datang sekitar satu jam lebih atau hampir dua jam lewat dari pukul 09.00. Ckckck. Harap maklum karena itu ketelatan yang di sengaja *upst. Pasalnya pagi-pagi sekali saya sudah berkutat kembali dengan laporan PPL yang dari semalam di susun belum kelar-kelar juga. Kemudian sebelum berangkat ke gedung IPTEKS kampus Unhas lokasi kegiatan EFD berlangsung saya musti putar-putar dulu nyari tempat jilid skripsi. Setelah laporan PPL saya mendarat dengan aman di tempat penjilidan baru deh saya lets go.

penampakan laporan PPL saya
Sesampai di lokasi EFC, saya kebingungan, gak tahu mau ngapain. Beberapa volunteers bareng adik-adik negeri sudah berpencar dan bentuk kelompok masing-masing. Sementara saya? cuma duduk, bengong, ngeliatin, mencet-mencet hape. Plisss deh baru sampe dan saya pengen pulang aja. Huuuu siapa suruh telat. Padahal saya juga pengen... #ahsudahlah

Betewe, karena ini kali pertama saya datang dan bertemu volunteers lainnya (selain Wiwi) termasuk Kak Arsyad dan kak Arnis selaku pendiri Lentera Negeri, kaku dan canggung masih menyergap. Mungkin karena dasarnya saya tipikal orang yang gak bisa #SKSA (Sok Kenal Sok Akrab) kali yeee.

Apalagi sebagian besar atau hampir semua adik-adik negeri yang hadir di EFD dari kelas A dan kelas B. Kelas C mana? Duuuuhhh tidak ada yang datang, pantesan adik-adiknya belum ada yang mengenali wajah saya, kan saya belum pernah ngajar di kelas A dan kelas B.  Baiklah, karena saya gak kebagian job ngasih conversation ke adik-adik mending saya memposisikan diri sebagai kameramen.

Selanjutnya biar foto di bawah ini yang berbicara:-D

hai kakak-kakak kami lagi asyikk belajar nih
lagi diajar kakak volunteer itu menyenangkan lho^^
hai-hai ini kami belajar sambil nyanyi dan keliling-keliling ruangan gitu. Seruu yaaakk!!!
udah belajar conversation kita foto bareng dulu dengan gaya anak negeri. Manis kan kak:)
waaahh kalau yang ini kami lagi ikut games tebak-tebakan dari kakak volunteers
lagi mendengarkan kakak volunteers memberi arahan

Overall, kegiatan EFC ini keren lho. Adik-adiknya tidak dituntut serius mencatat dan menerima materi. Pembelajarannya sengaja di kemas semenarik mungkin, belajar sambil bermain dengan kondisi ruangan ikut mendukung, tanpa sekat dinding, di pinggir danau pula, jadi belajarnya lumayan rileks, serasi lah dengan nama kegiatannya English Fun Day. Setelah conversation, lanjut dengan games. Di sini adik-adik dari tiap kelompok diajak bermain tebak-tebakan english. Setiap kelompok saling bersaing. Pemberian score berdasarkan hasil tebakan. Tebakan yang paling banyak dapet "true" lah, yang berhak mendapat juara dan hadiah. Pokoknya seru dah. Atmosfir keceriaan yang ditampakkan adik-adik berasa banget, sampai terpercik pula ke saya.

Yeah! semoga setelah mengikuti EFD ini, adik-adik negeri termotivasi dan makin semangat belajar bahasa dunia. Tentu, sebagai volunteer saya juga gak mau kalah dong

Cc : kak Syahid Arsjad,  Arnis Puspitha, kak Muhammad Nur, Bonita Lorosae, Baso Hamdani, Winarsi Apriastuti Aswan, serta volunteers lainnya. Thanks for this day^^

Sekian, kisah ini tergores.

Makassar, 05 Januari 2014
Di malam yang basah


     
Share
Tweet
Pin
7 comments
Setelah kopdar BE di Jakarta dan Malang, sukses membuat saya cemburu setengah hati sembari bertanya-tanya "Kapan yaaa saya bisa kopdar juga bareng my family of BE? So supprise. Saya dapat kejutan indah di akhir tahun.

