Yuk Intip 8 Tradisi Khas Lebaran di Indonesia


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Idul fitri merupakan hari raya umat islam yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Uniknya, Indonesia sendiri memiliki nama lain untuk sebutan hari raya idul fitri ini, yakni lebaran. Namun tidak jelas dari mana asal-usul kata ‘Lebaran’ ini.

Ada yang menganggap kata Lebaran ini berasal dari beberapa bahasa di Indonesia, diantaranya Bahasa Jawa ‘lebar’ (usai), Bahasa Madura ‘lober’ (tuntas), Bahasa Sunda ‘lebar’ (melimpah ruah atau kadang juga disebut ‘boboran’), atau Bahasa Betawi ‘lebar’ (luas dan dalam).

Sedangkan idul Fitri sendiri berasal dari bahasa Arab ‘id al-fitr yang berarti “kembali kepada fitrah” atau kesucian sebagaimana bayi yang baru lahir di dunia ini.


Apapun asal-usulnya, yang jelas kata Lebaran mengandung makna tuntas, komplit, atau usai. Maksudnya tuntas menjalankan puasa selama sebulan penuh sehingga diharapkan hati dan pikiran umat Islam semakin luas, legowo, dan melimpah ‘ruah’ dengan pintu maaf. Inilah makna terpenting dari Lebaran

THR

Salah satu hal yang dinanti-nanti di bulan Ramadan ini, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai ASN atau karyawan dari suatu perusahaan adalah Tunjangan Hari Raya atau lebih dikenal dengan singkatannya THR.

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya di Hari Raya, jumlahnya akan disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejumlah uang tersebut dimaksudkan sebagai hadiah atau pemberian istimewa pada momen yang istimewa seperti Hari Lebaran. Dalam aturan pemerintah sendiri, THR ini wajib diberikan paling lambat tujuh hari sebelum lebaran.


Namun, nyatanya bukan hanya perusahaan saja lho yang memberikan THR kepada karyawannya. Masyarakat Indonesia juga memiliki sebuah tradisi pemberian THR kepada anak-anak, dan tentunya yang biasa yang memberikan THR ini adalah orang-orang dewasa yang telah bekerja dan memiliki penghasilan. Pemberian THR menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak dengan bahagia. Jadi ingat waktu masih anak-anak bahkan sampai kuliha juga saya langganan dapat THR terutama dari om Jumading rahimahullah.

Baca juga Tentang THR dan Kenangan bersama Om


Baju Baru

Tradisi lain yang kita temui adalah tradisi menggunakan baju baru ketika Lebaran. Nah, tradisi yang satu ini juga menjadi salah satu tradisi yang begitu lekat dengan masyarakat Indonesia. Seolah menggunakan baju baru di hari lebaran adalah suatu keharusan. Padahal tidak menggunakan baju baru pun tak mengapa, kita masih bisa menggunakan baju yang lama asal baju lama yang kita gunakan itu masih bagus, karena Rasullullaah pun menganjurkan kita memakai baju yang paling bagus di hari raya.


Oya, tradisi membeli baju baru untuk dipakai saat hari lebaran pun didukung oleh berbagai pusat perbelanjaan yang ramai memberi diskon besar-besaran bail secara offline maupun online. Pantes saja ya, tradisi ini langgeng di masyarakat Indonesia.

Baca juga : Lebaran, Haruskah Pakai Baju Baru

Mudik

Selanjutnya, tradisi yang tak kalah lekat dengan masyarakat Indonesia adalah mudik atau pulang kampung. Sebagaimana kita tahu banyak orang Indonesia yang memilih merantau, meninggalkan kampung halamannya demi mengais rezeki di kampung orang. Nah, di masyarakat Indonesia, lebaran dijadikan momen yang tepat bagi para perantau untuk mudik dan melepas rindu bersama keluarganya. Bahkan tradisi mudik ini sudah berlangsung dari jutaan tahun yang lalu lho.


Lebih menakjubkan lagi, Indonesia telah menjadi sebuah negara dengan masyarakat yang paling banyak melakukan perjalanan mudik di musim Lebaran. Tidak tanggung-tanggung, puluhan juta orang akan bepergian dan menyeberang pulau yang satu ke pulau lainnya. Bayangkan betapa mudik telah menjadi sebuah tradisi yang sangat besar dan masih selalu dijalankan hingga saat ini.


Sayangnya tahun ini saya masih berhalangan mudik karena berbagai alasan. Padahal pengen banget bisa mudik seperti keluarga yang lain. Apalagi sudah tiga tahun berturut-turut ini saya tidak lebaran bersama pala dan mama. Yah, semoga saja Allah masih memberi saya kesempatan untuk mudik lebaran tahun depan.

