![]() |
gambar : finansial.com |
Hidup Masih Nomaden? Sewa Apartemen Saja dan Dapatkan Keuntungannya - Semenjak menikah hidup saya sekonyong-konyong berubah 180 derajat. Yang tadinya saya masih tinggal menetap bersama orang tua, sekarang harus merasakan hidup nomaden alias berpindah-pindah tempat tinggal bersama suami. Sebenarnya saya bisa saja memilih tinggal menetap di satu tempat, namun itu berarti saya harus rela hidup berjauhan dengan suami. Lantas untuk apa menikah bila tak tinggal seatap?
Maaf saya tidak bermaksud menyinggung pasutri yang selama ini lebih memilih tinggal berjauhan dalam selang waktu tertentu ketimbang bersama demi pekerjaan masing-masing, karena saya dan suami pun termasuk pelaku LDM. Hanya saja, LDM yang kami lakoni tidak terlalu berat. Masih satu daratan, cuma berjarak antar kota. Terpisahnya tak sampai antar Pulau apalagi Benua. Itupun LDMnya paling hanya beberapa hari doang, tidak sampai berbulan-bulan dan yang pasti hanya sementara. Yah, sementara ini saya masih tinggal dulu sama mertua, sementara suami juga masih cari-cari hunian yang pas dan nyaman untuk kami tinggali di tempat kerjanya sekarang.
Duh, sebenarnya saya pusing juga sih dengan hidup nomaden. Pengennya sih hidup menetap saja. Tapi yah mau gimana lagi, kondisi kami saat ini masih belum memungkinkan untuk tinggal menetap di suatu tempat. Iya sih hidup berpindah-pindah memang ada enaknya tapi lebih banyak nggak enaknya. Enaknya, bisa jalan-jalan, mendatangi tempat yang baru, mendapat pengalaman yang baru pula dan yang pasti kami nggak perlu tersiksa menahan rindu karena LDM.
Nah, nggak enaknya itu karena harus kembali beradaptasi dengan lingkungan yang baru (well, ini nggak mudah buat orang seperti saya yang aselinya pendiam plus pemalu), harus pusing cari hunian yang baru lagi dan yang tidak kalah memusingkan adalah urus barang-barang pindahan.
Yap, urus barang pindahan ini yang ribet pake banget dan alasan ini juga yang bikin saya bosen hidup nomaden. Nggak mungkin kan kami pindah dengan memboyong semua perabotan, apalagi kalau pindahnya jauh gitu. Atau masa setiap pindah kami mesti beli perabotan baru lagi setelah menjual perabotan yang lama. Kalau kayak gini mah saya rasanya pengen suami pindah kerja di kota besar saja, seperti di Jakarta atau Bandung. Pasalnya kalau tinggal di sana (apalagi hanya untuk sementara waktu) kami nggak perlu repot-repot cari hunian seperti rumah kos atau kontrakan yang mengharuskan beli perabotan baru lagi. Cukup sewa apartemen saja, maka kami sudah bisa menikmati hunian yang lengkap dengan perabotannya.
So, bagi orang-orang yang hidupnya masih nomaden dan tinggal di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, sewa apartemen bisa jadi alternatif yang tepat. Meski mungkin masih banyak yang beranggapan sewa apartemen itu mahal. Padahal sebenarnya kita masih bisa dapat apartemen dengan harga sewa yang sesuai budget lho asal gigih saja mencari.
Nah, berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari sewa apartemen ;
Hemat Ongkos
Tentu saja, kalau sewa apartemen dekat kantor, kamu nggak perlu lagi keluar ongkos banyak hanya untuk transportasi. Kamu cukup jalan kaki saja dari apartemen ke kantor. Hemat banget, kan?
Misal, kamu mengalokasi sekitar 10% dari penghasilan bulanan untuk ongkos transportasi. Maka dengan sewa apartemen yang lokasinya dekat kantor, ongkos untuk transportasi yang kamu gunakan selama sebulan tidak akan sampai segitu, justru berkurang banyak dan bisa kamu alihkan untuk biaya kebutuhan yang lain.
Lokasi Strategis
Keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dari sewa apartemen adalah lokasinya yang sangat strategis. Lokasi apertemen memang sengaja dibangun di dalam kota. Dekat pula dengan jalan raya jadi memudahkan banget ya kalau kita mau naik tranportasi umum. Akses ke tempat-tempat umum seperti kantor, pusat perbelanjaan, rumah sakit, objek wisata, dsb juga mudah dijangkau.