Kejutan apa?

Itu lho si Kukuh Kurniawan gyerz Samarinda yang pernah dua kali saya menangin giveawaynya datang ke Makassar.

Kok bisa Kukuh ke Makassar?

Ya bisa lah, secara Kukuh kan punya teman di Makassar. Namanya Zaky. Saya kenal nama Zaky itu lumayan lama lho, sejak Kukuh curhat di http://kukuh.my.id tentang sahabatnya yang pindah sekolah ke Makassar. Yang saya gak tahunya selain Zaky ternyata Kukuh punya teman yang ia panggil Wawal dan ternyata Wawal juga gyerz Samarinda.

Nah, dengan alasan kedatangan Kukuh ke kota Daeng, gyerz Makassar yang belum pernah kopdar, bertatap muka, saling sapa di maya pun jarang, akhirnya KOPDAR euyy. Sesuatu banget dah. Padahal sebelumnya hampir pupus keinginan saya kopdar bareng gyerz Makassar tahun ini. Arghhh ternyata kehadiran Kukuh bersama Wawal di Kota Daeng membawa berkah. Hihihi.

Yeah, meskipun sangat di sayangkan tidak semua Gyerz Makassar yang saya taksir sekitar 7 bloggers bisa hadir. Termasuk Shry, Ami, Palli Cakar, dan Fauzi Ramadhan. Oke, no problem. Saya harap kopdar gyerz Makassar bareng Gyerz Samarinda kemarin bukan yang pertama sekaligus terakhir. Khusus gyerz Makassar semoga di tahun 2014 ini, kita bisa adakan kopdar lebih semarak, meriah dan disponsori langsung oleh rangers BE. Mhuahaha.

Oke selanjutnya tanpa bercuap-cuap lebih panjang, silahkan simak baik-baik cerita kopdar saya kemarin. Di baca yuaa sampai ending.

Kopdar yang rencana awalnya ditawarkan Kukuh tanggal 2 Januari 2014 pukul 13.00-selesai dengan usul tempat dari Wiwi di Benteng Rotterdam, batal dilaksanakan. Sebagai gantinya, kopdar dimajukan tanggal 31 Januari 2013 di Mall Panakukang (MP) Makassar tepatnya di foodcourt pukul 14.00 wita, dan saya baru tiba pukul 15.00 wita. Mantap. Harap maklum, saya pake jam karet soalnya, hehehe.

Oh ya, karena seharian hujan, terpaksa rencana kopdar yang tadinya disepakati di benteng Routterdam di alihkan ke MP. Cuaca dingin itulah yang memutuskan saya mengenakan jaket merah dan langsung di tandai dengan mudah oleh Wiwi yang tidak lain adalah teman masa kecil sekaligus adik kelas saya di sekolah mulai dari SMP hingga SMA.

Sampai di foodcourt saya sempat kebingungan sih, mencari jejak mereka. Barulah setelah saya melihat Wiwi melambaikan tangan, segera saya sambut dengan senyuman kecil dan berjalan ke arah mereka. Kukuh ikut menyambut saya dengan berdiri lalu mengulurkan tangan yang saya balas dengan sungkeman. Upst. Mungkin kelihatannya saya sok alim atau gimana gitu, tapi semoga aja Kukuh ngerti. Sungkeman itu adalah bentuk penghormatan saya buat Kukuh #tsaah

Saya orang kedua yang datang setelah Wiwi, lalu mengambil tempat duduk di samping kanan cowok bertopi. Ada siapa-siapa saja? Tanpa menduga-duga saya dengan mudah mengenali mereka.

"Wahid Tawakkal yah?" tanya saya pada cowok bertopi. Si cowok yang Kukuh panggil Wawal itu mengiyakan.

"Kalau yang ini pasti Zaky, saya kenalnya dari blognya Kukuh lho" ucap saya kemudian pada cowok berkacamata hitam yang duduk disamping cewek manis. Tanpa bertanya saya bisa tebak dengan tepat cewek itu pasti pacarnya Zaky. Mereka tampak mesra dengan baju couple. Kukuh dan Wawal juga tak kalah mesranya.