Baca juga Mengapa Tidak Mudik Lebaran Tahun Ini


Takbir Keliling

Selanjutnya ada tradisi takbir keliling. Yap, Lebaran akan selalu disambut dengan kumandang takbir yang merupakan tanda kemenangan setelah melakukan puasa selama sebulan penuh. Pada momen ini masyarakat akan turun ke jalan di malam menjelang lebaran, baik itu menggunakan kendaraan ataupun sekedar berjalan kaki beramai-ramai sambil mengumandangkan takbir.

Tradisi takbir keliling ini juga kerap dilakukan di kampung kelahiran saya yang notabene masyarakatnya mayoritas non muslim. Bersyukur, karena toleransi dalam beragama di kota tempat saya lahir dan dibesarkan itu cukup tinggi. Oya, waktu kecil saya juga pernah beberapa kali ikut takbir keliling.


Petasan dan Kembang Api

Selain menyambut Lebaran dengan takbir keliling, masyarakat juga kerap meramaikan malam menjelang lebaran dengan bunyi petasan. Padahal tradisi ini dinilai berbahaya, bahkan secara resmi penggunaan petasan telah dilarang oleh pemerintah. Namun, petasan di Hari Lebaran telah menjadi sebuah tradisi yang sulit dihilangkan, kecuali di Kampung Kelahiran saya ya karena di petasan di Serui adanya hanya pada saat menjelang tahun baru saja.


Selain petasan, masyarakat juga kerap mengunakan kembang api untuk menambah semaraknya pesta kemenangan umat Islam. Hal ini karena kembang api tidak menimbulkan ledakan layaknya petasan yang dapat membahayakan. Akan tetapi, harus tetap hari-hati juga dalam bermain kembang api.

Ketupat


Lebaran dan ketupat tentu telah menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Makanan khas lebaran ini biasanya akan disajikan bersama opor, rendang, semur, kerupuk udang dan beberapa jenis tambahan lainnya. Meski terbilang memiliki cara penyajian yang berbeda-beda pada tiap daerah di Indonesia, namun ketupat telah menjadi sebuah penganan wajib yang selalu disajikan ketika perayaan Lebaran.


Ketupat Lebaran akan menjadi sebuah sajian yang sangat istimewa, sebab hampir semua keluarga akan menyantapnya dengan bahagia, di mana seluruh atau sebagian besar anggota keluarga bisa berkumpul dan menikmatinya bersama-sama. Tak lengkap rasanya melewati Lebaran tanpa sajian ketupat, karena ketupat adalah sajian khas yang wajib disantap di momen yang indah tersebut


Halal Bi Halal

Halal Bi Halal adalah sebuah tradisi yang telah dilakukan sejak lama sekali, di mana orang akan saling mengunjungi dan merayakan Lebaran bersama keluarga besar, teman-teman, kerabat, tetangga, atau bahkan mereka yang lainnya yang kita anggap penting untuk kita kunjungi.



Pada momen ini biasanya akan menjadi waktu yang tepat untuk bermaaf-maafan. Halal Bi Halal bahkan masih akan dirayakan setelah momen Lebaran berlalu dan kita kembali beraktifitas seperti biasanya, maka di tempat-tempat kita beraktifitas hal ini juga akan dirayakan, seperti: di sekolah, di kantor, atau tempat lainnya.Baju Baru


Ziarah Makam

Nyekar atau ziarah, menjadi hal wajib bagi sebagian besar masyarakat Indonesia di Hari Lebaran. Biasanya hal ini dilakukan selepas shalat Idul Fitri atau di pagi hari Lebaran pertama tiba. Orang-orang akan mendatangi pemakaman dan memanjatkan doa bagi keluarga dan juga kerabat yang telah pergi meninggalkan dunia. .


Rekreasi

Liburan yang panjang tentu tidak akan lengkap jika dilalui tanpa sejumlah agenda rekreasi, terutama ketika pulang ke kampung halaman. Rekreasi menjadi salah satu hal yang paling ditunggu, sebab pada momen lebaran kita akan memiliki kesempatan yang baik untuk bepergian bersama dengan anggota keluarga lainnya yang juga berkumpul bersama.


Momen berharga yang jarang bisa terjadi, karena itu sangat penting untuk melewatkannya dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan, salah satunya dengan rekreasi.

Nah, itulah beberapa tradisi lebaran di Indonesia yang juga sering saya temui di daerah saya. Bagaimana dengan tradisi di daerah kamu? Apakah juga demikian?

Salam,

@siskadwyta

Posting Komentar untuk "Yuk Intip 8 Tradisi Khas Lebaran di Indonesia"