7 Cara Sederhana Membantu Sesama di Masa Pandemi
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ada beragam cara yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama di masa pandemi. Simak 7 cara sederhana untuk menolong orang lain di masa sulit ini.
Pandemi COVID-19 adalah masa yang sulit bagi semua orang. Sulitnya bukan karena ada anjuran untuk tinggal di rumah saja. Kalau soal itu mah nggak usah ditanya lagi, pastilah banyak yang merasa kesulitan karena tidak bisa melakukan aktivitas normal di luar rumah seperti biasanya selama masa pandemi.
Terutama bagi mereka yang pekerjaannya tidak memungkinkan untuk dilakukan di rumah. Nyatanya memang tidak semua jenis pekerjaan bisa menerapkan Work from Home (WFH) yang diberlakukan pemerintah sejak pertengahan bulan Maret lalu. Seperti pekerjaannya para tukang ojol, pedagang asongan, buruh bangunan dan lain sebagainya.
Akibatnya, benar-benar kondisi saat ini jadi dilema banget buat mereka yang kalau tinggal di rumah saja mau makan apa tapi kalau pergi kerja juga belum tentu bisa menghasilkan apa-apa karena di luar sepi.
Para pengusaha juga banyak yang mengalami kerugiaan akibat perusahaannya kolaps hingga berujung pada pemotongan gaji karyawan atau pemutusan hubungan kerja.
Pokoknya efek dari pandemi ini luar biasa, semua kalangan kena imbasnya. So bersyukurlah kita yang hari ini masih bisa makan enak di rumah, masih bisa cari uang meski penghasilan berkurang drastis, yang nggak sampai di-PHK walau gaji pokok dipotong hingga lebih dari 50%.
Yap, bahkan dalam kondisi sulit seperti ini pun masih banyal hal yang bisa kita syukuri. Memang ada banyak pintu yang tertutup akibat pandemi COVID-19 namun di saat yang sama pula ada pintu-pintu lain yang terbuka. Jadi ayolah jangan fokus pada pintu yang tertutup saja.
Lagipula mengeluh nggak bakal mengubah keadaan menjadi baik. Yang ada hanya bikin hidup kian terasa sesak. Menjalani hidup di masa pandemi juga bakal terasa semakin berat lho kalau kita banyak mengeluh. Sebaliknya, akan terasa jauh lebih ringan kalau kita banyak bersyukur. Percaya saja deh sama janji Allah, jika kita bersyukur Allah akan menambahkan nikmat-Nya.
Bersyukur di Masa Pandemi COVID-19
Menurut saya salah satu bentuk syukur kita di masa pandemi adalah dengan membantu sesama. Bersyukur adalah tanda terima kasih seorang hamba atas nikmat yang telah Allah anugerahkan padanya dan itu tidak cukup diungkapkan hanya dengan say to alhamdulilllaah.
Ketika Allah masih memberikan kita nikmat materi yang cukup maka tanda syukur kita adalah dengan bersedekah. Kalau pun kita juga merasa terhimpit masalah materi karena penghasilan ikut berkurang, tak perlu khawatir, kita masih bisa turun tangan kok. Toh menolong sesama saat pandemi COVID-19 tidak harus selalu dengan uang, kan?
Masih banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk membantu kesulitan tetangga, saudara atau orang-orang di sekitar kita di masa pandemi. Apa saja caranya? Yuk simak!
Tinggal di rumah saja
Ini cara paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama di tengah mewabahnya virus corona. Cukup berdiam diri di rumah, nggak usah kemana-mana. Setidaknya dengan tinggal di rumah kita tidak akan menjadi carrier atau membawa virus yang dapat membahayakan orang-orang di sekitar kita.
Lebih dari itu, tinggal di rumah akan membantu mempercepat langkah pemerintah dan para tenaga medis yang berada di garda terdepan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Tentunya kita semua ingin pandemi ini segera berakhir, kan? Kalau begitu apa susahnya menahan diri untuk tidak bepergian sampai negeri ini benar-benar terbebas dari virus corona.
Bertanya kabar
Adanya seruan untuk stay at home dan menerapkan pshycal distancing ketika mendatangi tempat-tempat umum tidak semestinya menjadi penghalang interaksi kita dengan orang lain. Cukup raga saja lah yang berjarak, komunikasi harus tetap terjaga.
Apalagi sekarang zaman sudah canggih. Walau di rumah saja kita bisa terhubung bahkan bertatap muka lewat layar dengan orang-orang di sekitar. Jadi tidak ada salahnya sesekali menanyakan kabar mereka. Apakah mereka baik-baik saja atau membutuhkan pertolongan?
Cara yang satu ini mungkin kelihatan sepele tapi akan sangat berarti bagi mereka yang benar-benar mengalami kesulitan. Yah, meski kita sendiri berada dalam keadaan sulit tapi percayalah di luar sana masih banyak orang yang hidupnya di tengah pandemi ini jauh lebih sulit dari kita.
Menyebarkan vibrasi positif
Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat ini saja sudah cukup meresahkan apalagi ditambah dengan informasi-informasi yang tidak jelas kebenarannya. Miris, karena di tengah badai pandemi ini masih ada tangan-tangan jahil yang seenaknya menyebarkan berita-berita palsu. Lebih miris lagi, karena masih banyak pula orang yang dengan mudah termakan hoaks dan ikut andil dalam penyebaran berita tersebut.