Betewe, saya pikir saya paling belakangan datang. Ternyata masih ada yang ditunggu. Kirain gyerz Makassar yang sempat ikut kopdar cuma saya dan Wiwi saja. Kira-kira lima atau sepuluh menit setelah kedatangan saya, muncul kak Tyar beserta pasangannya.

Kak Tyar? Wow. Ini mah lebih supprise lagi. Tak menyangka saya bisa berkenalan dan bertemu langsung dengan Gyerz Makassar yang pertama kali nongol jadi artis di rubrik wawancara BE. Suerr. Kalau bang Bayu, gak wawancara kak Tyar, mungkin saya gak bakalan tahu kalau di gyerz Makassar ada yang namanya Adityar. (Ngomong-ngomong kapan giliran saya bisa di wawancara langsung ama ranger biru, mau juga dong hihihi).

Lho kok kak Tyar tahu kami lagi kopdar? padahal saya sama sekali tidak melihat penampakannya di grup. Waaah ternyata kak Tyar main diem-dieman, baru tahu kalau doi termasuk secret readers-nya BE. Jarang bahkan hampir tidak pernah menampakkan wajah tapi tetap ikut memantau keberadaan BE. Keren:-)

Kak Tyar baru datang eh Kukuh langsung minta dokumentasi. Bertepatan sekali dengan chat kak Eric di grup WA BE. NO PIC = HOAX.

Okelah, karena udah lengkap dan gak ada lagi yang di tunggu, kita narsis dulu. Saya yang awalnya duduk di samping Wawal pindah ke tempat duduk pacarnya Zaky. Wiwi pindah ke tempat duduk saya. Kukuh tetap. Kak Tyar duduk disamping saya sedangkan pasangannya kak Tyar yang tidak saya ingat namanya duduk di samping Kukuh, tempat yang diduduki Wiwi sebelum pindah.

Zaky dan pacarnya kebagian job jadi fotografer. Zaky motret pake kameranya Kukuh (kalau gak salah), pacarnya saya suruh juga buat motret pake hape saya, biar bisa langsung saya pamerim di grup WA dan FB BE.

Berikut cuplikan foto kopdar kemarin yang di tertangkap hape kamera saya



Setelah berpose, Zaky dan pacarnya pamit duluan gak tahu kemana, menyisakan kami berenam. Kurang lebih sejaman lah kami duduk di footcourt sambil cerita-cerita biar lebih akrab gitu. Gak mungkin kan diem-dieman. Syukur, karena diantara kami gak ada yang malu-malu kucing, deg-degan, sampai berkeringatan atau istilah lainnya demam nyata. Padahal selain Wiwi saya baru berjumpa pertama kali dengan mereka dan rasanya kayak udah kenal lama aja.

Selama sejam itu banyak lah yang menjadi topik pembicaraan kami, mulai dari Kukuh dan Wawal yang antusias banget mau belajar logat Makassar, share cerita kami awal masuk BE sampai nyinggung tentang Huda yang naksir guru PPL-nya juga Agha yang sangat produktif ngeblog, sampai-sampai bisa menghasilkan 300 postingan di blognya selama tahun 2013. Ckckck kami cuma bisa berdecak kagum. Tentang ranger dan pak founder juga sempat disinggung.

Percaya gak percaya? Tulisan gyerz maupun ranger ternyata bisa menjadi topik pembicaraan yang seru, seakan kami mengenal kalian lumayan jauh lumayan dalam, sekalipun kita belum pernah bertemu di nyata.

Paling kocak Kukuh dan Wawal. Ya ampyuun tingkah mereka lucu banget setiap menanggapi sesuatu yang keluar dari mulut kami. Saling tunjuk-tunjuk gitu kayak Tom and Jerry, eh lebih tepat kayak Romeo dan Juliet juga *peace. Asli kocak. Bikin saya diam-diam ketawa geli. Apalagi saat mereka maksa pake logat makassar. Tambahan mi, di, ki, pi, tho, kah yang mereka ucap terdengar aneh. Tapi saya optimis kok kalau mereka pantang menyerah belajarnya, pasti bisa juga ketularan logat Makassar.