Tidak Perlu Beli Perabotan, Fasilitas Juga Lengkap
Keuntungan yang satu ini nih yang bikin saya ngiler banget pengen tinggal di apertemen. Secara kalau kita sewa apertemen biasanya sudah dilengkapi dengan perabotan seperti kasur, bantal, sofa, dan lain sebagainya. Jadi cukup dengan bayar sewa perbulan saja kita sudah bisa menikmati hunian layaknya menginap di hotel.
Bahkan bukan cuma itu, fasilitas yang ada di apartemen juga tidak kalah dan malah lebih lengkap dari fasilitas yang biasa tersedia di hotel, seperti kolam renang, tempat olahraga, spa, minimarket, laudry, area parkir, dll.
Lebih Praktis
Jujur saja, saya sudah berulang kali bilang ke suami kalau mau cari hunian apalagi jika hanya ditinggali sementara waktu, tidak perlu yang terlalu besar dan luas. Malahan saya lebih suka dengan hunian yang minimalis.
Nah, jenis hunian seperti apartemen ini memang idaman saya banget karena ukurannya yang kecil. Ya, keuntungannya adalah kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga ekstra untuk membersihkan dan merapikan ruangan yang luas dan tidak terlalu kita butuhkan.
Selain itu, beberapa perawatan seperti saluran pembuangan atau sirkulasi udara juga tidak perlu kita lakukan sendiri, sebab sudah ada pengelola apartemen yang akan menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jadi bagi kamu yang tidak begitu suka dengan perawatan sekaligus mengurus rumah dengan ruangan yang terlampau besar (seperti saya😅) cocok banget tinggal di hunian apartemen. Tentu lebih praktis, kan?
Keamanan Terjamin
FYI saja nih suami saya jam kerjanya seperti orang kantoran pada umumnya dari sekira jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Tentu dia harus pergi ke kantor lebih awal dan bisa jadi pulang lebih larut dari jam pulang kantornya bila terjadi kemacetan di jalan. (Etapi kalau tinggal di apartemen yang dekat kantor mah nggak perlu takut macet).
Artinya selama kurang lebih 9 jam itu saya dan anak-anak ditinggal di hunian sendirian. Belum terhitung bila suami harus lembur hingga pulangnya larut malam. Nah, kalau misal kami tinggal di rumah kosan biasa, pastinya kurang aman ya. Well, saya juga rada takut kalau ditinggal selama itu sendirian meski ada si kecil yang menemani. Beda hal kalau tinggal di apartemen keamanannya tentu tidak diragukan lagi karena tiap apartemen dijaga satpam selama 24 jam dan selalu diawasi oleh kamera CCTV.
Minim Interaksi
Poin yang satu ini sebenarnya termasuk kerugian dari tinggal di apartemen, tapi bagi sebagian orang ini bisa jadi keuntungan. Beidewei, baru beberapa waktu lalu saya sempat nonton vlog salah satu chanel youtube artis yang mengemukakan alasannya ketika ada yang menanyakan kenapa dia lebih memilih tinggal di apartemen ketimbang rumah. Apa jawabannya?
Dia ingin ketenangan. Ya, si artis ini punya jadwal kerja yang super padat dan pengennya kalau pulang dia bisa langsung istirahat dan tidak terganggu dengan berbagai aktivitas lainnya. Maka ia merasa jenis hunian seperti apartemenlah yang cocok baginya ketimbang tinggal di rumah petak.
Of course, tinggal di apartemen kan menganut sistem “siapa loe, siapa gue”, maka wajar bila jarang terjadi interaksi antara penghuni apartemen yang satu dan yang lainnya. So, bagi kamu yang tidak terbiasa hidup dalam lingkungan minim interaksi, apartemen bukanlah hunian yang cocok. Tapi kalau kamu memang pengen cari hunian yang tenang, terlebih lagi jika kamu termasuk tipe introvert, pemalu, pendiam dan sulit bergaul kayak saya , hehe, poin yang satu ini sama sekali bukan masalah, malah jadi nilai plus di mata kamu.
Itulah beberapa keuntungan sewa apartemen. Thats why, saya sangat berminat tinggal di bangunan bertingkat tinggi ini. Sayangnya di kota tempat tinggal sementara kami belum ada jenis hunian seperti apartemen, adanya mah cuma hotel. Namun tidak menutup kemungkinan, seiring berlalunya waktu, bangunan-bangunan apartemen juga akan muncul di kota-kota besar selain Jakarta. Kehadirannya pun bisa jadi bisnis yang sangat menguntungkan lho. Apalagi kalau ada apartemen dijual dengan harga yang masih bisa kita jangkau, tentu akan lebih baik membelinya untuk ditinggali atau sebagai investasi.
Pertanyaannya sekarang kapan ya saya dan keluarga bisa merasakan tinggal di apartemen? Oke, baik biarkan saya bermimpi dulu😄
Salam,
@siskadwyta