Nah, daripada ikut-ikutan menyebarkan berita yang meresahkan, ayo sebarkan vibrasi positif saja. Dengan menyebarkan hal-hal positif ke lingkungan sekitar kita juga sudah turut membantu orang-orang di sekitar kita agar tidak takut dan cemas berlebihan dalam menghadapi wabah corona.
As we know efek dari rasa takut dan cemas yang berlebih dapat menurunkan imunitas. Tentu kondisi orang dengan daya tahan tubuh rendah akan rentan terhadap semua penyakit termasuk si COVID-19 ini. Itulah sebabnya selain menjaga kesehatan tubuh, penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan mental.
Jangan menimbun barang
Masih ingat kejadian waktu COVID-19 baru masuk ke Indonesia? Banyak orang yang melakukan aksi panic buying, borong masker, handsanitizer, serta berbagai kebutuhan pokok karena mengira kondisi Indonesia bakal mengalami lockdwon seperti di Wuhan.
Sampai sekarang pun mungkin ada orang-orang yang egois, hanya memikirkan diri dan keluarganya sendiri. Jangan sampai kita termasuk tipe orang seperti itu. Justru di masa-masa sulit seperti ini kita seharusnya lebih peka dengan keadaan sekita.
Daripada menimbun barang untuk kepentingan sendiri sebaiknya barang-barang yang terlanjur dibeli tersebut kita bagikan kepada mereka yang membutuhkan dan menyimpan secukupnya saja. Pastinya lebih berkah.
Jangan Mudik
Siapa sih yang tidak ingin bertemu dengan keluarga tercinta di hari lebaran? Apalagi mudik sudah jadi rutinitas tahunan yang biasa dilakukan oleh para perantau. Namun
adanya wabah virus corona membuat aktivitas tersebut jadi terlarang.
Soal larangan mudik ini saya jadi teringat dengan sabda Nabi yang berkaitan dengan suatu wabah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid)
Cukuplah hadis Rasul di atas jadi alasan mengapa kita tidak boleh mudik di kala wabah melanda negeri ini? Tentu kita tidak ingin membahayakan orang-orang di kampung, kan? Ya bukan tidak mungkin kepulangan kita malah membawa maut bagi mereka.
Berbagi masker kain
Sebenarnya bukan masker saja sih. Apa pun itu selagi bermanfaat dan dibutuhkan orang lain tentu bisa kita bagikan. Namun karena masker sudah jadi kebutuhan di masa pandemi ini jadi penting juga dibahas.
Well, ketika virus corona mulai merebak di Indonesia banyak warga yang kemudian melakukan aksi borong masker. Sampai-sampai masker menjadi langka dan kalau pun tersedia di pasar dijual dengan harga yang sangat tidak wajar. Itulah sebabnya saat itu ada imbauan bahwa masker cuma wajib digunakan untuk para tenaga medis dan orang sakit saja. Orang sehat tidak perlu pake masker.
But now, setelah adanya studi baru yang menunjukkan bahwa virus corona dapat menyebar melalui percakapan dan pernapasan maka diwajibkanlah masker untuk semua orang. Namun masker yang diwajibkan digunakan adalah masker kain atau buatan sendiri sementara masker medis tetap diprioritaskan untuk tenaga medis.
Buat masker ini caranya mudah saja apalagi kalau kita jago jahit juga. Nah, kita bisa nih bantu sesama dengan membuat masker lalu membagi-bagikannya terutama ke orang-orang yang masih acuh dengan penggunaan masker sambil mungkin bisa diedukasi cara menggunakan masker yang baik dan benar itu seperti apa. Tapi ingat tetap harus jaga jarak ya.
Berdonasi dari rumah
Last but not least, bantulah sesama semampu yang kita bisa. Tidak peduli dengan nominalnya karena yang terpenting adalah keikhlasan kita. Tidak perlu menunggu sampai terkumpul ratusan ribu dulu baru mau berdonasi karena yang belasan atau puluhan ribu juga sudah sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Bersyukurnya pandemi virus corona merebak saat dunia sudah canggih seperti sekarang sehingga kita bisa melakukan berbagai aktivitas yang biasanya dilakukan di luar tanpa perlu meninggalkan rumah. Termasuk ketika ingin berdonasi. Cukup dengan manfaatkan dompet digital yang ada di gawai kita sudah bisa menyalurkan bantuan.
So, tunggu apalagi. Ada beragam cara yang bisa kita lakukan untuk bisa membantu sesama di tengah pandemi. Mulai dari hal yang kecil hingga besar. Lakukan semampu kita. Apalagi pandemi corona ini bertepatan dengan bulan Ramadan.
In syaa Allah kebaikan sekecil apa pun yang kita lakukan di bulan suci nan penuh berkah ini pasti akan berlipat ganda. Jangan lupa juga untuk senantiasa melangitkan doa, semoga wabah yang melanda negeri kita segera berlalu.
5 komentar untuk "7 Cara Sederhana Membantu Sesama di Masa Pandemi"
https://enalgattuso8.wordpress.com/2020/05/15/liebster-award-kado-ulang-tahun-yang-unik/
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan jejak di Kamar Kenangan @siskadwyta. Mudah-mudahan postingan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi kamu :)
Note :
Maaf komen yang brokenlink akan saya hapus jadi pastikan komentar kamu tidak meninggalkan brokenlink ya.