Fyi, selama di Makassar Kukuh dan Wawal ternyata udah menginjakkan kaki di Trans Studio dan main ice skating. WOW. Saya aja yang udah tiga tahun lebih tinggal di Makassar belum pernah masuk trans studio apalagi main ice skating. Benar-benar keren deh mereka.

Oh ya, jam sudah menunjukkan pukul empat lewat ketika kami memutuskan beranjak dari foofcourt menuju mushallah yang terletak di lantai 2 MP. Alamaaakkk , pas Kukuh berjalan, saya bisa melihat dengan jelas betapa tingginya seorang anak SMK kelas 3 seperti Kukuh. Pokoknya beda banget yang tergambar di pikiran saya pas membaca tulisan Kukuh di blog dengan melihat Kukuh secara langsung. Kebalikan dengan pasangannya, si Wahid. Kalau Kukuh kelewatan Tinggi, Wahid justru kelewatan pendek. Perbedaan yang kontras membuat mereka semakin serasi dipandang.

Udah shalat, baru deh kami pasang gaya lagi. Entah dari arah mana, Zaky dan pacarnya muncul. Langsung saja Kukuh minta Zaky kembali memtret kami. Kali itu kita foto berdiri dengan dua kali jepret pake i-phonenya Kukuh. (Fotonya gak ada di saya).

Dan sampai disitulah perjumpaan kami, Kukuh dan Wawal pamit deluan. Katanya hendak ke Pantai Losari, mau tahun baru disana. Sebelum mereka pergi, Kak Tyar mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Oleh-oleh untuk Kukuh dan Wawal. Duhhhh, kak Tyar so sweet banget sih. Udah datang diem-diem, diem-diem juga nyiapin oleh-oleh buat gyerz Samarinda. Sementara saya dan Wiwi yang terang-terangan ikut kopdar gak ngasih apa-apa. Sorry yah dek Kukuh dan Wawal, semoga cukup dengan pertemuan kita bisa menjadi kenang-kenangan manis juga buat kalian. Meski bukan dalam bentuk material, hehehe.

Setelah Kukuh dan Wawal beranjak, saya dan Wiwi pamit juga hendak ke gramedia. Meninggalkan kak Tyar beserta pasangannya. Sebelum pamit kak Tyar sempat bilang sesuatu, ehm katanya wajah saya familar, kayak udah pernah ketemu saya sebelumnya. Kak Tyar sampai kepoin sekolah saya. Mungkin dia mengira saya mirip temannya atau mantannya atau mungkin saja kak Tyar sedang mengalami dejavu, hehe.

Sekian cerita kopdar BE Makassar versi saya.

Share
Tweet
Pin
5 comments
Seharusnya kakak tak mengajakku keluar malam ini. Seharusnya bila kuabaikan pinta kakak, sudah sedari tadi diri memainkan kata menarikan jemari, menerbangkan pikiran dan mengungkap rasa, bukan malah terjebak di sini. Di bawah langit tak berbintang. Begitu kelabu. Awan saja enggan berarak. Mendung menggelayut diam-diam lalu perlahan menurunkan rintik. Kenapa tak sekaligus rintik itu berubah deras, biar malam ini semakin lengang. Seharusnya malam ini aku memilih mengurung diri di kos sembari bermuhasabah. Seharusnya.

Aku tahu, kak. Bukan maksudmu mengajakku turut menyaksikan percikan warna-warni yang membumbung tinggi di udara. Dan bukan cuma aku 'muslimah' yang kau panggil. Kakak Cahaya juga. Hanya kami berdua yang sering kesulitan menolak inginmu, sekalipun tanpa paksaan.

Pukul sepuluh lewat kau membawa kami pada bunda Lia yang sedang menyambut tamu. Di sana kutemui saudara-saudariku seikatan seaqidah. Kami disuguhkan sarabba' dan gorengan bakara (sukun). Rasanya memang mantap disesapi saat cuaca dingin menggigit tulang. Ketimbang ke Pantai Losari, rupanya kau ingin aku ditemani kakak Cahaya ikut bersilaturahmi ke rumah Ibunda.

Tapi kak, baru sekian menit menghempaskan bokong risau menghampiri. Sementara kau menikmati pertemuan itu, kulihat kakak Cahaya urung mendekam lama, aku pun sama. Maka di menit-menit menjelang 2013 berakhir, kami pamit lebih dulu, meninggalkanmu yang betah bercengkrama.

"kak, aku pulang"

"Sms kalau udah nyampe di kos" begitu pesanmu kujawab dengan satu anggukan.

Aku adik yang penurut, bukan?

Pukul 02.35 menjelang petang aku masih terjaga

Bukan. Aku bukan adik yang penurut. Hampir dua jam berlalu. Kita berpisah sebelum tengah malam. Aku tiba di kos pukul satu lewat. Sampai detik ini belum ada sms yang kulayangkan. Kuharap kau tak cemas. Sebab aku memang bukan siapa-siapa yang perlu kau cemaskan.

Karenanya aku sengaja indah menghubungimu ketika terjebak kemacetan panjang di jalan Urip Sumaharjo tepatnya depan kampus UMI. Ada apa?

Baiklah, akan ku ceritakan perjalanan pulang bersama kakak Cahaya yang normalnya tengah malam bisa di tempuh kurang dari setengah jam. Malam ini aku dan Kakak Cahaya berhasil menempuhnya selama setahun.

###

Sepanjang jalan suara-suara petasan sahut menyahut mengiringi roda motorku yang kian melaju, juga pijaran kembang api yang berlomba-lomba menghias langit tak berbintang. Di belakang, kakak Cahaya yang kubonceng berseru riang. Bisa kuterka bahagia yang ia rasa, mungkin sebab ini kali pertama ia menikmati pergantian tahun di atas motor. Indah, katanya. Gadis yang telah meraih gelar sarjana dan setahun lebih tua dariku itu semangat mengoceh takjub. Aku sendiri tidak lagi tergiur dengan pesona tahun baru. Serius. Rasaku terhadap malam pergantian tahun sudah mati sejak lama.

Karena aku hendak mengantar kakak Cahaya ke jalan A.P Pettarani, sengaja dari Antang aku menyusuri jalan lewat Adipura. Bunyi petasan dan kembang api semacam pinwheels, repeaters, rockets semakin riuh meriah. Di detik-detik pergantian tahun, kudapati malam kian mencekam berderai hingar bingar dunia.


Tepat pukul 00.00. Motorku terhenti. Di depan sana ratusan kendaaraan mengantri. Ah, kupikir hanya pantai Losari yang akan dipenuhi jutaan manusia demi melihat gerlapnya malam tahun baru. Ternyata fly over tak kalah ramai. Banyak pula yang melewati pergantian tahun di atas kendaraan.

Susah payah aku menerobos kendaraan lain mengambil jalan pinggir yang bisa dilewati motor namun mendadak motor ketika sebuah teriakan menggema.

"Awas, di depan sana. Orang-orang main busur".

"Busur?"

Tanpa komando motor-motor yang bersisian denganku berbalik arah. Tak menyangka, kemacetan malam ini berujung ricuh. Ratusan mobil dan ratusan motor yang seolah tersusun rapi, berhamburan di jalan. Aku gegas ikut membalikkan motor. Panik. Membayangkan para 'penjahat busur' berada di belakangku lalu melancarkan serangannya tanpa mengenal lawan maupun kawan, membuatku bergidik. Ngeri. Aku pernah membacanya di berita online, kejadian serupa kerapkali terjadi, tak jarang memakan korban bahkan insiden terakhir yang aku dengar seorang mahasiswa dikabarkan meninggal akibat ulah komplotan pembawa busur itu. Help me, My God. Untuk balik kembali rasanya sudah tidak mungkin. Jalan malam ini terlalu padat.

"Kak, gimana ni?"

"Tenang dek, jangan panik. Mending kita cari aman dulu"

"Dimana?"

"Ayo, kita kesana" tangan kakak Cahaya menunjuk sebuah bangunan. Kulihat banyak kendaraan masuk ke sana layaknya orang yang sedang mencari teduh.

Aku ketakutan. Badanku gemetaran memasuki area bangunan yang ditunjuk kakak Cahaya. Area tersebut berdampingan dengan bangunan lain, hanya di sekat pagar besi yang tingginya tak seberapa dengan sebuah pintu yang menghubungkan keduanya. Pintu itu menganga. Beberapa motor menyelinap masuk ke dalam. Tanpa pikir panjang, motorku ikut menyelinap. Kemudian terhampar sebuah area lebih luas yang tidak asing lagi di mataku. Sepertinya, aku sudah tiga kali menyambangi area ini. Benar saja, ternyata aku dan kakak Cahaya kini tengah berada di lingkungan RS Ibnu Sina. Rumah sakit tempat om aji, ponakan, dan tante ajiku pernah dirawat. Hmm untuk pertama kali aku masuk ke rumah sakit ini tanpa karcis.

Pengunjung ilegal? Ah, bukan. Aku dan kakak Cahaya sekedar mencari perlindungan, setidaknya disini para perusuh tidak sampai gila hendak menyerbu rumah sakit.

Sepuluh menit. Dua puluh menit. Keberadaan kami persis seperti orang yang bersembunyi di balik semak. Duh, kenangan seperti apa ini?

"Kakak, aku terjebak" lirihku peluh

Tiga puluh menit berlalu

"Dek, di depan kayaknya udah aman deh, ayo kita pulang"

Lha, bagaimana caranya pulang? Pintu yang tadi kami lewati udah tertutup sementara kami gak punya karcis masuk.

"Pak, tolong bukain pintunya dong, tadi kami masuk lewat sini" pinta kakak Cahaya pada seorang lelaki asing berbadan atletis yang berdiri di depan pintu pagar sebelah.

"Kok bisa?"

"Tadi ricuh pak, jadi kami lari masuk. Tadi juga banyak motor kok lewat sini" Jelas Kakak Cahaya

"Gimana yah dek, nanti dikira kita kerja sama"

"Pak, tolong lah, sekali ini saja, masa' tidak bisa"

"Bagimana kalau motornya parkir dulu di situ nanti saya yang seberangkan, biar security di sana gak curiga" Saran lelaki asing berbadan atletis itu. Kakak Cahaya mengangguk, sementara aku agak keberatan.

Tinggal bukakan pintu doang kok susah banget. Uhft, setelah berembuk sekian menit akhirnya aku ngalah dan menyerahkan kunci motorku, baru kemudian lelaki asing itu membukakan pintu pagar yang tak tergembok.

"Kalian duduk di sana ya" ucap lelaki asing menunjuk tempat lumayan jauh dari pagar.

Hah. Apa maksudnya? pengen nyebrangin motorku trus suruh kami menunggu jauh-jauh gitu. Oke. Saran yang baik.

"Sini, pak. Kunci motornya, biar kami lewat pintu pagar sana"

"Jangan dek biar saya yang seberangin. Saya security di sini kok"

"Gak usah, pak. Terima kasih" Kuraih kembali kunci motorku.

Nekat aku memilih lewat pintu keluar RS Ibnu Sina tanpa tiket, ketimbang menyerahkan motorku pada lelaki asing yang meskipun berusaha kutepis rasa curiga justru tingkahnya bikin aku semakin curiga. Ini bukan su'udzon. Apa salahnya berwaspada. Kan gak lucu paginya muncul berita Motor mahasiswi UIN dibawa lari orang tak di kenal di malam tahun baru. Pliiss deh, hidup di kota besar harus serba hati-hati .

Toh, kekhawatiranku dan kakak Cahaya akan ditahan atau didenda karena gak punya karcis pengunjung  tidak terjadi. Malah saat security-nya tahu kami menyelinap masuk karena ada insiden rusuh, kami dibiarkan melengos begitu saja.

Pukul 01.00
Aku membelah jalan A.P Pettarani setelah menurunkan kakak Cahaya di depan lorong rumah omnya. Lalu pulang membawa harapan pasti. Semoga hariku semakin bersinar:-)

###

" Kakak jalan ini sungguh menakutkan. Aku menggigil ketakutan menatap langit tak berbintang itu memancarkan warna ditemani hiruk pikuk yang memekakakkan telinga. Aku takut kak:')"

SELAMAT TINGGAL 2013
SELAMAT DATANG 2014

Makassar
31/12/13-01/01/14


Share
Tweet
Pin
6 comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Hallo, perkenalkan
Nama saya Siska Dwyta
Seorang ibu rumah tangga
yang doyan ngeblog.

Ingin bekerja sama?
Contact me : dwy.siska@gmail.com

Read More About Me

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Labels

artikel Birth Story blogging fiksi jodoh keluarga kesehatan lomba blog media sosial menyusui Motherhood MPASI muslimah opini pernikahan personal Pregnancy reminder review tips

recent posts

Blog Archive

  • ►  2013 (54)
    • ►  March (1)
    • ►  April (2)
    • ►  May (5)
    • ►  June (4)
    • ►  July (7)
    • ►  August (4)
    • ►  September (6)
    • ►  October (5)
    • ►  November (8)
    • ►  December (12)
  • ▼  2014 (76)
    • ▼  January (9)
      • Tahun Baru di Jalan:)
      • Kopdar Pertama BE di Makassar
      • Weekend With Lentera Negeri
      • Teruntuk Pangeran yang Kunanti
      • Konsep Pesta Pernikahan Impian Saya
      • Jomblo Menanti Jodoh
      • Plus Minus di Duaributigabelas
      • Tips Jomblo Bahagia Ala Pakde Cholik
      • Mewujudkan Resolusi 2014
    • ►  March (2)
    • ►  April (8)
    • ►  May (8)
    • ►  June (14)
    • ►  July (11)
    • ►  August (5)
    • ►  September (1)
    • ►  October (3)
    • ►  November (8)
    • ►  December (7)
  • ►  2015 (16)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  April (5)
    • ►  May (1)
    • ►  June (2)
    • ►  July (1)
    • ►  October (1)
    • ►  December (3)
  • ►  2016 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2017 (41)
    • ►  September (4)
    • ►  October (26)
    • ►  November (7)
    • ►  December (4)
  • ►  2018 (48)
    • ►  January (1)
    • ►  February (2)
    • ►  March (1)
    • ►  May (2)
    • ►  July (2)
    • ►  September (3)
    • ►  October (2)
    • ►  November (13)
    • ►  December (22)
  • ►  2019 (151)
    • ►  January (11)
    • ►  February (11)
    • ►  March (13)
    • ►  April (6)
    • ►  May (35)
    • ►  June (6)
    • ►  July (3)
    • ►  August (3)
    • ►  September (24)
    • ►  October (17)
    • ►  November (19)
    • ►  December (3)

Popular Posts

  • Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Fossil Gen 5 Smartwatch
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Semakin Produktif dan Tampil Stylish dengan Gen 5 Fossil Smartwatch . Pekerjaan sebagai ibu rumah tan...
  • Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Tiga Pertanyaan dari Kisah #LayanganPutus . Setiap rumah tangga punya ujiannya masing-masing. Ujiannya...
  • Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar
    Bismillaahirrahmaanirrahiim Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Nakita dan Asifit di Hotel Santika Makassar   - Pekan lalu say...
  • Cerita MPASI Bunay 6 Bulan : Belajar Makan
    Tak terasa sudah genap sebulan Bunay makan makanan selain ASI. So, di postingan kali ini saya pengen cuap-cuap dulu mengenai MPASI Bunay ...
  • Tentang Anging Mammiri, Komunitas Blogger Makassar yang Berembus Sejak Tahun 2006
    gambar latar : pxhere.com Bismillaahirrahmaanirrahiim "Kemana saja saya selama ini. Ngakunya Blogger Makassar kok baru gabung ...

MEMBER OF

Blogger Perempuan

Followers

Facebook Twitter Instagram
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by Siska Dwyta @copyright 2019 BeautyTemplates